Jumaat, 19 Mei 2017

2:277-281 Tafsir Surah Al Baqarah, ayat 277-281.

إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَأَقَامُوا الصَّلاةَ وَآتَوُا الزَّكَاةَ لَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَلا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلا هُمْ يَحْزَنُونَ (٢٧٧) يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَذَرُوا مَا بَقِيَ مِنَ الرِّبَا إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ (٢٧٨)فَإِنْ لَمْ تَفْعَلُوا فَأْذَنُوا بِحَرْبٍ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَإِنْ تُبْتُمْ فَلَكُمْ رُءُوسُ أَمْوَالِكُمْ لا تَظْلِمُونَ وَلا تُظْلَمُونَ (٢٧٩) وَإِنْ كَانَ ذُو عُسْرَةٍ فَنَظِرَةٌ إِلَى مَيْسَرَةٍ وَأَنْ تَصَدَّقُوا خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ (٢٨٠) وَاتَّقُوا يَوْمًا تُرْجَعُونَ فِيهِ إِلَى اللَّهِ ثُمَّ تُوَفَّى كُلُّ نَفْسٍ مَا كَسَبَتْ وَهُمْ لا يُظْلَمُونَ (٢٨١)

Allah s.w.t. berfirman,

"277. Sungguh orang-orang yang beriman, dan mengerjakan amal-amal soleh, dan mereka mendirikan solat, dan mereka menunaikan zakat," 

Iaitu orang-orang yang beriman, mengerjakan kebajikan, mendirikan solat dan menunaikan zakat. Allah s.w.t. memuji orang-orang mukmin, iaitu mereka yang taat kepada perintahNya, bersyukur kepadaNya, lagi berbuat baik kepada sesama makhlukNya. Allah memuji mereka kerana mereka mendirikan solat dan menunaikan zakat.

"bagi mereka pahala mereka yang di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhuatiran atas mereka dan tidaklah mereka bersedih hati."

Mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhuatiran terhadap mereka dan mereka tidak bersedih hati. Allah menyediakan buat mereka pahala yang terhormat. Kelak di hari kiamat mereka aman dari berbagai kesulitan dan perkara-perkara yang menyedihkan mereka.

Di masa Jahiliah, terjadi transaksi riba di antara Bani Amr ibnu Umair dari kalangan Bani Saqif, dan Banil Mugirah dari kalangan Bani Makhzum. Ketika Islam datang, lalu mereka memeluknya, maka Bani Saqif melakukan tagihannya kepada Bani Mugirah, iaitu meminta lebihan dari pokok harta mereka (bunganya).

Maka orang-orang Bani Mugirah mengadakan musyawarah, akhirnya mereka memutuskan bahawa mereka tidak akan membayar riba (bunga) itu dalam Islam, sebab usaha mereka telah Islam. Lalu Attab ibnu Usaid yang menjadi Naib Mekah berkirim surat kepada Rasulullah s.a.w., menanyakan masalah tersebut, lalu turunlah ayat ini,

"278. Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kalian kepada Allah dan tinggalkanlah kalian apa yang tersisa dari riba" 

Takutlah kalian kepada Allah. Ingatlah selalu bahawa kalian selalu berada di dalam pengawasanNya dalam semua perbuatan kalian. Janganlah kalian melakukan hal-hal yang mendekatkan kalian kepada kemurkaanNya dan hal-hal yang menjauhkan diri kalian dari ridhaNya. Tinggalkanlah sisa riba yang belum dipungut sesudah adanya peringatan ini, iaitu harta kalian yang ada di tangan orang lain berupa lebihan dari pokoknya.

"jika kalian orang-orang beriman." 

Jika kalian benar-benar beriman kepada apa yang disyariatkan oleh Allah buat kalian, iaitu penghalalan jual beli, pengharaman riba dan sebagainya, kalian tentu akan mengikuti perintahNya dan meninggalkan riba.

"279. Maka jika tidak kalian kerjakan, maka umumkanlah dengan adanya perang dari Allah dan RasulNya." 

Jika kalian tidak meninggalkan sisa riba, masih tetap menjalankan riba dan tidak mahu meninggalkannya, hendaklah kalian mengetahui bahawa Allah dan RasulNya memerangi kalian. Allah menjadikan kalian boleh diperangi di mana saja kalian berada.

Jika kalian tidak mahu bertaubat sesudah adanya peringatan ini, maka leher kalian dipukul (iaitu dipancung). Maka jangan sekali-kali melakukan transaksi riba ini, kerana sesungguhnya Allah telah meluaskan usaha yang halal dan menilainya baik.

Kerana itu, janganlah sekali-kali kalian menyimpang dan berbuat derhaka kepada Allah s.w.t. kerana takut jatuh miskin. Dikatakan kepada orang yang memakan riba kelak di hari kiamat, "Ambillah senjatamu untuk berperang."

