Sabtu, 3 Mac 2018

26:123-140 Tafsir Surah Asy Syu’ara, ayat 123-140.

كَذَّبَتْ عَادٌ الْمُرْسَلِينَ (١٢٣) إِذْ قَالَ لَهُمْ أَخُوهُمْ هُودٌ أَلا تَتَّقُونَ    (١٢٤) إِنِّي لَكُمْ رَسُولٌ أَمِينٌ (١٢٥) فَاتَّقُوا اللَّهَ وَأَطِيعُونِ (١٢٦) وَمَا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ أَجْرٍ إِنْ أَجْرِيَ إِلا عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ (١٢٧) أَتَبْنُونَ بِكُلِّ رِيعٍ آيَةً تَعْبَثُونَ (١٢٨) وَتَتَّخِذُونَ مَصَانِعَ لَعَلَّكُمْ تَخْلُدُونَ (١٢٩) وَإِذَا بَطَشْتُمْ بَطَشْتُمْ جَبَّارِينَ (١٣٠) فَاتَّقُوا اللَّهَ وَأَطِيعُونِ (١٣١) وَاتَّقُوا الَّذِي أَمَدَّكُمْ بِمَا تَعْلَمُونَ (١٣٢) أَمَدَّكُمْ بِأَنْعَامٍ وَبَنِينَ (١٣٣) وَجَنَّاتٍ وَعُيُونٍ (١٣٤) إِنِّي أَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيمٍ (١٣٥) قَالُوا سَوَاءٌ عَلَيْنَا أَوَعَظْتَ أَمْ لَمْ تَكُنْ مِنَ الْوَاعِظِينَ (١٣٦) إِنْ هَذَا إِلا خُلُقُ الأوَّلِينَ (١٣٧) وَمَا نَحْنُ بِمُعَذَّبِينَ (١٣٨) فَكَذَّبُوهُ فَأَهْلَكْنَاهُمْ إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَةً وَمَا كَانَ أَكْثَرُهُمْ مُؤْمِنِينَ (١٣٩) وَإِنَّ رَبَّكَ لَهُوَ الْعَزِيزُ الرَّحِيمُ (١٤٠)

Allah s.w.t. berfirman,

"123. Telah mendustakan 'Ad para rasul." 

Kaum 'Ad adalah suatu umat yang hidup sebagai pengganti-pengganti yang berkuasa sesudah lenyapnya umat Nuh a.s. Mereka adalah keturunan Iram ibnu Sam ibnu Nuh. Mereka tinggal di bukit-bukit berpasir di Iram, dekat Hadramaut, letaknya bersebelahan dengan negeri Yaman.

Mereka menyembah selain Allah disamping menyembah Allah. Maka Allah s.w.t. mengutus seorang lelaki dari kalangan mereka sebagai rasul pembawa berita gembira dan pemberi peringatan, iaitu Hus a.s. Beliau menyeru mereka agar mengesakan Allah dan memperingatkan mereka terhadap pembalasan dan azabNya jika mereka menentangNya.

Tetapi mereka mendustakannya. Disebutkan mereka mendustakan para rasul kerana mendustakan seorang rasul sama saja mendustakan semua rasul, kerana dakwah para rasul adalah sama iaitu menyeru manusia agar mentauhidkan atau mengesakan Allah s.w.t.

"124. Ketika berkata kepada mereka saudara mereka Hud, "Mengapa tidak kalian bertakwa?""

Ketika saudara senasab mereka Hud a.s. berkata dengan lembut dan bicara yang baik kepada mereka, "Mengapa kalian tidak bertakwa kepada Allah dengan meninggalkan syirik (menyekutukan Allah)?"

"125. Sesungguhnya aku bagi kalian rasul yang terpercaya." 

Sesungguhnya aku adalah seorang rasul kepercayaan yang diutus kepada kalian. Kalian sudah mengenali hal itu dariku. Allah s.w.t. mengutusku kepada kalian kerana rahmat dan perhatianNya kepada kalian.

"126. Maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku." 

Penuhilah hak Allah dengan bertakwa kepadaNya. Penuhilah hakku dengan menaati semua perintah dan laranganku.

"127. Dan tidak aku minta kepada kalian atasnya dari upah; tidaklah upahku kecuali atas Tuhan semesta alam." 

Aku sekali-kali tidak minta imbalan kepada kalian atas ajakan dan penyampaianku sehingga kalian merasa keberatan. Upahku tidak lain hanyalah dari Allah s.w.t. Tuhan seluruh alam, Tuhan yang mengurus alam semesta dengan nikmat-nikmatNya dan melimpahkan kurniaNya, terutama tarbiyah(pengurusan)Nya terhadap para waliNya dan para nabiNya. Maka tidak ada penghalang bagimu untuk beriman.

