Ahad, 17 September 2017

83:1-6 Tafsir Surah Al Mutaffifin, ayat 1-6.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

وَيْلٌ لِلْمُطَفِّفِينَ (١) الَّذِينَ إِذَا اكْتَالُوا عَلَى النَّاسِ يَسْتَوْفُونَ (٢) وَإِذَا كَالُوهُمْ أَوْ وَزَنُوهُمْ يُخْسِرُونَ (٣) أَلَا يَظُنُّ أُولَئِكَ أَنَّهُمْ مَبْعُوثُونَ (٤) لِيَوْمٍ عَظِيمٍ (٥) يَوْمَ يَقُومُ النَّاسُ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ (٦)

Ketika Nabi Muhammad s.a.w. tiba di Madinah, orang-orang Madinah terkenal dengan kecurangannya dalam hal takaran. Maka Allah s.w.t. menurunkan firmanNya, "Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang." Setelah itu mereka menjadi orang-orang yang baik dalam menggunakan takaran.

"1. Celakalah bagi orang-orang yang curang." 

Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang. Kata “wail” ertinya ucapan azab dan ancaman atau sebuah lembah di neraka Jahannam. Ada juga yang menafsirkan bahawa kata “wail” ertinya kebinasaan dan kehancuran. Tatfif di sini bermaksud curang dalam hal takaran dan timbangan. Maka mereka akan mendapat kerugian dan kecelakaan yang besar.

Ancaman keras ini ditujukan kepada orang-orang yang mengurangi harta orang lain dalam hal menakar dan menimbang. Di dalamnya terdapat pengambilan harta orang lain secara tersembunyi. Maka orang yang mengambil harta orang lain secara terang-terangan, secara paksa atau mencuri, lebih berhak lagi mendapatkan ancaman yang keras ini.

"2. Orang-orang yang apabila menerima takaran atas manusia, mereka minta penuh." 

Apabila mereka menerima takaran dari orang lain, maka mereka minta dipenuhi tanpa dikurangi sedikit pun. Adakalanya mereka meminta meminta supaya diberi tambahan bila menagih orang lain.

"3. Dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi." 

Apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi. Mereka merugikan orang lain dengan menguranginya. Adakalanya mereka mengurangi bila membayar kepada orang lain.

Termasuk juga ke dalam hal ini orang-orang yang ingin dipenuhi hak mereka secara sempurna, tetapi mereka tidak mahu memenuhi hak orang lain yang menjadi tanggung jawabnya (tidak seimbang antara hak dan kewajiban) atau selalu menuntut hak, namun kewajiban tidak dilakukan.

Allah s.w.t. telah memerintahkan kepada manusia untuk memenuhi takaran dan timbangan dengan neraca yang adil, benar, jujur dan tidak menguranginya. Itulah yang lebih utama dan lebih baik akibatnya. Dia tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekadar kemampuannya. Kaum Syu'aib a.s. telah dibinasakan dan dihancurkanNya disebabkan mereka curang terhadap orang lain dalam melakukan takaran dan timbangan.

"4. Tidakkah menyangka mereka itu bahawa mereka dibangkitkan?" 

Tidakkah orang-orang itu yakin, bahawa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan? Mereka yang berani melakukan kecurangan itu sama sekali tidak takut kepada hari semua manusia akan dibangkitkan dari kuburnya. Mereka tidak beriman kepada hari Akhir. 

Kalau sekiranya mereka beriman kepada hari Akhir dan mengetahui bahawa mereka akan berdiri di hadapan Allah untuk dihisabNya amal mereka besar atau kecil, tentu mereka tidak akan melakukannya dan akan bertaubat darinya.

"5. Pada hari yang besar."

Hari itu satu hari yang besar, hari akhir, hari yang menakutkan, iaitu hari Kiamat. Di hari itu banyak terjadi peristiwa yang dahsyat lagi sangat mengerikan.

"6. Pada hari berdiri dari kubur manusia kepada Tuhan pencipta seluruh alam?" 

Pada hari itu semua manusia diberdirikan di hadapan Tuhan Yang Mengetahui semua isi dan rahsia, untuk dihisab, dimintai pertanggungjawabannya dan diberikan pembalasan.

Semuanya berdiri dalam keadaan tidak beralas kaki, telanjang, lagi tidak berkhitan di tempat pemberhentian yang amat sulit, sesak, lagi menyengsarakan bagi orang yang derhaka, kerana mereka diselimuti oleh murka Allah yang tiada suatu kekuatan pun atau panca indera pun yang mampu bertahan terhadapnya.

Ketika manusia berdiri di hadapan Tuhan semesta alam, kerana kebesaran Tuhan Yang Maha Pemurah, matahari didekatkan ke bumi, didekatkan kepada semua hamba sampai jarak satu atau dua batu. Sinar matahari memanggang mereka.

Panasnya ditambah sebanyak sekian kali ganda, hingga membuat kepala mendidih kerananya, sebagaimana bekas yang berisikan air mendidih.

Maka mereka berpeluh sesuai dengan kadar amal perbuatan atau dosa-dosa masing-masing. Peluh mengekang mereka yang derhaka maupun yang berbakti.

Di antara mereka ada yang peluhnya hanya sampai kedua mata kakinya (buku lali), ada yang sampai pada pertengahan betisnya, ada yang sampai pada kedua lututnya, ada yang sampai pada punggungnya, ada yang sampai pada pinggangnya, ada yang sampai pada pertengahan tubuhnya, ada yang sampai pada kedua bahunya, ada yang sampai pada pertengahan mulutnya, ada yang sampai pada pertengahan hidungnya, ada yang sampai pada pertengahan telinganya dan ada yang benar-benar ditenggelamkan oleh peluhnya.

Mereka berdiri seraya mengangkat kepala mereka ke langit tanpa ada yang berbicara selama empat puluh tahun, tujuh puluh tahun, seratus tahun, tiga ratus tahun atau empat puluh ribu tahun menurut perhitungan hari dunia. Seharinya sama dengan lima puluh ribu tahun di dunia.

Tiada suatu berita pun dari langit datang kepada mereka dan tiada suatu keputusan pun yang diperintahkan kepada mereka. Kemudian dilakukan peradilan di antara mereka dalam masa yang lamanya sepuluh ribu tahun. Barang siapa yang merugi di hari itu, maka dimasukkanlah dia ke dalam neraka yang panas.

Allah s.w.t. sering menyebutkan hari Akhir dalam Al Qur’an kerana beriman kepada hari akhir memiliki pengaruh yang kuat dalam memperbaiki keadaan seseorang. Dia akan mengisi hari-harinya dengan amal soleh, lebih semangat untuk mengerjakan ketaatan sambil berharap akan diberikan pahala, membuatnya semakin takut untuk mengisi hidupnya dengan kemaksiatan dan jauh sekali merasa tenteram dengannya.

Beriman kepada hari akhir juga membantu seseorang untuk tidak berlebihan terhadap dunia dan tidak menjadikannya sebagai tujuan hidupnya. Ia juga menghiburkan seorang mukmin yang kurang mendapat kesenangan dunia, kerana di hadapannya ada kesenangan yang lebih baik dan lebih kekal.

Semoga kita semua dilindungi Allah s.w.t. dari kesusahan, sempitnya tempat berdiri di hari kiamat dan hisab yang buruk, insha'Allah.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...