Isnin, 5 Mac 2018

28:60-67 Tafsir Surah Al Qasas, ayat 60-67.

وَمَا أُوتِيتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَمَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَزِينَتُهَا وَمَا عِنْدَ اللَّهِ خَيْرٌ وَأَبْقَى أَفَلا تَعْقِلُونَ (٦٠) أَفَمَنْ وَعَدْنَاهُ وَعْدًا حَسَنًا فَهُوَ لاقِيهِ كَمَنْ مَتَّعْنَاهُ مَتَاعَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ثُمَّ هُوَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنَ الْمُحْضَرِينَ (٦١) وَيَوْمَ يُنَادِيهِمْ فَيَقُولُ أَيْنَ شُرَكَائِيَ الَّذِينَ كُنْتُمْ تَزْعُمُونَ (٦٢) قَالَ الَّذِينَ حَقَّ عَلَيْهِمُ الْقَوْلُ رَبَّنَا هَؤُلاءِ الَّذِينَ أَغْوَيْنَا أَغْوَيْنَاهُمْ كَمَا غَوَيْنَا تَبَرَّأْنَا إِلَيْكَ مَا كَانُوا إِيَّانَا يَعْبُدُونَ (٦٣) وَقِيلَ ادْعُوا شُرَكَاءَكُمْ فَدَعَوْهُمْ فَلَمْ يَسْتَجِيبُوا لَهُمْ وَرَأَوُا الْعَذَابَ لَوْ أَنَّهُمْ كَانُوا يَهْتَدُونَ (٦٤) وَيَوْمَ يُنَادِيهِمْ فَيَقُولُ مَاذَا أَجَبْتُمُ الْمُرْسَلِينَ (٦٥) فَعَمِيَتْ عَلَيْهِمُ الأنْبَاءُ يَوْمَئِذٍ فَهُمْ لا يَتَسَاءَلُونَ (٦٦) فَأَمَّا مَنْ تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا فَعَسَى أَنْ يَكُونَ مِنَ الْمُفْلِحِينَ (٦٧)

Allah s.w.t. berfirman,

"60. Dan apa yang kalian diberi dari sesuatu, maka kesenangan kehidupan dunia dan perhiasannya,"

Apa saja yang Allah s.w.t. berikan kepada kalian seperti kekayaan, jawatan, wanita, perhiasan, emas, perak, barang-barang, anak-anak, keturunan, haiwan, makanan, minuman dan sebagainya, maka semua itu adalah kenikmatan hidup duniawi dan perhiasannya.

Semua perhiasan dan kemewahan yang terdapat di dalam dunia itu kecil dan sedikit. Semuanya itu dipakai untuk bersenang-senang dalam waktu sebentar dan terbatas, penuh dengan kekurangan, kesusahan dan kesedihan. Semua yang ada di sisi kalian akan segera lenyap, hilang, habis dan fana’ (binasa), sehingga kalian kecewa dan rugi.

"dan apa yang di sisi Allah lebih baik dan lebih kekal."

Sedangkan kenikmatan dan kehidupan di sisi Allah yang telah disediakan olehNya di akhirat buat hamba-hambaNya yang soleh dan berbakti adalah lebih baik sifat dan jumlahnya, kekal selama-lamanya dan lebih sejahtera.

Rasulullah s.a.w. bersabda, "Demi Allah, tiadalah kehidupan di dunia ini dibandingkan dengan kehidupan di akhirat melainkan sebagaimana seseorang dari kalian mencelupkan jari telunjuknya ke laut, maka hendaknya dia perhatikan apakah yang dia peroleh darinya?"

"Maka apakah kalian tidak menggunakan akal?"

Tidakkah kalian memiliki akal untuk menimbang, mengerti dan memahami, yang mana lebih layak didahulukan dan diutamakan, yang kekal atau sementara?

Seseorang yang menggunakan kecerdasan akalnya akan mendahulukan, mengutamakan dan mementingkan kepentingan akhirat, dan meninggalkan kepentingan dunia.
Tidaklah seseorang mengutamakan dunia, kecuali kerana kekurangan pada akalnya.

