Isnin, 8 Ogos 2016

17:12-14 Tafsir Surah Al Isra, ayat 12-14.

وَجَعَلْنَا اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ آيَتَيْنِ فَمَحَوْنَا آيَةَ اللَّيْلِ وَجَعَلْنَا آيَةَ النَّهَارِ مُبْصِرَةً لِتَبْتَغُوا فَضْلا مِنْ رَبِّكُمْ وَلِتَعْلَمُوا عَدَدَ السِّنِينَ وَالْحِسَابَ وَكُلَّ شَيْءٍ فَصَّلْنَاهُ تَفْصِيلا (١٢) وَكُلَّ إِنْسَانٍ أَلْزَمْنَاهُ طَائِرَهُ فِي عُنُقِهِ وَنُخْرِجُ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ كِتَابًا يَلْقَاهُ مَنْشُورًا (١٣) اقْرَأْ كِتَابَكَ كَفَى بِنَفْسِكَ الْيَوْمَ عَلَيْكَ حَسِيبًا (١٤)

Allah s.w.t. berfirman,

"12. Dan Kami jadikan malam dan siang dua ayat," 

Perbedaan dan silih bergantinya siang dan malam hari, sejak Allah s.w.t. menciptakan keduanya adalah dua perkara yang menjadi tanda kekuasaanNya, luasnya rahmatNya dan hanya Dia saja yang berhak diibadahi.

"lalu Kami hapuskan ayat malam" 

Tanda malam ialah rembulan atau gelapnya malam hari. Dia hapuskan cahaya siang dengan kegelapan malam agar manusia dapat berehat dengan tenang di malam hari. Kemudian Dia hapuskan kegelapan malam.

"dan Kami jadikan ayat siang terang, agar kalian mencari kurnia dari Tuhan kalian," 

Tanda siang hari ialah matahari atau terangnya siang hari. Manusia bertebaran untuk mencari penghidupan, bekerja, berniaga, belajar, melakukan perjalanan dan sebagainya.

"dan agar kalian mengetahui bilangan tahun dan perhitungan." 

Dengan bergantinya malam dan siang, berbedanya sinar matahari dan cahaya rembulan, berubahnya keadaan bulan dan ditetapkanNya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, manusia dapat mengetahui bilangan hari, minggu, bulan, dan tahun.

Dengan itu manusia mengetahui berlalunya masa yang telah ditetapkan untuk beribadah, muamalat, pembayaran gaji, hutang, sewa-menyewa serta lain-lainnya. Lalu dibuat perancangan terhadap hal yang bermaslahat.

Jikalau semua waktu sama saja, tidak ada perbedaannya sampai hari kiamat, maka tentulah hal-hal ini tidak dapat diketahui.

"Dan tiap-tiap sesuatu Kami jelaskannya dengan cukup jelas."

Segala yang diperlukan telah diterangkan agar yang hak dan yang batil dapat dibedakan. Maka hendaknya digunakan masa atau umur yang diberikan dengan sebaik-baiknya.

"13. Dan tiap-tiap manusia Kami gantungkan catatan amalnya pada lehernya." 

Maksudknya ialah amal perbuatannya. Di leher setiap manusia semasa lahir, dikalungkan seperti rantai selembar catatan yang tertulis samada ia orang yang bahagia atau celaka. Disebutkan leher kerana leher merupakan anggota tubuh manusia yang tidak ada duanya dalam tubuhnya.

Barang siapa yang telah ditetapkan atas sesuatu, apa yang dikerjakannya baik atau buruk, merupakan suatu ketetapan atas diri pelakunya, melekat pada dirinya tidak berpindah kepada yang lain. Maka ia tidak dapat menghindarkan diri darinya. Maka tiada penyakit dan tiada kesialan kepada sesiapa pun.

Apabila seorang mukmin sakit, maka para malaikat berkata, "Wahai Tuhan kami, hambaMu si Fulan telah Engkau tahan.” Allah s.w.t. berfirman, "Tetapkanlah baginya amal perbuatan yang semisal dengan amal kebiasaannya hingga ia sembuh atau mati."

Disebelahnya ada Malaikat pengawas yang sentiasa hadir. Satu di sebelah kanan mencatat semua amal baik, dan yang lain di sebelah kiri mencatat semua amal buruk. Mereka mengetahui dan mencatat setiap niat, ucapan dan perbuatan.

Amal perbuatan manusia itu, baik dan buruk, kecil dan besar, sejak permulaan usianya hingga akhir hayatnya, semuanya dihimpunkan dan terpelihara dalam catatan mereka sepanjang malam dan siang hari, pagi dan petang.

Maka beramallah sesukamu, sedikit ataupun banyak. Apabila kamu telah mati, maka buku catatanmu itu ditutup, lalu Allah s.w.t. kalungkan di lehermu bersama kamu dalam kuburan.

"Dan Kami akan mengeluarkan baginya hari ini Kiamat Kitab dia menemuinya terbuka." 

Apabila kamu dibangkitkan nanti pada hari kiamat, lalu dikeluarkan bagimu sebuah kitab yang kamu jumpai dalam keadaan terbuka lebar sehingga ia dan orang lain dapat membacanya. Jika ia menerima dari sebelah kanannya, ia orang yang berbahagia; atau dari sebelah kirinya, jika ia orang yang celaka.

"14. Bacalah kitabmu, cukuplah diri kamu sendiri hari ini atas kamu perhitungan." 

Pada hari itu setiap orang membaca kitab catatan amal perbuatannya. Ia dapat membacanya, baik ia boleh membaca atau pun buta huruf (ummi). Diberitakan apa yang telah dikerjakannya dan apa yang dilalaikannya. Bahkan manusia itu menjadi saksi atas dirinya sendiri. Meskipun ia mengemukakan alasan-alasannya. Maha Adillah Allah yang menjadikan dirimu sebagai penghisab terhadap dirimu sendiri.

Masing-masing diri akan dihisab dan mendapat balasannya menurut apa yang dikerjakannya sendiri. Kebaikan dibalas dengan kebaikan, kejahatan dibalas dengan kejahatan. Barang siapa yang mengerjakan kebaikan atau kejahatan seberat zarrah pun, nescaya dia akan nampak balasannya.

Kamu mengetahui bahawa dirimu tidak dianiaya. Dicatatkan atas dirimu hanya apa-apa yang telah kamu kerjakan, kamu ingat segala sesuatu yang telah kamu lakukan. Tiada seorang pun yang lupa terhadap apa yang telah diperbuatnya, walaupun sedikit.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...