Ahad, 25 September 2016

27:82-88 Tafsir Surah An Naml, ayat 82-88.

وَإِذَا وَقَعَ الْقَوْلُ عَلَيْهِمْ أَخْرَجْنَا لَهُمْ دَابَّةً مِنَ الأرْضِ تُكَلِّمُهُمْ أَنَّ النَّاسَ كَانُوا بِآيَاتِنَا لا يُوقِنُونَ (٨٢) وَيَوْمَ نَحْشُرُ مِنْ كُلِّ أُمَّةٍ فَوْجًا مِمَّنْ يُكَذِّبُ بِآيَاتِنَا فَهُمْ يُوزَعُونَ (٨٣) حَتَّى إِذَا جَاءُوا قَالَ أَكَذَّبْتُمْ بِآيَاتِي وَلَمْ تُحِيطُوا بِهَا عِلْمًا أَمَّاذَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ (٨٤) وَوَقَعَ الْقَوْلُ عَلَيْهِمْ بِمَا ظَلَمُوا فَهُمْ لا يَنْطِقُونَ (٨٥) أَلَمْ يَرَوْا أَنَّا جَعَلْنَا اللَّيْلَ لِيَسْكُنُوا فِيهِ وَالنَّهَارَ مُبْصِرًا إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ (٨٦) وَيَوْمَ يُنْفَخُ فِي الصُّورِ فَفَزِعَ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الأرْضِ إِلا مَنْ شَاءَ اللَّهُ وَكُلٌّ أَتَوْهُ دَاخِرِينَ (٨٧) وَتَرَى الْجِبَالَ تَحْسَبُهَا جَامِدَةً وَهِيَ تَمُرُّ مَرَّ السَّحَابِ صُنْعَ اللَّهِ الَّذِي أَتْقَنَ كُلَّ شَيْءٍ إِنَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَفْعَلُونَ (٨٨)

Allah s.w.t. berfirman, 

"82. Dan apabila telah jatuh perkataan atas mereka," 

Iaitu ketentuan masa kehancuran ketika hampir kiamat, di saat manusia telah rosak, mereka meninggalkan perintah-perintah Allah dan mengubah agama yang hak.

"Kami keluarkan bagi mereka binatang melata dari bumi yang berkata kepada mereka," 

Allah mengeluarkan bagi mereka binatang melata (daabbah) dari bumi yang dapat berbicara dengan manusia sebagai tanda-tanda kekuasaanNya yang menakjubkan untuk menerangkan kepada manusia apa yang mereka perselisihkan.

"bahawa manusia mereka kepada ayat-ayat Kami tidak yakin." 

Pengetahuan dan keyakinan mereka lemah kepada ayat-ayat Allah. Mereka tidak beriman tentang kebangkitan, hisab dan pembalasan.

"83. Dan pada hari Kami kumpulkan dari tiap-tiap umat segolongan dari orang-orang telah mendustakan ayat-ayat Kami," 

Pada hari kiamat, Allah mengumpulkan mereka di padang mahsyar.

"lalu mereka di bahagi-bahagi." 

Mereka didorong, digiring dan dibahagi-bahagi menjadi kelompok-kelompok, dari yang pertama sampai yang terakhir.

"84. Sehingga apabila mereka datang," 

Dan diberhentikan di hadapan Allah s.w.t. di tempat penghisaban. Allah akan meminta pertanggungjawaban mereka terhadap apa yang telah mereka kerjakan selama di dunia, sebagai kecaman, penghinaan, memperkecilkan dan meremehkan mereka.

"Dia berfirman, "Apakah kalian telah mendustakan ayat-ayatKu, padahal tidak kalian meliputi padanya ilmu, atau apakah yang kalian kerjakan?""

Maka mereka ditanyai mengenai akidah dan amal perbuatan mereka. Akidah atau ilmu mereka adalah mendustakan kebenaran ayat-ayat Allah, tanpa memikirkan dan memahaminya terlebih dahulu. Amal perbuatan mereka adalah untuk selain Allah atau tidak di atas sunnah Rasulullah s.a.w.

"85. Dan jatuhlah perkataan atas mereka dengan apa yang mereka zalim, maka mereka tidak dapat berkata." 

Belakulah azab yang telah dijanjikan kepada mereka disebabkan kezaliman mereka. Selama di dunia mereka adalah orang-orang yang menganiaya diri sendiri. Apabila mereka telah sampai di hadapan Tuhan Yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, tiada sesuatu pun yang tersembunyi bagiNya.

