Sabtu, 27 Ogos 2016

8:50-54 Tafsir Surah Al Anfal, ayat 50-54.

وَلَوْ تَرَى إِذْ يَتَوَفَّى الَّذِينَ كَفَرُوا الْمَلائِكَةُ يَضْرِبُونَ وُجُوهَهُمْ وَأَدْبَارَهُمْ وَذُوقُوا عَذَابَ الْحَرِيقِ (٥٠) ذَلِكَ بِمَا قَدَّمَتْ أَيْدِيكُمْ وَأَنَّ اللَّهَ لَيْسَ بِظَلامٍ لِلْعَبِيدِ (٥١) كَدَأْبِ آلِ فِرْعَوْنَ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ كَفَرُوا بِآيَاتِ اللَّهِ فَأَخَذَهُمُ اللَّهُ بِذُنُوبِهِمْ إِنَّ اللَّهَ قَوِيٌّ شَدِيدُ الْعِقَابِ (٥٢) ذَلِكَ بِأَنَّ اللَّهَ لَمْ يَكُ مُغَيِّرًا نِعْمَةً أَنْعَمَهَا عَلَى قَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ وَأَنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ (٥٣) كَدَأْبِ آلِ فِرْعَوْنَ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ كَذَّبُوا بِآيَاتِ رَبِّهِمْ فَأَهْلَكْنَاهُمْ بِذُنُوبِهِمْ وَأَغْرَقْنَا آلَ فِرْعَوْنَ وَكُلٌّ كَانُوا ظَالِمِينَ (٥٤)

Semasa Perang Badar, apabila pasukan kaum musyrik menghadapkan wajah mereka ke arah kaum muslim, maka pasukan kaum muslim memukul wajah mereka dengan pedang. Dan apabila pasukan kaum musyrik lari, para malaikat mengejar mereka dan memukuli belakang mereka.

Sekalipun kisah ini berkaitan dengan Perang Badar, tetapi maknanya umum terhadap semua orang kafir. Demikian itu terjadi sebagai khabar bagi mereka yang mendahului datangnya azab dan murka Allah s.w.t. terhadap mereka.

Allah s.w.t. berfirman,

"50. Dan kalau kamu melihat ketika mewafatkan orang-orang yang mereka kafir para malaikat mereka memukul wajah mereka dan belakang mereka," 

Kalau kamu menyaksikan keadaan ketika para malaikat itu mematikan orang-orang kafir, nescaya engkau akan melihat suatu peristiwa yang sangat mengerikan lagi sangat menakutkan.

Di saat orang kafir sedang menjelang ajalnya dan di dalam tekanan-tekanan sakaratul maut, para malaikat maut datang dalam rupa yang sangat mengerikan untuk mencabut nyawanya.

Mereka memukul depan dan belakang mereka dengan tangannya atas dasar perintah Tuhannya sambil berkata, "Keluarkanlah nyawa kamu! Keluarlah hai jiwa yang jahat untuk masuk ke dalam api yang panas, air yang mendidih dan naungan yang membakar."

Belakang bermaksud punggung mereka, tetapi Allah mengungkapkan hal ini dengan kata kinayah (kiasan). Ada seorang lelaki bertanya “Wahai Rasulullah sesungguhnya saya melihat pada bahagian punggung Abu Jahal seperti bekas tusukan duri." Rasulullah s.a.w. menjawab, "Itu adalah bekas pukulan malaikat."

Namun ruh mereka sukar untuk dicabut dan tidak mahu keluar dari tubuhnya kerana mengetahui akan mendapat azab yang pedih. Maka tercerai-berailah ruhnya bersembunyi ke dalam seluruh tubuhnya.

Maka para malaikat itu menarik dan mencabut ruh dari jasadnya dengan paksa dan kasar sebagaimana mengeluarkan besi pemanggang dari kain wol yang basah, sebagaimana melepaskan kain dari onak duri, sehingga ruhnya keluar bersama otot dan urat sarafnya.

Para malaikat itu berkata kepada mereka,

"Dan rasakanlah kalian azab yang membakar." 

Yang demikian merupakan sunnatullah yang berlaku pada orang-orang terdahulu maupun yang kemudian, iaitu dengan menghukum mereka disebabkan dosa-dosanya.

"51. Demikian itu sebab apa yang memperbuat tangan-tangan kalian." 

Disebut “tangan” kerana pada umumnya perbuatan manusia dilakukan oleh tangannya. Pembalasan itu disebabkan perbuatan-perbuatan jahat yang telah kalian kerjakan selama hidup kalian di dunia.

