Selasa, 31 Mac 2020

27:45-53 Tafsir Surah An Naml, ayat 45-53.

وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا إِلَى ثَمُودَ أَخَاهُمْ صَالِحًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ فَإِذَا هُمْ فَرِيقَانِ يَخْتَصِمُونَ (٤٥) قَالَ يَا قَوْمِ لِمَ تَسْتَعْجِلُونَ بِالسَّيِّئَةِ قَبْلَ الْحَسَنَةِ لَوْلا تَسْتَغْفِرُونَ اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ (٤٦) قَالُوا اطَّيَّرْنَا بِكَ وَبِمَنْ مَعَكَ قَالَ طَائِرُكُمْ عِنْدَ اللَّهِ بَلْ أَنْتُمْ قَوْمٌ تُفْتَنُونَ (٤٧) وَكَانَ فِي الْمَدِينَةِ تِسْعَةُ رَهْطٍ يُفْسِدُونَ فِي الأرْضِ وَلا يُصْلِحُونَ (٤٨) قَالُوا تَقَاسَمُوا بِاللَّهِ لَنُبَيِّتَنَّهُ وَأَهْلَهُ ثُمَّ لَنَقُولَنَّ لِوَلِيِّهِ مَا شَهِدْنَا مَهْلِكَ أَهْلِهِ وَإِنَّا لَصَادِقُونَ (٤٩) وَمَكَرُوا مَكْرًا وَمَكَرْنَا مَكْرًا وَهُمْ لا يَشْعُرُونَ (٥٠) فَانْظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ مَكْرِهِمْ أَنَّا دَمَّرْنَاهُمْ وَقَوْمَهُمْ أَجْمَعِينَ (٥١) فَتِلْكَ بُيُوتُهُمْ خَاوِيَةً بِمَا ظَلَمُوا إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَةً لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ (٥٢) وَأَنْجَيْنَا الَّذِينَ آمَنُوا وَكَانُوا يَتَّقُونَ (٥٣) 

Allah s.w.t. berfirman,

"45. Dan sungguh Kami telah mengutus kepada Samud saudara mereka Saleh untuk, "Sembahlah Allah.""

Sesungguhnya Kami telah mengutus kepada kaum Samud saudara senasab mereka, iaitu Saleh yang menyeru, "Sembahlah Allah.”" Saleh a.s. menyeru mereka untuk menyembah Allah semata, tiada sekutu bagiNya.

"Maka tiba-tiba mereka dua golongan bermusuhan." 

Tetapi tiba-tiba mereka menjadi dua golongan yang bermusuhan. Sebahagian beriman, sedangkan sebahagian lagi kafir. Yang kafir jumlahnya lebih banyak.

"46. Dia berkata, "Wahai kaumku! Mengapa kalian minta disegerakan dengan keburukan sebelum kebaikan?""

Saleh a.s. bertanya kepada orang-orang yang kafir, "Wahai kaumku! Mengapa kalian meminta disegerakan keburukan (azab) sebelum (kalian minta) kebaikan?" Mereka berkata, “Jika apa yang dibawanya kepada kami adalah benar, maka datangkanlah azab.”

Ada yang menafsirkan, “Mengapa kalian segera melakukan kekafiran dan mengerjakan keburukan yang dapat mendatangkan azab kepada kalian sebelum mengerjakan kebaikan, sehingga keadaan kalian menjadi baik, agama maupun dunia kalian? Dan lagi tidak ada desakan bagi kalian untuk melakukan kemaksiatan.

"Mengapa tidak kalian minta ampunan kepada Allah agar kalian diberi rahmat." 

Mengapa kalian tidak memohon ampunan kepada Allah lebih dahulu dari perbuatan syirik dan bertaubat kepadaNya agar kalian mendapat rahmat? Kerana rahmat Allah dekat dengan orang-orang yang berbuat kebaikan (muhsinin), sedangkan orang yang bertaubat dari dosa termasuk orang-orang yang muhsin.

"47. Mereka berkata, "Kami mendapat celaka kerana kamu dan kerana orang yang bersamamu.""

Mereka menjawab, "Kami mendapat nasib yang malang disebabkan oleh kamu dan orang-orang yang bersama kamu." Iaitu kami tidak melihat pada wajahmu dan wajah orang-orang yang mengikutimu suatu kebaikan pun.