Al Hasan dan Ibnu Sirin mengatakan, "Demi Allah, sesungguhnya bankir-bankir itu benar-benar orang-orang yang memakan riba. Sesungguhnya mereka telah mempermaklumatkan perang kepada Allah dan RasulNya. Seandainya orang-orang dipimpin oleh seorang imam yang adil, nescaya imam diwajibkan memerintahkan mereka untuk bertaubat. Jika mereka mahu bertaubat, maka bebaslah mereka; tetapi jika mereka tetap melakukan perbuatan riba, maka dipermaklumatkan perang terhadap mereka."

Rasulullah s.a.w. menjawab surat Usaid berisikan peringatan ini. Maka mereka mengatakan, "Kami bertaubat kepada Allah dan kami tinggalkan semua sisa riba."

"Dan jika kalian bertaubat, maka bagi kalian modal harta-harta kalian; kalian tidak menganiaya dan kalian tidak dianiaya." 

Jika kalian mahu bertaubat, maka bebaslah kalian. Kalian berhak menuntut kembali pokok harta kalian. Maka kalian tidak menzalimi atau merugikan orang lain kerana mengambil bunga darinya. Kalian juga tidak dizalimi atau dirugikan kerana harta pokok kalian dikembalikan tanpa ada tambahan atau pengurangan.

Rasulullah s.a.w. dalam khutbah haji wada'nya bersabda, "Ingatlah, sesungguhnya semua riba Jahiliah dihapus dari kalian. Kalian hanyalah pokok dari harta kalian, kalian tidak menganiaya dan tidak pula dianiaya, dan pertama riba yang dihapus ialah riba Al Abbas ibnu Abdul Muttalib, dihapus seluruhnya."

"280. Dan jika dia mempunyai kesukaran, maka berilah tangguh sampai berkelapangan." 

Jika dia dalam kesulitan, maka berilah tenggang waktu sampai dia memperoleh kelapangan. Iaitu jika orang yang berhutang itu masih dalam masalah, kesukaran atau kesempitan hidup sehingga dia tidak mempunyai apa yang akan dibayarkannya buat menutupi hutangnya, kalian wajib bersabar dan memberinya tangguh atau tempoh sampai lapang hidupnya.

Janganlah seperti apa yang dilakukan di masa Jahiliah, seseorang di antara mereka berkata kepada orang yang berhutang kepadanya, "Jika masa pelunasan hutangmu telah tiba, maka adakalanya kamu melunasinya atau kamu menambahkan bunganya."

"Dan jika kalian mendermakan lebih baik bagi kalian jika kalian mengetahui." 

Menyedekahkan itu lebih baik bagi kalian, jika kalian mengetahui. Jika kalian menyedekahkan, menghapuskan, menghalalkan sebahagiannya, atau semua hutang, atau pokoknya dari tanggungan si penghutang, maka hal itu lebih baik bagi kalian. Allah menilainya sebagai perbuatan yang baik dan berpahala berlimpah.

Barang siapa yang memberikan kemudahan, memberikan masa tangguh kepada orang yang dalam kesulitan, memaafkan hutangnya atau menghalalkan hutangnya, maka dia akan mendapat naungan dari Allah pada hari tiada naungan kecuali hanya naunganNya, memeliharanya dari panas neraka Jahannam, baginya pahala sedekah yang serupa dengan piutangnya untuk setiap hari sehingga tiba masa pelunasannya. Apabila masa pelunasannya tiba, lalu ia menangguhkannya, maka baginya untuk setiap hari pahala dua kali ganda sedekah piutangnya.

Barang siapa yang biasa memberi masa tangguh, memaafkan dan membebaskan orang yang dalam kesukaran dan kesulitan, maka Allah membalas memaafkannya, memperkenankan doanya, melenyapkan kesusahannya dan memasukkannya ke syurga.

"281. Dan peliharalah diri kalian pada hari kalian semua dikembalikan di dalamnya kepada Allah."

Ayat 281 ini diturunkan di Mina. 

Takutlah pada hari ketika kalian semua dikembalikan kepada Allah. Dunia ini, harta benda, perhiasan dan semua yang ada padanya pasti akan lenyap. Sesudah itu kalian akan datang ke alam ukhrawi dan kembali kepadaNya. Peliharalah diri kalian dari azab yang terjadi pada hari itu.

"Kemudian diberi balasan dengan sempurna tiap-tiap diri apa yang dia kerjakan" 

Kemudian masing-masing diri diberi balasan yang sempurna terhadap apa yang telah dikerjakannya. Allah melakukan perhitungan hisab kepada semua makhlukNya atas semua amal perbuatan yang telah mereka lakukan selama hidupnya di dunia, kemudian Allah memberikan balasanNya yang sempurna atau penuh kepada mereka sesuai dengan amal baik dan amal buruk mereka.

"dan mereka tidak dianiaya." 

Mereka sedikit pun tidak dizalimi atau dirugikan. Kebaikannya tidak akan dikurangi atau kejahatannya tidak akan ditambah.

Ayat ini adalah ayat Al Qur'an yang paling akhir diturunkan, iaitu pada hari Sabtu. Setelah sembilan hari, sembilan malam atau tiga puluh satu hari, Rasulullah s.a.w. wafat pada hari Isnin, dua hari bulan Rabi'ul Awwal.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...