Ahad, 25 Mac 2018

55:1-13 Tafsir Surah Ar Rahman, ayat 1-13.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

الرَّحْمَنُ (١)  عَلَّمَ الْقُرْآنَ (٢) خَلَقَ الإنْسَانَ (٣) عَلَّمَهُ الْبَيَانَ (٤) الشَّمْسُ وَالْقَمَرُ بِحُسْبَانٍ (٥) وَالنَّجْمُ وَالشَّجَرُ يَسْجُدَانِ (٦) وَالسَّمَاءَ رَفَعَهَا وَوَضَعَ الْمِيزَانَ (٧) أَلا تَطْغَوْا فِي الْمِيزَانِ (٨) وَأَقِيمُوا الْوَزْنَ بِالْقِسْطِ وَلا تُخْسِرُوا الْمِيزَانَ (٩) وَالأرْضَ وَضَعَهَا لِلأنَامِ (١٠) فِيهَا فَاكِهَةٌ وَالنَّخْلُ ذَاتُ الأكْمَامِ (١١) وَالْحَبُّ ذُو الْعَصْفِ وَالرَّيْحَانُ (١٢) فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (١٣)

Allah s.w.t. berfirman menceritakan tentang kurnia dan rahmatNya kepada makhlukNya,

"1. Ar Rahman."

Allah s.w.t., Tuhan Yang Maha Pemurah atau Maha Pengasih. Surah yang mulia ini dimulai dengan nama Allah Ar Rahman yang menunjukkan luasnya rahmatNya, meratanya ihsanNya, banyaknya kebaikanNya dan luasnya kurniaNya. Dengan rahmatNya dan atsar(pengaruh)nya Dia sampaikan nikmat-nikmat agama, dunia maupun akhirat kepada hamba-hambaNya.

"2. Dia telah mengajarkan Al Qur’an."

Dia telah melimpahkan nikmat dan rahmat yang paling besar kepada hamba-hambaNya yang dirahmatiNya, iaitu dengan menurunkan Al Qur'an berbahasa Arab, mengajarkan lafaz dan maknanya, memudahkan penghafalan dan pemahamannya, dengan keterangan terbaik yang mengandungi semua kebaikan dan melarang semua keburukan.

"3. Dia telah menciptakan manusia."

Dia telah menciptakan, merapihkan dan menyempurnakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya, sempurna dan tepat kedudukan bahagian-bahagian anggota badannya.

"4. Dia mengajarkannya jelas."

Al bayan bermaksud menerangkan dan berbicara dengan lisan maupun tulisan. Dia memberikan nikmat yang besar kepada manusia dengan menjadikannya pandai berbicara.

DimudahkanNya untuk mengeluarkan bunyi huruf dari makhrajnya masing-masing, iaitu dari halaq dan lisan serta kedua bibir dengan berbagai macam makhraj dan perbedaannya. Demikian itu adalah suatu kelebihan dan membedakan manusia dengan makhluk-makhluk lain.

"5. Matahari dan bulan menurut perhitungan."

Dia menciptakan dan menundukkan matahari dan bulan untuk beredar dan berjalan beriringan menurut perhitungan yang tepat, tidak memintas, tidak menyimpang dan tidak berbenturan atau berlanggar. Masing-masing beredar pada garis edarnya.

Demikian itu adalah sebagai rahmat dan perhatianNya kepada hamba-hambaNya, agar maslahat mereka dapat tegak dengannya dan agar mereka dapat mengetahui perhitungan tahun.

"6. Dan tetumbuhan dan pepohonan keduanya tunduk."

Ada yang menafsirkan an najm dengan tumbuhan yang tidak berbatang dan tumbuh di atas permukaan bumi. Sedangkan asy syajar adalah pepohonan atau tumbuh-tumbuhan yang tegak di atas pokok (batang)nya. Keduanya tunduk kepadaNya.

Ada yang menafsirkan an najm di sini dengan bintang-bintang yang ada di langit. Bintang-bintang yang ada di langit dan pepohonan yang ada di bumi mengenal Tuhannya, sujud, taat dan tunduk kepadaNya. Dia menundukkannya untuk maslahat dan manfaat hamba-hambaNya.

"7. Dan langit Dia meninggikannya dan Dia letakkan timbangan."

Dia telah meninggikan langit sebagai atap untuk makhluk-makhluk di bumi. Dia telah meletakkan mizan, iaitu timbangan, neraca, atau keseimbangan, iaitu keadilan di antara hamba-hambaNya baik dalam ucapan maupun perbuatan.

Mizan di sini bukan hanya sekadar timbangan saja, akan tetapi termasuk juga takaran yang mengukur segala sesuatu, pengukur untuk mengukur sesuatu yang belum jelas dan hakikat yang dengannya dipisahkan di antara makhluk serta ditegakkan keadilan di antara mereka.

"8. Supaya jangan melampaui batas dalam timbangan."

Dia menciptakan langit dan bumi dengan hak dan adil agar segala sesuatu berjalan dengan hak dan adil. Jika Dia tidak menurunkan keseimbangan itu dan menyerahkan perkara tersebut kepada akal dan pendapat kalian yang terbatas, tentu akan terjadi kerosakan yang besar yang hanya diketahui olehNya, dan tentu langit dan bumi akan hancur.

"9. Dan tegakkanlah timbangan dengan adil dan janganlah mengurangi timbangan."

Timbanglah timbangan, neraca, keseimbangan dan sukatan itu dengan benar dan adil. Janganlah kalian menguranginya dengan mengerjakan hal yang bertentangan dengannya, iaitu zalim, aniaya dan melampaui batas.

"10. Dan bumi Dia bentangkannya untuk makhluk."

Al anam bermaksud makhluk. Dia telah meratakan bumi agar makhlukNya dapat tinggal di atasnya, mendirikan bangunan, menggarap tanahnya, bercucuk tanam, membuat jalan, menggalinya, memanfaatkannya dan sebagainya. Dia menjadikan berbagai makanan yang sangat kalian perlukan.

"11. Di dalamnya buah-buahan dan pohon kurma yang mempunyai kelopak mayang."

Di bumi itu ada buah-buahan yang berbagai macam warna, rasa dan baunya, yang dapat kalian nikmati seperti anggur, tin, delima, epal dan lain-lain.

Al akmam bermaksud kelopak mayang. Ada juga pohon kurma yang mempunyai kelopak mayang, iaitu wadah yang terbelah dari tangkai-tangkai yang keluar sedikit demi sedikit sehingga menjadi sempurna sehingga menjadi makanan yang dimakan dan disimpan, dijadikan bekalan musafir serta sebagai makanan yang lazat bagi mereka. Buahnya baik dalam keadaan basah maupun kering.

"12. Dan biji-bijian mempunyai kulit dan harum baunya."

Al 'asf bermaksud biji-bijian yang berkulit dan berdaun, seperti gandum, beras, jewawut dan sebagainya yang mempunyai bulir dan daun-daunan yang melilit pada batangnya. Ada yang mengatakan daun tanaman yang hijau, yang telah dipotong bahagian atasnya dan telah telah mengering. Ada yang mengatakan dedaunan yang muda, seperti sayuran.

Ar raihan bermaksud bunga-bunga yang harum baunya. Ada yang mengatakan dedaunannya, bau-bauan yang harum dan tanaman yang hijau. Ada yang mengatakan dedaunan yang telah tua dan membungkus biji-bijian yang menjadi buahnya. Boleh juga maksud ‘raihan’ adalah semua rezeki yang dimakan manusia.

Allah s.w.t. telah menyebutkan sekian nikmat-nikmatNya yang dapat dilihat oleh mata dan difikirkan oleh hati. Hal tersebut terdapat ayat-ayat atau tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang yang menyedarinya. Maka Dia mentaqrir mereka (membuat jin dan manusia mengakuinya) dan mengingatkan agar mereka bersyukur kepadaNya dengan firmanNya,

"13. Maka yang mana nikmat Tuhan kalian berdua yang kalian berdua dustakan?"

Nikmat-nikmat Tuhanmu tampak jelas pada kalian dan kalian diliputi olehnya hingga kalian tidak dapat mengingkarinya atau tidak mengakuinya. Maka yang mana nikmat Tuhan kalian berdua yang kalian berdua dustakan, wahai dua makhluk iaitu jin dan manusia? Pertanyaan di sini adalah untuk mengukuhkan.

Nabi s.a.w. membacakan kepada jin surah ini. Setiap kali Beliau membacakan ayat, “Maka yang mana nikmat Tuhan kalian berdua yang kalian berdua dustakan?” Mereka berkata, “Ya Allah, tidak ada satu pun dari nikmat-nikmat Engkau yang kami dustakan (ingkari). Maka bagiMulah segala puji.”

Demikianlah yang seharusnya dilakukan seorang hamba, iaitu ketika disebutkan kepada mereka nikmat-nikmat Allah, maka ia mengakuinya dan mensyukurinya serta memuji Allah Ta’ala terhadapnya.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...