Selasa, 12 Mei 2020

2:231-232 Tafsir Surah Al Baqarah, ayat 231-232.

وَإِذَا طَلَّقْتُمُ النِّسَاءَ فَبَلَغْنَ أَجَلَهُنَّ فَأَمْسِكُوهُنَّ بِمَعْرُوفٍ أَوْ سَرِّحُوهُنَّ بِمَعْرُوفٍ وَلا تُمْسِكُوهُنَّ ضِرَارًا لِتَعْتَدُوا وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ فَقَدْ ظَلَمَ نَفْسَهُ وَلا تَتَّخِذُوا آيَاتِ اللَّهِ هُزُوًا وَاذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَمَا أَنْزَلَ عَلَيْكُمْ مِنَ الْكِتَابِ وَالْحِكْمَةِ يَعِظُكُمْ بِهِ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ (٢٣١) وَإِذَا طَلَّقْتُمُ النِّسَاءَ فَبَلَغْنَ أَجَلَهُنَّ فَلا تَعْضُلُوهُنَّ أَنْ يَنْكِحْنَ أَزْوَاجَهُنَّ إِذَا تَرَاضَوْا بَيْنَهُمْ بِالْمَعْرُوفِ ذَلِكَ يُوعَظُ بِهِ مَنْ كَانَ مِنْكُمْ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ ذَلِكُمْ أَزْكَى لَكُمْ وَأَطْهَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لا تَعْلَمُونَ (٢٣٢) 

Allah s.w.t. berfirman, 

"231. Dan apabila kalian talak isteri-isteri lalu mereka sampai masanya, maka tahanlah mereka dengan cara yang ma'ruf" 

Apabila kalian menalak isteri-isteri kalian, iaitu talak raj'i (masih boleh rujuk), baik sekali atau dua kali, lalu mereka mendekati akhir iddahnya, maka rujukilah mereka dengan cara yang baik, iaitu dengan niat bersedia memenuhi hak isteri sesuai cara yang dianggap baik oleh syara' maupun 'uruf (kebiasaan yang berlaku).

"atau ceraikanlah mereka dengan cara yang ma'ruf."

Atau ceraikanlah mereka dengan cara yang baik juga, iaitu dengan membiarkan sampai habis masa 'iddahnya.

"Dan janganlah kalian menahan mereka kemudaratan, untuk kalian melampaui batas."

Janganlah kalian rujuk mereka untuk memberi kemudaratan, kerana dengan demikian kalian menganiaya mereka. Janganlah kalian rujuk mereka dengan maksud jahat untuk menzalimi mereka. Umpamanya, memaksa mereka minta cerai dengan cara khulu' atau membiarkan mereka hidup terkatung-katung.

"Dan barang siapa yang berbuat demikian, maka sungguh dia telah menzalimi dirinya."

Barang siapa berbuat demikian, maka sungguh dia telah berbuat zalim terhadap dirinya sendiri kerana telah melanggar perintah Allah s.w.t. 

"Dan janganlah kalian menjadikan ayat-ayat Allah ejekan." 

Janganlah kalian jadikan hukum-hukum Allah sebagai permainan. Allah s.w.t. telah menerangkan aturan-aturanNya dengan jelas, di mana maksud daripadanya adalah agar diketahui dan diamalkan, agar berjalan di atas aturan itu dan tidak melanggarnya, kerana Allah s.w.t. tidaklah menurunkan main-main, bahkan menurunkannya dengan hak, benar dan serius. 

Allah s.w.t. melarang menjadikan ayat-ayatNya sebagai permainan, sehingga berani melanggarnya, tidak mahu mengikuti kewajibannya. Termasuk dalam hal ini adalah merujuk atau mencerai tidak dengan cara yang ma'ruf (seperti dengan maksud menimpakan madharat), banyak melakukan talak, atau menggabungkan tiga talak sekaligus, padahal Allah s.w.t. memisahkannya satu persatu kerana sayangNya dan keinginanNya untuk memberikan maslahat atau yang terbaik bagi suami dan isteri.

"Dan ingatlah nikmat Allah atas kalian" 

Ingatlah nikmat Allah kepada kalian berupa agama Islam dan penjelasan secara rinci hukum-hukumNya. Dia telah mengutus seorang rasul yang membawa hidayah dan keterangan-keterangan kepada kalian.

