Ahad, 23 September 2018

21:107-112 Tafsir Surah Al Anbiya, ayat 107-112.

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ (١٠٧) قُلْ إِنَّمَا يُوحَى إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ فَهَلْ أَنْتُمْ مُسْلِمُونَ (١٠٨) فَإِنْ تَوَلَّوْا فَقُلْ آذَنْتُكُمْ عَلَى سَوَاءٍ وَإِنْ أَدْرِي أَقَرِيبٌ أَمْ بَعِيدٌ مَا تُوعَدُونَ (١٠٩) إِنَّهُ يَعْلَمُ الْجَهْرَ مِنَ الْقَوْلِ وَيَعْلَمُ مَا تَكْتُمُونَ (١١٠) وَإِنْ أَدْرِي لَعَلَّهُ فِتْنَةٌ لَكُمْ وَمَتَاعٌ إِلَى حِينٍ (١١١) قَالَ رَبِّ احْكُمْ بِالْحَقِّ وَرَبُّنَا الرَّحْمَنُ الْمُسْتَعَانُ عَلَى مَا تَصِفُونَ (١١٢)

Allah s.w.t. berfirman kepada Nabi Muhammad s.a.w.,

"107. Dan tidaklah Kami mengutusmu, melainkan rahmat bagi semesta alam."

Kami utuskan kamu adalah sebagai rahmat bagi seluruh alam. Maka barang siapa yang menerima rahmat ini dan mensyukurinya, berbahagialah dia di dunia dan akhiratnya. Dan barang siapa yang menolak serta mengingkarinya, maka rugilah dia di dunia dan akhiratnya.

Orang-orang mukmin menerima rahmat itu, mensyukurinya dan membenarkan Beliau. Sedangkan selain mereka kufur terhadap nikmat itu dan menggantinya dengan kekafiran serta menolak rahmat tersebut.

Pernah dikatakan kepada Rasulullah s.a.w., "Wahai Rasulullah, berdoalah untuk kebinasaan orang-orang musyrik." Maka Rasulullah s.a.w. menjawab, "Sesungguhnya aku diutus bukan sebagai pelaknat, melainkan aku diutus sebagai pembawa rahmat."

Di dalam hadis lain disebutkan, "Sesungguhnya aku adalah rahmat yang dihadiahkan (kepada kalian)."

Rasulullah s.a.w. bersabda, "Sesungguhnya Allah mengutusku sebagai pembawa rahmat yang dihadiahkan, aku diutus untuk mengangkat (darjat) suatu kaum dan merendahkan yang lainnya."

Rasulullah s.a.w. bersabda, "Siapa pun orangnya yang pernah aku maki atau aku laknat saat aku sedang marah, maka sesungguhnya diriku ini tiada lain seorang lelaki dari anak Adam (manusia) yang juga marah sama dengan kalian bila marah. Tetapi sesungguhnya aku diutus oleh Allah sebagai pembawa rahmat buat semesta alam, maka aku akan menjadikan marah dan laknatku itu sebagai rahmat buatnya kelak di hari kiamat."

Rahmat yang dimaksudkan ialah rahmat bagi orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian dengan dipastikanNya rahmat baginya di dunia dan akhirat; sedangkan bagi orang yang tidak beriman kepada Allah dan rasulNya, terbebaskan dari azab yang pernah dialami oleh umat-umat sebelumnya yang derhaka.

Orang-orang yang mengikutinya beroleh rahmat di dunia ini dan di akhirat kelak. Sedangkan orang-orang yang tidak mengikutinya dapat terhindar dari cobaan seperti ditenggelamkan ke bumi, dikutuk dan ditimpa azab yang pernah dialami oleh umat-umat lain sebelum mereka.

Allah s.w.t. berfirman memerintahkan kepada RasulNya agar mengatakan kepada orang-orang musyrik,

"108. Katakanlah, "Sungguh hanyalah diwahyukan kepadaku bahawa hanyalah Tuhan kalian Tuhan Yang Esa, maka apakah kalian muslim?” 