Mereka didustakan, tidak dapat menjawab dan tidak dapat berkata apa-apa kerana sudah tidak memiliki hujjah lagi.

"86. Apakah tidak mereka memperhatikan, bahawa Kami telah menjadikan malam agar mereka beristirahat di dalamnya" 

Iaitu kegelapan, agar mereka dapat beristirehat dan jiwa mereka menjadi tenang serta tubuh mereka diam untuk istirehat dari keletihan dan kepayahannya disiang hari.

"dan siang menerangi?" 

Iaitu terang benderang, agar mudah mereka bekerja dan mencari penghidupan, juga bepergian, berniaga dan sebagainya untuk menguruskan keperluan mereka.

"Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ayat-ayat bagi kaum yang beriman." 

Pada nikmat siang dan malam itu terdapat tanda-tanda yang menunjukkan kekuasaanNya, ketinggianNya, kebesaranNya, keesaanNya dan luas nikmatNya. Sudah seharusnya bagi mereka taat kepadaNya dan tunduk kepada perintah-perintahNya serta membenarkan perkara hak yang disampaikan oleh nabi-nabiNya tanpa dapat ditentang. Namun hanya orang-orang beriman yang dapat mengambil pelajaran darinya.

"87. Dan pada hari ditiup sangkakala, maka terkejutlah siapa yang di langit dan siapa di bumi," 

As Sur adalah sangkakala yang ditiup oleh Malaikat Israfil atas perintah dari Allah s.w.t. Hal ini terjadi di saat usia dunia habis. Semua makhluk terkejut kerana kedahsyatannya. Mereka memiringkan lehernya untuk mendengarkan dengan baik suara dari langit itu.

Tiupan sangkakala yang berikutnya dilakukan sangat lama dan mematikan semua makhluk.

"kecuali siapa yang Allah kehendaki." 

Iaitu mereka yang dimuliakan Allah, diteguhkanNya dan dijagaNya dari peristiwa yang mengejutkan itu. Mereka adalah para syuhada, kerana mereka hidup di sisi Tuhannya dengan diberi rezeki.

Kemudian diturunkan hujan yang sangat lebat seperti pekatnya naungan awan. Maka muncullah semua jasad dari kuburnya masing-masing dan dari tempat-tempatnya.

Para malaikat diperintahkan untuk meletakkan semua roh pada lubang-lubang sangkakala. Kemudian Malaikat Israfil meniupnya, maka beterbanganlah roh-roh itu. Roh orang-orang mukmin berkilauan mengeluarkan cahaya terang, sedangkan roh orang-orang kafir gelap (hitam).

Maka roh-roh itu datang kepada jasadnya masing-masing dan merasuk ke dalam tubuhnya sebagaimana racun yang menjalar di tubuh orang yang terkena patukan haiwan beracun. Kemudian mereka bangkit berdiri dengan cepat seraya menepiskan debu kuburan daripada tubuh mereka.

"Dan semua mereka datangi Dia dengan merendahkan diri." 

Semua mereka datang menghadapNya dalam keadaan rendah lagi tunduk, mematuhiNya sambil memujiNya. Tiada seorang pun yang menentang perintahNya. Ketika itu pemimpin dengan rakyatnya adalah sama, mereka merendahkan diri kepada Allah pemilik semua kerajaan.

"88. Dan kamu lihat gunung-gunung, yang kamu kira tidak bergerak, padahal ia berjalan seperti berjalannya awan." 

Pada saat malaikat Israfil meniup sangkakala, gunung-gunung itu kelihatan seakan-akan tetap di tempatnya, padahal gunung-gunung bergerak meninggalkan tempat-tempatnya seperti jalannya awan mendung yang didorong oleh angin, lalu dihancurkan seperti bulu yang dihamburkan kemudian menjadi debu yang beterbangan. Bumi menjadi datar, tidak ada sedikit pun tempat rendah dan tinggi.

"Perbuatan Allah yang menyempurnakan segala sesuatu." 

Begitulah perbuatan Allah yang membuat tiap-tiap ciptaanNya dengan serapi-rapinya, kukuh dan membekalinya dengan kebijakan yang diperlukan oleh masing-masingnya. Dia melakukannya dengan kekuasaanNya Yang Mahabesar.

"Sungguh Dia Maha Mengetahui dengan apa yang kalian kerjakan." 

Dia Maha Mahateliti semua yang diperbuat oleh hamba-hambaNya amal baik dan amal buruk mereka, dan kelak Dia akan memberikan balasan amal perbuatan mereka itu dengan sempurna.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...