Sabtu, 10 Mac 2018

34:15-19 Tafsir Surah Saba’, ayat 15-19.

لَقَدْ كَانَ لِسَبَإٍ فِي مَسْكَنِهِمْ آيَةٌ جَنَّتَانِ عَنْ يَمِينٍ وَشِمَالٍ كُلُوا مِنْ رِزْقِ رَبِّكُمْ وَاشْكُرُوا لَهُ بَلْدَةٌ طَيِّبَةٌ وَرَبٌّ غَفُورٌ (١٥) فَأَعْرَضُوا فَأَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ سَيْلَ الْعَرِمِ وَبَدَّلْنَاهُمْ بِجَنَّتَيْهِمْ جَنَّتَيْنِ ذَوَاتَيْ أُكُلٍ خَمْطٍ وَأَثْلٍ وَشَيْءٍ مِنْ سِدْرٍ قَلِيلٍ (١٦) ذَلِكَ جَزَيْنَاهُمْ بِمَا كَفَرُوا وَهَلْ نُجَازِي إِلا الْكَفُورَ (١٧) وَجَعَلْنَا بَيْنَهُمْ وَبَيْنَ الْقُرَى الَّتِي بَارَكْنَا فِيهَا قُرًى ظَاهِرَةً وَقَدَّرْنَا فِيهَا السَّيْرَ سِيرُوا فِيهَا لَيَالِيَ وَأَيَّامًا آمِنِينَ (١٨) فَقَالُوا رَبَّنَا بَاعِدْ بَيْنَ أَسْفَارِنَا وَظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ فَجَعَلْنَاهُمْ أَحَادِيثَ وَمَزَّقْنَاهُمْ كُلَّ مُمَزَّقٍ إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ لِكُلِّ صَبَّارٍ شَكُورٍ (١٩)

Allah s.w.t. berfirman,

"15. Sungguh ada bagi kaum Saba' tempat kediaman mereka suatu ayat,"

Saba’ adalah sebuah kabilah terkenal yang tinggal di negeri Ma'rib (sebuah tempat yang jauhnya tiga marhalah dari kota San'a), di Yaman. Saba' adalah nama raja-raja negeri Yaman dan juga nama penduduknya, dan Tababi'ah (jamak Tubba' nama gelaran Raja Yaman) berasal dari keturunan mereka. Balqis (Isteri Sulaiman a.s.) juga salah seorang dari raja-raja negeri Yaman.

Saba' asalnya nama seorang lelaki yang mempunyai sepuluh orang anak (di antara keturunannya), nenek moyang kabilah-kabilah Arab negeri Yaman. Ada yang antara mereka dan dia, dua atau tiga tingkatan nasab, ada yang kurang dari itu, dan ada yang lebih banyak.

Nama sebenar Saba' ialah Abdu Syams ibnu Yasyjub ibnu Ya'rib ibnu Qahtan. Dia digelar Saba' kerana dialah orang yang mula-mula bersaba' (bergaul) di kalangan orang-orang Arab. Dia juga digelar Ar Ra isy kerana dialah orang yang mula-mula mengambil harta jarahan perang seusai peperangan, lalu dia bahagi-bahagikan kepada kaumnya. Harta diistilahkan risyan atau riyasy.

Bagi kaum Saba' terdapat tanda kekuasaan dan kebesaran Allah di tempat kediaman mereka. Allah s.w.t. melimpahkan kepada kaum Saba' berbagai macam kenikmatan dan kesenangan. Dia juga menghindarkan berbagai macam siksa dari mereka.

"dua kebun dari sebelah kanan dan sebelah kiri."

Iaitu dua buah kebun besar di sebelah kanan dan di sebelah kiri tempat kediaman mereka. Kedua kebun besar itu menjadi pusat makanan mereka. Buah-buahannya sangat subur, rimbun, indah dipandang mata dan airnya mengalir.

Mereka mempunyai lembah besar yang biasa didatangi oleh aliran air yang banyak dari celah-celah yang ada di antara kedua bukit, lalu berkumpul di lembah dan bercampur dengan air hujan yang turun kepada mereka dari bukit-bukit yang ada di sekitarnya.

Lalu raja-raja mereka merancang untuk memanfaatkan air tersebut. Maka mereka membina Saddi Ma 'rib (Empangan Ma'rib), sebuah empangan yang besar lagi kukuh untuk membendung air tersebut.

Akhirnya permukaan air naik dan memenuhi lembah yang ada di antara kedua bukit tersebut. Maka negeri Saba' subur berkat adanya empangan itu.

Mereka alirkan dari empangan itu ke kebun-kebun mereka yang berada di sebelah kanan dan sebelah kiri empangan itu. Kemudian mereka menanam pohon-pohon dan bercucuk tanam. Kedua kebun besar itu memberikan hasil buah-buahan yang sangat banyak, bermutu tinggi dan cukup bagi mereka sehingga mereka bergembira dan senang.

Allah s.w.t. telah mengirimkan kepada mereka tiga belas orang nabi sebagai utusan-utusanNya. Ada yang mengatakan dua belas ribu orang nabi. Hanya Allahlah Yang Maha Mengetahui. Kepada mereka dikatakan,

"Makanlah oleh kalian dari rezeki dari Tuhan kalian dan bersyukurlah kepadaNya."

Para rasul itu memerintahkan agar mereka memakan rezeki yang dianugerahkan Allah s.w.t. dan bersyukur kepadaNya atas semua nikmat yang dikurniakanNya dengan mengesakan dan menyembahNya.

"Negeri yang baik dan Tuhan Maha Pengampun."

Allah s.w.t. telah menjadikan negeri mereka sebagai negeri mereka yang baik, nyaman kerana udaranya yang baik, iklim yang sederhana, rezeki yang banyak, sedikit sesuatu yang menggangu kesihatan dan tidak terdapat seekor lalat, nyamuk atau serangga lainnya yang mengganggu.

Demikian itu kerana dan berkat pertolongan dari Allah s.w.t. Dia adalah Tuhan Yang Maha Pengampun. Dia telah berjanji akan mengampuni dan merahmati mereka jika mereka bersyukur, mengesakanNya dan menyembahNya. Mereka tetap diseru oleh para rasul selama masa yang dikehendaki oleh Allah s.w.t.

"16. Maka mereka berpaling,"

Tetapi mereka berpaling dari apa yang diperintahkan oleh para rasul kepada mereka. Mereka tidak bersyukur, tidak mengesakan Allah dan tidak menyembahNya. Bahkan mereka menyembah matahari.

Maka Allah s.w.t. mengirimkan sejumlah besar tikus ke empangan Ma'rib, lalu tikus-tikus itu menggerogotinya. Orang-orang Saba' menjaga bendungannya dengan kucing-kucing liar. Setelah takdir tiba, tikus-tikus itu dapat mengalahkan kucing-kucing penjaga empangan tersebut.

Tikus-tikus itu memasuki daerah empangan dan melubangi asas empangan tersebut hingga ia tidak mempunyai asas lagi dan menjadi tidak stabil. Ketika tiba musim hujan, datanglah banjir lalu menghentam empangan itu. Maka Empangan Ma'rib roboh dan hancur.

"maka Kami kirimkan kepada mereka banjir besar"

Al arim bermaksud air, lembah, hama tikus atau air bah. Akhirnya Allah s.w.t. menghukum mereka dengan mengirimkan azab banjir besar yang melanda mereka sehingga semua bangunan dan seluruh negeri menjadi porak-poranda. Kebun-kebun dan harta-harta mereka tenggelam, rosak dan hancur.

Akhirnya air surut dan tidak lagi membekalkan perairan pepohonan yang ada di kedua sisi bukit tersebut. Semua pepohonan kering dan mati. Tiada lagi pepohonan yang berbuah lagi indah dan hijau sesudah banjir itu.

"dan Kami ganti mereka dengan kedua kebun mereka dua kebun, keduanya ditumbuhi buah-buahan yang pahit, dan asl, dan sesuatu dari pohon sidr sedikit."

