Isnin, 30 Oktober 2017

83:7-17 Tafsir Surah Al Mutaffifin, ayat 7-17.

كَلا إِنَّ كِتَابَ الْفُجَّارِ لَفِي سِجِّينٍ (٧) وَمَا أَدْرَاكَ مَا سِجِّينٌ (٨) كِتَابٌ مَرْقُومٌ (٩) وَيْلٌ يَوْمَئِذٍ لِلْمُكَذِّبِينَ (١٠) الَّذِينَ يُكَذِّبُونَ بِيَوْمِ الدِّينِ (١١) وَمَا يُكَذِّبُ بِهِ إِلا كُلُّ مُعْتَدٍ أَثِيمٍ (١٢) إِذَا تُتْلَى عَلَيْهِ آيَاتُنَا قَالَ أَسَاطِيرُ الأوَّلِينَ (١٣) كَلا بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ (١٤) كَلا إِنَّهُمْ عَنْ رَبِّهِمْ يَوْمَئِذٍ لَمَحْجُوبُونَ (١٥) ثُمَّ إِنَّهُمْ لَصَالُو الْجَحِيمِ (١٦) ثُمَّ يُقَالُ هَذَا الَّذِي كُنْتُمْ بِهِ تُكَذِّبُونَ (١٧)

Allah s.w.t. berfirman, 

"7. Sekali-kali jangan! Sungguh catatan orang-orang yang derhaka benar-benar dalam sijjin." 

Tidak sepatutnya mereka curang atau menipu dalam sukatan dan timbangan. Setiap perbuatan mereka tentu atau pasti dicatatkan. Sesungguhnya kitab suratan amal iaitu kitab yang mencatat perbuatan orang-orang yang derhaka seperti para syaitan, orang-orang kafir, munafik, fasik dan berdosa itu benar-benar didaftarkan atau tersimpan dalam Sijjiin. Sepatutnya mereka ingat akan balasan di hari akhirat.

"8. Dan apakah kamu tahu apakah Sijjin itu?" 

Sijjin itu adalah sesuatu yang sangat menakutkan, mengerikan, penjara yang abadi dan azab yang menyakitkan. Ada ulama yang mengatakan bahawa Sijjin adalah sebuah tempat yang berada di bawah bumi lapis ketujuh.

Menurut pendapat yang lain, Sijjin adalah sebuah batu besar terletak di bumi lapis ketujuh berwarna hijau. Menurut pendapat yang lainnya adalah nama sebuah sumur di dalam neraka Jahanam.

Sijjiin diambil dari kata sajn yang ertinya sempit. Kerana semua makhluk semakin ke bawah, maka ia semakin sempit, sedangkan jika semakin ke atas, maka ia semakin luas. Sijjin itu menghimpunkan kesempitan dan kerendahan. Tempat kembali orang-orang derhaka atau kafir adalah ke neraka Jahannam yang tempatnya berada di paling bawah, rendah atau dasar.

"9. Catatan yang tertulis." 

Ayat ini bukanlah tafsir atau penjelasan dari ayat sebelumnya, tetapi penjelasan bagi apa yang dicatatkan bagi mereka mengenai tempat kembali mereka di Sijjin. Kitab catatan yang jelas nyata, yang berisi catatan amal, yang menghimpunkan amalan orang-orang yang berdosa dan yang disebutkan di sana amal mereka yang buruk.

Hal itu telah ditulis dan dicatat di dalam sebuah kitab yang telah selesai atau sempurna pencatatannya. Tiada seorang pun yang ditambahkan di dalamnya dan tiada pula seorang pun yang dikurangi darinya.

"10. Celakalah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan." 

Kecelakaan besar, kebinasaan dan kehancuranlah bagi orang-orang yang mendustakan apabila mereka telah berada di Sijjin pada hari kiamat. Mereka pasti akan mendapat azab yang menghinakan seperti yang telah diancamkan oleh Allah s.w.t.

"11. Orang-orang yang mendustakan hari pembalasan." 

Orang-orang yang mendustakan, menderhaka lagi kafir itu adalah mereka yang tidak percaya akan kejadiannya, tidak meyakini keberadaannya, dan menganggap mustahil perkara itu terjadi. Hari pembalasan adalah hari Allah s.w.t. membalas amal mereka.

"12. Dan tidak mendustakan dengannya kecuali setiap yang melampaui batas yang berdosa." 

Setiap orang yang melampaui batas lagi berdosa saja yang akan mendustakannya hari pembalasan. Mereka melampaui batas dalam amal perbuatannya seperti gemar mengerjakan hal-hal yang diharamkan dan melampaui batas dalam menggunakan hal-hal yang diperbolehkan.

