Jumaat, 12 Ogos 2016

27:67-75 Tafsir Surah An Naml, ayat 67-75.

وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَئِذَا كُنَّا تُرَابًا وَآبَاؤُنَا أَئِنَّا لَمُخْرَجُونَ (٦٧) لَقَدْ وُعِدْنَا هَذَا نَحْنُ وَآبَاؤُنَا مِنْ قَبْلُ إِنْ هَذَا إِلا أَسَاطِيرُ الأوَّلِينَ (٦٨) قُلْ سِيرُوا فِي الأرْضِ فَانْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُجْرِمِينَ (٦٩) وَلا تَحْزَنْ عَلَيْهِمْ وَلا تَكُنْ فِي ضَيْقٍ مِمَّا يَمْكُرُونَ (٧٠) وَيَقُولُونَ مَتَى هَذَا الْوَعْدُ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ (٧١) قُلْ عَسَى أَنْ يَكُونَ رَدِفَ لَكُمْ بَعْضُ الَّذِي تَسْتَعْجِلُونَ (٧٢) وَإِنَّ رَبَّكَ لَذُو فَضْلٍ عَلَى النَّاسِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لا يَشْكُرُونَ (٧٣) وَإِنَّ رَبَّكَ لَيَعْلَمُ مَا تُكِنُّ صُدُورُهُمْ وَمَا يُعْلِنُونَ (٧٤) وَمَا مِنْ غَائِبَةٍ فِي السَّمَاءِ وَالأرْضِ إِلا فِي كِتَابٍ مُبِينٍ (٧٥)

Allah s.w.t. berfirman menceritakan tentang orang-orang musyrik yang ingkar terhadap adanya hari kebangkitan.

"67. Dan berkata orang-orang yang kafir, "Apakah setelah kita menjadi tanah dan bapa-bapa kita, apakah kita benar-benar akan dikeluarkan?"" 

Mereka mengingkari kebangkitan. Menurut mereka, menganggap mustahil tubuh-tubuh ini dibangkitkan kembali dari kubur sesudah menjadi tulang belulang yang telah hancur. Mereka menyamakan Zat Yang Mahakuasa dengan kemampuan mereka yang lemah. Mereka tidak mengetahui bila tibanya kiamat, mereka lemah pengetahuan, ragu-ragu dan buta tentangnya

"68. Sesungguhnya kami diberi ancaman ini; kami dan bapa-bapa kami dari sebelumnya." 

Sudah lama mereka mendengar peringatan dan ancaman yang mengatakan bahawa tubuh-tubuh ini akan dihidupkan kembali sesudah mati, tetapi mereka tidak pernah melihat kedatangannya, kenyataannya dan tidak pula kejadiannya.

"Tidaklah ini kecuali dongeng-dongeng orang-orang yang terdahulu." 

Ini tidak lain hanyalah dongengan-dongengan orang-orang dahulu kala, yang diambil oleh suatu kaum dari orang-orang yang sebelum mereka melalui kitab-kitab mereka. Sebahagian dari mereka menerimanya dari sebahagian yang lain, padahal tidak ada kenyataannya. 

Mereka mengingkari kebangkitan dan menganggapnya mustahil terjadi. Oleh kerana itulah, rasa takut kepada akhirat hilang dari hati mereka, lalu mereka berani mengerjakan maksiat dan menjadi ringan untuk menolak yang hak (benar), membenarkan yang batil, merasakan manisnya memenuhi syahwat daripada beribadah, sehingga rugi dunia dan akhiratnya.

"69. Katakanlah, "Berjalanlah kalian di bumi, lalu perhatikanlah bagaimana ada kesudahan orang-orang yang berdosa.""

Pergilah kalian ke tempat-tempat yang pernah diutuskan para rasul. Perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang mendustakan para rasul, berita adanya hari berbangkit dan berita-berita lainnya.

