Jumaat, 15 April 2016

5:87-89 Tafsir Surah Al Maidah, ayat 87-89.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تُحَرِّمُوا طَيِّبَاتِ مَا أَحَلَّ اللَّهُ لَكُمْ وَلا تَعْتَدُوا إِنَّ اللَّهَ لا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ (٨٧) وَكُلُوا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ حَلالا طَيِّبًا وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي أَنْتُمْ بِهِ مُؤْمِنُونَ (٨٨) لا يُؤَاخِذُكُمُ اللَّهُ بِاللَّغْوِ فِي أَيْمَانِكُمْ وَلَكِنْ يُؤَاخِذُكُمْ بِمَا عَقَّدْتُمُ الأيْمَانَ فَكَفَّارَتُهُ إِطْعَامُ عَشَرَةِ مَسَاكِينَ مِنْ أَوْسَطِ مَا تُطْعِمُونَ أَهْلِيكُمْ أَوْ كِسْوَتُهُمْ أَوْ تَحْرِيرُ رَقَبَةٍ فَمَنْ لَمْ يَجِدْ فَصِيَامُ ثَلاثَةِ أَيَّامٍ ذَلِكَ كَفَّارَةُ أَيْمَانِكُمْ إِذَا حَلَفْتُمْ وَاحْفَظُوا أَيْمَانَكُمْ كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ (٨٩) 

Pada suatu hari ketika Rasulullah s.a.w. sedang duduk dan memberikan peringatan, kemudian pergi dan tidak melanjutkan perintahnya lagi kepada mereka. Maka segolongan dari sahabat-sahabatnya mengatakan, "Apakah yang akan kita peroleh jika kita tidak melakukan amal perbuatan? Kerana sesungguhnya dahulu orang-orang Nasrani mengharamkan atas diri mereka banyak hal, maka kita pun harus berbuat hal yang sama."

Mereka bermaksud melakukan tabattul (membaktikan seluruh hidupnya untuk ibadah). Mereka pun bertekad sepakat untuk qiyamul lail, puasa pada siang harinya, tinggalkan nasfu syahwat duniawi dan mengembara di muka bumi seperti yang dilakukan oleh para rahib di masa lalu.

Ada yang mengharamkan atas dirinya daripada memakan daging, minum susu, makanan wadak, makan pada siang hari, memakai wewangian, tidur, tidur atas katil, berkahwin, dan mengibiri diri iaitu memisahkan diri dari isteri-isteri mereka. Padahal yang demikian dihalalkan Allah s.w.t.

Mereka memakai pakaian kasar, dan mengharamkan atas diri mereka makanan dan pakaian yang dihalalkan kecuali makanan dan pakaian yang biasa dimakan dan dipakai oleh para pengembara dari kaum Bani Israil.

Rasulullah s.a.w. bersabda, "Apakah gerangan yang dialami oleh kaum, seseorang dari mereka mengatakan anu dan anu, tetapi aku puasa, berbuka, tidur, bangun, makan daging, dan kahwin dengan wanita. Maka barang siapa yang tidak suka dengan sunnah (tuntunan)ku, maka dia bukan dari golonganku."

Lalu turunlah firmanNya,

"87. Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kalian mengharamkan yang baik-baik dari apa yang Allah halalkan bagi kalian," 

Janganlah kalian berjalan bukan pada jalan tuntunan kaum muslim. Nikmat-nikmat yang diberikan Allah patut disyukuri, baik dengan memuji Allah ketika memperolehnya, tidak kufur nikmat dan tidak menolaknya atau meyakini haramnya, kerana yang demikian sama saja berkata dusta tentang Allah, kufur nikmat, dan meyakini yang baik sebagai sesuatu yang haram lagi buruk.

Tidak layak bagi seseorang menjauhi sesuatu yang baik-baik dan mengharamkan yang demikian bagi dirinya, bahkan seharusnya ia memanfaatkannya dan menggunakannya untuk ketaatan kepada Tuhannya.

Rasulullah s.a.w. bersabda, "Sesungguhnya kalian mempunyai kewajiban atas diri kalian, dan kalian mempunyai kewajiban atas mata kalian. Berpuasalah dan berbukalah solatlah dan tidurlah maka bukan termasuk golongan kami orang yang meninggalkan sunnah kami." Mereka berkata, "Ya Allah, kami tunduk dan patuh kepada apa yang telah Engkau turunkan."

"dan janganlah kalian melampaui batas." 

Berlebih-lebihan dalam mempersempit diri dengan mengharamkan hal-hal yang diperbolehkan merupakan sikap yang melampaui batas. Sebagaimana tidak boleh mengharamkan yang halal, maka jangan pula melampaui batas dalam memakai dan mengambil yang halal. Ambillah darinya sekadar keperluan dan kecukupan.

"Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas." 

Allah s.w.t. mensyariatkan sikap pertengahan antara yang berlebihan dan yang kikir dalam bernafkah, yakni tidak boleh melampaui batas, tidak boleh pula menguranginya. Dia membenci sikap tersebut, murka dan akan memberikan hukuman terhadapnya.

"88. Dan makanlah dari apa yang Allah rezekikan pada kalian yang halal yang baik,"

Allah s.w.t. memerintahkan kaum mukmin untuk menyelisihi orang-orang musyrik yang mengharamkan apa yang dihalalkan Allah Ta'ala. Makanan halal adalah makanan yang tidak haram, bukan makanan yang didapatkan dari mencuri, merampas dan mengambil tanpa hak. Sedangkan makanan yang baik adalah makanan yang tidak kotor.

"dan bertakwalah pada Allah yang kalian kepadaNya beriman." 

Iaitu dalam semua urusan kalian, ikutilah jalan taat kepadaNya dan yang diridhaiNya serta tinggalkanlah jalan yang menentangNya dan yang derhaka terhadapNya.

"89. Tidak menghukum kalian Allah kerana main-main dalam sumpah-sumpah kalian," 

Allah tidak menghukum kalian disebabkan sumpah-sumpah kalian yang tidak disengaja. Laghw atau sumpah yang tidak disengaja adalah ucapan yang biasa keluar dari lisan tanpa ada maksud bersumpah (tanpa niat) atau seseorang meyakini sesuatu yang dikiranya benar, namun ternyata tidak demikian. Contoh laghw adalah seseorang berkata, "Tidak! Demi Allah", "Benar, demi Allah" dan sebagainya.

"akan tetapi Dia menghukum kalian sebab apa yang kalian sengaja sumpah-sumpah itu,"

Iaitu sumpah yang kalian tekadkan dan sengaja kalian lakukan.

"maka kafaratnya memberi makan sepuluh orang miskin,"
Denda pelanggaran sumpah ialah memberi makan sepuluh orang miskin, iaitu orang-orang yang memerlukan pertolongan dari kalangan orang-orang miskin dan orang-orang yang tidak dapat menemukan apa yang mencukupi penghidupannya. Masing-masing orang miskin mendapatkan satu mud (satu kaupan tangan orang dewasa atau + 6.5 ons) makanan.

"dari pertengahan apa yang kalian berikan makan keluarga kalian," 

Iaitu dari makanan yang biasa kalian berikan kepada keluarga kalian. Sebahagian orang ada yang memberi nafkah keluarganya dengan makanan pokok yang berkualiti rendah, ada juga yang memberi makan keluarganya dengan makanan pokok yang berkualiti tinggi. 

Makanan yang biasa kalian berikan kepada keluarga kalian, tidak terlalu mahal dan tidak terlalu murah, tetapi pertengahan di antara jenis yang biasa dimakan oleh orang-orang miskin dan oleh orang-orang kaya mereka, cukup hingga mereka merasa kenyang.

"atau memberi mereka pakaian," 

Masing-masing diberikan pakaian yang layak dan sah dipakai untuk solat.

"atau memerdekakan hamba sahaya." 

Atau memerdekakan seorang hamba sahaya yang mukmin, sebagaimana dalam kaffarat pembunuhan dan zihar mengikuti kaidah hamlul mutlak 'alal muqayyad (membawa yang masih mutlak kepada yang muqayyad/tidak mutlak). 

Namun ada yang berpendapat bahawa kata raqabah (hamba) di ayat ini adalah mutlak, dan tidak boleh ditaqyid dengan yang disebutkan dalam kaffarat pembunuhan kerana berbeda hukum (masalah), sehingga tetap sah walaupun bukan mukmin.

"Maka barang siapa yang tidak mendapatkan, maka hendaklah berpuasa tiga hari." 

Orang yang tidak mempunyai lebihan dari penghidupan untuk dirinya dan keluarganya pada hari itu dalam jumlah yang cukup untuk menutupi kifarat sumpahnya, diperbolehkan melakukan puasa tiga hari berturut-turut atau berselang-selang.

"Demikian itu kafarat sumpah-sumpah kalian apabila kalian bersumpah." 

Demikianlah kifarat (menghapus) sumpah apabila kamu bersumpah lalu kamu langgar menurut syariat.

"Dan jagalah sumpah-sumpah kalian." 

Iaitu janganlah kalian tinggalkan sumpah tanpa membayar kifaratnya. Atau maksudnya, janganlah banyak bersumpah yang isinya dusta.

"Demikian itu Allah menerangkan bagi kalian ayat-ayatNya agar kalian bersyukur.

Demikianlah Allah s.w.t. menjelaskan dan menafsirkannya kepada kalian hukum-hukumNya agar kalian bersyukur kepadaNya.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...