Jumaat, 14 Februari 2020

57:1-6 Tafsir Surah Al Hadid, ayat 1-6.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

سَبَّحَ لِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ (١) لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ يُحْيِي وَيُمِيتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ (٢) هُوَ الأوَّلُ وَالآخِرُ وَالظَّاهِرُ وَالْبَاطِنُ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ (٣) هُوَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ يَعْلَمُ مَا يَلِجُ فِي الأرْضِ وَمَا يَخْرُجُ مِنْهَا وَمَا يَنْزِلُ مِنَ السَّمَاءِ وَمَا يَعْرُجُ فِيهَا وَهُوَ مَعَكُمْ أَيْنَ مَا كُنْتُمْ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ (٤) لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَإِلَى اللَّهِ تُرْجَعُ الأمُورُ (٥) يُولِجُ اللَّيْلَ فِي النَّهَارِ وَيُولِجُ النَّهَارَ فِي اللَّيْلِ وَهُوَ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ (٦)

Allah s.w.t. berfirman memberitahukan tentang keagunganNya, kebesaranNya dan luasnya kerajaanNya,

"1. Bertasbih kepada Allah apa yang di langit dan di bumi."

Semua yang berada di langit dan bumi baik makhluk hidup yang boleh berbicara maupun yang diam dan lainnya, serta benda-benda mati bertasbih kepada Allah, iaitu memujiNya, menyatakan kebesaranNya dan mensucikanNya dari segala yang tidak layak dengan keagunganNya. Semuanya perlu kepada Tuhannya dalam semua keadaannya.

"Dan Dia Mahaperkasa Mahabijaksana." 

Dialah Yang Mahaperkasa yang taat dan tunduk patuh kepada keperkasaanNya segala sesuatu. Tampak di sana asar (pengaruh) hikmah(kebijaksanaan)Nya terhadap semua makhlukNya. Dia juga Mahabijaksana dalam perintah dan syariatNya.

"2. Baginya kerajaan langit dan bumi."

KepunyaanNyalah atau milikNyalah kerajaan langit dan bumi. Dia yang menciptakannya, memiliki, memberi rezeki dan mengatur makhlukNya dengan kekuasaanNya.

"Menghidupkan dan mematikan."

Dia menghidupkan dan mematikan, juga memberikan apa yang dikehendakiNya kepada siapa yang dikehendakiNya.

"Dan Dia atas segala sesuatu Mahakuasa." 

Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Apa yang dikehendakiNya pasti ada, dan apa yang tidak dikehendakiNya pasti tiada.

"3. Dialah Yang Awal, dan Yang Akhir," 

Al Awwal bermaksud tidak ada sesuatu pun sebelumNya dan Al Akhir bermaksud tidak ada sesuatu pun setelahNya.

"dan Yang Zahir, dan Yang Batin."

Azh Zhaahir bermaksud tidak ada sesuatu pun di atasNya. Dia tinggi di atas semua makhlukNya. Al Baathin bermaksud tidak ada sesuatu pun di bawah atau dibalikNya. IlmuNya meliputi segala sesuatu dan tidak ada sesuatu pun yang menghalangiNya, pendengaranNya mengena kepada semua suara dan penglihatanNya menembus semua makhlukNya.

"Dan Dia terhadap segala sesuatu Maha Mengetahui." 

Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. IlmuNya meliputi segala yang tampak maupun yang tersembunyi, yang samar maupun yang tertutup, perkara yang dahulu maupun yang akan datang.

"4. Dialah Yang menciptakan langit dan bumi dalam enam hari."

Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam hari atau masa, dimulai dari hari Ahad dan diakhiri pada hari Jumaat. Adapun hari Sabtu, tidak terjadi penciptaan, kerana ia adalah hari ketujuh, sehingga dari sanalah dinamakan Sabtu, yang ertinya berhenti.

Hari di sini menurut sebahagian ulama seperti hari di dunia, namun ada yang berpendapat bahawa satu hari tersebut lamanya seribu tahun.

"Kemudian Dia bersemayam di atas 'Arasy." 

Selepas menciptakan semuanya, Dia bersemayam di atas 'Arasy. Bersemayam di atas 'Arasy ialah satu sifat Allah yang wajib kita imani, sesuai dengan kebesaran Allah ‘Azza wa Jalla, di atas semua makhlukNya.

"Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar darinya" 

Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi seperti air hujan, benih, orang-orang yang telah mati dan lainnya. Dia mengetahui apa yang keluar dari bumi seperti tumbuhan, haiwan dan barang galian.

"dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik padanya."

