Isnin, 12 September 2016

2:151-152 Tafsir Surah Al Baqarah, ayat 151-152.

كَمَا أَرْسَلْنَا فِيكُمْ رَسُولا مِنْكُمْ يَتْلُو عَلَيْكُمْ آيَاتِنَا وَيُزَكِّيكُمْْ وَيُعَلِّمُكُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَيُعَلِّمُكُمْ مَا لَمْ تَكُونُوا تَعْلَمُونَ (١٥١) فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلا تَكْفُرُونِ (١٥٢)

Allah s.w.t. berfirman mengingatkan hamba-hambaNya yang mukmin akan usulun ni'am (asas nikmat) yang telah dilimpahkanNya kepada mereka dan penyempurnanya, iaitu dengan mengutus seorang rasul.

"151. Sebagaimana Kami mengutus kepada kalian seorang Rasul di antara kalian dia membacakan kepada kalian ayat-ayat Kami," 

Kami telah mengutus kepada kalian seorang Rasul dari kalangan kalian yang membacakan ayat-ayat Kami. Nabi Muhammad s.a.w. diutuskan dari kalangan mereka sendiri, sudah dikenal nasabnya, kejujurannya, amanahnya, kesempurnaan dan sikap tulusnya.

Melalui Beliau s.a.w., dibacakan kepada mereka ayat-ayat Allah yang jelas, menerangkan yang hak dan yang batil, petunjuk dan kesesatan, tauhid, kebenaran RasulNya serta kewajiban beriman kepadanya, hari kiamat dan hal-hal ghaib serta menerangkan syari'at untuk maslahat mereka di dunia sehingga mereka memperoleh hidayah yang sempurna dan ilmu yang yakin.

"dan menyucikan kalian" 

Melalui Beliau s.a.w., mereka dibersihkan dari akhlak-akhlak yang tercela kepada akhlak yang mulia, jiwa yang kotor kepada jiwa yang bersih, dari perbuatan-perbuatan Jahiliah kepada perbuatan-perbuatan 'ilmiah, dari syirik kepada tauhid, dari riya' kepada ikhlas, dari dusta kepada kejujuran, dari khianat kepada amanah, dari sombong kepada tawadhu' dan dari kegelapan kepada cahaya serta perbaikan-perbaikan lainnya.

"dan mengajarkan kalian Kitab dan Hikmah" 

Melalui Beliau s.a.w., mereka diajarkan Al Qur'an dan As Sunnah serta hukum-hukum syari'at (fiqh).

"dan dia mengajarkan kalian apa yang tidak kalian mengetahui." 

Di zaman Jahiliah mereka hidup dalam kebodohan dan kesesatan yang nyata. Tidak ada ilmu apalagi amal. Apa yang mereka amalkan hanyalah dari fikiran dan pendapat mereka sendiri. Melalui Beliau s.a.w. mereka diajarkan banyak hal yang sebelumnya tidak mereka ketahui.

Akhirnya mereka menjadi orang-orang yang dikasihi oleh Allah, berwatak sebagai ulama, dan menjadi orang-orang yang berilmu paling mendalam, memiliki hati yang suci, paling sedikit bebannya, dan paling jujur ungkapannya.

Ilmu maupun amal yang diketahui oleh umat sekarang ini adalah melalui tangan dan sebab Beliau s.a.w. Nikmat-nikmat ini merupakan usulun ni'am (asas nikmat), nikmat terbesar yang menghendaki untuk diingati dan disyukuri.

"152. Maka ingatlah kalian kepadaKu, Aku akan ingat pada kalian." 

Allah s.w.t. memerintahkan kepada orang-orang mukmin agar mengakui nikmat ini dan membalasnya dengan banyak berzikir menyebut asmaNya. Zikir adalah pusat syukur. Zikrullah (mengingat Allah) yang paling utama adalah jika diucapkan oleh lisan dan meresap di hati, inilah zikir yang membuahkan ma'rifatullah (mengenal Allah), kecintaanNya dan pahala yang besar.

