Jumaat, 15 Jun 2018

2:49-50 Tafsir Surah Al Baqarah, ayat 49-50.

وَإِذْ نَجَّيْنَاكُمْ مِنْ آلِ فِرْعَوْنَ يَسُومُونَكُمْ سُوءَ الْعَذَابِ يُذَبِّحُونَ أَبْنَاءَكُمْ وَيَسْتَحْيُونَ نِسَاءَكُمْ وَفِي ذَلِكُمْ بَلاءٌ مِنْ رَبِّكُمْ عَظِيمٌ   (٤٩) وَإِذْ فَرَقْنَا بِكُمُ الْبَحْرَ فَأَنْجَيْنَاكُمْ وَأَغْرَقْنَا آلَ فِرْعَوْنَ وَأَنْتُمْ تَنْظُرُونَ (٥٠) 

Allah s.w.t. mengingatkan Bani Israil akan nikmat-nikmatNya yang telah Dia limpahkan kepada mereka dan nenek moyang mereka yang patut mereka syukuri. Di antara tanda bersyukur adalah dengan mengikuti seruanNya, beriman kepada kitabNya iaitu Al Qur'an dan beriman kepada RasulNya, iaitu Nabi Muhammad s.a.w. Dia berfirman,

"49. Dan ketika Kami selamatkan kalian dari pengikut Fir'aun."

Ingatlah ketika Kami selamatkan kalian dari Fir'aun dan pengikut-pengikutnya. Kami luputkan kalian dari tangan kekuasaan mereka kerana kalian mengikuti Nabi Musa a.s.

"Mereka menimpakan pada kalian buruk azab."

Mereka menguasai kalian dan terus-menerus menyiksa kalian dengan menimpakan siksaan yang sangat berat dan paling buruk kepada kalian.

Pada mulanya Fir'aun bermimpi tentang hal yang sangat mengejutkan dirinya dan membuatnya ngeri. Dia melihat api keluar dari Baitul Muqaddas, lalu api tersebut memasuki semua rumah orang-orang Qibti (Egypt) di negeri Mesir, kecuali rumah-rumah kaum Bani Israil.

Takbir mimpi tersebut menyatakan bahawa kelak kerajaan Fir'aun akan lenyap di tangan salah seorang lelaki dari kalangan Bani Israil. Setelah Fir'aun mendapat takbir tersebut, dilaporkan kepadanya bahawa orang-orang Bani Israil meramalkan akan munculnya seorang lelaki dari kalangan mereka yang kelak akan berkuasa di kalangan mereka dan mengangkat nasib mereka.

"Mereka menyembelih anak-anak lelaki kalian dan mereka membiarkan hidup anak-anak perempuan kalian."

Maka pada saat itu juga Fir'aun memerintahkan agar setiap bayi lelaki Bani Israil yang baru lahir dibunuh dan membiarkan bayi-bayi perempuan mereka hidup untuk dijadikan pelayan dan pekerja keras. Fir'aun juga memerintahkan agar kaum lelaki Bani Israil ditugaskan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang berat lagi hina.

Fir'aun merupakan gelaran bagi raja-raja kafir dari bangsa Amaliq dan lain-lainnya (di negeri Mesir), Kaisar gelaran bagi raja negeri Romawi dan Syam yang kafir, Kisra gelaran bagi raja Persia, Tubba gelaran bagi raja negeri Yaman yang kafir, Najasyr gelaran bagi raja negeri Habsyah dan Batalimus gelaran bagi raja India.

Menurut sejarah, Fir'aun pada masa Nabi Musa a.s. ialah Menepthah (1,232-1,224 SM) anak Ramses II. Ada yang mengatakan Al Walid ibnu Mus'ab ibnur Rayyan. Ada juga yang mengatakan Mus'ab ibnur Rayyan, salah seorang keturunan dari Amliq ibnul Aud ibnu barn ibnu Sam ibnu Nuh; sedangkan nama kun-yah-nya ialah Abu Murrah. Ia berasal dari Persia, iaitu dari Istakhar. Siapa pun dia dan dari mana pun asalnya dia, semoga laknat Allah atas dirinya.

"Dan pada yang demikian itu cobaan dari Tuhan kalian besar."

"Balaa" (cobaan) bermaksud ihsan atau nikmat. Allah s.w.t. menyelamatkan nenek moyang kalian dari kongkongan, cengkaman dan siksaan Fir'aun dan bala tenteranya. Demikian itu merupakan nikmat yang besar bagi kalian dari Tuhan kalian yang seharusnya kalian syukuri.

Menurut pendapat yang lain, "balaa" bermaksud ujian dan hal yang tidak disukai. Siksaan hina yang nenek moyang kalian alami di masa silam, seperti anak-anak lelaki mereka disembelih dan anak-anak perempuan mereka dibiarkan hidup itu merupakan ujian yang besar dari Tuhan kalian.

"50. Dan ketika Kami membelah untuk kalian laut, maka Kami selamatkan kalian"

Ingatlah nikmat Kami, sesudah Kami selamatkan kalian dari kekejaman Fir'aun dan bala tenteranya, lalu kalian berangkat bersama Musa a.s. Kami membelah laut untuk kalian, sehingga kalian Kami selamatkan, dan Kami halang-halangi antara kalian dan mereka.

Waktu Musa a.s. membawa Bani Israil ke luar dari negeri Mesir menuju Palestina, mereka harus melalui laut merah sebelah Utara. Berita keberangkatan mereka telah sampai kepada Fir'aun. Maka Fir'aun berkata, "Janganlah kalian mengejar mereka sebelum ayam berkokok (pagi hari)."

Akan tetapi, pada malam itu tiada seekor ayam pun yang berkokok hingga pagi hari. Lalu Fir'aun memerintahkan agar didatangkan ternakan kambing, lalu kambing-kambing itu disembelih. Fir'aun berkata, "Aku tidak akan mengambil hatinya sebelum berkumpul di hadapanku enam ratus ribu orang."

Sebelum dia mengambil hati kambing-kambing yang telah disembelih itu telah pun berkumpul di hadapannya enam ratus ribu orang Qibti. Fir'aun bersama bala tenteranya pun berangkat mengejar Musa a.s. bersama Bani Israil.

Ketika Musa a.s. sampai di tepi laut, maka Yusya' ibnu Nun berkata kepadanya, "Manakah perintah Tuhanmu?" Musa a.s. berkata, "Di hadapanmu," sampai mengisyaratkan ke arah laut. Lalu Yusya' memacu kudanya ke arah laut hingga sampai di tempat yang besar ombaknya, kemudian ombak menepikannya dan dia kembali (ke tepi).

Yusya' bertanya lagi, "Manakah perintah Tuhanmu, hai Musa? Demi Allah, engkau tidaklah berdusta, tidak pula didustakan." Yusya' melakukan hal tersebut sebanyak tiga kali. Kemudian Allah s.w.t. menurunkan wahyuNya memerintahkan Musa a.s. memukul laut dengan tongkatnya.

Maka Musa a.s. memukulkan tongkatnya, lalu laut pun terbelah. Setiap belahan itu pemandangannya sama dengan bukit yang besar. Terbentanglah jalan-jalan besar di tengah-tengahnya. Musa a.s. bersama kaumnya melalui jalan itu hingga sampai ke seberang dengan selamat. Sedangkan Fir'aun dan bala tenteranya mengejar mereka melalui jalan yang sama.

"dan Kami tenggelamkan pengikut Fir'aun dan kalian menyaksikan."

Ketika Fir'aun dan semua bala tenteranya telah berada di tengah-tengah laut, maka Allah s.w.t. menangkupkan kembali laut sebagaimana biasa sehingga menenggelamkan mereka. Sedangkan hati kalian tenang, lega dan yakin apabila menyaksikan sendiri peristiwa yang menghinakan musuh kalian itu.

Rasulullah s.a.w. tiba di Madinah dan Beliau melihat orang-orang Yahudi melakukan puasa pada hari Asyura. Maka Beliau bersabda, "Hari apakah sekarang yang kalian melakukan puasa padanya?" Mereka menjawab, "Ini adalah hari yang balk, ini adalah hari ketika Allah s.w.t. menyelamatkan Bani Israil dari musuh mereka, maka Musa melakukan puasa padanya."

Lalu Rasulullah s.a.w. bersabda, "Aku lebih berhak terhadap Musa daripada kalian." Kemudian Rasulullah s.a.w. puasa dan memerintahkan (para sahabat) agar melakukan puasa di hari itu.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...