Isnin, 17 Februari 2020

3:69-74 Tafsir Surah Ali Imran, ayat 69-74.

وَدَّتْ طَائِفَةٌ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ لَوْ يُضِلُّونَكُمْ وَمَا يُضِلُّونَ إِلا أَنْفُسَهُمْ وَمَا يَشْعُرُونَ (٦٩) يَا أَهْلَ الْكِتَابِ لِمَ تَكْفُرُونَ بِآيَاتِ اللَّهِ وَأَنْتُمْ تَشْهَدُونَ (٧٠) يَا أَهْلَ الْكِتَابِ لِمَ تَلْبِسُونَ الْحَقَّ بِالْبَاطِلِ وَتَكْتُمُونَ الْحَقَّ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ (٧١) وَقَالَتْ طَائِفَةٌ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ آمِنُوا بِالَّذِي أُنْزِلَ عَلَى الَّذِينَ آمَنُوا وَجْهَ النَّهَارِ وَاكْفُرُوا آخِرَهُ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ (٧٢) وَلا تُؤْمِنُوا إِلا لِمَنْ تَبِعَ دِينَكُمْ قُلْ إِنَّ الْهُدَى هُدَى اللَّهِ أَنْ يُؤْتَى أَحَدٌ مِثْلَ مَا أُوتِيتُمْ أَوْ يُحَاجُّوكُمْ عِنْدَ رَبِّكُمْ قُلْ إِنَّ الْفَضْلَ بِيَدِ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ (٧٣) يَخْتَصُّ بِرَحْمَتِهِ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ (٧٤) 

Allah s.w.t. berfirman memberitakan kepada kaum mukmin perihal kedengkian orang-orang Yahudi.

"69. Menginginkan segolongan dari Ahli Kitab sekiranya mereka dapat menyesatkan kalian, dan tidaklah mereka menyesatkan kecuali diri mereka sendiri"

Segolongan Ahli Kitab sentiasa menginginkan kalian menjadi sesat. Padahal usaha mereka menyesatkan kaum mukmin hanyalah menimpa diri mereka sendiri, membuat mereka semakin sesat dan bertambah azabnya.

"dan tidaklah mereka menyedari."

Tetapi mereka tidak menyedarinya. Perbuatan mereka itu justeru menjadi senjata makan tuan, sedangkan mereka tidak merasakan bahawa tipu daya diri mereka justeru akibat buruknya menimpa diri mereka sendiri.

"70. Wahai Ahli Kitab! Mengapa kalian ingkar kepada ayat-ayat Allah dan kalian menyaksikan?"

Mengapa kalian mengingkari ayat-ayat Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad s.a.w., padahal kalian mengetahui kebenarannya dan bahawa pendirian kalian adalah batil?

Ayat ini merupakan larangan kepada mereka untuk menyesatkan diri mereka sendiri, dan pada ayat selanjutnya tedapat larangan bagi mereka menyesatkan orang lain.

"71. Wahai Ahli Kitab! Mengapa kalian mencampur adukkan yang hak dengan yang batil,"

Mengapa kalian mencampuradukkan kebenaran dengan kebatilan? Iaitu menutupi firman-firman Allah yang tertulis dalam Taurat dan Injil dan mengganti dengan perkataan yang dibuat-buat mereka (Ahli Kitab).

Orang-orang berilmu yang mencampuradukkan yang hak dengan yang batil dan menyembunyikan kebenaran membuat kebenaran menjadi samar dan kebatilan menjadi dianggap benar, akibatnya orang-orang awam tidak dapat mengambil petunjuk.

Padahal yang diinginkan dari ahli ilmu adalah menerangkan kebenaran kepada manusia, memilah mana yang hak dan mana yang batil, mana yang halal dan mana yang haram, mana aqidah yang benar dan mana aqidah yang salah agar manusia dapat mengambil petunjuk dan hujjah menjadi tegak bagi orang-orang yang tetap mengingkari.

Oleh kerana itu, mereka yang menyembunyikan yang hak mendapat laknat dari Allah, malaikat dan manusia semuanya. Di samping itu, Allah s.w.t. juga telah mengambil perjanjian dari mereka agar mereka menyampaikan kebenaran kepada manusia dan tidak menyembunyikannya.

"dan menyembunyikan kebenaran, dan kalian mengetahui?"

Mengapa kalian menyembunyikan kebenaran? Iaitu tentang kenabian Muhammad s.a.w. atau sifat-sifat Beliau yang disebutkan dalam Taurat dan Injil, padahal kalian mengetahui padahal kalian mengetahui dan menyaksikan kebenarannya.

"72. Dan berkata segolongan dari Ahli Kitab, "Berimanlah kalian kepada apa yang diturunkan atas orang-orang yang beriman permulaan siang dan ingkarilah kalian pada akhirnya supaya mereka kembali.""

Segolongan lain dari Ahli Kitab, iaitu orang-orang Yahudi berkata kepada sesamanya, "Perlihatkanlah seolah-olah kalian beriman kepada apa yang diturunkan kepada orang-orang beriman (sahabat-sahabat Rasul) pada awal siang dan ingkarilah di akhir siang, agar mereka kembali kepada kekafiran.

Iaitu agar kaum mukmin meragukan kebenaran agama mereka, sehingga mereka mengatakan "Jika memang agama ini benar, tentu mereka tidak akan murtad daripadanya", akhirnya mereka mahu kembali kafir.

Hal ini merupakan tipu daya yang mereka lancarkan untuk mengelabui kalangan du'afa (orang-orang yang lemah) dari kalangan kaum muslim terhadap perkara agama mereka. Mereka melakukan musyawarah di antara sesamanya dan memutuskan agar menyusup ke dalam tubuh kaum muslim dengan menampakkan seakan-akan mereka beriman pada permulaan siang harinya dan solat Subuh bersama-sama kaum muslim.

Tetapi apabila hari telah petang, mereka harus kembali kepada agama mereka sendiri. Tujuannya ialah agar orang-orang yang lemah akalnya dari kalangan kaum muslim mengatakan bahawa sesungguhnya mereka kembali lagi ke agamanya tiada lain kerana mereka telah melihat adanya suatu kekurangan atau suatu keaiban pada agama kaum muslim.

"73. Dan jangan kalian percaya, kecuali kepada orang yang mengikuti agama kalian."

Janganlah kalian percaya atau menampakkan rahsia kalian dan apa yang kalian simpan, kecuali kepada orang yang benar-benar mengikuti agama kalian (Yahudi/Nasrani) agar orang lain tidak jadi masuk Islam.

Hal ini kerana jika mereka menyampaikan pengetahuan sebenar yang ada di dalam kitab mereka kepada selain mereka, nantinya orang lain memiliki ilmu tentang kebenaran risalah Muhammad s.a.w. sebagaimana yang dimiliki mereka sehingga masuk Islam, lalu menjadikannya sebagai hujah yang memakan mereka sendiri.

Orang itu pun akan mengalahkan hujjah mereka di hadapan Allah pada hari kiamat, bersaksi bahawa hujjah telah tegak kepada mereka di dunia dan petunjuk telah jelas, namun mereka tidak mahu mengikuti.

"Katakanlah, "Sesungguhnya petunjuk, petunjuk Allah""

Katakanlah sebagai jawaban terhadap anggapan mereka bahawa pengetahuan tentang kebenaran hanya dimiliki mereka saja, "Sesungguhnya petunjuk yang harus diikuti ialah petunjuk Allah."

Petunjuk itu berasal dari Allah. Petunjuk itu boleh berupa mengetahui kebenaran maupun mengamalkan kebenaran itu (mendapat taufiq), dan tidak ada yang mendapat taufiq selain orang yang diberi taufiq oleh Allah.

