Rabu, 25 Mac 2020

4:106-109 Tafsir Surah An Nisa, ayat 106-109.

وَاسْتَغْفِرِ اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ غَفُورًا رَحِيمًا (١٠٦) وَلا تُجَادِلْ عَنِ الَّذِينَ يَخْتَانُونَ أَنْفُسَهُمْ إِنَّ اللَّهَ لا يُحِبُّ مَنْ كَانَ خَوَّانًا أَثِيمًا (١٠٧) يَسْتَخْفُونَ مِنَ النَّاسِ وَلا يَسْتَخْفُونَ مِنَ اللَّهِ وَهُوَ مَعَهُمْ إِذْ يُبَيِّتُونَ مَا لا يَرْضَى مِنَ الْقَوْلِ وَكَانَ اللَّهُ بِمَا يَعْمَلُونَ مُحِيطًا (١٠٨) هَا أَنْتُمْ هَؤُلاءِ جَادَلْتُمْ عَنْهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا فَمَنْ يُجَادِلُ اللَّهَ عَنْهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَمْ مَنْ يَكُونُ عَلَيْهِمْ وَكِيلا   (١٠٩)

Allah s.w.t. berfirman,

"106. Dan mohon ampunlah kepada Allah, sesungguhnya Allah Dia Maha Pengampun Maha Penyayang." 

Mohonlah ampun kepada Allah terhadap kesalahan yang telah kamu lakukan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun bagi orang yang meminta ampun kepadaNya, bertaubat dan kembali kepadaNya, dan Dia akan memberinya taufiq untuk beramal soleh setelahnya. Dia Maha Penyayang.

"107. Dan janganlah kamu berdebat orang-orang yang mengkhianati diri mereka. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang dia berkhianat bergelimang dosa." 

Janganlah kamu berdebat untuk membela orang-orang yang mengkhianati dirinya dengan maksiat. Dalam ayat ini terdapat larangan berdebat untuk membela orang yang bersalah, atau orang yang terkena hukuman baik hukuman had maupun ta'zir. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang selalu berkhianat dan bergelimang dosa.

"108. Mereka bersembunyi dari manusia, dan mereka tidak bersembunyi dari Allah," 

Mereka dapat bersembunyi dari manusia, tetapi mereka tidak dapat bersembunyi dari Allah. Ayat ini mengingkari perbuatan orang-orang munafik, kerana mereka menyembunyikan keburukan-keburukannya dari mata manusia, agar manusia tidak ingkar terhadap mereka (percaya kepada mereka), tetapi mereka berani terang-terangan melakukan hal tersebut terhadap Allah, kerana Allah melihat semua rahsia mereka dan mengetahui apa yang terkandung di dalam hati sanubari mereka.

"dan Dia bersama mereka, ketika mereka menetapkan di malam hari apa yang Allah tidak meridhai dari perkataan." 

Kerana Allah bersama mereka, ketika pada suatu malam mereka menetapkan keputusan rahsia yang tidak diridhaiNya. Hal ini muncul kerana kelemahan iman dan kurangnya keyakinan, sehingga rasa takut kepada manusia lebih besar daripada rasa takut kepada Allah.

Oleh kerananya mereka berusaha mencari cara, baik yang mubah atau yang haram agar tidak terbuka aibnya di tengah-tengah manusia, mereka tidak peduli bahawa Allah melihat dan menyaksikan mereka.

Padahal Dia bersama mereka dengan ilmuNya, di mana Dia mengetahui seluk-belok mereka, khususnya ketika mereka merancangkan makar jahat, iaitu rancangan membersihkan orang yang bersalah dan melemparkan kesalahan kepada orang yang tidak bersalah serta berusaha agar Beliau melakukan apa yang mereka rancangkan.

"Dan Allah terhadap apa yang mereka kerjakan Maha Meliputi."

Adalah Allah Maha Meliputi ilmu atau pengetahuanNya terhadap apa yang mereka kerjakan. Namun demikian Dia tidak segera menghukum mereka, bahkan menundanya dan menawarkan taubat kepada mereka serta memperingatkan mereka untuk berhenti dari dosa, kerana hal itu menyebabkan mereka mendapat hukuman yang berat.

"109. Beginilah kalian, kalian berdebat dengan mereka di kehidupan dunia."

Beginilah kalian, kamu sekalian adalah orang-orang yang berdebat untuk membela mereka dalam kehidupan dunia ini.

Misalnya mereka menang dalam perkaranya berkat apa yang mereka kemukakan atau berkat alasan-alasan yang mereka ajukan kepada para hakim yang menjalankan tugasnya menurut apa yang ada pada lahiriahnya saja, walaupun mereka itu dianggap beribadah di dalam pekerjaannya.

"Maka barang siapa yang mendebat Allah, mereka hari kiamat?" 

Maka siapakah yang akan mendebat Allah untuk membela mereka pada hari kiamat? Apakah yang akan dilakukan oleh mereka kelak di hari kiamat di hadapan peradilan Allah s.w.t. yang mengetahui semua rahsia dan yang tidak tampak? Siapakah yang akan membela mereka pada hari kiamat itu untuk memperkuat pengakuan mereka?

Siapakah yang berani menentang Allah ketika hujah telah mengenai mereka? Siapakah yang berani menentang Allah; Tuhan yang mengetahui segala yang rahsia dan yang tersembunyi? Siapakah yang berani menentang Allah; Tuhan yang mengadakan saksi kuat yang tidak mungkin diingkari; lisan, tangan dan kaki dijadikan saksi? Tiada seorang pun yang dapat menolong mereka.

"Atau siapakah dia menjadi atas mereka pelindung?"

Atau siapakah yang menjadi pelindung mereka terhadap siksa Allah? Dalam ayat ini terdapat bimbingan agar seseorang membandingkan antara kepentingan dunia yang didapatkan dari meninggalkan perintah dan mengerjakan larangan dengan hilangnya pahala di akhirat yang dan hukuman yang akan diperoleh.

Oleh kerana itu, ketika dirinya diperintahkan oleh hawa nafsunya meninggalkan perintah Allah, dia berkata kepada dirinya, "Mengapa kamu meninggalkan perintahNya, apa manfaat yang kamu dapat dari meninggalkan perintah?" Betapa banyak pahala di akhirat yang luput bagi kamu?" Bahkan kerana meninggalkan perintah itu, kamu mendapatkan kesengsaraan, kerugian dan kekecewaan."

Begitu juga apabila dirinya diajak kepada kesenangan-kesenangan yang haram, dia berkata kepada dirinya, "Ya, kamu memang mengerjakan perbuatan yang kamu sukai, namun kesenangannya hanya sementara, dan setelahnya kesedihan, penderitaan dan penyesalan, tidak mendapatkan pahala dan malah mendapatkan siksa."

Cukuplah sebahagian dari akibat itu membuat orang yang berakal berhenti dari mengerjakannya. Memikirkan hal ini termasuk sesuatu yang paling bermanfaat bagi seorang hamba, dan seperti inilah orang yang berakal secara hakiki, berbeda dengan orang yang mengaku berakal, namun tidak seperti itu, sehingga dia mendahulukan kesenangan sementara daripada kesenangan yang kekal.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...