Ahad, 14 Oktober 2018

43:40-45 Tafsir Surah Az Zukhruf, ayat 40-45.

أَفَأَنْتَ تُسْمِعُ الصُّمَّ أَوْ تَهْدِي الْعُمْيَ وَمَنْ كَانَ فِي ضَلالٍ مُبِينٍ      (٤٠) فَإِمَّا نَذْهَبَنَّ بِكَ فَإِنَّا مِنْهُمْ مُنْتَقِمُونَ (٤١) أَوْ نُرِيَنَّكَ الَّذِي وَعَدْنَاهُمْ فَإِنَّا عَلَيْهِمْ مُقْتَدِرُونَ (٤٢) فَاسْتَمْسِكْ بِالَّذِي أُوحِيَ إِلَيْكَ إِنَّكَ عَلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ (٤٣) وَإِنَّهُ لَذِكْرٌ لَكَ وَلِقَوْمِكَ وَسَوْفَ تُسْأَلُونَ (٤٤) وَاسْأَلْ مَنْ أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رُسُلِنَا أَجَعَلْنَا مِنْ دُونِ الرَّحْمَنِ آلِهَةً يُعْبَدُونَ (٤٥)

Allah s.w.t. berfirman kepada RasulNya Nabi Muhammad s.a.w. memberinya hiburan kerana orang-orang yang mendustakan tidak mahu memenuhi seruannya,

"40. Maka apakah kamu dapat menjadikan mendengar orang yang tuli, atau memberi petunjuk orang yang buta dan orang yang ada dalam kesesatan yang nyata?"

Dapatkah kamu menjadikan orang yang tuli dapat mendengar, atau memberi petunjuk kepada orang yang buta hatinya dan orang yang tetap dalam kesesatan yang nyata? Dia tersesat dalam keadaan mengetahui bahawa dirinya tersesat, dan dia ridha dengannya.

Hal ini bukan terletak di tanganmu. Sesungguhnya tugasmu hanyalah menyampaikan. Bukan tugasmu memberi petunjuk kepada mereka, tetapi Allah lah Yang memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendakiNya dan menyesatkan siapa yang dikehendakiNya. Allah adalah Hakim Yang Mahaadil dalam hal tersebut.

Mereka tidak memiliki kebaikan sama sekali dan tidak memiliki sifat baik yang membuat mereka mendatangi petunjuk. Fitrah dan akal mereka telah rosak kerana berpaling dari peringatan dan mengadakan keyakinan yang baru.

Sifat buruk mereka menghalangi mereka dari petunjuk dan mengharuskan mereka bertambah sengsara. Tidak tersisa lagi bagi mereka selain azab dan hukuman baik di dunia maupun di akhirat.

"41. Maka sungguh, jika Kami lenyapkan dengan kamu, maka sesungguhnya Kami dari mereka orang yang menyiksa."

Sungguh, jika Kami mewafatkan kamu sebelum kamu mencapai kemenangan atau sebelum memperlihatkan azab yang Kami janjikan kepada mereka, maka ketahuilah Kami tetap akan mengazab mereka dan membalas perbuatan mereka di akhirat.

"42. Atau Kami perlihatkan kepadamu yang Kami ancamkan kepada mereka. Maka sungguh Kami atas mereka berkuasa."

Atau Kami perlihatkan kepadamu azab yang telah Kami ancamkan kepada mereka, iaitu kemenanganmu dan kehancuran kaum musyrik. Maka sungguh, Kami berkuasa atas mereka, iaitu melakukan yang itu dan yang ini.

Akan tetapi hal itu sesuai kebijaksanaan Kami untuk menangguhkan azab atau menyegerakannya. Inilah keadaan kamu dan keadaan orang-orang yang mendustakanmu.

Allah s.w.t. tidak mewafatkan NabiNya sebelum Dia menyenangkan hatinya dari musuh-musuhnya. Allah telah menjadikannya berkuasa atas nyawa mereka dan menjadikannya memiliki semua yang dimilki oleh perbendaharaan mereka.

Nabi s.a.w. telah tiada, dan yang tertinggal adalah hukuman Allah. Tidak sekali-kali Allah s.w.t. memperlihatkan kepada NabiNya sesuatu yang tidak disukainya terjadi pada umatnya sebelum Beliau wafat.

Tidak sekali-kali ada seorang nabi pun melainkan dia telah melihat azab Allah yang menimpa umatnya, kecuali Nabi Muhammad s.a.w.

Rasulullah s.a.w. telah diperlihatkan sebahagian dari musibah yang menimpa umatnya yang terjadi kemudian melalui mimpinya. Maka sejak itu Beliau tidak pernah kelihatan ketawa ceria hingga Allah s.w.t. mewafatkannya.

Di dalam sebuah hadis disebutkan, "Bintang-bintang itu adalah amanat (penjaga) bagi langit; dan apabila bintang-bintang itu telah lenyap, maka datanglah kepada langit apa yang di ancamkan baginya. Dan aku adalah amanat bagi para sahabatku; apabila aku telah tiada, maka datanglah kepada sahabat-sahabatku apa yang diancamkan kepada mereka."

"43. Maka berpegang teguhlah kamu kepada apa yang diwahyukan kepadamu."

Adapun kamu, berpegang teguhlah kamu kepada agama atau Al Qur'an yang telah diturunkan ke dalam hatimu. Jadikanlah ia sebagai petunjuk, kerjakanlah ia, bersifatlah dengannya, dakwahkanlah ia dan berusahalah untuk mewujudkan pegangan teguh itu baik pada dirimu maupun pada diri orang lain.

"Sesungguhnya kamu di atas jalan yang lurus."

Sesungguhnya ia adalah hak dan apa yang ditunjukkan olehnya adalah perkara yang hak yang menuntun kamu ke jalan yang lurus, jalan yang membawamu kepada Allah dan kepada syurga yang penuh dengan kenikmatan dan kebaikan yang kekal lagi tetap.

"44. Dan sungguh ia benar-benar kemuliaan bagimu dan bagi kaummu,"

Zikrun bermaksud kemuliaan, ketinggian, sebutan dan nikmat yang tidak dapat diukur besarnya. Al Quran itu benar-benar merupakan kemuliaan bagimu dan kaummu. Di dalamnya terdapat sebab-sebab kemuliaan bagi kalian.

Ia diturunkan dengan bahasa Arab, maka mereka adalah orang-orang yang paling memahaminya. Sudah seharusnya mereka menjadi orang-orang yang paling menegakkannya dan paling mula mengamalkan ajarannya.

Begitulah yang telah dilakukan oleh orang-orang terpilih dari kalangan kaum Muhajir pertama yang ikhlas, orang-orang yang serupa dengan mereka dan orang-orang yang mengikuti jejak mereka.

Rasulullah s.a.w. bersabda, "Sesungguhnya urusan ini berada di tangan orang-orang Quraisy, tiada seorang pun yang menyaingi mereka dalam urusan ini melainkan Allah s.w.t. menjungkalkannya dengan muka di bawah, selama mereka menegakkan agama."

Menurut pendapat yang lain, zikrun bermaksud peringatan. Al Quran itu benar-benar merupakan peringatan bagimu dan kaummu. Ia mengingatkan kalian kepada kebaikan di dunia maupun di akhirat dan mendorong kalian kepadanya. Ia juga mengingatkan kalian kepada keburukan dan menakut-nakuti kalian darinya. Berilah peringatan kepada kerabat-kerabat kalian yang terdekat.

Namun, penyebutan mereka secara khusus dengan peringatan ini tidaklah menafikan orang-orang yang selain mereka.

"dan kelak kalian akan ditanya."

Kelak kalian akan diminta pertanggungjawaban tentang Al Qur'an ini, adakah kalian mengamalkannya, bagaimanakah sambutan kalian kepadanya, adakah kalian sudah memenuhi haknya sehingga Al Qur’an menjadi hujah bagi kalian atau kalian tidak memenuhinya sehingga Al Qur’an menjadi hujah atas kalian.

"45. Dan tanyakan orang yang telah Kami utus sebelum kamu dari rasul-rasul Kami, apakah Kami jadikan dari selain Ar Rahman tuhan-tuhan disembah?”"

Tanyakanlah kepada rasul-rasul Kami yang telah Kami utus sebelum kamu, adakah Kami menentukan tuhan-tuhan untuk disembah selain Allah Yang Maha Pemurah?

Ada yang berpendapat, bahawa perintah ini sesuai zahirnya, iaitu pada malam Beliau s.a.w. berisra’ mi’raj, para rasul dikumpulkan untuk menyambut Beliau, lalu Beliau diperintahkan untuk bertanya kepada para rasul. Namun Beliau sudah cukup yakin, maka Beliau tidak bertanya.

Namun kebanyakan para mufassir berkata bahawa maksudnya, “Bertanyalah kepada orang-orang mukmin dari Ahli Kitab yang para nabi diutus kepada mereka, bukankah para rasul datang membawa tauhid?”

Perintah untuk bertanya ini adalah untuk menyatakan kepada kaum musyrik Quraisy bahawa tidak ada seorang rasul maupun satu kitab pun yang memerintahkan beribadah kepada selain Allah s.w.t.

Semua rasul menyeru manusia menyembah Allah semata tiada sekutu bagiNya, dan melarang menyembah berhala dan sekutu-sekutu yang mereka dijadikan sebagai tandingan-tandinganNya, sama seperti apa yang diserukan oleh Nabi Muhammad s.a.w.

Orang-orang yang berbuat syirik tidak memiliki sandaran dalam syiriknya, baik dari akal yang sihat maupun nukilan dari para rasul.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...