Hanya Allahlah yang memberi petunjuk ke dalam kalbu kaum mukmin kepada iman yang sempurna melalui apa yang diturunkan kepada hamba dan RasulNya (Nabi Muhammad s.a.w.) berupa ayat-ayat yang jelas dan dalil-dalil yang pasti serta hujah-hujah yang jelas, walaupun kalian (orang-orang Yahudi) menyembunyikan apa yang ada di tangan kalian tentang sifat Nabi Muhammad yang ummi di dalam kitab-kitab kalian yang telah kalian nukil dari para nabi terdahulu.

Orang-orang Ahli Kitab tidaklah diberi pengetahuan kecuali sedikit, sedangkan taufiq untuk beramal, maka telah hilang dari mereka kerana busuknya niat dan buruknya tujuan mereka.

Adapun umat ini, maka mereka mendapat hidayah dan taufiq (iaitu ilmu dan amal), sehingga walhamdulillah umat ini kerana hidayah dari Allah mendapat berbagai cabang ilmu dan pengetahuan dengan disertai amal, mereka pun mendapat ketinggian, menjadi orang-orang yang menunjukkan jalan yang lurus dengan perintah Allah. Hal ini merupakan kurnia Allah dan ihsanNya yang besar kepada mereka.

"Bahawa akan diberikan seseorang seperti apa yang diberikan pada kalian"

Janganlah kalian percaya bahawa akan diberikan kepada seseorang selain kalian seperti apa yang diberikan kepada kalian berupa pengetahuan tentang kebenaran.

"atau mereka membantah kalian di sisi Tuhan kalian."

Jangan pula kalian percaya bahawa mereka akan mengalahkan hujah kalian di hadapan Tuhan kalian.

Ahli Kitab mengatakan kepada sesamanya, "Janganlah kalian memperlihatkan ilmu (pengetahuan) yang ada pada kalian kepada kaum muslim, yang akhirnya mereka akan mempelajarinya dari kalian hingga mereka sejajar pengetahuannya dengan kalian, lalu mereka unggul dengannya atas diri kalian, mengingat kekuatan iman mereka kepadanya. Atau akan mengalahkan hujah kalian di sisi Tuhan kalian."

Maksudnya, hal itu akan mereka jadikan hujah terhadap diri kalian dengan memakai pengetahuan yang ada di tangan kalian, hingga akhirnya menjadi senjata makan tuan; dan kalian kalah dalam berhujah, baik di dunia maupun di akhirat.

"Katakanlah, "Sesungguhnya kurnia di tangan Allah,""

Sesungguhnya kurnia, pemberian atau anugerah itu di tangan Allah, iaitu semua urusan berada di bawah kekuasaan Allah dan pengaturanNya, Dialah yang memberi dan yang mencegah.

"Dia memberikannya kepada orang yang Dia kehendaki." 

Allah memberikannya kepada siapa yang Dia kehendaki, iaitu berupa iman, ilmu, dan kemampuan mengatur. Dia menyesatkan siapa yang dikehendakiNya sehingga orang yang berkenaan menjadi buta pandangan dan penglihatan hatinya, dan Allah mengunci mati kalbu dan pendengarannya serta menjadikan penghalang pada penglihatannya.

"Dan Allah Mahaluas Maha Mengetahui."

Allah Maha Luas kurnia, pemberian atau anugerahNya. Dia Maha Mengetahui siapa yang berhak mendapatnya itu dan siapa yang tidak. Dialah yang memiliki hujah yang sempurna dan hikmah yang sangat bijaksana.

"74. Dia menentukan dengan rahmatNya kepada orang yang Dia kehendaki. Dan Allah pemilik kurnia yang besar." 

Allah menentukan rahmatNya, iaitu kenabian dan hidayah kepada siapa yang Dia kehendaki. Dia mengkhususkan kurniaNya kepada kalian, hai orang-orang mukmin dengan kurnia yang tak terbatas dan tak terperikan, iaitu dengan dimuliakanNya nabi kalian Muhammad s.a.w. di atas semua para nabi, dan memberi petunjuk kalian dengan melaluinya kepada syariat yang paling sempurna. Allah memiliki kurnia yang besar.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...