Jumaat, 15 November 2019

35:5-8 Tafsir Surah Fathir, ayat 5-8.

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ فَلا تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَلا يَغُرَّنَّكُمْ بِاللَّهِ الْغَرُورُ (٥) إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوًّا إِنَّمَا يَدْعُو حِزْبَهُ لِيَكُونُوا مِنْ أَصْحَابِ السَّعِيرِ (٦) الَّذِينَ كَفَرُوا لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَأَجْرٌ كَبِيرٌ (٧) أَفَمَنْ زُيِّنَ لَهُ سُوءُ عَمَلِهِ فَرَآهُ حَسَنًا فَإِنَّ اللَّهَ يُضِلُّ مَنْ يَشَاءُ وَيَهْدِي مَنْ يَشَاءُ فَلا تَذْهَبْ نَفْسُكَ عَلَيْهِمْ حَسَرَاتٍ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ بِمَا يَصْنَعُونَ (٨)

Allah s.w.t. berfirman,

"5. Wahai manusia, sesungguhnya janji Allah benar," 

Wahai manusia, sesungguhnya janji Allah seperti kebangkitan dan pembalasan terhadap amal itu adalah benar, pasti terjadi dan tidak dapat dielakkan lagi.

Tiada keraguan padanya, dalil-dalil naqli dan ‘aqli telah menunjukkan demikian. Oleh kerana janjiNya adalah benar, maka bersiap-siaplah untuk menghadapinya dan manfaatkanlah waktu-waktu kalian dengan beramal soleh.

"maka janganlah kamu sekali-kali tertipu kehidupan dunia"

Maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kalian, iaitu kehidupan yang rendah bila dibandingkan dengan pahala yang telah disediakan oleh Allah bagi kekasih-kekasihNya dan para pengikut rasul-rasulNya, berupa kebaikan yang sangat besar.

Kerana itu, janganlah kalian melupakan tujuan kalian diciptakan dan janganlah kalian melupakan kebahagiaan yang abadi itu kerana adanya perhiasan duniawi yang fana ini.

"dan janganlah sekali-kali menipu kalian tentang Allah seorang penipu."

Sekali-kali janganlah orang yang pandai menipu, iaitu syaitan memperdayakan kalian tentang Allah kerana santunNya dan penundaan hukuman dariNya. Sekali-kali jangan kalian biarkan syaitan menipu kalian dan memalingkan kalian dari mengikuti utusan-utusan Allah dan membenarkan kalimah-kalimahNya.

Kerana sesungguhnya syaitan itu pada hakikatnya adalah penipu, pendusta dan pembual. Kemudian Allah s.w.t. berfirman menjelaskan permusuhan iblis terhadap anak Adam,

"6. Sesungguhnya syaitan bagi kalian musuh, maka jadikanlah ia musuh," 

Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh kalian yang terang dan jelas, maka perlakukanlah ia sebagai musuh kalian. Tentanglah dan dustakanlah ia dengan permusuhan yang keras dan janganlah menaatinya bila ia membujuk kalian untuk melakukan pelanggaran-pelanggaran. Ia sentiasa mencari kesempatan untuk menjatuhkan kalian. Ia melihat kalian, sedangkan kalian tidak melihatnya.

"kerana sesungguhnya ia mengajak golongannya agar mereka menjadi dari penghuni neraka yang menyala-nyala."

Sesungguhnya tujuan syaitan itu menyesatkan kalian hanyalah agar kalian masuk ke dalam neraka yang menyala-nyala bersama-sama dengannya. Oleh kerana itu, barang siapa yang mengikutinya, maka dia akan dihinakan dengan azab yang menyala-nyala.

Semoga Allah menjadikan kita sebagai musuh-musuh syaitan dan hendaknyalah Dia memberi taufik kepada kita untuk mengikuti petunjuk Al Qur'anNya dan mengikuti jejak RasulNya. Sesungguhnya Dia Mahakuasa atas apa yang dikehendakiNya dan Mahakuasa untuk memperkenankan doa yang dipanjatkan kepadaNya.

Selanjutnya Allah s.w.t. menyebutkan, bahawa manusia terhadap syaitan ada dua golongan; ada golongan yang menaati syaitan, iaitu orang-orang kafir, dan ada golongan yang tidak menaati syaitan, iaitu orang-orang yang beriman. Dia juga menjelaskan balasan terhadap masing-masingnya.

"7. Orang-orang yang kafir bagi mereka azab yang keras."

Orang-orang yang kafir kepada yang dibawa para rasul, mereka akan mendapat azab yang sangat keras zatnya maupun sifatnya, disebabkan mereka taat kepada syaitan dan derhaka kepada Tuhan Yang Maha Pemurah. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya.

"Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, bagi mereka ampunan dan pahala yang besar."

Orang-orang yang beriman dengan hati mereka kepada semua yang diperintahkan Allah untuk diimani, dan mereka mengerjakan amal soleh sebagai kesan dari keimanan, mereka mendapat ampunan terhadap dosa-dosa yang telah mereka lakukan dan tersingkir dari mereka keburukan dan hal yang tidak diinginkan, dan mereka mendapat pahala yang besar, iaitu pahala yang baik sebagai balasan dari amal perbuatan mereka.

"8. Maka apakah orang dijadikan indah baginya keburukan pekerjaannya, maka dia melihatnya baik?"

Maka apakah orang yang dijadikan oleh syaitan menganggap baik perbuatannya yang buruk, lalu dia meyakini atau menganggap pekerjaan itu baik, sama dengan orang yang tidak ditipu oleh syaitan atau diberi petunjuk oleh Allah?"

Orang yang pertama amalnya buruk, melihat yang hak sebagai kebatilan dan melihat kebatilan sebagai kebenaran, sedangkan orang yang kedua amalnya baik, melihat hak sebagai kebenaran dan batil sebagai kebatilan. Sudah tentu mereka itu tidak sama.

Seperti halnya orang-orang kafir dan orang-orang penderhaka, mereka melakukan perbuatan-perbuatan yang buruk, sedangkan mereka mempunyai keyakinan bahawa apa yang mereka lakukan itu adalah perbuatan baik.

Tidak ada cara dan tidak ada jalan bagimu untuk memberi petunjuk kepada orang yang telah disesatkan oleh Allah seperti itu, kerana mendapatkan hidayah dan tersesat di Tangan Allah.

"Maka sungguh Allah menyesatkan orang yang Dia kehendaki dan memberi petunjuk orang yang Dia kehendaki;"

Maka sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Iaitu dengan kekuasaanNya, maka terjadilah apa yang dikehendakiNya.

"maka janganlah binasa diri kamu mereka kerana kesedihan atas mereka."

Maka jangan engkau (Muhammad) biarkan dirimu binasa kerana kesedihan kepada mereka, iaitu kepada orang-orang yang tersesat, di mana amal buruk mereka terasa indah dan syaitan menghalangi mereka dari kebenaran. Iaitu janganlah kamu merasa kecewa dengan hal tersebut.

Tugasmu hanyalah menyampaikan, dan tidak berkewajiban menjadikan mereka mendapat hidayah. Dan Allahlah yang akan memberikan balasan terhadap amal mereka.

"Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui dengan apa yang mereka perbuat."

Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. Dia Mahabijaksana dalam menentukan takdirNya. Dia menyesatkan orang yang sesat dan memberi petunjuk orang yang mendapat petunjuk hanyalah kerana pengetahuanNya yang sempurna dan hujahNya yang tiada taranya.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...