"Dan sesungguhnya Allah tidak menganiaya kepada hambaNya." 

Allah s.w.t. tidak akan menganiaya seorang pun dari hamba-hambaNya. Dia tidak pernah zalim dalam keputusanNya. Dia tidak akan menyiksa hambaNya tanpa dosa. Dia memutuskan hukumNya dengan adil.

Allah s.w.t. berfirman,  "Hai hamba-hambaKu, sesungguhnya Aku mengharamkan perbuatan aniaya atas diriKu, dan Aku jadikan perbuatan itu di antara kalian diharamkan maka janganlah kalian saling berbuat aniaya. Hai hamba-hambaKu, sesungguhnya pembalasan itu hanyalah berdasarkan amal perbuatan kalian yang Aku catat semuanya. Maka barang siapa yang menjumpai kebaikan, hendaklah ia memuji kepada Allah. Dan barang siapa yang menjumpai selain itu, maka jangan sekali-kali ia mencela kecuali terhadap dirinya sendiri."

"52. Seperti keadaan pengikut Fir'aun dan orang-orang yang sebelum mereka." 

Perbuatan orang-orang musyrik dan yang mendustakan apa yang disampaikan oleh Nabi Muhammad s.a.w. sama dengan perbuatan umat-umat terdahulu yang mendustakan rasul-rasul mereka.

Maka Allah s.w.t. lakukan terhadap mereka kebiasaan dan sunnahNya seperti yang telah menimpa Fir'aun dan para pengikutnya serta umat-umat terdahulu yang mendustakan rasul-rasul Allah lagi kafir kepada ayat-ayatNya.

"Mereka mengingkari ayat-ayat Allah, maka Allah menyiksa mereka dengan dosa-dosa mereka." 

Mereka disiksa disebabkan dosa-dosa mereka, maka Allah membinasakan mereka dan mengazab mereka dengan azabNya.

"Sesungguhnya Allah Maha Kuat amat keras siksaNya." 

Dia mampu melakukan apa saja yang diinginkanNya. Tidak ada seorang pun yang mampu melawanNya, dan tidak ada seorang pun yang dapat lari dari siksaNya.

"53. Demikian itu kerana Allah tidak Dia mengubah suatu nikmat Dia anugerahkannya atas kaum," 

Allah Maha Adil dan Maha Bijaksana dalam hukum yang telah ditetapkanNya. Dia tidak akan mengubah atau mencabut suatu nikmat yang telah dilimpahkanNya kepada suatu kaum atau seseorang hingga bertukar menjadi azab, bahkan akan mengekalkan dan menambah nikmatNya selama kaum itu tetap taat dan bersyukur kepadaNya.

"hingga mereka mengubah apa yang pada diri mereka sendiri." 

Allah akan cabut nikmat itu jika mereka kufur dan berubah dari taat kepada maksiat. Seperti yang dilakukan kaum kafir Quraisy, mereka diberi makan oleh Allah s.w.t. ketika lapar dan diamankan dari ketakutan, lalu mereka mendustakan utusan Allah dan menghalangi manusia dari jalanNya serta memerangi orang-orang yang beriman kepadaNya.

"Dan sesungguhnya Allah Maha Mendengar Maha Mengetahui." 

Dia tetapkan taqdir untuk mereka sesuai ilmuNya dan kehendakNya yang berlaku. Apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya, dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.

"54. Serupa dengan keadaan pengikut Fir'aun dan orang-orang yang sebelum mereka." 

Perbuatan mereka sama dengan perbuatan Fir'aun dan para pengikutnya serta orang-orang yang seperti dengan mereka.

"Mereka mendustakan ayat-ayat Tuhan mereka," 

Ketika ayat-ayat itu datang mereka tidak mahu percaya.

"maka Kami binasakan mereka sebab dosa-dosa mereka dan Kami tenggelamkan pengikut Fir'aun;"

Allah s.w.t. mencabut semua nikmat yang pernah Dia berikan kepada mereka berupa taman-taman, mata air-mata air, tanaman-tanaman, harta benda, kedudukan yang mulia, dan nikmat yang sebelumnya mereka nikmati.

"dan semuanya mereka orang-orang yang zalim."

Allah tidak sekali-kali menganiaya mereka, tetapi mereka sendirilah yang berbuat aniaya dan meletakkan sesuatu bukan pada tempatnya. Hendaknya kita berhati-hati agar tidak berbuat zalim seperti mereka sehingga nantinya Allah akan menimpakan hukumanNya kepada kita seperti mereka.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...