Selasa, 28 Jun 2016

67:6-11 Tafsir Surah Al Mulk, ayat 6-11.

وَلِلَّذِينَ كَفَرُوا بِرَبِّهِمْ عَذَابُ جَهَنَّمَ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ (٦) إِذَا أُلْقُوا فِيهَا سَمِعُوا لَهَا شَهِيقًا وَهِيَ تَفُورُ (٧) تَكَادُ تَمَيَّزُ مِنَ الْغَيْظِ كُلَّمَا أُلْقِيَ فِيهَا فَوْجٌ سَأَلَهُمْ خَزَنَتُهَا أَلَمْ يَأْتِكُمْ نَذِيرٌ (٨) قَالُوا بَلَى قَدْ جَاءَنَا نَذِيرٌ فَكَذَّبْنَا وَقُلْنَا مَا نَزَّلَ اللَّهُ مِنْ شَيْءٍ إِنْ أَنْتُمْ إِلا فِي ضَلالٍ كَبِيرٍ (٩) وَقَالُوا لَوْ كُنَّا نَسْمَعُ أَوْ نَعْقِلُ مَا كُنَّا فِي أَصْحَابِ السَّعِيرِ (١٠) فَاعْتَرَفُوا بِذَنْبِهِمْ فَسُحْقًا لأصْحَابِ السَّعِيرِ (١١)

Allah s.w.t. berfirman, 

"6. Dan bagi orang-orang kafir kepada Tuhan mereka azab neraka Jahannam. Dan sangat buruk tempat kembali." 

Orang-orang yang kufur kepada Allah akan mendapat azab di Neraka Jahanam, tempat kembali yang terburuk.

"7. Apabila mereka dilemparkan di dalamnya, mereka mendengar padanya jeritan, dan ia mendidih." 

Mereka dilemparkan ke dalamnya dengan dihinakan dan direndahkan. Mereka mendengar suara jeritan di neraka yang mengerikan, sedang neraka itu menggelegak mendidih membakar mereka.

"8. Hampir-hampir terpecah dari kemarahan." 

Hampir-hampir neraka itu terpecah belah lantaran marah dan dendamnya terhadap orang-orang kafir. Mereka dilemparkan ke dalamnya secara berkumpulan.

"Setiap kali dilempar di dalamnya sekumpulan, bertanya kepada mereka penjaganya, "Belumkah mendatangi kalian pemberi peringatan!"" 

Iaitu Rasul yang membacakan ayat-ayat Tuhan, memberikan amaran atau peringatan akan pertemuan dan azab di hari akhirat. Allah s.w.t. menerapkan keadilan terhadap makhlukNya, Dia hanya mengazab sesudah tegak alasan dan setelah mengutus seorang rasul.

"9. Mereka berkata, "Ya, sungguh datang kepada kami pemberi peringatan, lalu kami dustakan dan kami katakan,  "Allah tidak menurunkan dari sesuatu, tidaklah kalian kecuali dalam kesesatan."""

Mereka mendustakan secara khusus dan secara umum kepada semua yang Allah turunkan. Mereka terang-terangan menyesatkan para rasul yang memberi peringatan, padahal mereka adalah para pemimpin yang memberi petunjuk.

Mereka mengakui bahawa mereka tidak layak mendapat petunjuk, menyalahkan diri sendiri dan menyesali perbuatannya di saat yang tiada gunanya.

"10. Dan mereka berkata, "Sekiranya kami mendengar atau memikirkan peringatan itu tidaklah kami dalam penghuni neraka yang menyala-nyala.""

Sekiranya dahulu mereka mendengar apa yang Allah turunkan, memahami apa yang disampaikan oleh para rasul atau menggunakan akal yang dapat memberi petunjuk untuk mengikuti para rasul, mengarahkannya kepada hakikat segala sesuatu, mengutamakan kebaikan dan mencegah keburukan, nescaya mereka tidak akan terjerumus dan terpedaya ke dalam kekafiran kepada Allah. Tetapi mereka singkirkan jalan-jalan petunjuk sehingga mereka jadi tuli dan tidak berakal lagi.

Berbeda dengan orang-orang yang yakin, berilmu, jujur dan beriman, mereka perkuat keimanan mereka dengan dalil-dalil sam’i (naqli), mereka dengar semua yang datang dari Allah dan yang dibawa Rasulullah s.a.w. dengan mengetahuinya dan mengamalkannya. Mereka juga memperkuat imannya dengan dalil-dalil ‘aqli (akal) sehingga mereka dapat membezakan petunjuk dan kesesatan, baik dan jahat, indah dan buruk.

"11. Maka mereka mengakui akan dosa mereka." 

Iaitu mendustakan para pemberi peringatan.

"Maka kebinasaan bagi penghuni neraka yang menyala-nyala." 

Mereka jauh dari rahmat Allah. Maka kebinasaanlah dan sungguh sengsara bagi mereka kerana tidak memperoleh pahala Allah, menetap terus di neraka yang membakar badan mereka dan menembus sampai ke hati.

Maka Mahasuci Allah yang telah memberikan kurniaNya kepada siapa yang Dia kehendaki dan menelantarkan siapa yang tidak layak memperoleh kebaikan.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...