إِنَّ الَّذِينَ يَكْتُمُونَ مَا أَنْزَلْنَا مِنَ الْبَيِّنَاتِ وَالْهُدَى مِنْ بَعْدِ مَا بَيَّنَّاهُ لِلنَّاسِ فِي الْكِتَابِ أُولَئِكَ يَلْعَنُهُمُ اللَّهُ وَيَلْعَنُهُمُ اللاعِنُونَ (١٥٩)إِلا الَّذِينَ تَابُوا وَأَصْلَحُوا وَبَيَّنُوا فَأُولَئِكَ أَتُوبُ عَلَيْهِمْ وَأَنَا التَّوَّابُ الرَّحِيمُ (١٦٠) إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَمَاتُوا وَهُمْ كُفَّارٌ أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ لَعْنَةُ اللَّهِ وَالْمَلائِكَةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ (١٦١)خَالِدِينَ فِيهَا لا يُخَفَّفُ عَنْهُمُ الْعَذَابُ وَلا هُمْ يُنْظَرُونَ (١٦٢)
Orang-orang Ahli Kitab menyembunyikan keterangan tentang keadaan rasul terakhir (Nabi Muhammad s.a.w.) dan sifatnya di dalam Taurat atau Injil. Allah s.w.t. berfirman,
"159. Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang Kami turunkan dari keterangan-keterangan dan petunjuk, setelah apa yang Kami menerangkannya kepada manusia dalam Kitab,"
Allah s.w.t. telah menurunkan keterangan-keterangan jelas yang bertujuan benar dan petunjuk yang bermanfaat bagi manusia melalui kitab-kitab yang diturunkan kepada rasul-rasulNya. Kemudian rasul-rasulNya telah menyampaikan dan menjelaskan kepada hamba-hambaNya.
Ancaman yang keras ini ditujukan kepada siapa saja yang menyembunyikannya. Allah s.w.t. telah mengambil perjanjian kepada ahli ilmu agar mereka menerangkan kepada manusia nikmat yang Allah berikan berupa pengetahuan agama. Barangsiapa yang menyembunyikannya, maka ia telah mengerjakan dua mafsadat, iaitu menyembunyikan apa yang Allah turunkan dan menipu hamba-hamba Allah.
"mereka itu Allah melaknat mereka dan melaknat mereka orang-orang yang melaknat."
Sikap mereka bertentangan dengan sikap ulama. Mereka itulah yang dilaknat oleh Allah, iaitu dijauhkan dari rahmat dan dijauhkan dariNya. Mereka juga akan dilaknat oleh mereka yang melaknat, iaitu para malaikat, semua haiwan, jin, orang-orang mukmin dan manusia turut melaknatinya kerana perbuatan mereka yang telah melakukan penipuan dan merosakkan agama mereka.
Rasulullah s.a.w. bersabda, "Barang siapa yang ditanya mengenai suatu ilmu, lalu ia menyembunyikannya, nescaya dia akan disumbat kelak di hari kiamat dengan tali kendali dari api neraka."
Orang kafir semasa kematiannya akan dipukul sekali pukul di antara kedua matanya, maka semua haiwan yang mendengar suaranya akan melaknatnya.
Apabila bumi kekeringan (kemarau), maka semua haiwan mengatakan, "Ini akibat orang-orang yang derhaka dari Bani Adam, semoga Allah melaknat orang-orang derhaka dari Bani Adam."
Sebaliknya, orang yang alim, iaitu orang yang mengajarkan kebaikan dan menerangkan kepada manusia apa yang Allah turunkan, maka Allah akan memberikan salawat (rahmat dan ampunan). Para malaikat akan mendo'akannya. Segala sesuatu memohonkan ampun baginya. Bahkan ikan-ikan yang ada di laut dan burung-burung yang ada di udara juga mendo'akannya kerana mereka mengadakan perbaikan kepada makhluk dan memperbaiki agama mereka serta mendekatkan mereka dengan rahmat Allah Azza wa Jalla.
"160. Kecuali orang-orang yang bertaubat,"
Namun, apabila penyeru kepada kekufuran atau bid'ah kembali sedar dari perbuatan mereka, disertai penyesalan, berhenti, bertekad untuk tidak mengulangi lagi, beristighfar kepada Allah s.w.t., nescaya Allah menerima taubatnya.
"dan mengadakan perbaikan"
Mengadakan perbaikan bererti melakukan perbuatan-perbuatan yang baik untuk menghilangkan akibat-akibat buruk dari kesalahan-kesalahan yang dilakukan.
"dan menerangkan,"
Mereka menjelaskan kepada semua orang apa yang sebelumnya mereka sembunyikan.
"maka mereka itu Aku terima taubat atas mereka dan Aku Maha Penerima Taubat"
Dengan memaafkan dosa apabila mereka bertaubat dan berbuat ihsan setelah dihalangi.
"dan Maha Penyayang."
Allah memiliki sifat rahmah (sayang) yang agung, luasnya rahmat itu sampai mengena kepada segala sesuatu. Di antara rahmatNya adalah memberi taufiq kepada mereka untuk bertaubat dan kembali kepadaNya, lalu Dia merahmati mereka dengan menerima taubatnya.
Umat-umat terdahulu yang melakukan perbuatan seperti itu, taubat mereka tidak diterima. Hal ini merupakan kekhususan bagi syariat Nabi pembawa taubat dan rahmat, iaitu Nabi Muhammad s.a.w.
"161. Sesungguhnya orang-orang yang kafir, dan mati, dan mereka kafir,"
Sesungguhnya orang-orang kafir dan mati dalam keadaan kafir. Di samping kafir, mereka juga menyembunyikan kebenaran. Mereka tetap pada kekafirannya hingga mereka mati.
"mereka itu atas mereka laknat Allah, dan malaikat-malaikat, dan manusia seluruhnya."
Mereka itu mendapat laknat Allah, para malaikat dan manusia seluruhnya. Sesungguhnya orang kafir itu akan dihentikan di hari kiamat, lalu Allah melaknatnya, kemudian para malaikat melaknatnya juga, setelah itu manusia seluruhnya atau kaum mukmin melaknatnya.
"162. Mereka kekal di dalamnya,"
Laknat dan azab terus mengikuti mereka sampai hari kiamat, kemudian laknat mengiringinya di dalam neraka Jahannam.
"tidak diringankan dari mereka azab"
Siksaan yang menimpa mereka tidak dikurangi walaupun hanya sebentar atau hanya sekelip mata.
"dan mereka tidak diberi penangguhan."
Waktu penangguhan di dunia sudah mereka lalui tanpa bertaubat, dan apabila sudah tiba ajal seseorang, maka Allah s.w.t. tidak akan memberi tangguh lagi. Tidak ada perubahan barang sesaat pun, tidak pula ada henti-hentinya, bahkan siksaan terus-menerus berlangsung terhadap dirinya.
"159. Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang Kami turunkan dari keterangan-keterangan dan petunjuk, setelah apa yang Kami menerangkannya kepada manusia dalam Kitab,"
Allah s.w.t. telah menurunkan keterangan-keterangan jelas yang bertujuan benar dan petunjuk yang bermanfaat bagi manusia melalui kitab-kitab yang diturunkan kepada rasul-rasulNya. Kemudian rasul-rasulNya telah menyampaikan dan menjelaskan kepada hamba-hambaNya.
Ancaman yang keras ini ditujukan kepada siapa saja yang menyembunyikannya. Allah s.w.t. telah mengambil perjanjian kepada ahli ilmu agar mereka menerangkan kepada manusia nikmat yang Allah berikan berupa pengetahuan agama. Barangsiapa yang menyembunyikannya, maka ia telah mengerjakan dua mafsadat, iaitu menyembunyikan apa yang Allah turunkan dan menipu hamba-hamba Allah.
"mereka itu Allah melaknat mereka dan melaknat mereka orang-orang yang melaknat."
Sikap mereka bertentangan dengan sikap ulama. Mereka itulah yang dilaknat oleh Allah, iaitu dijauhkan dari rahmat dan dijauhkan dariNya. Mereka juga akan dilaknat oleh mereka yang melaknat, iaitu para malaikat, semua haiwan, jin, orang-orang mukmin dan manusia turut melaknatinya kerana perbuatan mereka yang telah melakukan penipuan dan merosakkan agama mereka.
Rasulullah s.a.w. bersabda, "Barang siapa yang ditanya mengenai suatu ilmu, lalu ia menyembunyikannya, nescaya dia akan disumbat kelak di hari kiamat dengan tali kendali dari api neraka."
Orang kafir semasa kematiannya akan dipukul sekali pukul di antara kedua matanya, maka semua haiwan yang mendengar suaranya akan melaknatnya.
Apabila bumi kekeringan (kemarau), maka semua haiwan mengatakan, "Ini akibat orang-orang yang derhaka dari Bani Adam, semoga Allah melaknat orang-orang derhaka dari Bani Adam."
Sebaliknya, orang yang alim, iaitu orang yang mengajarkan kebaikan dan menerangkan kepada manusia apa yang Allah turunkan, maka Allah akan memberikan salawat (rahmat dan ampunan). Para malaikat akan mendo'akannya. Segala sesuatu memohonkan ampun baginya. Bahkan ikan-ikan yang ada di laut dan burung-burung yang ada di udara juga mendo'akannya kerana mereka mengadakan perbaikan kepada makhluk dan memperbaiki agama mereka serta mendekatkan mereka dengan rahmat Allah Azza wa Jalla.
"160. Kecuali orang-orang yang bertaubat,"
Namun, apabila penyeru kepada kekufuran atau bid'ah kembali sedar dari perbuatan mereka, disertai penyesalan, berhenti, bertekad untuk tidak mengulangi lagi, beristighfar kepada Allah s.w.t., nescaya Allah menerima taubatnya.
"dan mengadakan perbaikan"
Mengadakan perbaikan bererti melakukan perbuatan-perbuatan yang baik untuk menghilangkan akibat-akibat buruk dari kesalahan-kesalahan yang dilakukan.
"dan menerangkan,"
Mereka menjelaskan kepada semua orang apa yang sebelumnya mereka sembunyikan.
"maka mereka itu Aku terima taubat atas mereka dan Aku Maha Penerima Taubat"
Dengan memaafkan dosa apabila mereka bertaubat dan berbuat ihsan setelah dihalangi.
"dan Maha Penyayang."
Allah memiliki sifat rahmah (sayang) yang agung, luasnya rahmat itu sampai mengena kepada segala sesuatu. Di antara rahmatNya adalah memberi taufiq kepada mereka untuk bertaubat dan kembali kepadaNya, lalu Dia merahmati mereka dengan menerima taubatnya.
Umat-umat terdahulu yang melakukan perbuatan seperti itu, taubat mereka tidak diterima. Hal ini merupakan kekhususan bagi syariat Nabi pembawa taubat dan rahmat, iaitu Nabi Muhammad s.a.w.
"161. Sesungguhnya orang-orang yang kafir, dan mati, dan mereka kafir,"
Sesungguhnya orang-orang kafir dan mati dalam keadaan kafir. Di samping kafir, mereka juga menyembunyikan kebenaran. Mereka tetap pada kekafirannya hingga mereka mati.
"mereka itu atas mereka laknat Allah, dan malaikat-malaikat, dan manusia seluruhnya."
Mereka itu mendapat laknat Allah, para malaikat dan manusia seluruhnya. Sesungguhnya orang kafir itu akan dihentikan di hari kiamat, lalu Allah melaknatnya, kemudian para malaikat melaknatnya juga, setelah itu manusia seluruhnya atau kaum mukmin melaknatnya.
"162. Mereka kekal di dalamnya,"
Laknat dan azab terus mengikuti mereka sampai hari kiamat, kemudian laknat mengiringinya di dalam neraka Jahannam.
"tidak diringankan dari mereka azab"
Siksaan yang menimpa mereka tidak dikurangi walaupun hanya sebentar atau hanya sekelip mata.
"dan mereka tidak diberi penangguhan."
Waktu penangguhan di dunia sudah mereka lalui tanpa bertaubat, dan apabila sudah tiba ajal seseorang, maka Allah s.w.t. tidak akan memberi tangguh lagi. Tidak ada perubahan barang sesaat pun, tidak pula ada henti-hentinya, bahkan siksaan terus-menerus berlangsung terhadap dirinya.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan