بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
الم (١) تِلْكَ آيَاتُ الْكِتَابِ الْحَكِيمِ (٢) هُدًى وَرَحْمَةً لِلْمُحْسِنِينَ (٣) الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَهُمْ بِالآخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ (٤) أُولَئِكَ عَلَى هُدًى مِنْ رَبِّهِمْ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ (٥) وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَشْتَرِي لَهْوَ الْحَدِيثِ لِيُضِلَّ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ وَيَتَّخِذَهَا هُزُوًا أُولَئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ مُهِينٌ (٦) وَإِذَا تُتْلَى عَلَيْهِ آيَاتُنَا وَلَّى مُسْتَكْبِرًا كَأَنْ لَمْ يَسْمَعْهَا كَأَنَّ فِي أُذُنَيْهِ وَقْرًا فَبَشِّرْهُ بِعَذَابٍ أَلِيمٍ (٧) إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَهُمْ جَنَّاتُ النَّعِيمِ (٨) خَالِدِينَ فِيهَا وَعْدَ اللَّهِ حَقًّا وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ (٩)
"1. Alif Lam Mim."
"2. Itu ayat-ayat Al Kitab yang mengandung hikmah."
Inilah ayat-ayat Al Qur'an yang penuh dengan kebijaksanaan, diturunkan dari Yang Mahabijaksana lagi Maha Mengetahui. Ayat-ayat tersebut datang dengan lafaz yang begitu jelas dan fasih, lagi menunjukkan makna yang paling agung dan paling baik.
Semua berita yang lalu, berita yang akan datang dan berita ghaib yang ada di dalamnya sesuai kenyataan, tidak diselisihi oleh satu kitab pun di antara kitab-kitab samawi yang masih murni, dan tidak menyalahi berita yang disampaikan para nabi.
Tidak ada ilmu yang dirasakan dan ilmu yang masuk akal menyalahi apa yang ditunjukkan oleh ayat-ayatnya. Ia hanya memerintahkan yang murni maslahat atau lebih kuat maslahatnya. Ia hanya melarang yang murni mafsadat atau lebih kuat mafsadatnya.
Ia memerintahkan sesuatu dengan menyebutkan hikmah dan faedahnya. Ia melarang sesuatu dengan menyebutkan bahayanya. Ia menggabung antara targhib dan tarhib (dorongan dan ancaman). Nasihatnya begitu menyentuh. Pengulangan pada kisah, hukum dan sebagainya adalah agar tetap diingati. Semuanya bersesuaian dan tidak bertentangan.
Setiap kali orang yang berpandangan tajam mentadabburinya dan menggerakkan akal fikirannya untuk merenunginya, maka akalnya akan mengaguminya kerana kesesuaiannya, sehingga dia akan memastikan bahawa ia turun dari yang Mahabijaksana lagi Maha terpuji.
"3. Petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang berbuat baik."
Orang-orang yang berbuat kebaikan mendatangi dan menjadikan Al Qur’an sebagai petunjuk yang menunjukkan mereka ke jalan yang lurus. Ayat-ayatnya menjadi penawar dan rahmat untuk mereka. Dengannya mereka mendapat kebahagiaan di dunia dan akhirat, kebaikan yang banyak, pahala yang besar, kegembiraan dan keuntungan, terhindar dari kesesatan dan kesengsaraan.
"4. Orang-orang yang mendirikan solat, dan menunaikan zakat,"
Orang-orang yang berbuat baik adalah orang-orang yang mengerjakan kebaikan, iaitu mengikuti petunjuk syariat, mengerjakan solat fardu dengan memelihara batasan-batasan serta waktu-waktunya dan mengerjakan solat sunat yang mengiringinya baik yang ratib maupun yang tidak ratib.
Mereka juga membayar zakat yang fardu kepada orang-orang yang berhak menerimanya. Solat dan zakat adalah amal soleh yang utama. Dalam solat terdapat ihsan dalam beribadah, keikhlasan, bermunajat dengan Allah, ibadah secara merata dari hati, lisan dan anggota badan.
Dalam zakat terdapat ihsan kepada hamba-hamba Allah, membersihkan pelakunya dari sifat buruk, memberi manfaat kepada saudaranya yang muslim, menutupi keperluan mereka, dan membuktikan (burhan) bahawa pelakunya lebih mencintai Allah daripada hartanya.
Dia keluarkan sesuatu yang dicintainya untuk mendapatkan sesuatu yang lebih dicintainya iaitu keridhaan Allah. Mereka juga menghubungkan silaturrahim.
"dan mereka dengan akhirat mereka meyakini."
Mereka meyakini adanya pembalasan di akhirat nanti. Yakin merupakan ilmu yang sempurna. Keyakinan itu menjadikan mereka beramal dan mengharapkan pahala Allah dalam mengerjakan semua amal perbuatannya.
Mereka tidak pamer dalam mengerjakannya, tidak menghendaki balasan dan terima kasih dari manusia. Mereka takut kepada siksa Allah sehingga meninggalkan maksiat.
"5. Mereka itulah atas petunjuk dari Tuhan mereka,"
Mereka itulah orang-orang yang tetap mendapat petunjuk yang jelas dan berada pada jalan yang lurus lagi terang dari Tuhannya yang sentiasa memberi taufik, menjaga, mengurus mereka dengan nikmat-nikmatNya dan menghindarkan musibah dari mereka.
Dialah yang memberikan tarbiyah (pendidikan) khusus, tarbiyah untuk batin mereka dengan kitab yang diturunkanNya, dan ini merupakan bentuk tarbiyah yang paling utama.
"dan mereka itulah orang-orang yang beruntung."
Mereka itulah orang-orang yang beruntung, berbahagia dan berjaya di dunia dan di akhiratnya. Mereka mendapat ridha Tuhannya, pahalaNya di dunia dan akhirat, serta selamat dari kemurkaan dan siksaNya, kerana mereka menempuh jalan yang mengarah kepada keuntungan.
Walaupun ayat-ayat Al Qur'an begitu bijaksana, mengajak kepada akhlak yang bijaksana dan melarang akhlak yang buruk, ramai manusia tidak mengambilnya menjadi petunjuk, tidak beriman kepadanya dan tidak mengamalkannya.
"6. Dan di antara manusia orang yang membeli sia-sia perkataan"
Di antara manusia ada orang-orang yang membeli perkataan yang sia-sia, iaitu berpaling dari Al Qur’an dan tidak mempedulikannya. Mereka meninggalkan ucapan yang tinggi dan baik, dan mengantinya dengan ucapan yang paling buruk. Mereka lebih memilih, menyukai, membelanjakan hartanya dan mempergunakan lahwal hadis.
Lahwal hadis bermaksud perkataan yang sia-sia seperti ucapan-ucapan yang memalingkan hati dan menghalanginya dari tuntutan yang agung, ucapan yang menghalang-halangi ayat-ayat Allah dan mencegah untuk mengikuti jalanNya, ucapan yang haram, ucapan yang batil, ucapan yang mendorong kepada kekafiran, kefasikan dan kemaksiatan, ucapan orang-orang yang menolak kebenaran, syubhat, ghibah (berkata buruk tentang orang lain), namimah (adu domba), dusta, mencaci-maki, nyanyian, muzik dan hal-hal yang melalaikan yang tidak ada manfaatnya bagi agama maupun dunia.
"untuk menyesatkan dari jalan Allah tanpa ilmu"
Setelah dirinya sesat, dia sesatkan orang lain. Ucapannya yang menyesatkan itu menghalanginya dari ucapan yang bermanfaat, amal yang bermanfaat, kebenaran dan jalan yang lurus. Ia bertentangan dengan Islam dan para pemeluknya. Takdir Allah telah menetapkan bahawa mereka pasti melakukannya.
"dan dia menjadikannya olok-olok."
