بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
طه (١) مَا أَنْزَلْنَا عَلَيْكَ الْقُرْآنَ لِتَشْقَى (٢) إِلا تَذْكِرَةً لِمَنْ يَخْشَى (٣) تَنْزِيلا مِمَّنْ خَلَقَ الأرْضَ وَالسَّمَاوَاتِ الْعُلا (٤)الرَّحْمَنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَى (٥) لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا وَمَا تَحْتَ الثَّرَى (٦) وَإِنْ تَجْهَرْ بِالْقَوْلِ فَإِنَّهُ يَعْلَمُ السِّرَّ وَأَخْفَى (٧) اللَّهُ لا إِلَهَ إِلا هُوَ لَهُ الأسْمَاءُ الْحُسْنَى (٨)
Ketika Allah s.w.t. menurunkan Al Qur'an kepada RasulNya, dan Rasul bersama para sahabatnya mengamalkannya, maka orang-orang musyrik berkata bahawa tidak sekali-kali Allah menurunkan Al Qur'an ini kepada Muhammad melainkan agar dia menjadi susah.
Maka Allah s.w.t. menurunkan firmanNya,
"1. Tha Ha."
"2. Tidak Kami menurunkan kepadamu Al Qur’an supaya kamu celaka,"
Kami tidak menurunkan Al Quran dan menetapkan syari’at kepadamu agar kamu menjadi susah. Al Qur’an dan syariat yang ditetapkan itu adalah agar kamu mendapat kebahagiaan dan keuntungan.
Ia tidaklah seperti yang disangka oleh orang-orang yang tidak percaya kepada Al Qur'an, bahkan barang siapa yang di beri ilmu oleh Allah, iaitu wahyu Al Qur'an, maka sesungguhnya Allah menghendaki baginya kebaikan yang banyak.
Rasulullah s.a.w. bersabda, "Barang siapa yang dikehendaki baik oleh Allah, maka Allah menjadikannya pandai dalam agama."
Dia memudahkan semua jalan yang menuju ke arah itu dan menjadikannya makanan bagi ruh dan hati, yang jika berhadapan dengan fitrah yang masih selamat dan akal yang sihat nescaya akan menerima dan tunduk kepadanya kerana ia berisi kebaikan di dunia dan akhirat.
Rasulullah s.a.w. bersabda, "Allah s.w.t. berfirman kepada para ulama kelak di hari kiamat, iaitu bilamana Dia telah duduk di atas KursiNya untuk menjalankan peradilan terhadap hamba-hambaNya, "Sesungguhnya Aku tidak sekali-kali menganugerahkan ilmu dan hikmahKu kepada kalian, melainkan dengan maksud Aku hendak memberikan ampunan kepada kalian terhadap semua (dosa) yang kalian lakukan tanpa peduli.”"
"3. Kecuali peringatan bagi orang yang takut."
Sebenarnya Allah s.w.t. menurunkan Al Qur'an ini kepada Nabi Muhammad s.a.w. dan mengutus Beliau sebagai Rasul adalah sebagai rahmat, cahaya dan petunjuk ke syurga buat hamba-hambaNya.
Allah menamai Al Qur’an dengan tazkirah (pengingat), iaitu pengingat hal yang telah ada, yang kebanyakan manusia telah lalai darinya.
Namun pengingat ini dikhususkan bagi orang-orang yang takut kepada Allah. Hanya mereka yang akan mengambil manfaat dari apa yang mereka dengar dari Kitabullah.
Di dalamnya disebutkan halal dan haram. Maka mereka akan sedar, ingat kepada Allah. Dengan mengingat targhib (dorongan), mereka akan mencapai harapan yang utama. Dengan mengingat tarhib (ancaman kerugian dan kesengsaraan), mereka akan menjauhinya.
Mereka juga akan ingat hukum-hukum syar’i secara rinci yang sebelumnya tergambar secara garis besar di akalnya, lalu sesuailah hukum-hukum yang disebutkan secara rinci itu dengan apa yang diperolehnya dalam fitrah dan akalnya.
Orang-orang selain mereka tidak akan dapat mengambil manfaat darinya. Tidak mungkin orang yang tidak beriman kepada syurga dan neraka dapat mengambil manfaat darinya. Begitu juga orang yang di hatinya tidak ada rasa takut kepada Allah.
Kemudian Allah s.w.t. berfirman menyebutkan keagungan Al Qur’an,
"4. Diturunkan dari Zat yang telah menciptakan bumi dan langit yang tinggi,"
Al Qur'an yang diturunkan kepadamu adalah dari Tuhanmu, Tuhan segala sesuatu, Yang Memilikinya, Yang mengaturnya, Yang Mahakuasa atas apa yang dikehendakiNya. Dialah Tuhan yang menciptakan bumi yang datar lagi padat (tebal).