Dia menjanjikan balasan yang besar bagi mereka yang mengingatNya dengan memberikan tambahan nikmat kepada mereka. Barang siapa yang mengingat Allah dalam semua yang telah Dia fardukan, nescaya Dia akan mengingat dalam semua apa yang Dia wajibkan baginya atas diriNya. Barang siapa yang mengingat Allah dengan taat kepadaNya, nescaya Dia selalu ingat dengan magfirah (ampunan)Nya atau rahmatNya. Ingatan Allah kepadanya jauh lebih banyak daripada ingatannya kepada Allah.

Rasulullah s.a.w. bersabda, "Allah s.w.t. berfirman, "Hai anak Adam, jika kamu ingat kepadaKu di dalam dirimu, nescaya Aku ingat pula kepadamu di dalam diriKu. Dan jika kamu mengingatKu di dalam suatu golongan, nescaya Aku ingat pula kepadamu di dalam golongan dari kalangan para malaikat atau di dalam golongan yang lebih baik dari golonganmu. Dan jika kamu mendekat kepadaKu satu jengkal, nescaya Aku mendekat kepadamu satu hasta. Dan jika kamu mendekat kepadaKu satu hasta, nescaya Aku mendekat kepadamu satu depa. Dan jika kamu datang kepadaKu jalan kaki, nescaya Aku datang kepadamu dengan berlari kecil." Makna yang dimaksud dari keseluruhannya ialah rahmat Allah lebih dekat kepadanya."

"Dan bersyukurlah kalian kepadaKu," 

Allah s.w.t. memerintahkan bersyukur atas nikmat-nikmat Allah yang diberikan dan dihindarkanNya dari berbagai musibah. Dia menjanjikan pahala bersyukur berupa tambahan kebaikan dan nikmat dariNya kepada orang yang bersyukur kepadaNya.

Nikmat yang paling besar adalah nikmat agama. Ia berupa ilmu, penyucian jiwa dan taufiq untuk beramal. Bahkan ia merupakan nikmat yang hakiki yang akan kekal ketika semuanya sirna. Mereka yang diberi taufiq mencari ilmu dan mengamalkannya sepatutnya bersyukur kepada Allah terhadap nikmat tersebut agar Allah menambahkan kurniaNya dan agar mereka dijauhkan dari sifat ujub.

Bersyukur itu ada tiga cara. Bersyukur dengan hati, iaitu dengan mengakuinya. Bersyukur dengan lisan iaitu dengan memujiNya. Dan bersyukur dengan anggota badan iaitu dengan menjalankan perintah Allah dan menjauhi laranganNya.

Rasulullah s.a.w. bersabda, "Barang siapa dianugerahi suatu nikmat oleh Allah, maka sesungguhnya Allah menyukai bila melihat penampilan dari nikmat yang telah Dia berikan kepada makhlukNya atau hambaNya."

Nabi Musa a.s. berkata, "Wahai Tuhanku, bagaimana aku bersyukur kepadaMu?" Tuhan berfirman kepadanya, "Ingatlah Aku dan jangan kamu lupakan Aku. Maka apabila kamu ingat kepadaKu, bererti kamu telah bersyukur kepadaKu. Apabila kamu lupa kepadaKu, bererti kamu ingkar kepadaKu."

"dan janganlah kalian mengingkariKu." 

Ingkar atau kufur di sini bermaksud ingkar kepada nikmat dan tidak mensyukurinya. Maksudnya juga umum, yang paling parahnya adalah kufur kepada Allah kemudian maksiat yang berada di bawah syirik.

Allah s.w.t. mencela orang-orang yang tidak menghargai nikmat ini, yang telah menukar nikmat Allah dengan kekafiran dan menjatuhkan diri dan kaumnya ke lembah kebinasaan. Maka mereka akan mendapat azabNya yang sangat pedih.

Orang-orang yang sebenar-benarnya bertakwa kepada Allah adalah yang taat kepadaNya dan tidak derhaka terhadapNya, selalu ingat kepadaNya dan tidak melupakanNya, selalu bersyukur kepadaNya dan tidak ingkar terhadapNya.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...