Isnin, 18 Julai 2016

39:41-42 Tafsir Surah Az Zumar, ayat 41-42

إِنَّا أَنْزَلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ لِلنَّاسِ بِالْحَقِّ فَمَنِ اهْتَدَى فَلِنَفْسِهِ وَمَنْ ضَلَّ فَإِنَّمَا يَضِلُّ عَلَيْهَا وَمَا أَنْتَ عَلَيْهِمْ بِوَكِيلٍ (٤١) اللَّهُ يَتَوَفَّى الأنْفُسَ حِينَ مَوْتِهَا وَالَّتِي لَمْ تَمُتْ فِي مَنَامِهَا فَيُمْسِكُ الَّتِي قَضَى عَلَيْهَا الْمَوْتَ وَيُرْسِلُ الأخْرَى إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ (٤٢)

Allah s.w.t. berfirman, 

"41. Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu Al Kitab untuk manusia dengan kebenaran;"

Allah s.w.t. menurunkan Al Qur'an kepada RasulNya agar Beliau s.a.w. memberi peringatan dengannya. Kitab yang mengandung kebenaran pada berita, perintah dan larangannya. Di dalamnya terdapat hidayah dan penyampai bagi orang yang ingin sampai kepada Allah dan tempat istimewaNya iaitu syurga, dan dengan Al Qur’an tegaklah hujjah kepada alam semesta.

"maka barang siapa yang mendapat petunjuk, maka untuk dirinya,"

Manfaat dari petunjuk itu kembali kepada dirinya sendiri.

"dan barang siapa yang sesat, maka sungguh hanyalah dia sesat atas dirinya," 

Setelah jelas petunjuk baginya, kerugian dari perbuatannya itu menimpa dirinya sendiri. Hal itu, tidaklah merugikan Allah sedikit pun.

"dan tidaklah kamu atas mereka bertanggung jawab."

Nabi Muhammad s.a.w. hanyalah seorang pemberi peringatan yang menyampaikan apa yang diperintahkan kepadanya, bukanlah yang menjaga dan menghisab amal mereka atau memaksa agar mereka mendapat petunjuk. Allah lah yang menghisab amalan mereka.

"42. Allah mewafatkan jiwa ketika matinya" 

Allah s.w.t. mengatur seluruh alam wujud ini menurut apa yang dikehendakiNya. Dialah yang mematikan manusia dengan menugaskan para malaikat pencabut nyawa untuk mencabut ruh mereka dari tubuhnya. Ini disebut kematian kubra (besar).

Dia sendiri yang mengurus hamba-hambaNya disaat mereka jaga dan tidur, disaat mereka hidup dan mati. Perbuatan itu disandarkan kepada DiriNya tidaklah menafikan bahawa Dia telah menyerahkan pekerjaan itu kepada malaikat maut dan para pembantunya.

Allah s.w.t. menyandarkan berbagai perkara kepada DiriNya kerana Dia adalah Pencipta dan Pengaturnya. Dia menyandarkannya kepada sebab-sebabnya kerana sunnah dan hikmahNya Dia mengadakan sebab untuk semua perkara.

"dan yang belum mati dalam tidurnya;" 

Tidur adalah kematian sughra (kecil), Dia menahan nyawa orang yang belum mati ketika tidurnya.

Rasulullah s.a.w. bersabda, "Apabila seseorang di antara kalian menempati peraduannya, hendaklah terlebih dahulu menyapu tempat tidurnya dengan bahagian dalam kainnya, kerana sesungguhnya dia tidak mengetahui kotoran apa yang telah ditinggalkannya pada peraduannya itu. Kemudian hendaklah ia mengucapkan doa, "Dengan menyebut nama Engkau, ya Tuhanku, aku letakkan bahuku dan dengan menyebut nama Engkau aku mengangkat (membangunkan)nya. Jika Engkau memegang jiwaku, maka kasihanilah ia; dan jika Engkau melepaskannya, maka peliharalah ia sebagaimana Engkau memelihara hamba-hambaMu yang soleh."

Ruh orang-orang yang mati dicabut bila mereka mati, begitu juga ruh orang-orang yang hidup dicabut bila mereka tidur, lalu mereka saling kenal menurut apa yang telah dikehendaki oleh Allah s.w.t.

"maka Dia menahan yang Dia telah tetapkan atasnya kematian dan Dia melepaskan yang lain sampai waktu yang ditentukan." 

Ruh orang-orang yang mati ditahan Allah dan tidak dapat kembali kepada tubuhnya. Orang-orang yang tidak mati hanya tidur saja. Ruhnya dilepaskan dan kembali semula kepada tubuhnya dan terus hidup sampai sempurna rezeki dan ajalnya. Tidak pernah terjadi kekeliruan dalam hal ini.

Ruh atau nyawa adalah tubuh yang berdiri sendiri berbeda dengan tubuh badan (lahiriah/jasmani manusia), dan ruh tersebut diciptakan dan diatur Allah.

Allah bertindak padanya pada saat wafat, pada saat memegangnya dan pada saat melepaskannya. Ruh orang yang hidup dan orang yang mati dapat saling bertemu di alam barzakh, berkumpul dan berbincang-bincang, lalu Allah melepaskan ruh orang yang masih hidup dan menahan ruh orang yang telah mati.

"Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ayat-ayat bagi kaum mereka yang berfikir."

Yang berkuasa melakukan hal itu, maka bererti berkuasa juga membangkitkan manusia yang telah mati, namun orang-orang kafir tidak memikirkannya.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...