Perhatikanlah apa yang telah menimpa mereka dari azab Allah dan pembalasanNya. Kalian akan mendapati kesudahan mereka itu sangat buruk. Allah menimpakan keburukan dan hukuman sesuai dengan keadaan mereka.

Tetapi Allah menyelamatkan utusan-utusanNya serta para pengikut mereka yang beriman. Hal tersebut menunjukkan kebenaran dari apa yang disampaikan oleh para rasul itu.

"70. Dan janganlah kamu bersedih atas mereka, dan janganlah kamu menjadi dalam kesempitan terhadap apa yang mereka tipu dayakan." 

Janganlah kamu mempedulikan atau bersedih terhadap orang-orang yang mendustakan apa yang engkau sampaikan, dan janganlah kamu menyesali perbuatan mereka, serta jangan biarkan dirimu kecewa kerana sikap mereka.

Janganlah dadamu merasa sempit terhadap apa yang mereka tipu dayakan untuk menjerumuskanmu dan menyanggah apa yang engkau sampaikan kepada mereka.

Sesungguhnya Allah akan menyokongmu, menolongmu, membelamu dan memenangkanmu atas orang-orang yang menentang apa yang kamu bawa, baik di timur maupun di barat.

"71. Dan mereka berkata, "Bila ini janji, jika kalian orang-orang yang benar?""

Orang-orang kafir yang mendustakan akhirat dan menganggapnya mustahil mencabar Nabi s.a.w. meminta disegerakan azab. Perbuatan mereka ini menunjukkan kebodohan mereka.

Kejadiannya telah Allah tetapkan waktunya. Tidak disegerakannya tidaklah menunjukkan bahawa ia tidak akan terjadi.

"72. Katakanlah, "Boleh jadi bahawa akan menjadi hampir datang kepada kalian sebahagian yang kalian minta disegerakan.""

Radifa bermaksud sudah dekat, atau dekat bagi kalian azab yang kalian minta disegerakan itu. Sebahagian azab yang segera mereka alami ialah seperti kekalahan mereka di peperangan Badar, dan selebihnya akan mereka alami setelah mati.

"73. Dan sungguh, Tuhanmu benar-benar memiliki kurnia atas manusia, akan tetapi kebanyakan mereka tidak bersyukur." 

Allah s.w.t. itu luas kepemurahanNya dan banyak kurniaNya. Dia tetap melimpahkan nikmat-nikmatNya kepada mereka, sekalipun mereka menganiaya diri sendiri. Termasuk di antaranya ditundaNya azab dari orang-orang yang berdosa.

Namun, kebanyakan manusia berpaling dari syukur, sibuk dengan nikmat-nikmat dan lupa kepada Pemberi nikmat, tidak mengakui nikmat itu berasal dariNya, tidak mahu memujiNya dan tidak mahu mengerjakan perintahNya dan menjauhi laranganNya.

"74. Dan sungguh, Tuhanmu benar-benar mengetahui apa yang disembunyikan dada mereka dan apa yang mereka nyatakan." 

Allah s.w.t. Maha Mengetahui setiap perbicaraan di dalam hati dan dengan lisan, yang berahsia dan yang berterus terang. Hendaknya berhati-hati kepada Tuhan yang mengetahui semua yang tampak maupun tersembunyi dan merasakan pengawasanNya.

"75. Dan tidak dari sesuatu yang ghaib pun di langit dan bumi, melainkan dalam kitab yang jelas." 

Allah s.w.t. Maha Mengetahui segalanya yang di langit dan di bumi, alam ghaib dan alam nyata. Alam ghaib bermaksud yang tidak kelihatan oleh hamba-hamba Allah dan mereka tidak dapat menyaksikannya.

Semuanya itu tertulis di dalam kitab yang nyata iaitu Lauh Mahfuz. Kitab itu meliput segala sesuatu yang telah terjadi dan akan terjadi sampai tegaknya hari kiamat. Segala kejadian besar maupun kecil berlaku seperti yang tertulis dalam Lauh Mahfuzh. Semuanya amat mudah bagi Allah.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...