2:80-82 Tafsir Surah Al Baqarah, ayat 80-82.

وَقَالُوا لَنْ تَمَسَّنَا النَّارُ إِلا أَيَّامًا مَعْدُودَةً قُلْ أَتَّخَذْتُمْ عِنْدَ اللَّهِ عَهْدًا فَلَنْ يُخْلِفَ اللَّهُ عَهْدَهُ أَمْ تَقُولُونَ عَلَى اللَّهِ مَا لا تَعْلَمُونَ (٨٠) بَلَى مَنْ كَسَبَ سَيِّئَةً وَأَحَاطَتْ بِهِ خَطِيئَتُهُ فَأُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ (٨١) وَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ (٨٢) 

Orang-orang Yahudi sering mengatakan, "Sesungguhnya usia dunia ini tujuh ribu tahun. Setiap seribu tahun kami hanya satu hari mengalami azab di dalam neraka. Bererti azab di neraka bagi kami hanyalah tujuh hari."

Dalam riwayat lain disebutkan bahawa orang-orang Yahudi berdebat dengan Rasulullah s.a.w., lalu mereka berkata, "Kami tidak akan masuk neraka kecuali hanya selama empat puluh malam, setelah itu kami digantikan oleh suatu kaum yang lain," yang dimaksud oleh mereka ialah Nabi s.a.w. dan sahabat-sahabatnya radiyaliahu 'anhum. Maka Rasulullah s.a.w. berisyarat dengan tangannya di atas kepala mereka (yang bermaksud seakan-akan Beliau bersabda), "Bahkan kalian kekal di dalamnya, tiada seorang pun yang menggantikan kalian."

Allah s.w.t. menurunkan firmanNya menceritakan perihal orang-orang Yahudi tentang apa yang mereka nukil dan mereka dakwakan untuk dirinya sendiri,

"80. Dan mereka berkata, "Tidak akan menyentuh kami api neraka, melainkan hari-hari tertentu.""

Mereka masih saja menganggap bersih diri mereka, bersaksi bahawa mereka akan selamat dari azab Allah dan bahawa mereka sekali-kali tidak akan disentuh oleh api neraka, kecuali selama beberapa hari saja, setelah itu mereka selamat.

Dengan demikian, mereka menggabungkan antara perbuatan dosa dan rasa aman. Inilah keburukan yang paling besar. Maka Allah s.w.t. membantah sangkaan mereka ini dan menyangkal pengakuan tersebut melalui firmanNya,

"Katakanlah, "Sudahkah kalian mengambil di sisi Allah janji, maka tidak akan Allah mengingkari janjiNya,""

Iaitu sudahkah kalian menerima janji dari Allah tentang hal tersebut? Apabila telah terjadi suatu perjanjian, pasti Allah tidak akan mengingkari janjiNya.


Ada yang menafsirkan, sudahkah kalian mengambil perjanjian dari Allah untuk beriman kepada Allah dan RasulNya serta ta'at kepadaNya? Kerana perjanjian inilah yang dapat menyelamatkan seseorang dari neraka. Maka Allah tidak akan mengingkari janjiNya.

Mereka tidak mengambil janji dari Allah. Mereka mendustakan para nabi, bahkan sebahagian di antaranya mereka bunuh, mereka sering melakukan pelanggaran, membatalkan perjanjian dan lain-lain. Apa yang mereka akui itu sama sekali tidak ada buktinya.

"atau kalian mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kalian ketahui." 

Ataukah kalian hanya mengatakan tentang Allah sesuatu yang tidak kalian ketahui? Bahkan kalian hanya mengatakan kedustaan dan kebohongan yang kalian buat-buat terhadap Allah, padahal perbuatan yang demikian termasuk dosa yang sangat besar.

"81. Benar, barang siapa yang berbuat kejahatan dan meliputinya kesalahan-kesalahannya, maka mereka itulah penghuni api neraka. Mereka di dalamnya kekal."

Bukan demikian! Perkaranya tidaklah seperti apa yang kalian angan-angankan dan tidak seperti yang kalian inginkan. Yang benar, barang siapa berbuat keburukan atau dosa, iaitu berbuat syirik, dan dia telah diliputi atau ditenggelamkan oleh dosanya.

Iaitu orang yang datang pada hari kiamat tanpa membawa suatu amal kebaikan pun, bahkan semua amal perbuatannya hanyalah dosa-dosa belaka, maka mereka itulah penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya. Merekalah orang-orang yang rugi.

"82. Dan orang-orang yang beriman dan beramal soleh, mereka itulah penghuni syurga. Mereka di dalamnya kekal." 

Orang-orang yang beriman kepada Allah, malaikatNya, kitab-kitab, nabi dan Rasul, hari akhir dan qadar Allah yang baik atau yang buruk, serta mereka beramal soleh yang sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh syariat, mereka itulah penghuni syurga. Mereka kekal di dalamnya. Merekalah orang-orang yang beruntung.

Amal tidak boleh dikatakan soleh kecuali dengan dua syarat, iaitu diniatkan kerana Allah dan sesuai sunnah Rasulullah s.a.w.