Mereka banyak berdosa dalam semua ucapannya. Jika berbicara, mereka berdusta. Jika berjanji, mereka menyalahinya. Jika bertengkar, mereka curang (melampaui batas). Inilah yang membuat mereka mendustakan hari pembalasan.

"13. Apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami, dia berkata, "Cerita-cerita dongeng orang-orang terdahulu.""

Apabila dia mendengar Kalamullah, ayat-ayat Allah atau Al Qur'an dari Rasulullah s.a.w. yang menunjukkan kepada kebenaran dan menunjukkan benarnya apa yang dibawanya, dia berkata dengan sombong sambil mendustakannya, menentangnya dan menuduhnya dengan prasangka yang buruk bahawa itu cerita-cerita bohong atau rekaan yang dihimpun dari kitab-kitab orang-orang yang terdahulu.

"14. Sekali-kali tidak! Bahkan menutup atas hati-hati mereka apa yang mereka usahakan." 

Perkaranya tidaklah seperti yang mereka sangka dan tidak seperti yang mereka katakan. Ayat-ayatNya itu tidak ada cacatnya. Ia adalah firman Allah, Kalamullah, wahyuNya, dan kitab yang diturunkanNya kepada RasulNya s.a.w.

Sebenarnya yang menghalangi hati mereka dari beriman kepada Al Qur'an adalah kerana Ar Raan yang menutupi hati mereka. Hati mereka telah tertutup, dipenuhi dan diselaputi kekotoran atau noda-noda dosa disebabkan perbuatan kufur dan maksiat yang banyak mereka kerjakan.

Ar raan ialah dosa di atas dosa sehingga membutakan hatinya dan hatinya mati. Asal kata ‘Raan’ dan ‘Rain’ adalah tutupan, ia seperti karat yang menimpa sesuatu yang berkilat. Ar rain menutupi hati orang-orang kafir, al ghaim menyelimuti hati orang-orang baik atau  berbakti dan al ghain meliputi hati orang-orang yang terdekat dengan Allah.

Sesungguhnya seorang mukmin itu apabila melakukan perbuatan dosa atau kesalahan, terjadilah atau digoreskan satu noktah atau titik hitam pada hatinya. Dosa akan menutupi hati sedikit demi sedikit sampai hilang cahayanya dan mati ketajaman pandangannya sehingga hakikat menjadi terbalik atasnya. Dia akan melihat kebatilan sebagai kebenaran dan kebenaran sebagai kebatilan. Ini di antara hukuman terhadap dosa.

Jika dia berhenti, bertaubat beristighfar dan memohon ampun kepada Allah, noktah atau titik hitam itu lenyap dari hatinya dan menjadi cemerlang maka hatinya kembali bersih berkilat.

Jika dia menambah atau mengulangi dosanya, maka bertambah juga noktah atau titik hitam itu hingga menutupi seluruh hatinya jika dia terus-menerus melakukannya. Itulah yang dimaksudkan dengan ar raan (kotoran) di dalam ayat ini.

Berhati-hatilah agar tidak terjatuh ke dalam banyak dosa agar hati tidak menghitam seperti menghitamnya hati orang-orang kafir. Kerana kemaksiatan-kemaksiatan adalah pengantar kekafiran.

"15. Sekali-kali tidak! Sungguh mereka dari Tuhan mereka pada hari itu, mereka benar-benar terhalang." 

Sekali-kali jangan lagi mereka berlaku demikian! Jika mereka tetap melakukannya, pada hari Kiamat, pasti Sijjin adalah tempat tinggal mereka. Mereka juga benar-benar akan terdinding dari rahmat Tuhannya dan terhalang dari melihat Tuhan Yang menciptakan mereka.

"16. Kemudian, sungguh mereka pasti masuk neraka Jahim." 

Selain dihalangi dari melihat Tuhan Yang Maha Pemurah, orang-orang kafir itu dimasukkan ke dalam neraka, menderita bakaran neraka dan menjadi penghuni tetapnya.

"17. Kemudian dikatakan, "Inilah yang kalian terhadapnya kalian mendustakan.""

Mereka dikecam, dicemuh, dihina dan direndahkan bahawa itulah azab yang selalu mereka dustakan dahulu. Dengan demikian, mereka ditimpa tiga macam azab, iaitu azab neraka, azab celaan dan azab dihalangi dari melihat Rabbul ‘aalamin yang di dalamnya mengandung marah dan murka Allah kepada mereka. Yang demikian lebih besar dari azab neraka.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...