Isnin, 22 Ogos 2016

3:102-103 Tafsir Surah Ali Imran, ayat 102-103.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ (١٠٢) وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلا تَفَرَّقُوا وَاذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنْتُمْ عَلَى شَفَا حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ (١٠٣)

Allah s.w.t. berfirman menjelaskan hakNya dalam takwa.

"102. Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kalian kepada Allah sebenar-benarnya takwa kepadaNya;" 

Iaitu taat kepadaNya, tidak maksiat terhadapNya, tidak derhaka kepadaNya, sentiasa mengingatNya, tidak lupa kepadaNya, sentiasa bersyukur kepadaNya dan tidak kufur kepadaNya, tidak ingkar terhadap nikmatNya, mengekang (memelihara) lisannya dan tetap berada di atasnya dan istiqamah hingga akhir hayat.

Orang yang terbiasa hidup di atas sesuatu, nescaya ia akan meninggal di atasnya. Barang siapa di saat sihat, semangat dan berkemampuan tetap menjaga ketakwaan kepada Tuhannya dan mentaatiNya serta sentiasa kembali kepadaNya, maka Allah akan meneguhkannya ketika wafat serta mengurniakan husnul khatimah.

Adapun yang diwajibkan bagi hamba adalah bertakwa kepada Allah sedaya upaya menurut kemampuan masing-masing.

"dan janganlah kalian mati melainkan dan kalian orang-orang muslim." 

Janganlah sekali-kali kalian mati kecuali dalam keadaan beragama Islam. Peliharalah Islam dalam diri kalian sewaktu kalian sihat dan sejahtera agar kalian nanti mati dalam keadaan beragama Islam. Barang siapa terbiasa atau berpegang dengan suatu hal dalam hidupnya,  maka ia pasti mati dan dibangkitkan dalam keadaan berpegang kepada hal tersebut.

Rasulullah s.a.w. bersabda, "Barang siapa yang suka bila dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, maka hendaklah di saat kematian menyusulnya ia dalam keadaan beriman kepada Allah dan hari kemudian, dan hendaklah ia memberikan kepada kepada orang lain apa yang ia sukai bila diberikan kepada dirinya sendiri."

Rasulullah s.a.w. bersabda tiga hari sebelum wafat, "Jangan sekali-kali seseorang di antara kalian meninggal dunia melainkan ia dalam keadaan berbaik sangka kepada Allah s.w.t."

Beliau s.a.w. bersabda, "Sesungguhnya Allah telah berfirman, "Aku mengikuti prasangka hambaKu terhadap diriKu. Maka jika dia bersangka baik kepadaKu, itulah yang didapatinya. Dan jika dia bersangka buruk terhadapKu, maka itulah yang didapatinya.""

Kemudian Allah s.w.t. berfirman memerintahkan supaya melakukan hal yang membantu ketakwaan.

"103. Dan berpegang teguhlah kalian kepada tali Allah semuanya," 

Hablillah bermaksud tali Allah, agama Allah, Al Qur'an, janji dan jaminan Allah, .

"dan janganlah kalian berpecah-belah." 

Iaitu bersatu, rukun dan menetapi jamaah (kesatuan), tidak bercerai-berai, tidak berpecah belah dan berpegang teguh dengan agama Allah. Di samping itu perkataan kaum mukmin adalah sama.

Apabila kaum muslimin hidup dalam persatuan dan kesatuan di atas agama mereka serta bersamanya hati, agama dan dunia mereka bertambah baik, terjamin dari kekeliruan, mampu melakukan apa saja perkara dan memperoleh maslahat yang banyak yang hanya boleh dilakukan secara bersama.

Berpecah, bercerai-berai, bermusuhan dan bertentangan menjadikan kesatuannya retak, ikatannya terputus, dan masing-masing hanya bekerja dan berusaha untuk kepentingan peribadinya meskipun mengakibatkan bahaya yang merata. Hal itu sangat membimbangkan.

Namun, hal ini telah pun menimpa umat ini, hingga bercerai-berailah mereka menjadi tujuh puluh tiga golongan. Hanya satu golongan yang selamat masuk syurga dan diselamatkan dari siksa neraka. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti jejak yang telah dilakukan oleh Nabi s.a.w. dan para sahabatnya.

Rasulullah s.a.w. bersabda, "Sesungguhnya Allah ridha kepada kalian dalam tiga perkara dan murka kepada kalian dalam tiga perkara. Allah ridha kepada kalian bila kalian menyembahNya dan kalian tidak mempersekutukanNya dengan sesuatu pun, bila kamu sekalian berpegang teguh kepada tali Allah dan tidak bercerai-berai, dan bila kalian saling menasihati dengan orang yang dikuasakan oleh Allah untuk mengurus perkara kalian. Dan Allah murka kepada kalian dalam tiga perkara, iaitu qil dan qal (banyak bicara atau berdebat), banyak bertanya dan menyia-nyiakan (menghambur-hamburkan) harta."