Mereka menjadikan jalan Allah dan ayat-ayatNya sebagai bahan olok-olokannya. Ucapan yang sesat itu menjadi sempurna kesesatannya ketika dia mencacatkan petunjuk dan kebenaran dan menjadikan ayat-ayat Allah sebagai bahan olokan, dia mengolok-olokkannya dan mengolok-olokkan orang yang membawanya.
Apabila dipadukan antara memuji yang batil dan mendorong orang lain kepadanya, mengkritik yang hak, mengolok-olokkannya, dan mengolok-olokkan orang yang membawanya, ditambah lagi dengan menyesatkan orang yang tidak berilmu, dan menipunya, maka semakin sempurnalah kesesatannya.
"Mereka itu bagi mereka azab yang menghinakan."
Mereka itu akan mendapat azab yang pedih dan menghinakan sebagaimana mereka memperolok-olokkan jalan Allah dan ayat-ayatNya. Mereka akan dihinakan kelak pada hari kiamat dengan azab yang kekal dan terus menerus.
"7. Dan apabila dibacakan atasnya ayat-ayat Kami, dia berpaling menyombongkan diri"
Apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Al Qur'an agar mereka beriman dan tunduk, ayat-ayat itu tidak masuk ke dalam hati mereka dan tidak berpengaruh apa-apa. Bahkan mereka menolak dan berpaling dari Kalamullah dengan sombong dan berpura-pura tidak mendengarnya.
"seakan-akan belum dia mendengarnya, seakan akan dalam kedua telinganya sumbatan;"
Seolah-olah mereka orang yang tuli, kerana mereka merasa terganggu mendengarnya. Dia tidak mahu mengambil manfaat dari ayat-ayat itu dan tidak memerlukannya. Tidak ada satu pun suara yang masuk, dan tidak ada celah untuk memberi mereka petunjuk. Mereka orang-orang yang celaka.
"maka beri dia khabar gembira dengan azab yang pedih."
Maka berilah khabar gembira kepada mereka dengan azab yang pedih bagi hati dan badannya kelak di hari kiamat. Azab itu akan menyakiti mereka sebagaimana mereka merasa sakit kerana mendengar ayat-ayat Kitabullah ketika di dunia.
"8. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal soleh,"
Mereka beriman kepada Allah, membenarkan rasul-rasulNya, bertakwa dan beramal soleh yang mengikuti syariat Allah. Mereka menggabung antara ibadah batin dengan iman, dan ibadah zahir (lahir) dengan Islam (syariat Islam atau amal soleh).
"bagi mereka syurga yang penuh kenikmatan."
Mereka hidup berbahagia di akhirat, bersenang-senang di dalam syurga, merasakan berbagai macam kenikmatan baik bagi hati, ruh maupun badan, dan kegembiraan yang berupa makanan, minuman, pakaian, rumah, kenderaan, wanita, pemandangan yang indah-indah, serta mendengarkan nyanyian yang merdu-merdu.
Semuanya itu merupakan kenikmatan yang belum pernah terdetik di dalam hati seorang manusia pun. Mereka hidup kekal di dalamnya, tidak akan berpindah darinya, dan sama sekali tidak mahu pindah darinya.
"9. Kekal mereka di dalamnya; janji Allah benar."
Hal itu pasti terjadi kerana ia merupakan janji Allah. Dia tidak akan mengingkari atau merubah janjiNya. Dia Mahamulia, Maha Pemberi anugerah lagi Maha Berbuat terhadap apa yang dikehendakiNya lagi Mahakuasa atas segala sesuatu.
"Dan Dia Maha Perkasa Maha Bijaksana."
Allah Mahaperkasa. Dia mengalahkan segala sesuatu dan segala sesuatu tunduk patuh kepadaNya. Tidak ada yang dapat menghalangi pelaksanaan janji dan ancamanNya.
Dia Maha Bijaksana dalam semua ucapan dan perbuatanNya, Yang menjadikan Al Qur'an sebagai petunjuk bagi orang-orang yang beriman. Dia menempatkan sesuatu pada tempatnya. Dia memberikan taufik atau membiarkan seseorang sesuai ilmu dan hikmahNya.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan