Isnin, 23 Mei 2016

11:6-7 Tafsir Surah Hud, ayat 6-7.

وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الأرْضِ إِلا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُبِينٍ (٦) وَهُوَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ وَكَانَ عَرْشُهُ عَلَى الْمَاءِ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلا وَلَئِنْ قُلْتَ إِنَّكُمْ مَبْعُوثُونَ مِنْ بَعْدِ الْمَوْتِ لَيَقُولَنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا إِنْ هَذَا إِلا سِحْرٌ مُبِينٌ (٧)

Allah s.w.t. berfirman,

"6. Dan tidak ada dari binatang ternak di bumi kecuali atas Allah rezekinya." 

Allah s.w.t. yang menjamin rezeki makhlukNya yang bernyawa, termasuk semua haiwan yang melata di bumi, yang kecil dan yang besar, di daratan dan di lautan.

"Dan Dia mengetahui tempat berdiamnya dan tempat penyimpanannya. Semuanya dalam kitab yang nyata." 

Allah s.w.t. mengetahui tempat kediamannya di dalam rahim, tempat tinggal atau sarangnya dan sejauh mana perjalanannya di bumi. Dia juga mengetahui tempat penyimpanannya di dalam tulang sulbi, tempat matinya atau kuburnya dan ke manakah tempat kembalinya.

Semuanya itu telah tercatat di dalam suatu Kitab yang nyata di sisi Allah yang menerangkan kesemuanya itu iaitu Lauh Mahfuz.

"7. Dan Dia Yang menciptakan langit dan bumi dalam enam hari, dan ada 'ArasyNya di atas air" 

KekuasaanNya atas segala sesuatu. Allah menceritakan bagaimana permulaan penciptaan makhlukNya. Allah telah ada sebelum segala sesuatu terjadi, tiada sesuatu pun sebelumNya, selainNya, atau bersamaNya. Dia berada di awan yang di bawahnya tidak ada udara dan di atasnya tidak ada udara juga.

Kemudian sesudah itu Dia menciptakan 'ArasyNya (singgasanaNya) yang saat itu berada di atas air. Air itu berada di atas angin. Lalu Allah menulis atau mencatat ketetapan segala sesuatu termasuk takdir-takdir semua makhluk di Lauh Mahfuz.

Kemudian Allah s.w.t. menciptakan langit dan bumi dalam enam hari atau masa dalam jarak masa lima puluh ribu tahun. Awalnya adalah hari Ahad dan akhirnya adalah hari Jumaat. Dia membahagi air itu menjadi dua bahagian; sebahagian dijadikan di bawah 'Arasy, dan air itu adalah lautan yang meluap.

Kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy atau singgasanaNya yang berada di atas langit ke tujuh, mengatur segala urusan dan mengendalikannya sesuai kehendakNya dengan hukum-hukum qadari dan syar’iNya. Singgahsana itu disebut 'Arasy kerana ketinggiannya.

Keadaan 'ArasyNya adalah seperti yang digambarkan oleh Allah s.w.t. sendiri, kerana saat itu tiada lain kecuali air yang di atasnya terdapat 'Arasy, dan di atas 'Arasy adalah Allah s.w.t.

"kerana Dia hendak menguji kalian siapa di antara kalian lebih baik amalnya." 

Allah s.w.t. menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya berupa manfaat dan maslahat bagi manusia adalah untuk menguji mereka, siapakah di antara mereka yang paling taat (paling ikhlas amalnya dan paling sesuai dengan sunnah RasulNya, di mana keduanya merupakan syarat diterimanya amal). Apabila sesuatu amal kehilangan salah satu dari kedua syarat tersebut, maka amal itu batil dan gugur (tidak ada pahalanya).

Allah s.w.t. menciptakan manusia untuk beribadah kepadaNya, barang siapa yang melakukannya maka dia akan beruntung, sebaliknya barang siapa yang berpaling darinya, maka dia akan rugi, dan Allah akan mengumpulkannya di hari pembalasan.

"Dan sungguh jika kamu berkata, "Sesungguhnya kalian akan dibangkitkan setelah mati," nescaya akan berkata orang-orang yang kafir, "Tidaklah ini kecuali sihir yang nyata.""

Jika Nabi Muhammad s.a.w. beritakan kepada orang-orang musyrik Mekah, bahawa Allah kelak akan menghidupkan kembali mereka sesudah mati, sebagaimana Dia memulai penciptaan mereka, nescaya mereka akan mengingkarinya dengan pengingkaran yang keras.

Mereka mengatakan bahawa kebangkitan nanti sama dengan sihir, kebangkitan itu tidak ada sebagaimana sihir itu hanyalah khayalan belaka, tiadalah yang menyebutkan hal tersebut kecuali orang yang telah disihir. Mereka juga mengganggap bahawa Al Quran itu sihir.

Padahal mereka mengetahui bahawa Allah s.w.t. yang menciptakan langit dan bumi, yang menundukkan matahari dan bulan dan yang menciptakan mereka.

Walaupun mengetahui hal tersebut, mereka ingkar kepada hari berbangkit dan hari kembali kelak di hari kiamat.

Kemampuan Allah s.w.t. menghidupkan kembali itu adalah jauh lebih mudah daripada memulai penciptaan. Allah s.w.t. menciptakan dan membangkitkan dari dalam kubur itu hanyalah seperti menciptakan dan membangkitkan satu jiwa saja.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...