Dialah yang menciptakan langit yang tinggi lagi lembut (tidak kelihatan). Ketebalan setiap langit sama dengan jarak perjalanan lima ratus tahun. Dan antara permukaan suatu langit ke langit yang lainnya sama dengan jarak perjalanan lima ratus tahun.
Oleh kerana itu, sudah seharusnya Al Qur'an ini diterima, dicintai, diikuti dan dimuliakan dengan sebenar-benarnya.
"5. Ar Rahman di atas 'Arasy bersemayam."
Iaitu Tuhan Yang Maha Pemurah Yang istiwa (bersemayam) di atas 'Arasy. Bersemayamnya Allah di atas 'Arsy adalah salah satu sifatNya yang wajib kita imani, sesuai dengan kebesaran dan keagunganNya. ‘Arasy adalah makhluk yang paling tinggi, paling besar dan paling luas. Hanya Allah Yang Maha Mengetahui bagaimana Dia bersemayam di atas 'Arasy.
"6. BagiNya apa yang di langit, dan apa yang di bumi, dan apa yang di antara keduanya, dan apa yang di bawah tanah."
MilikNyalah semua yang ada di langit, semua yang di bumi, semua yang di antara langit dan bumi seperti malaikat, manusia, jin, haiwan, benda mati dan tumbuhan, dan semua yang di bawah tanah. Ada yang mengatakan semua yang ada di bawah bumi lapis ketujuh.
Semuanya adalah kepunyaanNya, berada dalam genggaman kekuasaanNya, pengaturanNya, kehendak dan keinginan serta hukumNya. Dialah Yang Menciptakan semuanya, Yang Memilikinya dan yang menjadi Tuhannya; tiada Tuhan selain Dia.
KerajaanNya meliputi segala sesuatu. Sedangkan selainNya tidak memiliki kerajaan sedikit pun, tidak berkuasa menarik manfaat, tidak berkuasa menimpakan bahaya, tidak mampu mematikan, menghidupkan dan tidak mampu membangkitkan.
"7. Dan jika kamu mengeraskan dengan perkataan, maka sungguh Dia, Dia mengetahui rahsia dan yang tersembunyi."
Kamu tidak perlu meninggikan suaramu dalam berdoa dan berzikir. Sesungguhnya Tuhan yang menurunkan Al Qu'ran ini mengetahui sirr (rahsia), iaitu sesuatu yang dibicarakan olehmu dalam dirimu. Kamu mengetahui apa yang kamu rahsiakan dalam hatimu hari ini, dan Allah juga mengetahuinya.
Dia juga mengetahui akhfa (yang lebih tersembunyi), iaitu sesuatu yang belum kamu bicarakan dalam dirimu. Kamu tidak mengetahui apa yang bakal kamu rahsiakan esok hari, tetapi Allah mengetahuinya.
Ada yang mengatakan bahawa akhfa bermaksud bisikan hati, yang terlintas di hati dan sesuatu yang dilakukan oleh manusia tanpa diniatkannya dahulu dalam hatinya. Ada juga yang mengatakan apa yang tidak diketahui olehmu, padahal kamu yang mengerjakannya.
Ilmu (pengetahuan)Nya meliputi segala sesuatu, baik yang telah berlalu maupun yang akan datang, yang kecil maupun yang besar, yang samar maupun yang kelihatan. Semua makhluk dalam hal ini sama bagi Allah. Sama saja kamu tinggikan suaramu atau kamu rendahkannya, Dia mendengar dan mengetahuinya.
"8. Allah, tidak ada Tuhan selainkan Dia. BagiNya Asma ul Husna."
Dialah Allah, Tuhan Yang menurunkan Al Qur'an ini kepadamu. Dialah Tuhan yang tidak ada tuhan yang berhak disembah dan diibadahi selain Dia. Beribadah kepadaNya adalah hak (benar) yang sesuai dengan syara’, akal dan fitrah, sedangkan beribadah kepada selainNya adalah batil.
Dia mempunyai Asma ul Husna, iaitu nama-nama yang terbaik dan sifat-sifat yang tertinggi. Indahnya seluruh nama-nama tersebut menunjukkan layaknya Dia mendapat pujian dan keberhakanNya dipuji. Nama-nama tersebut bukan hanya sekadar nama, bahkan nama sekaligus sifatNya.
Indahnya seluruh nama-nama tersebut menunjukkan sifat-sifat yang sempurna. Dari setiap sifat, Dia memiliki sifat yang paling sempurna, paling merata dan paling agung. Dia menyuruh hamba-hambaNya berdoa dengannya, di antara jalan mendekatkan diri kepadanya lagi dicintaiNya.
Dia mencintai orang-orang yang mencintai nama-nama itu, mencintai orang yang menghafalnya, mencintai orang yang menggali kandungannya dan beribadah kepadaNya dengan nama-nama itu.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan