Khamis, 2 Januari 2020

20:56-69 Tafsir Surah Thaha, ayat 56-69.

وَلَقَدْ أَرَيْنَاهُ آيَاتِنَا كُلَّهَا فَكَذَّبَ وَأَبَى (٥٦) قَالَ أَجِئْتَنَا لِتُخْرِجَنَا مِنْ أَرْضِنَا بِسِحْرِكَ يَا مُوسَى (٥٧) فَلَنَأْتِيَنَّكَ بِسِحْرٍ مِثْلِهِ فَاجْعَلْ بَيْنَنَا وَبَيْنَكَ مَوْعِدًا لا نُخْلِفُهُ نَحْنُ وَلا أَنْتَ مَكَانًا سُوًى (٥٨) قَالَ مَوْعِدُكُمْ يَوْمُ الزِّينَةِ وَأَنْ يُحْشَرَ النَّاسُ ضُحًى (٥٩) فَتَوَلَّى فِرْعَوْنُ فَجَمَعَ كَيْدَهُ ثُمَّ أَتَى (٦٠) قَالَ لَهُمْ مُوسَى وَيْلَكُمْ لا تَفْتَرُوا عَلَى اللَّهِ كَذِبًا فَيُسْحِتَكُمْ بِعَذَابٍ وَقَدْ خَابَ مَنِ افْتَرَى (٦١) فَتَنَازَعُوا أَمْرَهُمْ بَيْنَهُمْ وَأَسَرُّوا النَّجْوَى (٦٢) قَالُوا إِنْ هَذَانِ لَسَاحِرَانِ يُرِيدَانِ أَنْ يُخْرِجَاكُمْ مِنْ أَرْضِكُمْ بِسِحْرِهِمَا وَيَذْهَبَا بِطَرِيقَتِكُمُ الْمُثْلَى (٦٣) فَأَجْمِعُوا كَيْدَكُمْ ثُمَّ ائْتُوا صَفًّا وَقَدْ أَفْلَحَ الْيَوْمَ مَنِ اسْتَعْلَى (٦٤) قَالُوا يَا مُوسَى إِمَّا أَنْ تُلْقِيَ وَإِمَّا أَنْ نَكُونَ أَوَّلَ مَنْ أَلْقَى (٦٥) قَالَ بَلْ أَلْقُوا فَإِذَا حِبَالُهُمْ وَعِصِيُّهُمْ يُخَيَّلُ إِلَيْهِ مِنْ سِحْرِهِمْ أَنَّهَا تَسْعَى (٦٦) فَأَوْجَسَ فِي نَفْسِهِ خِيفَةً مُوسَى (٦٧)قُلْنَا لا تَخَفْ إِنَّكَ أَنْتَ الأعْلَى (٦٨) وَأَلْقِ مَا فِي يَمِينِكَ تَلْقَفْ مَا صَنَعُوا إِنَّمَا صَنَعُوا كَيْدُ سَاحِرٍ وَلا يُفْلِحُ السَّاحِرُ حَيْثُ أَتَى (٦٩)

Allah s.w.t. berfirman,

"56. Dan sungguh dia telah Kami perlihatkan ayat-ayat Kami semuanya," 

Sesungguhnya Kami telah memperlihatkan kepada Fir'aun semua tanda kekuasaan Kami, sesuatu yang dapat diambil ibrah (pelajaran) dan berbagai bukti. Tanda-tanda tersebut menunjukkan kenabian Musa a.s. Allah memperlihatkan sembilan tanda kepada Fir’aun.

Telah ditegakkan di hadapannya hujah-hujah, tanda-tanda, dan dalil-dalil yang menunjukkan akan kekuasaan Allah, sehingga dia menyaksikannya dengan matanya sendiri. Pada pertemuan pertama antara Musa a.s. dengan Fir'aun, yang diperlihatkan hanya dua mukjizat.

Tongkat dilemparkan oleh Musa a.s. menjadi ular yang sangat besar dan Beliau memasukkan tangannya ke dalam ketiaknya, maka setelah dikeluarkan tangannya memancarkan sinar yang putih bukan kerana penyakit.

"lalu dia dustakan dan dia enggan."

Akan tetapi, Fir’aun tetap mendustakan ayat-ayat itu, menolaknya dan enggan menerima kebenaran dengan rasa penuh keingkaran dan melampaui batas. Dia menjadikan yang hak sebagai yang batil, dan yang batil sebagai yang hak serta membantah kebenaran dengan kebatilan untuk menyesatkan manusia. Dia berpaling dan menganggapnya sebagai sihir.

"57. Berkata, "Apakah kamu datang kepada kami agar kamu mengusir kami dari negeri kami dengan sihirmu wahai Musa?"" 

Fir'aun berkata, "Adakah kamu datang kepada kami untuk mengusir kami dari negeri kami dengan sihirmu sehingga kerajaan Mesir beralih kepadamu, wahai Musa?" Ucapan Fir’aun ini adalah untuk mengelabui rakyatnya, agar dia mendapat sokongan kuat dari mereka sehingga Musa a.s. dimusuhi dan dibenci oleh semua rakyatnya.

"58. Maka sungguh kami akan datangkan padamu dengan sihir serupanya, maka jadikanlah antara kami dan antara kamu perjanjian yang tidak kita langgar, kami maupun kamu tempat sama." 

Maka kami pun pasti akan mendatangkan sihir seperti itu kepadamu untuk menandinginya. Maka buatlah suatu perjanjian untuk pertemuan antara kami dan kamu, yang kami dan kamu tidak akan menyalahinya, lalu kita lakukan pertandingan antara ilmu sihir yang kamu dan kami miliki di suatu tempat yang tertentu, terbuka, pertengahan letaknya, datar, sesuai untuk tujuan itu dan pada waktu yang tertentu. Maka Musa a.s. menjawab cabaran tersebut.

"59. Berkata, "Perjanjian kalian pada hari raya dan agar dikumpulkan manusia waktu dhuha.""

Perjanjian waktu untuk pertemuan kami dengan kalian itu ialah pada hari raya, dan hendaklah penduduk Mesir dikumpulkan pada waktu matahari sepenggalahan naik atau waktu pagi hari untuk menyaksikan apa yang akan terjadi.

Waktu untuk pertemuan mereka ialah pada hari libur mereka. Ketika itu mereka berhias dan berkumpul serta berlibur dari kesibukan mereka. Demikian itu agar semua orang dapat menyaksikan kekuasaan Allah atas apa yang dikehendakiNya melalui mukjizat nabi, dan kalahnya ilmu sihir menghadapi mukjizat nabi.

Mereka dikumpulkan di waktu pagi agar segala sesuatunya kelihatan jelas dan nyata. Begitu juga halnya semua perkara para nabi, berciri khas jelas dan nyata, tiada yang tersembunyi dan tiada propaganda palsu.

"60. Maka berpaling meninggalkan Fir’aun lalu dia mengumpulkan tipu dayanya, kemudian dia datang."

Maka Fir'aun meninggalkan tempat itu, lalu mengatur tipu dayanya yang dia sanggupi, dan dia mengirimkan orang yang akan mengumpulkan para penyihir yang handal di berbagai kota. Ketika itu, sihir sedang marak dan ilmu sihir disukai oleh manusia. Maka terkumpullah para penyihir dalam jumlah banyak dan mereka pun hadir pada hari yang ditentukan.

Kemudian Fir'aun setelah mengatur tipu dayanya, datang kembali bersama pengikut-pengikutnya pada hari dan tempat yang ditentukan itu. Pada hari itu, lapangan penuh dihadiri oleh kaum lelaki dan wanita, para pembesar dan orang-orang terhormat, orang-orang awam, orang dewasa dan anak-anak.

Ketika mereka semua berkumpul dari berbagai negeri untuk menyaksikan pertunjukan itu, maka Musa a.s. menasihati mereka dan menegakkan hujjah atas mereka.