Ingatlah baik dengan lisan (seperti memuji dan menyanjungNya), dengan hati (mengakuinya) maupun dengan anggota badan (dengan mengarahkan anggota badannya untuk menjalankan perintah Allah).

"dan apa yang Dia turunkan atas kalian dari Al Kitab dan Al Hikmah." 

Dan apa yang telah diturunkan Allah kepada kalian, iaitu Al Kitab (Al Qur'an) dan Al Hikmah (As Sunnah). 

"Dia mengajarkan kalian dengannya." 

Allah memberi pengajaran kepada kalian dengan apa yang diturunkanNya itu. Dia memerintahkan, melarang dan memperingatkan kalian agar jangan melakukan perbuatan-perbuatan yang diharamkan.

"Dan bertakwalah kalian kepada Allah"

Bertakwalah kepada Allah iaitu dalam semua amal perbuatan yang kalian kerjakan dan hal-hal yang kalian tinggalkan.

"dan ketahuilah kalian, sungguh Allah atas sesuatu Maha Mengetahui."

Ketahuilah bahwasanya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. Tiada sesuatu pun yang samar bagiNya dari semua urusan kalian, baik yang tersembunyi maupun yang terang-terangan; dan kelak Dia akan memberikan balasannya kepada kalian atas perbuatan tersebut.

Saudara perempuan Ma'qal ibnu Yasar ditalak oleh suaminya. Lalu suaminya membiarkannya hingga habislah masa idah isterinya itu. Setelah itu dia datang lagi melamarnya, maka Ma'qal menolaknya. Lalu turunlah ayat berikut, iaitu firmanNya, "maka janganlah kalian (para wali) menghalangi mereka untuk menikah suami-suami mereka." (Al Baqarah: 232)

"232. Dan apabila kalian menalak isteri-isteri, lalu mereka telah sampai masa mereka, maka janganlah kalian menghalangi mereka untuk menikah suami-suami mereka," 

Apabila kalian menalak isteri-isteri kalian, iaitu belum sampai tiga kali talak, lalu habis iddahnya tanpa dirujuk, maka janganlah kalian (para wali) menghalangi mereka menikah dengan calon suaminya, iaitu menikah lagi dengan bekas suami dengan akad yang baru atau dengan lelaki yang lain.

"apabila mereka saling rela di antara mereka dengan cara yang ma'ruf."

Apabila telah terdapat ketetapan dan terjalin kesesuaian di antara mereka dengan cara yang baik. 

Larangan ini yang kalian dilarang melakukannya, iaitu para wali mencegah wanita mereka untuk berkahwin dengan bekas suaminya masing-masing bila mereka saling rela dengan cara yang ma'ruf, merupakan nasihat, perintah dan hal yang perlu ditanggapi.

"Itulah dinasihatkan dengannya orang yang dia dari kalian beriman kepada Allah dan hari akhir."

Itulah yang dinasihatkan kepada orang-orang yang beriman di antara kalian kepada Allah dan hari kemudian. Iaitu kepada orang-orang yang beriman kepada syariat (hukum) Allah dan takut kepada ancaman serta azabNya di akhirat serta pembalasan yang akan terjadi padanya.

"Demikian itu lebih suci bagi kalian dan lebih bersih."

Bila kalian (para wali) mengikuti syariat Allah dalam masalah mengembalikan wanita kalian kepada suaminya masing-masing, dan meninggalkan sikap fanatismenya, atau sikap tidak menghalangi dan memberikan kesempatan kepada mereka untuk menikah lagi, maka hal ini lebih baik bagi kalian dan lebih suci untuk hati kalian.

"Dan Allah mengetahui," 

Allah mengetahui hal yang terbaik bagi kalian. Iaitu tentang maslahat-maslahat yang terkandung di dalam apa yang Dia perintahkan dan apa yang Dia larang.

"dan kalian tidak mengetahui."

Sedangkan kalian tidak mengetahui kebaikan dari apa yang kalian lakukan dan apa yang tidak kalian lakukan. Oleh kerana itu, ikutilah perintahNya.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...