Khamis, 13 Februari 2020

44:34-39 Tafsir Surah Ad Dukhan, ayat 34-39.

إِنَّ هَؤُلاءِ لَيَقُولُونَ (٣٤) إِنْ هِيَ إِلا مَوْتَتُنَا الأولَى وَمَا نَحْنُ بِمُنْشَرِينَ (٣٥) فَأْتُوا بِآبَائِنَا إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ (٣٦) أَهُمْ خَيْرٌ أَمْ قَوْمُ تُبَّعٍ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ أَهْلَكْنَاهُمْ إِنَّهُمْ كَانُوا مُجْرِمِينَ (٣٧) وَمَا خَلَقْنَا السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا لاعِبِينَ (٣٨) مَا خَلَقْنَاهُمَا إِلا بِالْحَقِّ وَلَكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لا يَعْلَمُونَ (٣٩)

Allah s.w.t. berfirman mengingkari perbuatan orang-orang musyrik yang ingkar terhadap hari berbangkit dan hari kemudian.

"34. Sesungguhnya mereka itu pasti akan berkata."

Sesungguhnya kaum musyrik yang mengingkari kebangkitan itu pasti akan berkata,

"35. Tidaklah ia kecuali kematian kami yang pertama. Dan tidaklah kami orang-orang yang dibangkitkan."

Tidak ada kematian selain kematian di dunia ini. Dan kami sekali-kali tidak akan dibangkitkan. Mereka berkeyakinan bahawa tiada kehidupan itu melainkan hanya kehidupan di dunia ini saja, dan tidak ada kehidupan lagi sesudah mati, kebangkitan, pembalasan, syurga dan neraka.

Selanjutnya mereka berkata dengan lancang dan berani kepada Tuhan mereka sambil mencoba melemahkanNya. Mereka beralasan nenek moyang mereka telah tiada, ternyata mereka tidak kembali lagi, dan jika hari berbangkit itu benar,

"36. Maka datangkanlah dengan bapa-bapa kami jika kalian orang-orang yang benar."

Maka hadirkanlah kembali nenek moyang kami jika kalian memang orang-orang yang benar. Ini adalah usulan orang-orang yang bodoh lagi menentang, alasan yang batil dan alibi yang kacau serta tidak benar. Kebenaran Rasulullah s.a.w. tidak ada kaitannya dengan dihadirkan kembali nenek moyang mereka, kerana ayat-ayat telah membuktikan kebenaran apa yang Beliau bawa.

Sesungguhnya hari berbangkit itu hanya terjadi pada hari kiamat dan bukan di kehidupan dunia, bahkan terjadi hari berbangkit itu justeru sesudah usia dunia habis dan lenyap, lalu Allah mengulangi penciptaan mereka dalam ciptaan yang baru.

Dan dia menjadikan orang-orang yang zalim untuk menghuni neraka Jahanam sebagai umpannya. Hal ini terjadi di hari ketika kamu sekalian menjadi saksi atas umat manusia dan Rasul pun menjadi saksi atas kalian.

Kemudian Allah s.w.t. mengancam mereka dan memperingatkan mereka terhadap azabNya yang tidak dapat ditolak, seperti yang telah menimpa orang-orang yang serupa dengan mereka di masa dahulu dari kalangan orang-orang yang mempersekutukan Allah lagi ingkar kepada hari berbangkit. Sebagai contohnya ialah kaum Tubba'. Allah s.w.t. berfirman,

"37. Apakah mereka lebih baik ataukah kaum Tubba' dan orang-orang yang sebelum mereka?"

Adakah kaum musyrik yang lebih baik ataukah kaum Tubba' dan orang-orang sebelum mereka yang telah Kami binasakan?

Kaum Tubba' ialah orang-orang Himyar (iaitu kaum Saba') di Yaman. Dahulu orang-orang Himyar bila mengangkat seorang raja untuk mereka, mereka menggelarnya Tubba', seperti dikatakan Kisra bagi Raja Persia, Kaisar bagi Raja Romawi, Fir’aun bagi Raja Mesir, Negus bagi Raja Habsyah, dan gelaran-gelaran lainnya yang berlaku di kalangan tiap bangsa.

Orang-orang musyrik diserupakan dengan kaum Tubba'. Mereka pun dahulunya adalah orang-orang Arab dari Qahtan, sebagaimana orang-orang musyrik Mekah pun adalah orang-orang Arab dari 'Adnan.

"Kami binasakan mereka, sesungguhnya mereka adalah mereka orang-orang yang berdosa."

Kami telah membinasakan mereka, merosakkan negeri mereka, serta menjadikan mereka bercerai berai di berbagai negeri di luar negeri mereka. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang berdosa. Mereka adalah kaum musyrik yang mula-mula ingkar kepada adanya hari kemudian.

Kaum musyrik saat ini tidaklah lebih baik dari mereka, bahkan sama-sama berdosa. Oleh kerana itu, hendaklah mereka menunggu apa yang telah menimpa saudara-saudara mereka dahulu dari kalangan orang-orang yang berdosa.

Allah s.w.t. memberitahukan tentang sempurnanya kekuasaanNya dan sempurnanya hikmah (kebijaksanaan)Nya,

"38. Dan tidak Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang di antara keduanya bermain-main."

Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dengan bermain-main, atau percuma saja tanpa faedah.

"39. Tidaklah Kami menjadikan keduanya melainkan dengan hak, akan tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui."

Tidaklah Kami ciptakan keduanya melainkan dengan haq (benar), iaitu untuk menunjukkan kekuasaan dan keesaan Kami.

Dia menciptakan keduanya adalah agar mereka menyembahNya, agar Dia memerintah dan melarang hamba, memberi pahala dan memberi siksa. Akan tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui. Oleh kerana itu, mereka tidak memikirkan penciptaan langit dan bumi.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...