Allah s.w.t. gantikan kedua kebun mereka dengan dua kebun yang yang tidak ada manfaatnya, pohon-pohon yang pahit buah-buahnya, iaitu pohon arok (siwak) dan rerumputan yang berduri. Ada yang mengatakan pohon tarfa, pohon yang serupa dengan pohon tarfa atau pohon samur. Hanya Allah Yang Maha Mengetahui.

Tanaman lainnya yang tumbuh adalah pohon Asl (sejenis pohon cemara) dan pohon Sidr (sejenis pohon bidara). Itulah pohon-pohon pengganti yang terbaik untuk mereka. Semuanya berduri dan sedikit buahnya.

"17. Demikianlah Kami beri balasan kepada mereka dengan apa yang mereka ingkari."

Demikianlah Allah s.w.t. memberi balasan kepada mereka kerana ulah mereka yang kafir, mempersekutukan Allah, mendustakan perkara yang hak, lalu memilih jalan yang batil.

"Dan tidaklah Kami beri balasan kecuali orang-orang yang kafir."

Allah s.w.t. menghukum, menjatuhkan azab atau siksaan dan memberi pelajaran yang demikian itu hanya kepada orang-orang yang sangat kafir, ingkar dan derhaka. Padahal sebelum itu Allah s.w.t. telah melimpahkan kepada mereka kenikmatan, kemewahan hidup, kesenangan, negeri yang makmur, tempat-tempat yang aman.

"18. Dan Kami jadikan di antara mereka dan di antara negeri-negeri yang Kami limpahkan keberkahan di dalamnya beberapa negeri yang tampak"

Allah s.w.t. mengetahui keperluan mereka dalam perdagangan dan perniagaan di negeri yang diberkahi, iaitu kota-kota yang ada di negeri Syam. Ada yang mengatakan beberapa daerah di San'a, Baitul Maqdis, atau kota-kota Arab di antara Madinah dan negeri Syam. Kota-kota itu dipenuhi oleh pepohonan, tanam-tanaman dan hasil buah-buahan yang melimpah ruah.

Beberapa negeri yang tampak bermaksud beberapa negeri yang berdekatan, jelas, nyata, dikenali oleh semua musafir dan terletak di antara Yaman ke Syam. Penduduk Saba' berjalan dari Yaman menuju ke Syam melalui banyak daerah dan kota yang berdekatan dan saling bersambung antara satu sama lain.

"dan Kami tetapkan di dalamnya perjalanan."

Allah s.w.t. tetapkan jarak-jarak perjalanan antara negeri-negeri itu. Dia menjadikan kedudukan satu kota dengan kota yang lain tersebut sesuai dengan jarak tempuh yang diperlukan oleh orang-orang musafir. Mereka tidak perlu membawa bekalan makanan dan minuman.

Di mana saja mereka berehat, mereka boleh membeli terus air dan buah-buahan. Mereka dapat berehat siang di suatu kota, menginap di kota lainnya menurut keadaan yang diperlukannya dan tidak akan tersesat dalam perjalanannya.

"Berjalanlah kalian di dalamnya pada malam hari dan siang hari dengan aman."

Allah s.w.t. telah menyediakan untuk mereka berbagai sebab agar mereka dapat berjalan di kota-kota itu pada bila-bila masa, baik siang maupun malam, dengan mudah, aman, tanpa terpaksa berhenti di padang pasir, tanpa mendapat kesulitan dan tanpa ada rasa takut.

Begitu sempurnanya nikmat yang Allah s.w.t. berikan kepada mereka. Tetapi mereka merasa bosan dengannya, sampai mereka meminta perkara sebaliknya.

"19. Maka mereka berkata, "Tuhan kami, jauhkanlah jarak perjalanan kami.”

Mereka meminta agar kota-kota yang berdekatan itu dihapuskan dan dijadikan padang sahara yang tandus dan daerah-daerah yang tidak berpenghuni. Maka jarak perjalanan mereka menjadi panjang, di bawah terik matahari dan di tempat-tempat yang menakutkan.

Mereka bermaksud supaya dapat berbangga diri di hadapan kaum fakir dengan mengenderai unta, membawa perbekalan dan memonopoli perdagangan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar.

"dan mereka menganiaya diri mereka sendiri;"

Bererti mereka menzalimi diri mereka sendiri disebabkan kekafiran mereka. Mereka mengubah syukur kepada kufur kepada Allah dan kepada nikmatNya. Mereka menjadi bongkak kerana nikmat tersebut.

Maka nikmat yang mereka dapati diubah kepada hukuman. Kerana itu Allah s.w.t. menghukum mereka dengan mengirimkan banjir besar yang merobohkan empangan mereka dan membinasakan kebun-kebun mereka.

"maka Kami jadikan mereka pembicaraan"

Allah s.w.t. jadikan mereka bahan pembicaraan dan contoh. Kaum lain dan generasi setelah mereka sering menyebut-nyebut dan menceritakan bagaimana Allah menimpakan azabNya kepada mereka. Sisa peninggalannya dapat disaksikan, terutamanya oleh orang Arab.

"dan Kami hancurkan mereka sehancur-hancurnya."

Setelah Allah s.w.t. mengirimkan banjir besar kepada mereka, Dia mencerai-beraikan persatuan mereka yang sebelumnya bersatu dalam naungan kehidupan yang makmur. Mereka menyebar ke merata tempat, tidak lagi tinggal di kediamannya.

Enam kabilah dari mereka tinggal di Yaman, iaitu Muzhaj, Kindah, Al-Azd, Asy'ariyyun, Himyar dan Anmar. Kabilah Khas'am dan Bajilah berasal dari kabilah Anmar. Sedangkan empat kabilah dari mereka berhijrah dan tinggal di Syam, iaitu Lakham, Juzam, 'Amilah, dan Gassan.

Allah s.w.t. menceritakan kisah ini agar manusia mahu beriman dan mahu menerima nasihat. Namun, tidak ada yang mengambil pelajaran dari peristiwa itu.

"Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ayat-ayat bagi setiap orang yang sabar yang bersyukur."

Pada peristiwa yang telah menimpa kaum Saba' itu benar-benar terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah, pelajaran dan petunjuk hanya bagi setiap orang yang sabar lagi bersyukur, iaitu orang-orang mukmin.

Ketika mereka mendengar kisah ini, mereka dapat mengetahui bahawa barang siapa yang kufur kepada nikmat Allah akan diberikan balasan yang serupa dan bersyukur kepada Allah dapat menjaga nikmat dan menolak hukuman.

Mereka juga mengetahui bahawa berita yang disampaikan oleh para rasul adalah benar dan bahawa pembalasan adalah benar sebagaimana contoh-contoh yang telah berlaku ketika di dunia.

Maka mereka bersabar apabila diuji, ditimpa musibah dan kepedihan, sedia memikulnya kerana mencari keridhaan Allah, tidak kesal bahkan ridha kepadanya. Mereka bersyukur terhadap nikmat Allah s.w.t. dengan mengakuinya, memujiNya dan mengalihkan nikmat itu untuk ketaatan kepadaNya. Mereka itulah sebaik-baik hamba.

Rasulullah s.a.w. bersabda, "Aku kagum dengan orang mukmin dalam menghadapi takdir Allah s.w.t. Jika Allah memberikan kebaikan kepadanya, maka dia memuji Tuhannya dan bersyukur. Dan jika dia tertimpa musibah, dia tetap memuji Tuhannya dan bersabar. Orang mukmin diberi pahala dalam segala sesuatu, sehingga suapan yang dia masukkan ke dalam mulut isterinya."

Rasulullah s.a.w. bersabda, "Sungguh menakjubkan perihal orang mukmin itu, tidak sekali-kali Allah menetapkan suatu takdir baginya melainkan hal itu baik baginya. Jika ia mendapat kesenangan, maka dia bersyukur, dan bersyukur itu baik baginya. Dan jika tertimpa musibah, maka dia bersabar, dan bersabar itu baik baginya. Sikap seperti ini tidak terdapat pada seorang pun kecuali pada diri orang mukmin."

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...