"Dan ingatlah kalian nikmat Allah atas kalian ketika kalian dahulu bermusuh-musuhan, maka Dia mempersatukan di antara hati kalian, maka jadilah kalian dengan nikmatNya bersaudara." 

Pada masa Jahiliah, kabilah Aus dan kabilah Khazraj saling berdengki, bermusuhan dan bertentangan. Perang yang berpanjangan meletus di antara mereka. Walaupun dibelanjakan semua kekayaan yang ada di bumi, nescaya hati mereka tidak dapat dipersatukan.

"Dan kalian di tepi jurang dari neraka," 

Sedangkan mereka berada di tepi jurang neraka kerana kekafiran mereka. Tidak ada penghalang antara mereka dengan neraka selain kematian.

"maka Dia menyelamatkan kalian dari padanya." 

Lalu Allah menyelamatkan mereka dari sana. Dia memberi mereka petunjuk kepada iman. Ketika Islam datang, sebahagian mereka masuk Islam. Mereka beriman kepada Nabi Muhammad s.a.w. Maka Allah memperkuatkan mereka dengan pertolonganNya.

Dia menjinakkan antara hati mereka, jadilah mereka sebagai saudara yang saling mengasihi berkat nikmat dan keagungan Allah. Mereka dipersatukan oleh agama Allah dan saling membantu dalam kebajikan dan ketakwaan.

Ada seorang lelaki Yahudi melintas di hadapan sejumlah orang penting kabilah Aus dan kabilah Khazraj, maka si Yahudi itu merasa tidak senang dengan kesatuan dan kerukunan mereka.

Lalu ia mengirimkan seorang lelaki kepercayaannya dan memerintahkan kepadanya duduk bersama mereka dan mengingatkan mereka kepada peristiwa-peristiwa masa lalu yang pernah terjadi antara mereka, iaitu peperangan Bi'as dan peperangan-peperangan lainnya.

Utusan Yahudi itu melakukan apa yang diperintahkan kepadanya dengan tekun dan secara rutin, hingga suasana kaum menjadi panas kembali dan bangkitlah amarah mereka.

Lalu timbullah fanatisme mereka, masing-masing pihak menyerukan semboyan-semboyannya, mempersiapkan senjatanya dan mencabar lawannya di tempat terbuka pada hari tertentu. Mereka dalam keadaan emosi kerana berita bohong (hadis’ul ifki).

Ketika berita tersebut sampai kepada Nabi s.a.w., maka beliau mendatangi mereka, lalu beliau meredakan dan melerai mereka serta bersabda, "Apakah kalian menyerukan seruan Jahiliah, sedangkan aku ada di antara kalian?" Kemudian Rasulullah s.a.w. membacakan ayat ini kepada mereka.

Akhirnya mereka menyesali perbuatannya, lalu mereka berdamai, saling berpelukan dan semua senjata mereka lemparkan.

Hal ini disebut-sebut oleh Rasulullah s.a.w. pada hari beliau membahagi-bahagikan ganimah Hunain. Sebahagian orang merasa kurang puas kerana ada sebahagian yang lain mendapat bahagian yang lebih banyak daripada mereka. Nabi s.a.w. sengaja melakukan demikian kerana berdasarkan perintah Allah s.w.t. kepadanya.

Nabi s.a.w. bersabda kepada mereka, "Hai orang-orang Ansar, bukankah aku menjumpai kalian dalam keadaan sesat, lalu Allah memberi petunjuk kepada kalian melalui diriku; dan kalian dalam keadaan bercerai-berai, lalu Allah mempersatukan kalian melalui diriku; dan kalian dalam keadaan miskin, lalu Allah memberi kecukupan kepada kalian melalui aku?"

Setiap kalimat yang diucapkan Nabi s.a.w. mereka hanya dapat mengakui dengan mengatakan, "Hanya kepada Allah dan RasulNya kami percaya."

"Demikianlah, Allah menerangkan kepada kalian ayat-ayatNya, agar kalian mendapat petunjuk. "

Iaitu supaya dapat mengetahui yang hak serta dapat mengamalkannya. Allah s.w.t. menyukai hamba-hambaNya yang mengingat nikmatNya baik dengan hati maupun lisan agar bertambah syukur dan cinta kepadaNya dan agar Dia mengurniakan kurnia dan ihsanNya. Nikmat besar yang layak sekali diingat adalah nikmat beragama Islam, mengikuti Rasulullah s.a.w. serta bersatunya kaum muslimin dan tidak berpecah belah.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...