"128. Apakah kalian membangun pada tiap-tiap tempat tinggi suatu ayat kalian sia-siakan," 

Mereka tinggal di daerah yang tinggi di pinggir jalan-jalan yang terkenal dan banyak dilalui manusia. Maka mereka membina, istana-istana, tempat masuk di antara gunung-gunung dan bangunan-bangunan tinggi, kukuh, besar, megah, menjadi tanda lagi terkenal. Belum pernah dibangun suatu kota seperti itu di negeri-negeri lain.

Tetapi mereka mendirikan binaan-binaan itu hanya untuk bermain-main, bermewah-mewahan, bersenang-senang, bermegah-megah, memperlihatkan kekuatan dan kekayaan kepada orang yang melintas, bukan untuk ditempati, bukan untuk tujuan yang diperlukan, tidak ada maslahatnya bagi dunia mereka dan akhiratnya.

Kerana itu Hud a.s. mengingkari perbuatan mereka. Perbuatan mereka itu sama dengan menyia-nyiakan waktu, menyusahkan diri tanpa ada faedahnya, serta menyibukkan diri dengan hal-hal yang tidak bermanfaat baik di dunia maupun di akhirat.

"129. Dan kalian menjadikan bangunan-bangunan agar kalian kekal?" 

Mereka membina benteng-benteng, menara-menara, menara-menara air, gudang-gudang air dan kolam-kolam dengan membazir dan berlebihan, seakan-akan mereka akan hidup kekal dan tinggal di dalamnya selama-lamanya di dunia.

Padahal tidak tidak ada seorang pun yang hidup kekal di dunia. Demikian itu tidak terjadi bagi mereka, bahkan binaan-binaan itu telah lenyap dari mereka sebagaimana telah lenyap dari orang-orang dahulu sebelum mereka.

Allah s.w.t. telah memberikan kepada mereka kekuatan yang besar. Namun mereka tidak menggunakan kekuatan tersebut untuk ketaatan kepada Allah s.w.t. Sebaliknya mereka gunakan kekuatan mereka untuk menyembah selain Allah di samping menyembah Allah,  maksiat, main-main dan bersikap bodoh.

"130. Dan apabila kalian menyiksa, kalian menyiksa orang-orang yang kejam." 

Apabila mereka menyiksa seperti memukul, membunuh atau mengambil harta manusia, mereka lakukannya dengan kasar, kejam, bengis, sewenang-wenang dan tanpa belas kasihan. Mereka berbangga dan menyombongkan diri di muka bumi tanpa alasan yang benar.

Bahkan mereka berkata, “Siapakah yang lebih besar kekuatannnya daripada kami?” Padahal Allah yang menciptakan mereka adalah lebih besar dan hebat kekuatanNya daripada mereka. Kerana itu Hud a.s. melarang mereka bersikap seperti itu.

"131. Maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku." 

Tinggalkanlah perbuatan syirik dan kesombongan kalian itu. Sembahlah Tuhan kalian dan taatlah kepada rasul kalian.

Kemudian Hud a.s. mengingatkan mereka akan nikmat-nikmat Allah s.w.t. yang telah dikurniakan kepada mereka supaya mereka tetap bertakwa kepada Allah s.w.t.

"132. Dan bertakwalah kalian Dia Yang telah anugerahkan bagi kalian dengan apa yang kalian ketahui." 

Allah s.w.t. yang telah menganugerahkan berbagai nikmat, kesenangan dan kelebihan kepada mereka berbanding kaum Nuh a.s. Mereka memiliki tubuh yang sangat besar, tinggi dan kuat, perawakan yang hebat.

"133. Dia anugerahkan bagi kalian binatang ternak dan anak-anak." 

"134. Dan kebun-kebun dan mata air." 

Allah s.w.t. telah menganugerahkan kepada mereka rezeki yang berlimpah, harta benda yang banyak, kebun-kebun, sungai-sungai, tanam-tanaman, buah-buahan dan keturunan.

"135. Sungguh aku takut atas kalian azab pada hari yang besar." 

Aku takut kalian akan ditimpa azab Allah s.w.t. pada hari yang besar jika kalian tetap kafir, menderhaka, mendustakan dan menentang. Apabila ia datang, kalian tidak akan dapat menolaknya baik di dunia maupun akhirat.

Hud a.s. menyeru mereka dengan memberikan targib (anjuran) dan tarhib (peringatan), menakutkan mereka dengan azab Allah dan menjelaskan kepada mereka perkara yang hak dengan sejelas-jelasnya. Namun hal itu tidak bermanfaat bagi mereka. Mereka menolak yang hak dan mendustakan rasul mereka.

"136. Mereka berkata, "Sama saja atas kami, apakah kamu beri nasihat atau tidak kamu dari orang-orang yang memberi nasihat.""

Bagi mereka sama saja. Samada mereka dinasihati atau tidak dinasihati, mereka tetap tidak akan beranjak dari kebiasaan mereka. Mereka tetap tidak akan meninggalkan sembahan-sembahan mereka dan tetap tidak akan mempercayai Hud a.s.

"137. Tidaklah ini kecuali adat kebiasaan terdahulu." 

Mereka meyakini bahawa agama dan tradisi yang biasa mereka lakukan itu adalah agama dan adat kebiasaan nenek moyang mereka. Mereka hanya mengikuti, menelusuri jejak, hidup dan mati seperti nenek moyang mereka.

Ada yang menafsirkan, mereka menganggap bahawa apa yang Hud a.s. sampaikan kepada mereka hanyalah kebohongan dan dongengan orang-orang dahulu.

Ada yang menafsirkan, mereka percaya bahawa keadaan yang terkadang kaya, terkadang miskin, terkadang mendapat nikmat dan terkadang mendapat bahaya hanyalah hal biasa dari dahulu, bukan sebagai ujian, nikmat dan cobaan dari Allah s.w.t.

"138. Dan tidak kami diazab." 

Mereka tidak percaya adanya hari berbangkit, hari akhirat dan azabnya. Bahkan mereka mengatakan bahawa sekiranya kebangkitan itu ada, tentu mereka akan diberi kenikmatan sebagaimana ketika di dunia.

Begitulah besarnya keangkuhan, kengingkaran, kezaliman dan celakanya mereka. Mereka sudah tidak dapat lagi mereka diharapkan untuk mendapatkan hidayah. Maka mereka telah layak untuk menerima azab di dunia dan akhirat.

"139. Maka mereka mendustakannya, lalu Kami binasakan mereka." 

Mereka tetap mendustakan, menentang dan mengingkari Hud a.s. dan azab yang diancamkan itu. Sikap mendustakan ini menjadi tabiat dan perilaku mereka. Lalu Allah s.w.t. binasakan mereka di dunia dengan angin taufan yang sangat dingin lagi kencang.

Azab itu lebih kuat dan lebih ganas, sesuai dengan tubuh mereka, makhluk yang paling kejam dan paling sewenang-wenang. Angin tersebut terus menerus menerjang perbendaharaan mereka selama tujuh malam lapan hari.

Mereka berlindung di dalam bukit-bukit, gua-gua dan parit-parit yang mereka gali, tetapi hal tersebut tidak dapat memberikan manfaat sedikit pun kepada mereka dari azab Allah s.w.t. Dia memerintahkan kepada angin tersebut untuk menghancurkan mereka.

Lalu angin itu memporak-porandakan negeri mereka dan segala sesuatu milik mereka, menghancurkan segala sesuatu dengan perintah Tuhannya. Angin tersebut menerbangkan setiap orang dari mereka dan membunuhnya, lalu menerbangkannya ke udara, kemudian menjatuhkannya dalam keadaan kepala di bawah sehingga kepalanya hancur.

Tinggallah tubuh mereka tanpa kepala. Mereka mereka mati bergelimpangan seakan-akan tunggul-tunggul pohon kurma yang telah kosong (lapuk). Apabila ketetapan Allah s.w.t. telah datang, ia tidak dapat ditangguhkan lagi.

"Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ayat,"

Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda kekuasaan Allah. Ia juga tanda yang menunjukkan kebenaran Hud a.s. dan apa yang Beliau bawa, serta batilnya yang dipegang oleh kaumnya selama ini.

"dan tidaklah ada Kebanyakan mereka orang-orang yang beriman." 

Tetapi kebanyakan mereka tidak beriman. Padahal telah ada ayat-ayat yang menghendaki mereka untuk beriman.

"140. Dan sungguh Tuhanmu, Dia benar-benar Maha Perkasa Maha Penyayang." 

Allah Maha Perkasa Maha Kuasa. Dengan keperkasaanNya, Dia membinasakan kaum ‘Ad yang menganggap dirinya orang yang paling kuat. Dia Maha Penyayang Maha Mengasihani.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...