Kerana celakanya mereka, bahawa mereka tidaklah tertimpa keburukan, azab atau musibah kecuali menyalahkan Saleh a.s. dan para pengikutnya. Kaum Samud menganggap Saleh a.s. dan para pengikutnya sebagai pembawa kesialan. Seperti inilah kebiasaan mereka dalam mendustakan nabi mereka. Saleh a.s. menjawab mereka,

"Dia berkata, "Kecelakaan kalian di sisi Allah, tetapi kalian kaum yang diuji.""

Nasib kalian ada pada Allah, Dialah yang melakukan hal itu kepada kalian, bukan kami yang menjadi sebab, tetapi kalian kaum yang sedang diuji dengan kesenangan dan musibah, dengan kebaikan dan keburukan, ketaatan dan kederhakaan.

Agar Dia melihat adakah kita berhenti dan bertaubat atau tidak? Makna lahiriah firmanNya, "Tuftanun" ertinya kalian sedang dibinasakan secara beransur-ansur melalui kesesatan yang kalian kerjakan.

"48. Dan ada di kota itu sembilan kaum mereka membuat kerosakan di bumi dan mereka tidak berbuat kebaikan." 

Di kota kaum Samud itu, menurut ahli tafsir iaitu kota Al Hijr, ada sembilan orang lelaki. Sesungguhnya disebutkan hanya sembilan orang yang mewakili kaum Samud semuanya, kerana mereka adalah para pemimpin dan para pembesar kaum Samud.

Sifat mereka mengadakan kerosakan di bumi dengan perbuatan maksiat, dan tidak ada maksud untuk mengadakan perbaikan dengan melakukan ketaatan. Mereka telah sedia memusuhi Saleh a.s. dan mencela agamanya serta mengajak kaumnya agar bersikap sama seperti mereka.

Merekalah yang menyembelih unta Nabi Saleh, iaitu merekalah yang menyarankan agar unta itu disembelih (semoga Allah melaknat mereka) dan ternyata usulan mereka itu dilaksanakan.

Nama kesembilan orang tersebut ialah Da'ma, Da'im, Harma, Harim, Da-ab, Sawab, Riyab, Mista', dan Qaddar ibnu Salif, penyembelih unta. Dialah yang melakukan penyembelihan terhadap unta Nabi Saleh dengan tangannya sendiri.

"49. Mereka berkata, "Bersumpahlah kalian dengan Allah, sungguh kita akan menyerangnya di malam hari dan keluarganya,""

Mereka berkata antara sesama mereka, "Bersumpahlah kalian dengan nama Allah, bahawa kita pasti akan menyerang dia dengan tiba-tiba bersama keluarganya pada malam hari." Mereka bersumpah dan berjanji setia di antara mereka untuk membunuh Saleh a.s. dan orang-orang yang mereka jumpai bersamanya di malam hari dengan sembunyi-sembunyi.

"kemudian sungguh kita katakan kepada warisnya kita tidak menyaksikan kebinasaan keluarganya, dan sungguh kita sungguh orang-orang yang benar." 

Kemudian kita akan mengatakan kepada ahli warisnya bahawa kita tidak menyaksikan kebinasaan keluarganya itu, sehingga kita tidak mengetahui siapa yang membunuh mereka. Sesungguhnya kita adalah orang-orang yang benar.

"50. Dan mereka membuat makar makar, dan Kami membuat makar makar dan mereka tidak menyedari." 

Mereka pun merancangkan tipu daya dengan sungguh-sungguh, dan Kami pun merancangkan tipu daya juga. Iaitu dengan memberikan pertolongan kepada Saleh a.s., memudahkan urusannya dan membinasakan kaumnya yang mendustakan. Sedangkan mereka tidak menyedari.

Mereka belum sempat melakukan rencana itu kerana telah lebih dulu dibinasakan Allah, begitu juga kaum mereka. Allah membalas tipu daya mereka dan menjadikan mereka sendiri yang terjerumus ke dalam perangkapnya sendiri.

Muhammad ibnu Ishaq mengatakan bahawa kesembilan orang itu setelah menyembelih unta Nabi Saleh berkata, "Marilah kita pergi untuk membunuh Saleh. Jika dia benar (seorang nabi), bererti kita mendahuluinya sebelum kita tertimpa azab. Dan jika dia dusta, bererti kita susulkan dia bersama untanya."

Lalu mereka mendatanginya di malam hari di rumah keluarganya. Tetapi sebelum niat mereka tercapai, para malaikat menghujani mereka dengan batu. Setelah teman-teman mereka merasakan bahawa teman mereka yang sembilan orang itu datang terlambat kepada mereka maka mereka mendatangi rumah Saleh a.s., mereka menjumpai kesembilan orang itu telah mati dalam keadaan kepalanya pecah semuanya kerana tertimpa batu-batuan. Lalu mereka berkata kepada Saleh a.s., "Kamu telah membunuh mereka."

Ketika mereka hendak menyerang Saleh a.s., maka keluarga Saleh a.s. bangkit menghalang-halangi mereka dengan menyandang senjata lengkap untuk membelanya. Lalu mereka berkata kepada kaumnya, "Demi Allah, kalian jangan membunuhnya, dia telah menjanjikan kepada kalian bahawa azab akan datang menimpa kalian dalam tiga hari ini. Jika dia benar, bererti Tuhan sangat murka terhadap kalian. Dan jika dia dusta, maka terserah kalian apa yang hendak kalian lakukan terhadapnya." Maka pada malam itu juga mereka pulang ke rumah masing-masing.

Abdurrahman ibnu Ibnu Hatim mengatakan bahawa setelah mereka menyembelih unta itu, Saleh a.s. berkata kepada mereka: Bersukarialah kalian di rumah kalian selama tiga hari, itu adalah janji yang tidak dapat didustakan." Mereka mengatakan, "Saleh menduga bahawa dia akan selesai dari kita tiga hari kemudian, padahal kita akan menyelesaikannya beserta keluarganya sebelum tiga hari."

Saleh a.s. mempunyai masjid di Al Hijr yang terletak di salah satu lereng bukit yang ada di sana, dia biasa mengerjakan solatnya di masjid itu. Maka kaumnya keluar menuju ke sebuah gua yang ada di tempat itu di suatu malam, lalu mereka berkata, "Jika dia datang untuk solat, kita bunuh dia, lalu kita pulang seusai membunuhnya dan kita jumpai ahli warisnya, sesudah itu bererti kita telah membereskan mereka semuanya."

Tetapi Allah mengirimkan kepada mereka batu besar dari atas bukit tepat di atas mereka. Karena takut akan tertimpa batu besar itu, maka mereka masuk ke dalam gua itu dan batu besar itu menutup pintu gua mereka berada, sehingga kaum mereka sendiri tidak mengetahui di mana mereka berada, juga tidak mengetahui apa yang telah menimpa mereka.

Allah mengazab mereka yang sembilan orang itu di dalam gua tersebut, sedangkan kaum yang lainnya di tempat mereka berada, dan Allah menyelamatkan Saleh a.s. bersama para pengikutnya.

"51. Maka perhatikanlah bagaimana ada kesudahan tipu daya mereka, bahawasanya Kami binasakan mereka dan kaum mereka semuanya." 

Maka perhatikanlah bagaimana akibat dari tipu daya mereka. Kami membinasakan mereka dan kaum mereka semuanya. Datang kepada mereka suara keras sebagai azab dan mereka dibinasakan semuanya. Ambillah pelajaran, maksud dan tujuan mereka tidaklah tercapai.

"52. Maka itulah rumah-rumah mereka roboh kerana mereka zalim." 

Maka itulah rumah-rumah mereka dalam keadaan runtuh dan kosong disebabkan kezaliman mereka. Tidak ada seorang pun di dalamnya kerana mati semuanya. Dinding-dindingnya roboh menimpa atapnya, penghuninya telah tiada dan tidak ada lagi yang singgah di sana. Inilah akibat kezaliman mereka, berupa syirik kepada Allah, mendustakan nabi mereka dan melakukan berbagai kemaksiatan.

"Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ayat bagi kaum yang mengetahui." 

Sesungguhnya pada pembinasaan dan penghancuran mereka itu terdapat tanda kekuasaan Allah dan pelajaran bagi kaum yang mengetahui hakikat sesuatu. Mereka memikirkan peristiwa-peristiwa yang dialami para waliNya dan musuh-musuhNya.

Mereka mengetahui, bahawa akibat dari perbuatan zalim adalah kehancuran dan kebinasaan, dan bahawa akibat iman dan keadilan adalah keselamatan dan kemenangan. Itu adalah sunatullah terhadap orang-orang yang mendustakan.

"53. Dan Kami selamatkan orang-orang yang beriman, dan mereka bertakwa." 

Kami selamatkan orang-orang yang beriman, iaitu Saleh a.s. dan orang-orang yang beriman bersamanya. Mereka itu sentiasa bertakwa, iaitu menjaga diri dari syirik dan perbuatan maksiat, serta mengerjakan ketaatan kepada Allah dan RasulNya.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...