Ahad, 9 Oktober 2016

7:127-129 Tafsir Surah Al A’raf, ayat 127-129.

وَقَالَ الْمَلأ مِنْ قَوْمِ فِرْعَوْنَ أَتَذَرُ مُوسَى وَقَوْمَهُ لِيُفْسِدُوا فِي الأرْضِ وَيَذَرَكَ وَآلِهَتَكَ قَالَ سَنُقَتِّلُ أَبْنَاءَهُمْ وَنَسْتَحْيِي نِسَاءَهُمْ وَإِنَّا فَوْقَهُمْ قَاهِرُونَ (١٢٧) قَالَ مُوسَى لِقَوْمِهِ اسْتَعِينُوا بِاللَّهِ وَاصْبِرُوا إِنَّ الأرْضَ لِلَّهِ يُورِثُهَا مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِينَ (١٢٨) قَالُوا أُوذِينَا مِنْ قَبْلِ أَنْ تَأْتِيَنَا وَمِنْ بَعْدِ مَا جِئْتَنَا قَالَ عَسَى رَبُّكُمْ أَنْ يُهْلِكَ عَدُوَّكُمْ وَيَسْتَخْلِفَكُمْ فِي الأرْضِ فَيَنْظُرَ كَيْفَ تَعْمَلُونَ (١٢٩) 

Allah s.w.t. berfirman menceritakan tentang persekongkolan Fir'aun dan para pemimpin kaumnya terhadap Musa a.s., serta kedengkian dan kemarahan yang mereka pendam terhadap Musa a.s. dan kaumnya Bani Israil.

"127. Dan berkata pemuka-pemuka kaum Fir'aun, "Apakah kamu biarkan Musa dan kaumnya untuk membuat kerosakan di bumi""

Para pembesar berkata kepada Fir'aun, "Apakah kamu akan membiarkan Musa dan kaumnya untuk berbuat kerosakan di negeri ini"

Apakah engkau biarkan mereka merosakkan kesetiaan rakyatmu dan menyeru mereka untuk menyembah Tuhan mereka, bukan menyembah kepadamu? Mereka merasa khuatir Musa dan kaumnya akan menimbulkan kerosakan.

Mengajak manusia kepada Allah, akhlak dan amal yang mulia adalah memperbaiki bumi bukan merosaknya. Akan tetapi, orang-orang yang zalim tidak peduli terhadap kata-katanya itu. Sebenarnya Fir'aun dan kaumnyalah orang-orang yang membuat kerosakan itu, tetapi Fir'aun dan kaumnya tidak merasakannya.

"dan meninggalkan kamu dan tuhan-tuhanmu?"

Fir'aun memang mempunyai tuhan-tuhan yang selalu disembahnya secara rahsia. Dia mempunyai sebuah patung kecil yang dikalungkan pada lehernya dan selalu dia sembah. Apabila mereka melihat seekor lembu betina yang bagus, maka Fir'aun menyuruh mereka untuk menyembahnya.

Fir’aun membuatkan untuk mereka patung-patung kecil yang mereka sembah, dan Fir’aun berkata, “Aku adalah tuhanmu dan tuhan patung-patung itu. Aku adalah tuhanmu yang tertinggi.” Alangkah buruk apa yang diucapkannya.

Bani Israil meninggalkan penyembahan mereka kepada Fir'aun dan tuhan-tuhannya. Lalu Fir'aun memperkenankan permintaan pembesar-pembesar kaumnya itu.

"Fir'aun menjawab, "Akan kita bunuh anak lelaki mereka dan kita biarkan hidup wanita mereka.""

Hal ini merupakan perintah Fir'aun yang kedua kalinya terhadap kaumnya. Hal yang serupa pernah dia lakukan terhadap kaum Bani Israil, iaitu ketika menjelang kelahiran Musa a.s., kerana merasa khuatir akan keberadaannya. Tetapi ternyata kejadiannya bertentangan dengan apa yang dituju dan yang dimaksud oleh Fir'aun. Musa a.s. tetap lahir dengan selamat.

"Dan sesungguhnya kami di atas mereka berkuasa."

Fir'aun bertekad bulat melaksanakan niatnya berbuat jahat terhadap kaum Bani Israil. Ia menyangka bahawa hukuman itu dapat membuat Bani Israil tidak bertambah jumlahnya, dan dirinya menjadi aman.

Mereka pun membunuh anak-anak lelaki yang lahir. Sedangkan anak-anak perempuan dibiarkan hidup untuk dijadikan hamba-hamba. Bani Israil datang mengeluh kepada Musa a.s. tentang kekejaman Fir'aun itu.

"128. Berkata Musa kepada kaumnya, "Mintalah pertolongan kepada Allah dan bersabarlah.""

Bersandarlah kepadaNya dalam mendatangkan manfaat dan menolak bahaya, dan percayalah kepadaNya, bahawa Dia akan menyempurnakan urusanNya. Bersabarlah terhadap gangguan mereka.

"Sesungguhnya bumi milik Allah;"

Bumi bukan milik Fir’aun dan pengikutnya sehingga mereka berani berbuat sesukanya.

"Dia mewariskannya siapa Dia kehendaki dari hamba-hambaNya." 

Walaupun mereka diuji beberapa waktu, namun kemenangan akan diberikan kepada mereka. Allah mempergilirkan di antara manusia sesuai kehendak dan hikmah (kebijaksanaan)Nya.

"Dan kesudahan bagi orang-orang yang bertakwa."

Seorang hamba ketika mampu, hendaknya melakukan sebab yang dapat menghindarkan gangguan orang lain semampunya. Namun ketika lemah, hendaknya ia bersabar dan meminta pertolongan kepada Allah dan menunggu datangnya jalan keluar. Akibat yang terpuji dan kemenangan adalah bagi orang-orang yang bertakwa.

"129. Mereka berkata, "Kami telah ditindas sebelum kamu datang kepada kami dan setelah kamu datang kepada kami."" 

Kaum Musa a.s. mengeluh kepadanya kerana bosannya mereka ditindas dan dihina dalam kekejaman Fir’aun dalam waktu yang lama. Sama saja; baik sebelum kedatangan Musa a.s. untuk menyeru mereka kepada agama Allah dan melepaskan mereka dari perhambaan Fir'aun, maupun setelahnya.

Jiwa mereka kerdil dan daya juang mereka lemah. Kemudian Musa a.s. berkata kepada mereka sambil mengingatkan perihal keadaan mereka di masa itu dan apa yang bakal mereka alami di masa berikutnya.

"Dia berkata, "Mudah-mudahan Tuhan kalian akan membinasakan musuh kalian dan menjadikan kalian khalifah di bumi;"" 

Semoga Allah melenyapkan semua penderitaan dari diri kalian dan menggantikannya dengan nikmat.

"maka Dia akan melihat bagaimana kalian kerjakan." 

Dia akan melihat bagaimana perbuatan kalian. Dia akan melihat adakah kalian akan bersyukur dengan yakin atau sebaliknya kalian kufur.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...