Ahad, 17 September 2017

70:1-7 Tafsir Surah Al Ma’arij, ayat 1-7.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

سَأَلَ سَائِلٌ بِعَذَابٍ وَاقِعٍ (١) لِلْكَافِرينَ لَيْسَ لَهُ دَافِعٌ (٢) مِنَ اللَّهِ ذِي الْمَعَارِجِ (٣) تَعْرُجُ الْمَلائِكَةُ وَالرُّوحُ إِلَيْهِ فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ خَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ (٤) فَاصْبِرْ صَبْرًا جَمِيلا (٥) إِنَّهُمْ يَرَوْنَهُ بَعِيدًا   (٦) وَنَرَاهُ قَرِيبًا (٧)

Allah s.w.t. berfirman menerangkan tentang bodohnya orang-orang yang menentang RasulNya.

"1. Bertanya seorang penanya tentang azab yang terjadi." 

Seseorang bertanya atau meminta azab yang pasti akan terjadi di akhirat disegerakan. Orang tersebut adalah An Nadr ibnul Haris. Orang musyrik lainnya berkata, “Ya Allah, jika betul (Al Quran) ini ialah yang benar dari sisi Engkau, maka hujanilah kami dengan batu dari langit, atau datangkanlah kepada kami azab yang pedih.”

Mereka meminta disegerakan azab sambil mengolok-olok, menyusahkan diri dan berusaha untuk melemahkan. Demikianlah permintaan orang-orang kafir akan azab Allah s.w.t. Padahal Dia sekali-kali tidak akan menyalahi janjiNya. Azab yang waqi' ialah azab yang pasti datang.

"2. Bagi orang-orang kafir, tidak yang dapat baginya menolaknya." 

AzabNya itu telah disediakan dan bakal terjadi menimpa orang-orang kafir kerana mereka berhak mendapatkannya. Tiada yang dapat menolaknya bila Allah s.w.t. menghendakinya berlaku. Allah s.w.t. berkuasa menyegerakannya untuk mereka di dunia atau menundanya sehingga di akhirat.

Kalau sekiranya mereka mengenal Allah s.w.t., mengenal keagunganNya, luasnya kekuasaanNya, sempurnanya nama dan sifatNya, tentu mereka tidak akan meminta disegerakan azab dan tentu mereka akan tunduk serta beradab terhadapNya.

"3. Dari Allah, mempunyai tempat-tempat naik." 

Azab itu datang dari Allah. KeagunganNya yang bertentangan dengan kata-kata mereka yang buruk. Dia memiliki zil ma'arij, iaitu tempat-tempat para malaikat naik ke langit. Ada yang menafsirkan zil ma'arij dengan Yang memiliki ketinggian, kebesaran, keutamaan, keagungan, nikmat dan kepengurusan terhadap semua makhluk.

"4. Naik malaikat dan Ruh kepadaNya dalam sehari ia ukurannya lima puluh ribu tahun." 

Ta'ruju ertinya naik. Para malaikat dan ruh naik menghadap kepada Allah s.w.t. memakan waktu satu hari yang apabila dilakukan oleh manusia, memakan waktu lima puluh ribu tahun. Ar ruh di ayat ini bermaksud malaikat Jibril a.s. Ada yang menafsirkan ar ruh dengan makhluk Allah yang mirip dengan manusia, tetapi mereka bukan manusia. Ada yang menafsirkan ar ruh dengan semua ruh, baik ruh orang baik maupun ruh orang jahat, iaitu ketika wafat.

Arwah Bani Adam itu apabila dicabut dari jasadnya, ia naik ke langit. Ruh orang-orang yang baik naik kepada Allah s.w.t. Mereka diizinkan melintasi dari suatu langit ke langit berikutnya. Maka terus-menerus malaikat membawanya hingga sampailah ia di langit yang padanya ada Allah s.w.t.

Adapun ruh orang-orang kafir, maka ia naik ke atas langit sampai di langit pertama. Ia tidak diizinkan untuk melintasi langit tersebut dan dilepaslah ruhnya oleh para malaikat yang membawanya sehingga ia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh.

Sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun bermaksud jarak yang ditempuh para malaikat dan ruh ketika menghadap Allah s.w.t. Mereka naik dalam sehari dengan sebab dan bantuan yang Allah berikan kepada mereka berupa kehalusan, ringan dan cepat bergerak, padahal jarak tersebut biasanya ditempuh selama lima puluh ribu tahun dari mulai naik sampai tiba di tempatnya yang ditentukan untuknya dan menjadi tempat terakhir penghuni langit yang tinggi.

Jarak perjalanan dari dasar bumi lapis ketujuh sampai ke bahagian yang tertinggi dari langit yang ketujuh atau ke 'Arasy memerlukan waktu lima puluh ribu tahun. Begitu juga luasnya 'Arasy dari satu sisi ke sisi yang lainnya sama dengan perjalanan lima puluh ribu tahun.

Ada yang berpendapat bahawa dunia ini usianya adalah lima puluh ribu tahun, iaitu sejak diciptakan oleh Allah hingga hari kiamat nanti. Tiada seorang pun yang mengetahui berapa lama usia dunia telah berlalu dan tinggal berapa lama usia dunia kecuali hanya Allah s.w.t. Dan masa lima puluh ribu tahun itu dinamakan oleh Allah s.w.t. dengan sebutan satu hari.

Ada yang berpendapat bahawa sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun bermaksud Allah s.w.t. menjadikan bagi orang-orang kafir satu hari di hari kiamat sama seperti lima puluh ribu tahun di dunia. Akan tetapi Allah s.w.t. meringankannya untuk orang mukmin sehingga jaraknya lebih cepat daripada suatu solat fardu yang dikerjakannya di dunia.

Allah s.w.t. berfirman kepada Nabi Muhammad s.a.w.,

"5. Maka bersabarlah dengan kesabaran yang baik." 

Bersabarlah dalam menghadapi kaummu yang mendustakanmu. Janganlah kamu merasa bosan. Tetaplah di atas perintah Allah. Ajaklah manusia mentauhidkan Allah. Janganlah sikap mereka yang tidak mahu tunduk itu menghalangimu untuk berdakwah. Bersabarlah dengan kesabaran yang baik kerana bersabar terhadapnya terdapat kebaikan yang besar.

"6. Sungguh mereka memandangnya jauh." 

Jauh bermaksud mustahil. Orang-orang kafir mendesak agar diturunkan azab yang diancamkan terhadap mereka. Mereka mengingkari dan menganggap kejadian hari kiamat, kebangkitan dan azab terhadap orang-orang yang memintanya itu mustahil.

"7. Dan Kami memandangnya dekat." 

Allah s.w.t. memandangnya dekat kerana Dia Mahalembut, Mahasantun dan tidak cepat-cepat. Dekat bermaksud sesuatu yang pasti terjadi. Kejadiannya tidak akan dapat dielakkan lagi. Hanya Allah sajalah yang mengetahuinya. 

Orang-orang yang beriman meyakini bahawa hari kiamat itu sudah dekat dan merasa takut kepadanya, walaupun mereka tidak mengetahui bila kejadiannya.

Maka sungguh sengsara mereka yang tidak mengetahui keagunganNya, tidak mengagungkanNya dengan pengagungan yang semestinya sehingga mereka meminta disegerakan azab sambil melemahkan dan hendak menguji.

Mahasuci Allah Yang Mahasantun yang menunda mereka dan tidak membiarkan. Mereka menyakitiNya namun Dia sabar terhadap mereka, menjaga mereka dan mengurniakan rezeki.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...