Sungguh, apa yang diwahyukan kepadaku ialah bahawa Tuhan kalian adalah Tuhan Yang Esa, maka hendaklah kalian telah berserah diri kepadaNya, iaitu tunduk kepada apa yang diwahyukan kepadaku itu, mengikuti apa yang diperintahkan oleh wahyu itu dan taat kepadaNya.

Jika kalian melakukannya, maka pujilah Tuhan kalian yang telah mengurniakan nikmat yang besar itu.

"109. Maka jika mereka berpaling,"

Jika mereka berpaling, berlepas diri, meninggalkan apa yang kamu serukan kepada mereka dan tidak mahu beribadah kepada Allah s.w.t. saja,

"maka katakanlah, "Aku telah memaklumkan kepada kalian atas yang sama""

Aku telah menyampaikan kepada kalian ajaran dan berita azab yang kita ketahui bersama. Aku maklumkan kepada kalian, jika kalian tidak menuruti aku, ertinya aku adalah musuh kalian sebagaimana kalian adalah musuhku.

Sekarang kita telah sama-sama mengetahui tentang tempat kembali bagi orang-orang kafir. Aku beri tahukan kepada kalian bahawa aku berlepas diri dari kalian sebagaimana kalian juga berlepas diri dariku.

Ketika azab datang menimpa kalian nanti, janganlah kalian katakan, “Tidak datang kepada kami seorang pemberi khabar gembira dan peringatan.” Azab atau hari kiamat itu pasti akan terjadi.

"dan tidak aku mengetahui apakah dekat atau jauh apa yang diancamkan kepada kalian."

Tetapi aku tidak mengetahui bila akan berlakunya azab atau hari kiamat yang diancamkan kepada kalian itu, samada ia sudah dekat atau masih jauh. Hanya Allah s.w.t. saja yang mengetahuinya.

"110. Sungguh Dia mengetahui yang terus terang dari perkataan dan mengetahui apa yang kalian sembunyikan."

Sesungguhnya Allah mengetahui semua yang zahir, yang nyata dan yang kelihatan. Dia juga mengetahui semua yang ghaib, yang rahsia dan yang tersembunyi.

Begitu juga perkataan dan perbuatan yang kalian lakukan secara terang-terangan dan yang kalian rahsiakan. Kelak Allah akan membalas perbuatan kalian, baik yang kecil maupun yang besar.

"111. Dan jika aku mengetahui hal itu fitnah bagi kalian dan kesenangan sampai waktu tertentu." 

Aku tidak tahu mengapa Allah menangguhkan azab atau siksaan itu bagi kalian. Boleh jadi ia adalah cobaan bagi kalian dan kesenangan untuk menambah keburukan kalian sampai waktu yang ditentukan.

Nabi Muhammad s.a.w. berdoa,

"112. Berkata, "Tuhanku, berilah keputusan dengan benar."

Tuhanku, berilah keputusan dengan adil di antara kami dan kaum kami yang mendustakan kebenaran dengan diturunkan azab atau diberikan kemenangan terhadap mereka.

Dahulu para nabi selalu mengucapkan, "Ya Tuhan kami, berilah keputusan antara kami dan kaum kami dengan hak (adil) dan Engkaulah Pemberi keputusan yang sebaik-baiknya."

Allah s.w.t. memerintahkan pula kepada NabiNya agar mengucapkan hal tersebut.

"Dan Tuhan kami Ar Rahman tempat dimintai pertolongan atas apa yang kalian sifatkan."

Tuhan kami ialah Tuhan Yang Maha Pemurah. Dia tempat memohon segala pertolongan. Kami tidak merasa ujub dengan diri kami dan bersandar kepada kemampuan kami.

Hanya kepadaNya kami memohon pertolongan terhadap buat-buatan, kedustaan dan kebohongan kalian, seperti ucapan kalian bahawa Tuhan mempunyai anak, aku penyihir dan bahawa Al Qur’an adalah sya’ir.

Allah s.w.t. mengabulkan doa Beliau s.a.w. Mereka diazab pada perang Badar, dan peperangan yang lain sebelum tiba azab akhirat. Rasulullah s.a.w. apabila menghadiri suatu peperangan selalu membacakan ayat ini.

Selesai tafsir surah Al Anbiya’ dengan pertolongan Allah dan taufiqNya, wal hamdulillahi awwalan wa aakhiran.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...