وَالَّذِينَ يُمَسِّكُونَ بِالْكِتَابِ وَأَقَامُوا الصَّلاةَ إِنَّا لا نُضِيعُ أَجْرَ الْمُصْلِحِينَ (١٧٠) وَإِذْ نَتَقْنَا الْجَبَلَ فَوْقَهُمْ كَأَنَّهُ ظُلَّةٌ وَظَنُّوا أَنَّهُ وَاقِعٌ بِهِمْ خُذُوا مَا آتَيْنَاكُمْ بِقُوَّةٍ وَاذْكُرُوا مَا فِيهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ (١٧١)
Allah s.w.t. berfirman menyebutkan perihal orang-orang yang berpegang kepada KitabNya yang menuntunnya untuk mengikuti RasulNya, Nabi Muhammad s.a.w., seperti yang tertera di dalam kitab yang ada pada mereka.
"170. Dan orang-orang yang berpegang teguh dengan Al Kitab serta mendirikan solat,"
Iaitu orang-orang yang mempelajari Taurat, mengamalkannya, mengikuti semua perintah yang ada di dalamnya, meninggalkan semua yang dilarangnya dan mereka mendirikan solat seperti Abdullah bin Salam dan kawan-kawannya.
Ibadah solat merupakan timbangan keimanan, mendirikannya dapat membantu mengerjakan ibadah yang lain, sekaligus sebagai benteng yang menjaga seseorang dari perbuatan keji dan munkar. Maka mereka ini diberi pahala.
"sesungguhnya Kami tidak menghilangkan pahala orang-orang yang mengadakan perbaikan."
Allah s.w.t. tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengadakan perbaikan baik bagi diri sendiri maupun orang lain.
"171. Dan ketika Kami mengangkat gunung ke atas mereka"
Ingatlah ketika Allah s.w.t. mengangkat gunung Tursina ke atas Bani Israil. Nataqa bermaksud mengangkat. Setetah Bani Israil selamat dari kejaran Fir'aun, maka Musa a.s. membawa mereka menuju ke Jerussalem, dan Musa a.s. mengambil luh-luh yang telah dilemparkannya itu sesudah amarahnya reda.
Kemudian Musa a.s. memerintahkan kepada mereka berbagai macam perintah sesuai dengan wahyu Allah yang harus Beliau sampaikan kepada mereka. Bagi mereka perintah-perintah itu berat bagi mereka, lalu mereka menolak, tidak mahu menerimanya.
Dikatakan kepada mereka, "Ini adalah Kitab, mahukah kamu menerimanya? Di dalamnya terkandung penjelasan semua yang dihalalkan bagi kalian, semua yang diharamkan bagi kalian, semua perintah Allah kepada kalian, dan semua laranganNya kepada kalian."
Mereka menjawab, "Paparkanlah kepada kami semua isi yang terkandung di dalamnya. Jika fardu-fardu dan batasan-batasannya mudah, maka kami mahu menerimanya." Dikatakan kepada mereka, "Terimalah oleh kalian semua yang terkandung di dalamnya."
Mereka menjawab, "Tidak, sebelum kami mengetahui semua isinya, bagaimanakah batasan-batasan dan fardu-fardunya?" Mereka berkali-kali menjawab pertanyaan Allah dengan jawaban tersebut.
Maka Allah s.w.t. memerintahkan kepada gunung untuk terangkat ke langit, lalu para malaikat mengangkat gunung itu hingga berada di atas kepala mereka.
"seakan-akan gunung itu naungan awan dan mereka yakin bahawa ia akan jatuh menimpa mereka."
Gunung itu kelihatan seperti naungan awan. Musa a.s. berkata kepada mereka, "Tidakkah kalian melihat apa yang telah difirmankan oleh Tuhan? Jika kalian menolak, tidak mahu menerima Taurat secara bulat-bulat berikut semua yang terkandung di dalamnya, sungguh gunung ini benar-benar akan menimpa kalian."
Apabila Bani Israil melihat gunung itu terangkat di atas kepala mereka, maka mereka semua menyungkur bersujud pada pelipis sebelah kirinya, sedangkan mata kanan mereka melihat ke arah gunung itu kerana takut akan menimpa diri mereka. Mereka yakin bahawa gunung itu akan jatuh menimpa mereka jika mereka tidak menerimanya.
Setelah luh-luh itu dibentangkan, ternyata di dalamnya terdapat Kitabullah yang ditulisNya dengan tangan (kekuasaan)Nya sendiri. Maka semua bukit, pepohonan dan bebatuan di muka bumi ini bergetar kerananya. Allah s.w.t. berfirman kepada mereka,
"Peganglah dengan teguh apa yang telah Kami berikan kepada kalian, serta ingatlah selalu apa yang tersebut di dalamnya supaya kalian menjadi orang-orang yang bertakwa."
Sehingga sekarang, orang Yahudi bersujud pada pelipis kirinya. Mereka menyangka bahawa cara sujud inilah yang menyebabkan terhapusnya siksaan. Apabila dibacakan kepada mereka kitab Taurat, mereka pasti bergetar dan menggeleng-gelengkan kepala.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan