Khamis, 24 Ogos 2017

10:7-10 Tafsir Surah Yunus, ayat 7-10.

إِنَّ الَّذِينَ لَا يَرْجُونَ لِقَاءَنَا وَرَضُوا بِالْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَاطْمَأَنُّوا بِهَا وَالَّذِينَ هُمْ عَنْ آيَاتِنَا غَافِلُونَ (٧) أُولَئِكَ مَأْوَاهُمُ النَّارُ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ (٨) إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ يَهْدِيهِمْ رَبُّهُمْ بِإِيمَانِهِمْ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهِمُ الأنْهَارُ فِي جَنَّاتِ النَّعِيمِ (٩) دَعْوَاهُمْ فِيهَا سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَتَحِيَّتُهُمْ فِيهَا سَلامٌ وَآخِرُ دَعْوَاهُمْ أَنِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ (١.)

Allah s.w.t. berfirman,

"7. Sesungguhnya orang-orang yang tidak mengharapkan pertemuan dengan Kami," 

Mereka ingkar atau tidak percaya sama sekali akan adanya kebangkitan. Mereka tidak berharap dan tidak suka bertemu dengan Allah kelak pada hari kiamat.

"dan mereka dengan kehidupan dunia dan mereka merasa tenteram dengannya," 

Mereka menjadikan dunia sebagai cita-cita tertinggi mereka. Mereka menghiasi dan mengangkatnya. Hati dan jiwa mereka merasa tenteram dan puas dengannya. Kerana itu mereka berusaha mengejarnya, senang dengan kenikmatannya dengan apa pun caranya yang penting mereka dapat memperolehnya.

Mereka telah alihkan keinginan, niat, fikiran dan perbuatan mereka untuknya seakan-akan mereka diciptakan untuk kekal di dunia, dan seakan-akan dunia bukanlah tempat melintas yang seorang musafir hanya menjadikan sebagai tempat menambah perbekalan menuju tempat yang kekal, di mana orang-orang terdahulu maupun yang datang setelahnya berusaha mengejar kenikmatannya.

"dan orang-orang yang mereka terhadap ayat-ayat Kami mereka lalai." 

Mereka melupakan dan tidak mahu memikirkan tanda-tanda kebesaran Allah yang ada pada semesta alam ini dan yang ada dalam diri mereka sendiri. Mereka berpaling, tidak memperhatikan dan tidak mengambil manfaat dari ayat-ayat Al Qur’an. Mereka juga melalaikan hukum Allah yang ada pada syariat agamaNya.

Di akhirat, amal perbuatan mereka diserupakan dalam bentuk yang sangat buruk dan berbau busuk. Apabila ia bangkit dari kuburnya, maka amalnya datang menjemputnya dan menyampaikan berita buruk kepadanya.

Ia bertanya, "Siapakah kamu?" Maka amalnya menjawab, "Aku adalah amalmu." Lalu ia menguntit (mengekori) pemiliknya dan menyesatkannya hingga menjerumuskannya ke dalam neraka.

"8. Mereka itu tempat mereka neraka, disebabkan apa yang telah mereka kerjakan." 

Maka celakalah mereka. Tempat kembali mereka kelak di hari kiamat adalah neraka, sebagai pembalasan atas dosa-dosa, kesalahan-kesalahan, dan kejahatan-kejahatan, di samping kekufuran mereka kepada Allah, RasulNya dan hari kemudian yang mereka lakukan selama di dunia.

"9. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal soleh,"

Mereka beriman kepada Allah, membenarkan para rasul dan mengerjakan apa yang diperintahkan kepada mereka. Mereka mengerjakan amal-amal soleh dengan hati dan anggota badan dengan ikhlas dan sesuai sunnah Nabi s.a.w.

"memberi petunjuk kepada mereka Tuhan mereka dengan keimanan mereka," 

Disebabkan iman mereka di dunia, maka Allah s.w.t. mengajarkan kepada mereka apa-apa yang bermanfaat bagi mereka, mengurniakan mereka amal yang muncul dari hidayah, menunjukkan mereka untuk memperhatikan ayat-ayatNya, menunjukkan kepada mereka ke jalan yang lurus dan di dalam jalan yang lurus.

Di akhirat, amalnya diserupakan dalam bentuk yang indah dan berbau wangi. Apabila ia bangkit dari kuburnya, maka amalnya datang menjemputnya dan menyampaikan berita gembira kebaikan kepadanya.

Ia bertanya, "Siapakah kamu?" Maka amalnya menjawab, "Aku adalah amalmu." Lalu diberikan kepadanya nur (cahaya) yang menyinari bahagian depannya dan menerangi jalan mereka. Allah s.w.t. membimbing mereka menempuhi siratal mustaqim sehingga mereka selamat dan masuk syurga.

"mengalir dari bawah mereka sungai-sungai dalam syurga kenikmatan." 

Maka bahagialah mereka. Di dalamnya mengandung kenikmatan yang sempurna. Kenikmatan hati dengan bergembira, senang dan bahagia, melihat Allah dan mendengar firmanNya, bergembira dengan keridhaanNya dan dekat denganNya, boleh bertemu dengan para kekasih dan kawan-kawan, mendengarkan nyanyian yang membuat riang dan melihat pemandangan yang menyenangkan.

Sedangkan nikmat pada badan adalah dengan makan makanan yang bermacam-macam, minuman yang beraneka ragam dan menikmati pernikahan, dan sebagainya. Kesenangannya belum pernah terlintas di hati manusia, dan tidak ada seorang pun yang dapat menyifatinya.

"10. Doa mereka di dalamnya, "Subhanakallahumma,""

Puja dan puji mereka kepada Allah adalah ucapan “Subhaanakallahumma” (Mahasuci Engkau, ya Allah). Apabila mereka menginginkan sesuatu, mereka mengucapkan, “Subhaanakallahumma,” lalu permintaan mereka ada di hadapan.

"dan penghormatan mereka di dalamnya, "Salam.""

Malaikat itu mengucapkan, "salam (salam sejahtera)" sebagai salam penghormatan kepada mereka, dan mereka menjawab salamnya. Penghormatan antara sesama mereka ketika bertemu dan berkunjung adalah salam; ucapan yang selamat dari ucapan sia-sia dan dosa.

"Dan akhir doa mereka bahawa "Alhamdulillah Rabbil 'Aalamiin.""

Apabila mereka selesai, mendapatkan, memakan apa yang mereka inginkan, maka mereka mengucapkan pujian kepada Tuhannya. Mereka mengucapkan, "Alhamdulillahi Rabbil 'Aalamiin (Segala puji bagi Allah Tuhan seluruh alam)."

Hanya Allah s.w.t. sematalah yang terpuji lagi yang disembah untuk selama-lamanya. Kerana itulah maka Allah memuji diriNya sendiri di saat mulai menciptakan makhluk dan keberlangsungannya, juga menyebut pujian diriNya pada permulaan KitabNya serta pada awal penurunannya. Allah lah yang terpuji pada permulaan dan akhirnya, dalam kehidupan di dunia dan akhirat serta dalam semua keadaan.

Ibadah ahli syurga di sana kerana Allah, diawali dengan tasbih dan diakhiri dengan tahmid. Mereka mendapat ilham untuk bertasbih dan bertahmid sebagaimana mereka mendapat ilham untuk bernafas. Ketika itu semua beban telah gugur dari mereka.

Yang ada adalah kelazatan yang paling sempurna, yang lebih lazat dari makanan yang lazat, iaitu zikrullah. Dengannya hati mereka tenang. Hal itu bagi mereka seperti bernafas tanpa ada beban sedikit pun.

Nikmat-nikmat yang diberikan oleh Allah s.w.t. kepada mereka kian hari kian bertambah, sehingga ucapan itu terus berulang-ulang seiring dengan penambahan nikmat kepada mereka, maka tidak ada habis-habisnya dan tidak ada batasannya. Tidak ada Tuhan selain Allah, dan tidak ada Rabb selainNya.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...