Selasa, 16 Ogos 2016

51:52-60 Tafsir Surah Az Zariyat, ayat 52-60.

كَذَلِكَ مَا أَتَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ مِنْ رَسُولٍ إِلا قَالُوا سَاحِرٌ أَوْ مَجْنُونٌ (٥٢) أَتَوَاصَوْا بِهِ بَلْ هُمْ قَوْمٌ طَاغُونَ (٥٣) فَتَوَلَّ عَنْهُمْ فَمَا أَنْتَ بِمَلُومٍ (٥٤) وَذَكِّرْ فَإِنَّ الذِّكْرَى تَنْفَعُ الْمُؤْمِنِينَ (٥٥) وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالإنْسَ إِلا لِيَعْبُدُونِ (٥٦) مَا أُرِيدُ مِنْهُمْ مِنْ رِزْقٍ وَمَا أُرِيدُ أَنْ يُطْعِمُونِ (٥٧) إِنَّ اللَّهَ هُوَ الرَّزَّاقُ ذُو الْقُوَّةِ الْمَتِينُ (٥٨) فَإِنَّ لِلَّذِينَ ظَلَمُوا ذَنُوبًا مِثْلَ ذَنُوبِ أَصْحَابِهِمْ فَلا يَسْتَعْجِلُونِ (٥٩) فَوَيْلٌ لِلَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ يَوْمِهِمُ الَّذِي يُوعَدُونَ (٦٠)

Allah s.w.t. berfirman menghibur hati RasulNya Muhammad s.a.w. terhadap pendustaan dan ucapan-ucapan buruk orang-orang musyrik terhadapnya.

"52. Demikianlah, tidak datang orang-orang yang sebelum mereka dari rasul, kecuali mereka berkata, "Tukang sihir atau orang gila.""

Demikian itu adalah kebiasaan orang-orang yang berdosa yang mendustakan rasul sejak dahulu. Setiap kali Allah mengutus seorang rasul kepada kaumnya, mereka pasti menuduhnya sebagai pesihir atau orang gila, sebagaimana dikatakan oleh orang-orang musyrik terhadap Beliau s.a.w.

"53. Apakah mereka saling berwasiat dengannya." 

Mungkin umat-umat terdahulu dan umat-umat terkemudian saling berpesan dan saling mengajarkan ucapan itu sesama mereka.

"Bahkan mereka kaum melampaui batas." 

Hal ini tidak perlu dihairankan. Itulah yang akan diucapkan oleh kaum yang melampaui batas. Hati, ucapan dan perbuatan mereka sama saja. Maka orang-orang terkemudian mengatakan hal yang sama dengan apa yang dikatakan oleh orang-orang terdahulu.

Sebaliknya, kaum mukmin kerana hati mereka sama tunduk kepada kebenaran, mencarinya dan berusaha kepadanya, maka mereka segera beriman kepada para rasul, memuliakannya, serta berkata dengan perkataan yang layak dengan mereka.

"54. Maka berpalinglah engkau dari mereka," 

Biarkan mereka, tinggalkan mereka, jangan pedulikan mereka dan jangan hukum mereka.

"maka tidaklah kamu orang yang tercela." 

Allah s.w.t. tidak mencela Beliau s.a.w. dengan sikap berpaling itu kerana Beliau s.a.w. telah menyampaikan risalahNya kepada mereka

"55. Dan berilah peringatan, maka sungguh peringatan itu memberi manfaat orang-orang yang beriman." 

Teruskanlah memberi peringatan. Sesungguhnya yang dapat menerima manfaat peringatan, nasihat membekas dalam hati dan mendapat pelajaran itu hanyalah orang-orang yang hatinya beriman, berasa takut, bersikap kembali dan mengikuti keridhaan Allah.
Memberikan peringatan terbahagi dua:

- Mengingatkan sesuatu yang tidak diketahui tafsil (rincian)nya, namun yang mujmal (garis besar)nya sudah diketahui berdasarkan fitrah dan akal. Allah telah menciptakan hati untuk mencintai dan mengutamakan kebaikan, benci dan tidak suka kepada keburukan, dan syariatNya juga sesuai dengan hal itu.

Apa yang diperintahkan dan yang dilarang syariat termasuk dalam tazkir (mengingatkan hal yang terpendam dalam diri manusia). Tazkir menjadi sempurna apabila disebutkan apa yang diperintahkan berupa kebaikan, keindahan dan maslahat, dan disebutkan apa yang dilarang berupa madharrat.

- Mengingatkan sesuatu yang sudah diketahui kaum mukmin, akan tetapi terhempas oleh sikap lalai dan lupa, maka mereka diperingatkan, diulangi apa yang telah mereka ketahui namun mereka lalai, sekaligus untuk memberi semangat yang menjadikan mereka dapat mengambil manfaat dan menjadi lebih baik.

Adapun orang yang tidak memiliki iman dan kesediaan untuk menerima peringatan, bahkan menjauhinya, maka orang ini tidaklah bermanfaat peringatan baginya. Mereka seumpama tanah lembab yang tidak dapat menumbuhkan apa-apa meskipun disirami air hujan.

"56. Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali supaya mereka menyembahKu." 

Inilah tujuan Allah s.w.t. menciptakan jin dan manusia, bukan kerana Dia perlukan kepada mereka. Dia mengutus para rasul untuk menyeru agar mereka mengenalNya (ma’rifat), mengakui kehambaan mereka kepadaNya, baik dengan sukarela maupun terpaksa, mencintaiNya, kembali kepadaNya, mendatangiNya, berpaling dari selainNya, menyembahNya dan beribadah kepadaNya.

Sempurnanya ibadah bergantung kepada ma’rifat (mengenal)Nya, iaitu sejauh mana seseorang mengenali Allah. Setiap kali seorang hamba bertambah ma’rifatnya, maka ibadahnya semakin sempurna.

Barang siapa yang menaati perintahNya, Dia akan membalasnya dengan balasan yang sempurna. Dan barang siapa yang derhaka kepadaNya, maka Dia akan menyiksanya dengan siksaan yang keras.

"57. Aku tidak menghendaki dari mereka dari rezeki dan tidak Aku menghendaki bahawa mereka memberi Aku makan." 

Dia tidak perlu kepada sesiapa pun dari berbagai sisi, bahkan semua makhluk perlu dan berhajat kepadaNya dalam semua keperluan dan keadaan mereka, baik yang dharuri (penting) maupun yang selainnya.

"58. Sesungguhnya Allah, Dia Maha Pemberi rezeki mempunyai kekuatan yang kukuh." 

Dengan kekuatan dan kekuasaanNya, Dia menciptakan makhluk-makhluk di alam bahagian bawah maupun alam bahagian atas. Dia menjamin dan mengirimkan rezekiNya kepada semua makhluk hidup di seluruh alam.

Dia bertindak pada sesuatu yang tampak maupun yang tersembunyi. KehendakNya berlaku pada semua makhluk. Apa Dia kehendaki pasti terjadi dan apa yang tidak Dia kehendaki tidak akan terjadi. Dia membangkitkan orang-orang yang telah mati setelah jasad mereka hancur di mana pun mereka berada. Tidak akan dapat meloloskan diri dari azabNya ketika berlari menjauhiNya dan tidak ada yang keluar dari kekuasaanNya.

"59. Maka sungguh, bagi orang-orang yang zalim bahagian" 

Iaitu bahagian dari azab atau siksa.

"seperti bahagian teman-teman mereka;" 

Seperti orang-orang terdahulu yang zalim dan mendustakan.

"maka janganlah kalian minta disegerakan padaKu." 

Janganlah kamu meminta akan Aku menyegerakannya terhadap kamu. Sunnatullah yang berlaku pada semua umat adalah sama, setiap orang yang berterusan mendustakan tanpa bertaubat dan kembali kepadaNya, maka ia akan ditimpa azab meskipun ditunda sampai waktu tertentu. Hal itu pasti akan terjadi.

"60. Maka kecelakaan bagi orang-orang yang kafir dari hati mereka yang dijanjikan." 

Hari yang telah dijanjikan atau hari yang diancamkan kepada mereka bermaksud hari kiamat. Mereka dijanjikan dengan berbagai macam azab dan siksaan, belenggu dan rantai. Ketika itu tidak ada yang menyelamatkan mereka dari azab Allah.

Selesai tafsir surah Az Zariyat dengan pertolongan Allah dan taufiqNya, wal hamdulillahi Rabbil ‘aalamiin.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...