"61. Berkata kepada mereka Musa, "Celakalah kalian! Janganlah kalian mengada-adakan terhadap Allah dusta, maka Dia membinasakan kalian dengan siksaan.""

Musa a.s. berkata kepada para tukang sihir, "Celakalah kalian! Janganlah kalian mengada-adakan kedustaan atau kebohongan terhadap Allah." Boleh juga maksudnya mengadakan sekutu bagi Allah.

Atau maksudnya membayangkan (membuat ilusi) kepada manusia bahawa kalian dapat merubah sesuatu padahal sesungguhnya tidak, sehingga kalian sama saja berdusta terhadap Allah.

Atau maksudnya adalah, jangan menolong kebatilan dengan sihirmu untuk mengalahkan yang benar dan kamu sama saja berdusta terhadap Allah, sehingga Dia akan membinasakan kalian dengan azab dari sisiNya, yang tidak meninggalkan seorang pun di antara kalian.

"Dan sungguh rugi orang yang mengada-adakan." 

Sesungguhnya telah merugi orang yang mengada-adakan kedustaan atau kebohongan. Harapan kalian agar dapat menang dan mendapat kedudukan di hadapan Fir’aun tidak akan kamu dapati dan kalian juga tidak mendapatkan keselamatan dari azab Allah, sehingga kalian merugi di dunia dan akhirat.

Perkataan yang hak biasanya ada bekas di hati. Oleh kerana itulah, ketika Musa a.s. mengucapkan kata-kata di atas, para pesihir menjadi bingung.

"62. Maka mereka berbantah-bantahan urusan mereka di antara mereka," 

Maka mereka berbantah-bantahan atau bersengketa tentang Musa dan Harun a.s., adakah mereka di atas kebenaran atau tidak?

Sebahagian dari mereka ada yang mengatakan bahawa ucapan yang dikemukakan oleh Musa a.s. ini bukanlah ucapan seorang penyihir, melainkan ucapan seorang nabi.

Sebahagian dari mereka mengatakan bahawa Musa a.s. adalah seorang tukang sihir, dan sebahagian lainnya lagi mengatakan yang lainnya. Hanya Allahlah yang mengetahui kebenarannya.

"dan mereka merahsiakan percakapan." 

Mereka merahsiakan percakapan mereka, iaitu mereka berbisik-bisik di antara sesama mereka.

"63. Mereka berkata, "Bahawa dua orang ini benar-benar keduanya ahli sihir keduanya ingin bahawa keduanya akan mengusir kalian dari negeri kalian dengan sihir keduanya""

Para ahli sihir Fir'aun mengatakan di antara sesama mereka, "Sesungguhnya dua orang ini adalah benar-benar pakar dalam bidang ilmu sihir. Keduanya bertujuan mengalahkan kalian, lalu keduanya dapat merebut hati manusia, dan ramai orang akan mengikuti keduanya. Lalu keduanya memerangi Fir'aun dan balatenteranya. Setelah keduanya mendapat kemenangan atas Fir'aun, maka keduanya akan mengusir kalian dari negeri kalian ini."

"dan keduanya akan menghapus dengan adat kalian yang utama."

Dan hendak melenyapkan adat kebiasaan peraturan atau kedudukan kalian yang utama. Maksudnya, kedatangan Musa a.s. dan Harun a.s. ke Mesir itu adalah untuk menggantikan kalian sebagai penguasa di Mesir.

Para ahli sihir disegani dan dihormati dikalangan mereka, berkat ilmu sihirnya mereka mendapat banyak harta dan rezeki. Sebahagian ahli tafsir mengertikan thariqah di sini dengan keyakinan (agama).

"64. Maka kumpulkanlah tipu daya kalian kemudian datanglah berbaris," 

Maka kumpulkanlah segala sihir kalian, kemudian datanglah dengan berbaris agar kalian lebih kuat berbuat dan lebih ditakuti. Iaitu berkumpullah kalian dalam satu saf, lalu lemparkanlah segala yang ada di tangan kalian dalam waktu yang bersamaan, agar mengejutkan pandangan mata dan kalian dapat mengalahkan orang ini dan saudaranya.

"dan sungguh telah beruntung hari ini orang yang menang." 

Sungguh beruntung orang yang menang di antara kami dan dia pada hari ini (hari berlangsungnya pertandingan). Adapun kita, maka raja ini (Fir'aun) telah menjanjikan kepada kita akan memberikan pemberian yang berlimpah; sedangkan orang ini apabila menang, maka dia mendapat kedudukan yang sangat besar.

"65. Mereka berkata, "Wahai Musa, apakah bahawa kamu akan lemparkan, dan apakah bahawa kami pertama orang yang melemparkan?""

Setelah mereka berkumpul dan berhadapan dengan Musa a.s. mereka berkata, "Wahai Musa! Apakah kamu yang melemparkan dahulu, ataukah kami yang lebih dahulu melemparkan?"

"66. Berkata, "Bahkan lemparkanlah."" 

Musa a.s. berkata, "Silakan kamu sekalian melemparkan, agar kami dapat melihat sihir apa yang ditampilkan oleh kalian dan agar para penonton menyaksikan dengan mata mereka perbuatan sihir kalian."

"Maka tiba-tiba tali-tali mereka dan tongkat-tongkat mereka, terbayang kepadanya dari sihir mereka seakan-akan ia merayap cepat."

Maka tiba-tiba tali-tali dan tongkat-tongkat mereka terbayang oleh Musa a.s. seakan-akan merayap cepat kerana sihir mereka. Mereka memasukkan air raksa ke dalamnya yang menyebabkannya dapat bergerak, bergetar dan melompat-lompat sehingga kelihatan pada pandangan mata seakan-akan tali-tali dan tongkat-tongkat para ahli sihir itu bergerak dengan sendirinya.

Padahal kenyataannya hal itu hanyalah semata-mata tipu muslihat belaka. Para ahli sihir sangat banyak jumlahnya dan masing-masing dari mereka melemparkan tongkat dan talinya sehingga lembah itu penuh dengan ular ciptaan sihir mereka, sebahagian darinya bertumpang tindih dengan sebagian lainnya.

"67. Maka dia merasa dalam dirinya takut Musa." 

Maka Musa a.s. merasa takut dalam hatinya jika orang ramai teperdaya oleh ilmu sihir mereka sehingga mereka terfitnah kerananya. Kemudian saat itu juga Allah menurunkan wahyu kepada Musa a.s.

"68. Kami berfirman, "Jangan takut, sesungguhnya kamu, kamu orang yang tinggi.""

Kami berkata untuk menguatkan dan menenangkan, "Janganlah kamu takut, sesungguhnya kamulah yang paling unggul (menang)."

"69. Dan lemparkanlah apa yang di tangan kananmu, ia akan menelan apa yang mereka perbuat tipu daya tukang sihir."

Lemparkanlah tongkat yang ada di tangan kananmu, nescaya ia akan menelan apa yang mereka perbuat. Apa yang mereka perbuat itu hanyalah tipu daya pesihir belaka yang hendak mengelabui manusia semata dan membayangkan seakan-akan benar.

"Dan tidak beruntung tukang sihir, dari mana dia datang." 

Tidak akan menang pesihir itu, dari mana pun ia datang dengan membawa sihirnya. Lalu Musa a.s. melempar tongkatnya, maka tongkatnya pun berubah wujudnya menjadi ular yang sangat besar dan menelan semua buatan para pesihir sehingga tiada satu pun darinya yang tersisa. Sedangkan para ahli sihir dan para penonton menyaksikan hal tersebut dengan mata sendiri secara jelas dan nyata.

Akhirnya mukjizat dapat mengalahkan sihir, dan menanglah bukti yang di bawa oleh Musa, sedangkan kebatilan yang dibawa oleh para ahli sihir itu kalah. Ketika itu, para pesihir mengetahui dengan yakin, bahawa apa yang dibawa Musa a.s. bukanlah sihir, bahkan berasal dari Allah, yang tidak diragukan lagi kebenarannya, maka mereka pun segera beriman.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...