"61. Maka siapa yang Kami janjikan kepadanya janji yang baik, maka dia menemuinya,"

Allah s.w.t. telah menjanjikan pahala, syurga dan kenikmatan yang ada di dalamnya kepada sesiapa yang beriman lagi membenarkan sebagai imbalan atas amal-amal soleh yang dikerjakannya. Maka orang-orang mukmin berusaha untuknya, lalu mereka memperolehinya.

"seperti orang yang Kami beri dia kesenangan kesenangan dunia, kemudian dia pada hari kiamat termasuk orang-orang yang dihadirkan?"

Allah s.w.t. memberikan kenikmatan hidup duniawi kepada sebahagian orang. Tetapi mereka mengambilnya, makan, minum, bersenang-senang seperti haiwan dan tidak menggunakannya sama sekali untuk mencari kebahagiaan hidup di akhirat.

Mereka sibuk dengan dunianya sampai lupa dengan akhirat, tidak mempedulikan petunjuk Allah dan tidak tunduk kepada rasulNya. Mereka kafir lagi mendustakan hari pertemuan dengan Allah serta mendustakan janji dan ancamanNya. Mereka tetap seperti itu dan tidak mengambil bekal dari dunia ini selain kerugian dan kebinasaan.

Kemudian pada hari Kiamat, mereka akan dihadapkan untuk dihisab sedangkan mereka tidak menyediakan kebaikan untuk diri sendiri. Malah mereka menyediakan hal yang membahayakan dirinya. Maka mereka akan diseret ke dalam neraka dan diazab di dalamnya.

Kedua golongan itu tidak sama. Maka bersikap zuhudlah kalian terhadap dunia. Janganlah kalian tertipu olehnya. Berharaplah kalian kepada kesenangan di akhirat (syurga) dan jadikanlah hal itu sebagai cita-cita kalian.

"62. Dan pada hari Dia memanggil mereka lalu Dia berfirman,"

Ingatlah kelak di hari kiamat, Allah s.w.t. akan bertanya kepada semua makhluk tentang perkara yang paling penting, iaitu tauhid dan ibadah mereka kepadaNya, di mana kerana itulah mereka diciptakan.

Allah s.w.t. menyeru mereka untuk menerangkan lemahnya sekutu-sekutu itu (patung, berhala dan apa yang mereka sembah selain Allah) dan menerangkan kesesatan mereka. Dia mengecam, mencela dan mengancam orang-orang kafir lagi mempersekutukanNya,

"Di mana sekutu-sekutuKu yang kalian sangkakan?"

Di manakah tuhan-tuhan yang kalian sembah semasa di dunia, iaitu berhala-berhala dan tandingan-tandingan Allah, dapatkah mereka memberi manfaat, menolong atau membela kalian atau dirinya sendiri?

Ketika itu jelaslah, bahawa sekutu-sekutu yang mereka sembah selain Allah itu adalah batil, lenyap zatnya dan apa yang mereka harapkan darinya. Sekutu-sekutu itu hanyalah sangkaan dan kedustaan mereka, padahal Allah tidak memiliki sekutu. Maka mereka mengakui kesesatannya.

"63. Berkata orang-orang yang berhak atas mereka perkataan,"

Mereka adalah para syaitan, pembangkang, penyeru kekafiran, pemimpin kekafiran, pemimpin keburukan dan sesembahan yang disekutukan dengan Allah. Telah pasti dan tetap akan ditimpakan hukuman (siksa) atas mereka. Mereka mengakui kesesatannya dan berkata,

"Tuhan kami, mereka inilah orang-orang yang kami sesatkan itu; kami sesatkan mereka sebagaimana kami sesat,"

Mereka menyesatkan pengikut-pengikutnya dengan kemahuan pengikut-pengikut itu sendiri, bukan kerana paksaan dari pihak mereka, sebagaimana mereka sendiri sesat kerana kemahuan mereka sendiri juga.

"kami berlepas diri kepada Engkau, sekali-kali mereka tidak kepada kami menyembah.”

Akhirnya mereka menyatakan berlepas diri dari para pengikutnya kepada Allah s.w.t. Begitu juga ibadah yang mereka lakukan. Para pengikutnya sekali-kali bukanlah menyembah mereka, tetapi para pengikutnya sebenarnya menyembah syaitan.

"64. Dan dikatakan, "Panggillah sekutu-sekutu kalian.""

Mereka diperintahkan memanggil sekutu-sekutu mereka untuk memberi manfaat kepada mereka, menolong mereka dan menyelamatkan mereka dari azab, sebagaimana yang mereka harapkan dari sekutu-sekutu itu semasa di dunia.

"Maka mereka memanggilnya, maka tidak mereka memperkenankan bagi mereka,"

Mereka pun menyeru sekutu-sekutu itu, tetapi yang diseru tidak menyahut. Akhirnya orang-orang yang kafir itu menyedari bahawa mereka telah berdusta dan berhak mendapatkan hukuman.

"dan mereka melihat azab."

Mereka melihat azab dengan mata kepala mereka sendiri setelah sebelumnya mereka mendustakan dan mengingkarinya. Mereka pun yakin bahawa diri mereka pasti dimasukkan ke dalam neraka.

"Sekiranya bahawa mereka, mereka mendapat petunjuk."

Ketika itu mereka berkeinginan sekiranya mereka dahulu semasa di dunia termasuk orang-orang yang menerima petunjuk, tentu tidak akan terjadi hal itu, dan tentu mereka akan ditunjuki ke syurga.

"65. Dan pada hari Dia memanggil mereka, lalu berfirman, "Apakah jawaban kalian terhadap para rasul?”"

Pada hari itu Allah s.w.t. menyeru mereka dan bertanya tentang jawaban dan tanggapan mereka terhadap rasul-rasul yang diutus kepada mereka. Adakah mereka membenarkan dan mengikuti rasul-rasul itu, atau mereka mendustakan dan menyelisihi rasul-rasul itu.

Hal ini seperti pertanyaan yang diajukan di dalam kubur iaitu, "Siapakah Tuhanmu, siapakah nabi panutanmu, dan apakah agamamu?" Orang-orang mukmin akan menjawab dengan mengemukakan kesaksian bahawa tiada Tuhan selain Allah, dan Muhammad s.a.w. adalah hamba dan rasulNya.

Sedangkan orang kafir hanya mengatakan, "Ha, ha, saya tidak tahu." Orang-orang kafir tidak dapat menjawab pertanyaan itu kelak di hari kiamat selain dari diam saja. Sesungguhnya orang yang buta saat hidup di dunia, kelak di akhirat lebih buta dan lebih sesat jalannya.

"66. Maka gelaplah atas mereka semua berita pada hari itu,"

Mereka tidak dapat mengemukakan alasan-alasan mereka. Tidak ada cara yang dapat menyelamatkan dalam keadaan seperti itu kecuali menjawab dengan jawaban yang benar yang sesuai dengan keadaan, iaitu menjawab dengan iman dan ketundukan.

"Maka mereka tidak saling bertanya."

Mereka mengetahui sikap pendustaan dan penentangan mereka. Maka mereka tidak mengucapkan apa pun. Tidak mungkin bagi mereka saling bertanya-tanya antara sesama mereka tentang apa yang mereka harus jawab walaupun dusta.

"67. Maka adapun orang yang bertaubat dan beriman, dan beramal kebajikan, maka mudah-mudahan bahawa dia menjadi termasuk orang-orang yang beruntung."

"Mudah-mudahan" di sini bermaksud pasti. Orang yang bertaubat, beriman dan beramal yang soleh (kebaikan) semasa di dunianya, kelak di hari kiamat dia pasti akan beruntung kerana mendapat kemurahan dari Allah s.w.t., berkat kurnia dan kemurahanNya.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...