Ahad, 9 Februari 2020

18:25-28 Tafsir Surah Al Kahfi, ayat 25-28.

وَلَبِثُوا فِي كَهْفِهِمْ ثَلاثَ مِائَةٍ سِنِينَ وَازْدَادُوا تِسْعًا (٢٥) قُلِ اللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا لَبِثُوا لَهُ غَيْبُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ أَبْصِرْ بِهِ وَأَسْمِعْ مَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلا يُشْرِكُ فِي حُكْمِهِ أَحَدًا (٢٦) وَاتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنْ كِتَابِ رَبِّكَ لا مُبَدِّلَ لِكَلِمَاتِهِ وَلَنْ تَجِدَ مِنْ دُونِهِ مُلْتَحَدًا (٢٧) وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ وَلا تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ تُرِيدُ زِينَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَلا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُ عَنْ ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ وَكَانَ أَمْرُهُ فُرُطًا (٢٨) 

Allah s.w.t. berfirman memberitahukan kepada RasulNya s.a.w. tentang lamanya Ashabul Kahfi tinggal di gua,

"25. Dan mereka berdiam dalam gua mereka tiga ratus tahun dan mereka menambah sembilan." 

Mereka tinggal dalam gua mereka tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun lagi, sejak Allah menidurkan mereka hingga Allah membangunkan mereka dan orang-orang yang ada di masa itu dapat menjumpai mereka.

Disebutkan bahawa masa itu adalah tiga ratus tahun lebih sembilan tahun menurut perhitungan tahun Qamariyah. Sedangkan menurut tahun Syamsiyyah, masa mereka adalah tiga ratus tahun. Seratus tahun Syamsiyyah bersamaan dengan seratus tiga tahun Qamariyyah.

Apabila kamu ditanya mengenai berapa lamanya mereka tinggal di gua, sedangkan kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya dan tidak ada pula petunjuk dari Allah s.w.t. yang menerangkannya kepadamu, maka janganlah kamu memberikan suatu tanggapan pun.

"26. Katakanlah, "Allah lebih mengetahui dengan apa mereka berdiam. BagiNya keghaiban langit dan bumi.""

Allah lebih mengetahui berapa lamanya mereka tinggal di gua kerana hal tersebut termasuk perkara ghaib. Tidak ada yang mengetahui hal itu kecuali Dia dan orang yang diberitahu olehNya dari kalangan makhlukNya. MilikNya semua yang tersembunyi di langit dan di bumi.

"Alangkah tajam penglihatan denganNya dan alangkah tajam pendengaran. Tidak bagi mereka dari selain Dia dari pelindung."

Alangkah terang penglihatan Allah kepada semua yang ada dan alangkah tajam pendengaran Allah terhadap semua yang didengar. Tidak ada seorang pun yang lebih melihat daripada Allah, dan tidak ada seorang pun yang lebih mendengar daripadaNya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Melihat lagi Maha Mendengar tentang mereka.

Allah melihat semua perbuatan mereka dan mendengar hal tersebut dari mereka dengan pendengaran yang disertai dengan penglihatan. Tiada sesuatu pun yang tersembunyi bagiNya. Tidak ada seorang pelindung pun bagi mereka selain dariNya.

Allah s.w.t. yang mengatur alam semesta, baik secara umum maupun khusus. PengaturanNya yang bersifat umum adalah pengaturanNya terhadap alam semesta (dengan mencipta dan mengatur), sedangkan pengaturanNya yang bersifat khusus adalah pengaturanNya terhadap hamba-hambaNya yang beriman.

Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan kepada cahaya. Dia juga yang mengatur Ashabul Kahfi dengan kelembutan dan kepemurahanNya, serta tidak menyerahkan mereka kepada salah seorang pun di antara makhlukNya.

"Dan Dia tidak bersekutu dalam keputusanNya seseorang."

Sesungguhnya Allah s.w.t. itu, Dialah Yang menciptakan dan Yang menentukan keputusa. Dia tidak mengambil seorang pun menjadi sekutuNya dalam menetapkan keputusan. Tiada yang mempertanyakan tentang keputusanNya, tiada pembantu, tiada penolong, tiada sekutu, dan tiada penasihat bagiNya.

Keputusan atau hukum di sini mencakup keputusanNya di alam semesta, dan keputusanNya dalam syari’at. Dia yang memberikan keputusan terhadap makhlukNya baik secara qadari (terhadap alam semesta) maupun syar’i (dalam syari’atNya). Mahatinggi lagi Mahasuci Dia.
Allah s.w.t. memerintahkan Nabi Muhammad s.a.w.,

"27. Dan bacakanlah apa yang diwahyukan kepadamu dari kitab Tuhanmu."

Bacalah kitab Tuhanmu yang mulia, iaitu Al Qur’an dan sampaikan ia kepada manusia. Ada yang menafsikan, “Ikutilah apa yang diwahyukan kepadamu…dan seterusnya.” Kerana tilawah juga bererti ittiba’ (mengikuti). Tentunya dengan mengetahui maknanya dan memahaminya, membenarkan beritanya, mengikuti perintah dan menjauhi larangannya.

"Tidak ada yang dapat mengubah kalimatNya."

Tidak ada seorang pun yang dapat mengubahi, menyelewengkan dan menghapuskan kalimat-kalimatNya kerana kebenaran, keadilan dan keindahannya di atas semuanya.

Oleh kerana kesempurnaannya, maka mustahil dirubah. Dalam ayat ini terdapat ta’zhim (pengagungan) terhadap Al Qur’an, dan di dalamnya terdapat dorongan untuk mendatanginya.

"Dan tidak kamu mendapatkan dari selainNya tempat berlindung." 

Kamu tidak akan menemukan tempat berlindung selain dariNya. Hanya kepadaNya tempat perlindungan dalam semua urusan. Maka jelas bahawa Dialah yang satu-satunya berhak diibadahi dan diharap di waktu lapang maupun sempit, diperlukan dalam setiap keadaan dan diminta dalam semua keperluan.

"28. Dan bersabarlah dirimu bersama orang-orang yang menyeru Tuhan mereka pada waktu pagi dan petang mereka inginkan keridhaanNya" 

Tahanlah dirimu bersama-sama orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaanNya, bukan mengharapkan perhiasan dunia. Mereka ini adalah para sahabat Rasulullah s.a.w. yang fakir.

Dalam ayat ini terdapat perintah untuk bergaul dengan orang-orang yang baik walaupun mereka dianggap rendah oleh manusia atau keadaannya miskin.

Ada yang menafsirkan, duduklah kamu bersama orang-orang yang mengingat Allah sambil mengagungkan, memuji, menyucikan, membesarkanNya dan memohon kepadaNya di setiap pagi dan petang hari dari kalangan hamba-hambaNya, baik mereka itu orang-orang fakir ataupun orang-orang kaya, orang-orang kuat ataupun orang-orang lemah.

"janganlah kamu berpaling kedua matamu dari mereka, kamu menghendaki perhiasan kehidupan dunia."

Janganlah kedua matamu berpaling dari mereka kerana mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini. Janganlah kamu melintasi mereka dengan memilih selain mereka, iaitu menggantikan mereka dengan orang-orang yang berkedudukan dan yang berharta.

Hal itu berbahaya dan tidak bermanfaat serta memutuskan maslahat agama, di mana di dalamnya terdapat ketergantungan hati kepada dunia, sehingga fikiran dan perhatian tertuju kepadanya dan hilang dari hatinya cinta kepada akhirat.

Yang demikian kerana keindahan dunia sangat menakjubkan bagi orang yang memandangnya, mempengaruhi akalnya, sehingga membuat hati lalai dari mengingat Allah.

Akhirnya dia akan mendatangi kelazatan dunia dan mengikuti kesenangan hawa nafsunya, waktunya pun menjadi sia-sia dan keadaannya menjadi tidak terkendali, sehingga dia menjadi orang yang rugi dan menyesal selama-lamanya.

"Dan jangan kamu taat orang yang Kami telah lalaikan hatinya dari mengingat Kami" 

Janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari Al Qur’an atau dari mengingat Kami. Dia menyibukkan dirinya dengan dunia, melupakan agama dan menyembah Tuhannya. Maka Allah hukum dengan melalaikan hatinya dari mengingatNya.

"dan dia mengikuti hawa nafsunya dan adalah urusannya melampaui batas."

Dia menuruti keinginan atau hawa nafsunya walaupun di sana terdapat kerugian dan kebinasaan bagi dirinya. Adalah keadaannya itu melintasi batas, iaitu semua amal dan perbuatannya hura-hara, berlebih-lebihan dan sia-sia. Maslahat agama dan dunianya menjadi sia-sia.

Janganlah kamu mengikuti kemahuan mereka, jangan menyukai cara mereka dan jangan kamu menginginkannya. Orang yang seperti ini dilarang Allah untuk diituruti, kerana menurutinya akan membuatnya terus mengikuti.

Bahkan yang layak diikuti adalah orang yang hatinya penuh rasa cinta kepada Allah, mengikuti keridhaanNya, di mana dia mendahulukan keridhaan Allah di atas hawa nafsunya, sehingga dia dapat menjaga waktunya dan keadaannya pun menjadi baik, perbuatannya istiqamah serta mengajak manusia kepada nikmat yang dikaruniakan Allah itu kepadanya.

Dalam ayat ini terdapat anjuran berzikir, berdoa dan beribadah di penghujung siang (pagi dan petang), kerana Allah memuji mereka kerana perbuatan itu, dan setiap perbuatan yang dipuji Allah menunjukkan bahawa Allah mencintainya, dan jika perbuatan itu dicintaiNya, maka bererti Dia memerintahkan dan mendorongnya.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...