Ahad, 9 Oktober 2016

8:62-66 Tafsir Surah Al Anfal, ayat 62-66.

وَإِنْ يُرِيدُوا أَنْ يَخْدَعُوكَ فَإِنَّ حَسْبَكَ اللَّهُ هُوَ الَّذِي أَيَّدَكَ بِنَصْرِهِ وَبِالْمُؤْمِنِينَ (٦٢) وَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ لَوْ أَنْفَقْتَ مَا فِي الأرْضِ جَمِيعًا مَا أَلَّفْتَ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ وَلَكِنَّ اللَّهَ أَلَّفَ بَيْنَهُمْ إِنَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ (٦٣) يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ حَسْبُكَ اللَّهُ وَمَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ (٦٤) يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ حَرِّضِ الْمُؤْمِنِينَ عَلَى الْقِتَالِ إِنْ يَكُنْ مِنْكُمْ عِشْرُونَ صَابِرُونَ يَغْلِبُوا مِائَتَيْنِ وَإِنْ يَكُنْ مِنْكُمْ مِائَةٌ يَغْلِبُوا أَلْفًا مِنَ الَّذِينَ كَفَرُوا بِأَنَّهُمْ قَوْمٌ لا يَفْقَهُونَ (٦٥) الآنَ خَفَّفَ اللَّهُ عَنْكُمْ وَعَلِمَ أَنَّ فِيكُمْ ضَعْفًا فَإِنْ يَكُنْ مِنْكُمْ مِائَةٌ صَابِرَةٌ يَغْلِبُوا مِائَتَيْنِ وَإِنْ يَكُنْ مِنْكُمْ أَلْفٌ يَغْلِبُوا أَلْفَيْنِ بِإِذْنِ اللَّهِ وَاللَّهُ مَعَ الصَّابِرِينَ (٦٦)

Allah s.w.t. berfirman,

"62. Dan jika mereka bermaksud untuk menipu kamu," 

Jika pihak musuh hendak menipu dengan mengadakan perdamaian agar mereka dapat membuat persiapan memerangimu.

"maka sesungguhnya cukuplah Allah bagimu." 

Cukuplah Allah semata yang mencukupi, menjamin dan menjadi pelindung kalian.

"Dialah yang memperkuat kamu dengan pertolonganNya dan dengan orang-orang yang beriman," 

Allah s.w.t. melimpahkan nikmat kepada orang-orang mukmin dari kalangan Muhajirin dan Ansar melalui bantuanNya kepada mereka.

"63. Dan Dia mempersatukan di antara hati mereka." 

Di masa Jahiliah, sebelum Nabi s.a.w. berhijrah ke Madinah, penduduknya yang terdiri dari suku Aus dan Khazraj selalu saling bermusuhan, saling membenci dan sering berperang sesama mereka. Terjadi juga berbagai peristiwa yang berikutan kejahatan yang panjang.

Akhirnya Allah memadamkan pertikaian itu dengan nur keimanan. Dia melimpahkan nikmatNya kepada mereka dengan menjinakkan antara hati mereka, lalu menjadikan mereka orang-orang yang bersaudara.

Setelah mereka masuk Islam, permusuhan itu hilang. Allah mempersatukannya hati mereka untuk beriman kepada Nabi s.a.w., taat menolong dan membantu Beliau s.a.w.

Rasulullah s.a.w. bersabda, "Hai orang-orang Ansar, bukankah aku menjumpai kalian dalam keadaan sesat, lalu Allah memberikan petunjuk kepada kalian melalui diriku: dan kalian dalam keadaan miskin, lalu Allah memberikan kecukupan kepada kalian melalui diriku; dan kalian dalam keadaan berpecah-belah, lalu Allah menjinakkan hati kalian melalui diriku." Setiap kali Rasulullah s.a.w. mengucapkan sesuatu, mereka menjawab, "Kami hanya beriman kepada Allah dan RasulNya."

"Walaupun kamu membelanjakan apa yang di bumi semuanya, tidak dapat kamu mempersatukan antara hati mereka, akan tetapi Allah mempersatukan di antara mereka." 

Mereka adalah orang-orang yang saling menyukai dan menyenangi kerana Allah. Dia telah melembutkan, mendekatkan dan mempersatukan hati mereka dengan qudrat (kekuasaan)Nya, tidak ada yang mampu menggoyahkan dan membolak-balikkan hati selain Dia.

Rasulullah s.a.w. bersabda, "Sesungguhnya seorang muslim itu apabila bersua dengan saudara semuslimnya, lalu ia menjabat tangannya, maka berguguranlah dosa keduanya, sebagaimana daun-daun kering berguguran dari pohonnya di hari yang berangin kencang. Dan selain itu diampunilah bagi keduanya dosa-dosanya, sekalipun banyaknya seperti buih lautan."

"Sungguh Dia Maha Perkasa Maha Bijaksana." 

Mahaperkasa ZatNya, maka Dia tidak akan mengecewakan orang-orang yang bertawakal kepadaNya. Dia Mahabijaksana dalam semua perbuatan dan hukum-hukumNya.

"64. Wahai Nabi! Cukuplah Allah dan orang yang mengikuti kamu dari orang-orang mukmin." 

Dialah yang akan memberikan kecukupan, menolong dan menyokong mereka dalam menghadapi musuh, walaupun jumlah musuh mereka lebih banyak bilangannya dan bala bantuannya berlipat ganda, sedangkan jumlah pasukan kaum mukmin sedikit.

"65. Wahai nabi! Kobarkanlah semangat orang-orang mukmin untuk berperang." 

Kobarkanlah semangat mereka dan perintahkanlah mereka untuk berperang, seperti menyampaikan targhib dan tarhib; iaitu dorongan untuk berjihad dan ancaman meninggalkannya, menyebutkan keutamaan jihad, keberanian dan kesabaran, bahaya sikap penakut, bahawa sikap itu termasuk akhlak yang hina yang mengurangi agama dan kehormatan dan sebagainya.

Rasulullah s.a.w. selalu mengobarkan semangat pasukan kaum mukmin untuk berperang. Antaranya, Beliau s.a.w. pernah bersabda, "Bangkitlah kalian menuju syurga yang luasnya sama dengan langit dan bumi."

"Jika ada di antara kalian dua puluh orang-orang yang sabar, mereka mengalahkan dua ratus. Dan jika ada di antara kalian seratus, mengalahkan seribu dari orang-orang yang kafir," 

Hal ini berlaku pada perang Badar. Ayat ini merupakan khabar gembira yang terdapat rahsia di dalamnya, iaitu untuk menguatkan hati kaum mukmin. Jika mereka bersabar, mereka dapat mengalahkan musuh (orang musyrik) yang sepuluh kali ganda banyaknya, maka mereka akan menang.

Ayat ini juga merupakan perintah, iaitu hendaknya mereka tidak mundur, tidak melarikan diri serta tetap teguh melawan musuh (orang musyrik) yang sepuluh kali ganda banyaknya. Namun kemudian yang demikian terasa berat bagi kaum mukmin. Keteguhan mereka berkurangan.

"disebabkan mereka kaum tidak mengerti."

Orang-orang kafir tidak mengerti bahawa perang itu seharusnya untuk membela keyakinan dan menaati perintah Allah. Mereka berperang hanya semata-mata mempertahankan tradisi Jahiliyah dan maksud-maksud duniawi lainnya.

Mereka juga tidak mengetahui, bahawa Allah telah menyediakan pahala yang besar untuk para mujahid, sedangkan mereka berperang hanya ingin bersikap sombong dan berbuat kerosakan di bumi.
Mereka juga tidak mengetahui, bahawa kaum mukmin memiliki pendorong kuat untuk berperang, iaitu meninggikan kalimatullah, meninggikan dan membela agamaNya, serta untuk memperoleh kenikmatan yang sesunguhnya, iaitu syurga.

Kemudian perintah ini dimansukh dan hukumnya dihapuskan, tetapi berita gembiranya masih tetap berlangsung. Maka Allah s.w.t. memberikan keringananNya kepada mereka.

"66. Sekarang Allah meringankan dari kalian dan Dia mengetahui bahawasanya pada kalian kelemahan." 

Keringanan ini ditetapkan Allah kepada mereka dalam hal bilangan berdasarkan kemampuan mereka.

"Maka jika ada di antara kalian seratus orang yang sabar, mengalahkan dus ratus; dan jika ada di antara kalian seribu, mengalahkan dua ribu dengan izin Allah," 

Ayat ini juga khabar gembira yang bermaksud perintah, iaitu tetap menghadapi musuh dan tidak mundur ketika mereka berjumlah dua kali ganda.

Maka sejak saat itu bila jumlah mereka separuh dari jumlah musuh, mereka tidak diperbolehkan lari meninggalkan medan perang. Apabila jumlah mereka kurang dari itu, maka mereka tidak diwajibkan memerangi musuhnya, dan diperbolehkan mundur menghindari musuhnya.

"dan Allah beserta orang-orang yang sabar."

Allah beserta orang-orang yang sabar dengan pertolonganNya.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...