Rabu, 3 Jun 2020

114:1-6 Tafsir Surah An Nas, ayat 1-6.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ (١) مَلِكِ النَّاسِ (٢) إِلَهِ النَّاسِ (٣) مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ (٤) الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ (٥) مِنَ الجِنَّةِ وَ النَّاسِ (٦) 

Allah s.w.t. berfirman, 

"1. Katakanlah, "Aku berlindung kepada Tuhan manusia.""

Aku meminta perlindungan kepada Allah Tuhan yang memelihara dan menguasai manusia. 

"2. Raja manusia."

Raja manusia. 

"3. Tuhan manusia."

Sembahan manusia,

Ketiga ayat yang pertama merupakan sebahagian dari sifat-sifat Allah s.w.t. iaitu sifat Rububiyah (Tuhan), sifat Al Mulk (Raja), dan sifat Uluhiyyah (Yang disembah). Dia adalah Tuhan segala sesuatu, Yang memilikinya dan Yang disembah oleh semuanya. Maka segala sesuatu adalah makhluk yang diciptakanNya dan milikNya serta menjadi hambaNya.

Orang yang memohon perlindungan diperintahkan agar dalam permohonannya itu menyebutkan sifat-sifat tersebut agar dihindarkan dari kejahatan godaan yang bersembunyi, iaitu syaitan yang selalu mendampingi manusia. 

"4. Dari kejahatan bisikan yang bersembunyi."

Dari kejahatan bisikan syaitan yang biasa bersembunyi. Syaitan merupakan sumber keburukan. Di antara fitnah dan keburukannya adalah suka membisikkan kejahatan dalam diri manusia, ia perbagus sesuatu yang buruk kepada manusia, dan memperburuk sesuatu yang sebenarnya baik, ia mendorong manusia mengerjakan keburukan dan melemahkan manusia mengerjakan kebaikan.

Syaitan disebut Khannas, kerana ia menjauh dari hati manusia ketika manusia ingat kepada Allah s.w.t. dan meminta perlindungan kepadaNya agar dihindarkan darinya. Sebaliknya, ketika manusia lupa mengingat Allah, maka syaitan akan mendatanginya dan membisikkan hatinya.

Sesungguhnya tiada seorang manusia pun melainkan mempunyai qarin (pendamping)nya dari kalangan syaitan yang menghiasi perbuatan-perbuatan fahisyah hingga kelihatan bagus olehnya. 

Syaitan itu juga tidak segan-segan mencurahkan segala kemampuannya untuk menyesatkannya melalui bisikan dan godaannya, dan orang yang terhindar dari bisikannya hanyalah orang yang dipelihara oleh Allah s.w.t.

Rasulullah s.a.w. bersabda, "Tiada seorang pun dari kamu melainkan telah ditugaskan terhadapnya qarin (teman setan) yang mendampinginya." Mereka bertanya, "Juga termasuk engkau, ya Rasulullah?" Beliau s.a.w. menjawab, "Ya, hanya saja Allah membantuku dalam menghadapinya; akhirnya ia masuk Islam, maka ia tidak memerintahkan kepadaku kecuali hanya kebaikan." 

Safiyyah berkunjung kepada Nabi s.a.w. yang saat itu sedang i'tikaf, lalu Beliau keluar bersamanya di malam hari untuk menghantarkannya pulang ke rumahnya. Kemudian Nabi s.a.w. bersua dengan dua orang lelaki dari kalangan Ansar. Di saat melihat Nabi s.a.w., bergegaslah keduanya pergi dengan cepat. Maka Rasulullah s.a.w. bersabda, "Perlahan-lahanlah kamu berdua, sesungguhnya dia adalah Safiyyah binti Huyayyin." Maka keduanya berkata, "Subhanallah, ya Rasulullah." Rasulullah s.a.w. bersabda, "Sesungguhnya syaitan itu mengalir ke dalam tubuh anak Adam melalui aliran darahnya. Dan sesungguhnya aku merasa khuatir jika dilemparkan sesuatu (prasangka buruk) ke dalam hati kamu berdua."

Diceritakan sebuah hadis dari orang yang pernah dibonceng oleh Nabi s.a.w. Dia mengatakan bahawa di suatu ketika keldai yang dikendarai oleh Nabi s.a.w. tersandung, maka aku berkata, "Celakalah syaitan itu." Maka Nabi s.a.w. bersabda, "Janganlah engkau katakan, "Celakalah syaitan.” Kerana sesungguhnya jika engkau katakan, "Celakalah syaitan, "maka ia menjadi bertambah besar, lalu mengatakan, "Dengan kekuatanku, aku kalahkan dia.” Tetapi jika engkau katakan, "Bismillah, "maka mengecillah ia hingga menjadi sekecil lalat.

Hati itu manakala ingat kepada Allah, syaitan menjadi mengecil dan terkalahkan. Tetapi jika dia tidak ingat kepada Allah, maka syaitan membesar dan dapat mengalahkannya.

Rasulullah s.a.w. bersabda, "Sesungguhnya seseorang di antara kamu apabila berada di dalam masjid, lalu syaitan datang, lalu syaitan diikat olehnya sebagaimana seseorang mengikat haiwan kendaraannya. Dan jika dia diam (tidak berzikir kepada Allah), maka syaitan berbalik mengikat dan mengekangnya."

Oleh kerana itu, sudah sepatutnya, manusia meminta pertolongan dan perlindungan kepada Allah Tuhan yang mengurus dan mengatur manusia, dimana semua makhluk berada di bawah pengurusanNya dan kepemilikanNya, dan tidak ada satu pun makhluk kecuali Dia yang memegang ubun-ubunnya dan berkuasa terhadapnya.

Juga agar ibadah sempurna, maka sangat diperlukan perlindungan Allah s.w.t. dari kejahatan musuh manusia, iaitu syaitan yang berusaha menghalangi manusia dari beribadah dan hendak menjadikan mereka sebagai pengikutnya agar sama-sama menjadi penghuni neraka.

"5. Yang membisik-bisikkan dalam dada manusia."

Yang membisik-bisikkan kejahatan ke dalam dada manusia.

"6. Dari jin dan manusia."

Dari golongan jin dan manusia. Bisikan jahat yang biasanya sumbernya dari syaitan jin, boleh juga dari syaitan manusia yang telah menjadi walinya.

Selesai tafsir surah An Nas dengan pertolongan Allah, taufiqNya dan kemudahanNya, walhamdulillahi Rabbil 'aalamiin. 

Akhir Juz 30.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...