Dia mengetahui apa yang turun dari langit seperti takdir, rezeki, rahmat, azab, hujan, salju, embun, hukum-hukum, para malaikat yang mulia-mulia dan lainnya. Dia mengetahui apa yang naik ke langit seperti malaikat, ruh, amal-amal, doa-doa hamba dan lainnya.

"Dan Dia bersama kalian di mana saja kalian."

Dia bersama kalian dengan ilmu (pengetahuan)Nya di mana saja kalian berada.

"Dan Allah dengan apa yang kalian kerjakan Maha melihat."

Allah Maha Melihat apa yang kalian kerjakan. Dia Maha Mengawasi kalian lagi Maha Menyaksikan semua amal kalian di mana pun kalian berada, baik di daratan ataupun di lautan, baik di malam ataupun siang hari, baik di dalam rumah maupun di tengah hutan.

Semuanya itu bagi ilmu Allah sama saja dan berada di bawah penglihatan dan pendengaranNya. Maka Dia mendengar pembicaraan kalian dan melihat tempat kalian dan mengetahui rahsia dan apa yang dibisikkan oleh kalian.

Dia melihat amal yang muncul dari kalian dan apa yang muncul dari amal itu, baik atau buruk, lalu Dia akan memberikan balasan terhadapnya dan menjaganya untuk kalian. Maka tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Dia, dan tidak ada Penguasa (Rabb) selain Dia.

"5. BagiNya kerajaan langit dan bumi."

KepunyaanNyalah atau milikNyalah kerajaan langit dan bumi, iaitu milikNya, ciptaanNya dan hambaNya. Dia bertindak pada mereka dengan apa yang Dia kehendaki berupa perkara qadari maupun syar’i yang berjalan di atas hikmah (kebijaksanaan) Rabbani. Dialah Yang memiliki dunia dan akhirat.

"Dan kepada Allah dikembalikan segala urusan."

Hanya kepada Allah segala urusan dikembalikan pada hari kiamat nanti, baik amal maupun orang-orang yang mengerjakannya, lalu Dia akan menunjukkan amalan itu kepada mereka. Dia akan memisahkan yang baik dan yang buruk dan akan memberi balasan kepada orang yang berbuat ihsan kerana ihsannya dan orang yang berbuat buruk kerana keburukannya.

Dia menghukumi makhlukNya menurut apa yang dikehendakiNya. Dia Mahaadil dan tidak akan zalim, tidak pula melampaui batas barang seberat zarrah pun. Bahkan jika seseorang dari mereka melakukan suatu kebaikan, Dia menggandakan pahalanya sampai sepuluh kali ganda.

"6. Dia memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam."

Dia memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam. Dialah Yang mengatur makhluk, membolak-balikkan malam dan siang hari, dan menentukan kadar waktu masing-masing dengan kebijaksanaanNya menurut apa yang dikehendakiNya.

Memasukkan malam ke dalam siang bermaksud menjadikan malam lebih panjang dari siang, dan memasukkan siang ke dalam malam bermaksud menjadikan siang lebih panjang dari malam. Adakalanya Dia membiarkan keduanya pertengahan.

Dialah yang menjadikan musim, adakalanya musim dingin, lalu musim semi, musim panas, dan musim gugur. Semuanya itu berdasarkan kebijaksaan dan ukuranNya menurut apa yang dikehendakiNya terhadap makhlukNya.

Ada yang mengatakan bahawa memasukkan malam ke dalam siang bermaksud malam meliputi manusia dengan kegelapannya, dan mereka pun dapat tenang dan beristirahat, sedangkan memasukkan siang ke dalam malam bermaksud kegelapan yang menimpa bumi tersingkir dan alam sekitarnya pun menjadi terang sehingga para hamba dapat beraktiviti serta bangun untuk maslahat dan penghidupan mereka.

Allah s.w.t. senantiasa memasukkan malam ke dalam siang dan siang ke dalam malam serta mempergilir di antara keduanya dalam hal bertambah lama dan berkurangnya, lama dan singkat sehingga tegaklah musim-musim itu.

Zaman pun berlalu dengan lurus, serta terwujudlah berbagai maslahat dari itu, maka Mahasuci Allah Rabbul ‘aaalamiin, dan Mahatinggi Dia Yang Maha Mulia lagi Pemurah, dimana Dia telah melimpahkan kepada hamba-hamba-Nya nikmat-nikmat yang tampak maupun tersembunyi.

"Dan Dia Maha Mengetahui terhadap isi dada." 

Dia Maha Mengetahui segala isi hati. Dia mengetahui semua rahsia, betapapun kecil dan tersembunyinya. Dia memberi taufiq orang yang Dia ketahui layak mendapatkannya dan menelantarkan (membiarkan) orang yang Dia ketahui tidak sesuai mendapatkan hidayah.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...