Rabu, 14 September 2016

3:104-109 Tafsir Surah Ali Imran, ayat 104-109.

وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ  (١٠٤) وَلا تَكُونُوا كَالَّذِينَ تَفَرَّقُوا وَاخْتَلَفُوا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ الْبَيِّنَاتُ وَأُولَئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ (١٠٥) يَوْمَ تَبْيَضُّ وُجُوهٌ وَتَسْوَدُّ وُجُوهٌ فَأَمَّا الَّذِينَ اسْوَدَّتْ وُجُوهُهُمْ أَكَفَرْتُمْ بَعْدَ إِيمَانِكُمْ فَذُوقُوا الْعَذَابَ بِمَا كُنْتُمْ تَكْفُرُونَ (١٠٦) وَأَمَّا الَّذِينَ ابْيَضَّتْ وُجُوهُهُمْ فَفِي رَحْمَةِ اللَّهِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ (١٠٧) تِلْكَ آيَاتُ اللَّهِ نَتْلُوهَا عَلَيْكَ بِالْحَقِّ وَمَا اللَّهُ يُرِيدُ ظُلْمًا لِلْعَالَمِينَ (١٠٨) وَلِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأرْضِ وَإِلَى اللَّهِ تُرْجَعُ الأمُورُ (١٠٩)

Allah s.w.t. berfirman memberi petunjuk kepada kaum mukmin.

"104. Dan jadilah di antara kalian umat menyeru kepada kebaikan," 

Hendaklah di antara kalian ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan. Kebajikan (al khair) adalah segala sesuatu yang mendekatkan manusia kepada Allah dan menjauhkannya dari kemurkaanNya. Iaitu dengan mengikuti Al Qur'an dan sunnah Nabi s.a.w.

Hendaknya di antara kaum mukmin segolongan orang yang bertugas dan berdakwah untuk menegakkan perintah Allah, iaitu dengan menyeru orang-orang untuk berbuat kebajikan dan melarang perbuatan yang mungkar serta mengajak manusia ke dalam agamaNya, walaupun urusan tersebut memang diwajibkan juga atas setiap individu dari umat ini. Semua ini hukumnya fardhu kifayah.

Mereka yang termasuk dalam golongan ini adalah para sahabat Nabi s.a.w. yang terpilih, para mujahidin yang terpilih, para ulama yang mengajarkan agama, para penasihat yang mengajak orang-orang bukan muslim ke dalam Islam, orang yang mengajak orang-orang yang menyimpang agar dapat beristiqamah, orang-orang yang berjihad fi sabilillah, pihak yang dilantik oleh pemerintah untuk memperhatikan keadaan manusia dan mengajak manusia mengikuti syara'.

"dan menyuruh kepada ma'ruf dan mencegah dari kemungkaran." 

Ma'ruf adalah segala perintah Allah atau yang dianggap baik oleh syara' dan akal. Munkar adalah segala yang dilarang Allah atau yang dianggap buruk oleh syara' dan akal.

Segala sarana yang menjadikan sempurna amar ma'ruf dan nahi munkar, sama diperintahkan, seperti menyediakan perlengkapan jihad untuk dapat mengalahkan musuh, mempelajari ilmu agar dapat mengajak manusia kepada kebajikan, menuliskan buku-buku yang berisikan ajaran Islam, membangun madrasah untuk mengajarkan agama, membantu pihak berwajib mewujudkan syari'at, dan sebagainya.

Rasulullah s.a.w. bersabda, "Barang siapa di antara kalian melihat suatu kemungkaran, hendaklah ia mencegahnya dengan tangannya; dan jika ia tidak mampu, maka dengan lisannya; dan jika masih tidak mampu juga, maka dengan hatinya, yang demikian iiu adalah selemah-lemahnya iman."

Di dalam riwayat lain disebutkan, "Dan tiadalah di belakang itu iman barang seberat biji sawi pun."

Nabi s.a.w. bersabda, "Demi Tuhan yang jiwaku berada di dalam genggaman kekuasaanNya, kalian benar-benar harus memerintahkan kepada kebajikan dan melarang perbuatan mungkar, atau hampir-hampir Allah akan mengirimkan kepada kalian siksa dari sisiNya, kemudian kalian benar-benar berdoa (meminta pertolongan kepadaNya), tetapi doa kalian tidak diperkenankan."

"Dan mereka itulah, mereka orang-orang yang beruntung." 

Beruntung bermaksud mendapat apa yang mereka inginkan dan selamat dari hal yang mereka bimbangkan.

"105. Dan janganlah kalian menjadi seperti orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih setelah apa yang datang kepada mereka keterangan-keterangan." 

Allah s.w.t. melarang umat ini menjadi seperti umat-umat terdahulu. Antaranya adalah Ahli Kitab. Mereka berpecah belah, bercerai-berai dan berselisih dalam beragama sesama sendiri. Mereka meninggalkan amar makruf dan nahi munkar, padahal hujah dan keterangan telah jelas.

Rasulullah s.a.w. bersabda, "Sesungguhnya orang-orang Ahli Kitab telah bercerai-berai dalam agama mereka menjadi tujuh puluh dua golongan, dan sesungguhnya umat ini kelak akan berpecah-belah menjadi tujuh puluh tiga keinginan (golongan), semuanya masuk neraka kecuali satu golongan, iaitu Al Jama'ah. Dan sesungguhnya kelak di dalam umatku terdapat kaum-kaum yang selalu mengikuti kemahuan hawa nafsunya sebagaimana seekor anjing mengikuti pemiliknya. Tiada yang tersisa darinya, baik urat maupun persendian, melainkan dimasukinya."

"Dan mereka itulah bagi mereka azab yang besar." 

Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat. Pada hari kiamat manusia terbahagi kepada dua golongan, yang dibedakan dengan keadaan wajah mereka.

"106. Pada hari menjadi putih wajah-wajah dan menjadi hitam wajah-wajah." 

Pada hari itu ada wajah yang putih berseri, dan ada juga wajah yang hitam muram. 

"Maka adapun orang-orang yang hitam wajah-wajah mereka." 

Adapun orang-orang yang berwajah hitam muram, mereka adalah orang-orang kafir, munafik, ahli bid'ah dan perpecahan. Ketika mereka dilemparkan ke dalam neraka, dikatakan kepada mereka,

"Apakah kalian ingkar setelah iman kalian?" 

Mengapa kalian kafir setelah beriman? Kalian lebih mengutamakan kekafiran dan kesesatan daripada keimanan dan petunjuk.

"Maka rasakanlah kalian azab kerana apa yang kalian ingkari." 

Kerana itu rasakanlah azab disebabkan kekafiran kalian itu. Gambaran ini bersifat umum berkenaan semua orang kafir. Merekalah yang akan mendapat siksa yang berat.

"107. Dan adapun orang-orang yang putih wajah-wajah mereka, maka dalam rahmat Allah; mereka di dalamnya kekal." 

Mereka adalah ahli sunnah wal jama'ah. Mereka tinggal di dalam syurga untuk selama-lamanya, dan mereka tidak mahu pindah darinya.

"108. Itulah ayat-ayat Allah, Kami bacakan atasmu dengan benar," 

Iaitu hujah-hujah serta keterangan-keteranganNya yang dibuka perkara yang sebenarnya di dunia dan akhirat.

"dan tidaklah Allah berkehendak aniaya bagi seluruh alam." 

Dia tidak menganiaya sesiapa pun dengan menyiksa tanpa ada kesalahan atau dosa dan mengurangi kebaikan yang mereka lakukan. Dia adalah Hakim Yang Mahaadil yang tidak akan zalim. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu, Yang Maha Mengetahui segala sesuatu, maka untuk itu Dia tidak perlu berbuat aniaya terhadap seseorang dari makhlukNya.

"109. Dan milik Allah apa yang di langit dan apa yang di bumi,"

Semuanya adalah milik Allah dan sebagai hamba-hambaNya. Dialah yang menciptakan, memberi rezeki dan mengatur dengan qadar, syari'at dan perintahNya.

"dan kepada Allah dikembalikan segala urusan." 

Dialah Tuhan Yang Memutuskan lagi Yang Mengatur di dunia dan akhirat. Semuanya akan kembali kepadaNya pada hari kiamat, dan Dia akan memberikan balasan amal mereka yang baik maupun yang buruk.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...