Jumaat, 25 November 2016

2:265-266 Tafsir Surah Al Baqarah, ayat 265-266.

وَمَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمُ ابْتِغَاءَ مَرْضَاةِ اللَّهِ وَتَثْبِيتًا مِنْ أَنْفُسِهِمْ كَمَثَلِ جَنَّةٍ بِرَبْوَةٍ أَصَابَهَا وَابِلٌ فَآتَتْ أُكُلَهَا ضِعْفَيْنِ فَإِنْ لَمْ يُصِبْهَا وَابِلٌ فَطَلٌّ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ (٢٦٥) أَيَوَدُّ أَحَدُكُمْ أَنْ تَكُونَ لَهُ جَنَّةٌ مِنْ نَخِيلٍ وَأَعْنَابٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ لَهُ فِيهَا مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ وَأَصَابَهُ الْكِبَرُ وَلَهُ ذُرِّيَّةٌ ضُعَفَاءُ فَأَصَابَهَا إِعْصَارٌ فِيهِ نَارٌ فَاحْتَرَقَتْ كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمُ الآيَاتِ لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُونَ (٢٦٦)

Allah s.w.t. berfirman, 

"265. Dan perumpamaan orang-orang yang menginfakkan harta-harta mereka mengharap keridhaan Allah dan keteguhan dari diri mereka sendiri," 

Iaitu orang yang menginfakkan hartanya untuk mencari keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka. Mereka percaya, yakin dan pasti bahawa Allah s.w.t. akan membalas amal perbuatan mereka dengan balasan pahala yang berlimpah sehingga hati mereka menjadi teguh. Mereka meneliti ke manakah mereka salurkan sedekah mereka.

"seperti perumpamaan sebuah kebun di dataran tinggi menimpanya hujan lebat," 

Seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat. Di samping itu mengalir padanya sungai-sungai.

"lalu mendatangkan buah-buahannya dua kali lipat." 

Maka kebun itu menghasilkan buah-buahan dua kali ganda. Yang dimaksud dengan ukul ialah buahnya. Ia mendatangkan buahnya dua kali ganda dibandingkan dengan hasil kebun lainnya.

"Maka jika tidak menimpanya hujan lebat, maka hujan gerimis." 

Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis. Hujan gerimis pun memadai untuk menyuburkannya dan tidak akan gersang selamanya.

Seperti itulah amalan orang mukmin. Mereka membelanjakan hartanya demi mendapatkan keridhaan Allah, agar Allah ridha kepada diri mereka. Infak yang dikeluarkan dengan ikhlas tidak akan sia-sia. Allah menerimanya dan diperbanyakkan, digandakan dan dikembangkan pahalanya sesuai dengan susah payah setiap orang yang beramal.

"Dan Allah dengan apa yang kalian kerjakan Maha Melihat."

Allah Maha melihat apa yang kalian kerjakan. Tiada sesuatu pun dari amal perbuatan hamba-hambaNya yang samar bagiNya.

"266. Apakah ingin salah seorang di antara kalian untuk menjadi baginya kebun dari kurma dan anggur-anggur," 

Adakah salah seorang di antara kalian yang ingin memiliki kebun kurma dan anggur. Hal tersebut dibuatkan oleh Allah untuknya di saat dia masih berusia muda.

"mengalir di bawahnya sungai-sungai, baginya di dalamnya segala macam buah-buahan," 

Yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, di sana dia memiliki segala macam buah-buahan. Sungai-sungai itu memudahkannya menyirami tanaman-tanamannya atau tidak perlu disirami kerana pohon-pohon itu sudah dapat menyerap air dengan akarnya.

"dan menimpanya masa tua" 

Kemudian datanglah masa tuanya. Dirinya menjadi lemah, tidak mampu dan tidak kuat lagi untuk menggarap kembali tanah kebunnya itu.

"dan baginya keturunan yang lemah." 

Sedangkan dia memiliki keturunan yang masih kecil-kecil. Anak-anak dan keturunannya yang memerlukan kebun tersebut masih lemah dan perlu diberi nafkah di saat dia berada di penghujung usianya. Tiada seorang pun yang dapat diharapkan.

"Maka menimpanya angin keras di dalamnya api, lalu terbakar." 

Lalu datanglah angin taufan yang mengandung api hingga terbakarlah semua buah dan pepohonannya. Dia tidak menemukan suatu kebaikan pun pada kebunnya itu yang bermanfaat bagi dirinya.

Inilah perumpamaan orang yang sekian lama beramal soleh seperti sedekah atau amalan lainnya kerana Allah, lalu syaitan mendatanginya, akhirnya ia terbawa oleh bujukan syaitan mengerjakan maksiat sehingga amal solehnya habis dirosakkan oleh maksiatnya.

Inilah perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya kerana riya, membangga-banggakan pemberiannya kepada orang lain, dan menyakiti hati orang. Mereka akan datang pada hari kiamat tanpa membawa kebaikan.

Amal yang merosakkan amal soleh ibarat angin yang mengandung api, yang membakar kebun-kebun yang diperlukan dan diharapkan hasilnya.  Seorang hamba lebih memerlukan amal berbanding seseorang yang memerlukan kebunnya, kerana amal soleh dapat menyelamatkan dirinya di akhirat dari neraka jahanam.

Begitu juga keadaan orang kafir di hari kiamat kelak; apabila ia dikembalikan kepada Allah s.w.t., maka ia tidak mempunyai suatu kebaikan pun yang dapat diharapkan.

"Demikianlah Allah menerangkan bagi kalian ayat-ayat agar kalian berfikir."

Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayatNya kepada kalian agar kalian memikirkannya. Allah membuat suatu perumpamaan untuk manusia dengan cara yang baik, dan memang semua perumpamaanNya adalah baik. Hanya orang-orang yang berilmu yang dapat memahaminya.

Allah s.w.t. memerintahkan untuk berfikir, merenung, mengambil pelajaran dan memahami dengan benar perumpamaan-perumpamaan serta makna-makna yang tersirat di dalamnya  sesuai dengan maksudnya.

Jika seseorang membayangkan perumpamaan tersebut, dan dirinya berakal, tentu dia tidak akan mengerjakan sesuatu yang merugikannya. Akan tetapi, kerana lemahnya keimanan, akal dan kurangnya basirah (pandangan) menjadikan seseorang melakukan yang demikian.

Rasulullah s.a.w. acapkali berdoa,

اللَّهُمَّ اجْعَلْ أَوْسَعَ رِزْقِكَ عَلَيَّ عِنْدَ كِبَرِ سِنِّي وَانْقِضَاءِ عُمُرِي

"Ya Allah, jadikanlah rezekiku yang paling lapang di saat usiaku telah tua dan ketika aku berada di penghujung usiaku."

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...