Jumaat, 14 Oktober 2016

21:30-35 Tafsir Surah Al Anbiya, ayat 30-35.

أَوَلَمْ يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَاهُمَا وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ أَفَلا يُؤْمِنُونَ (٣٠) وَجَعَلْنَا فِي الأرْضِ رَوَاسِيَ أَنْ تَمِيدَ بِهِمْ وَجَعَلْنَا فِيهَا فِجَاجًا سُبُلا لَعَلَّهُمْ يَهْتَدُونَ (٣١) وَجَعَلْنَا السَّمَاءَ سَقْفًا مَحْفُوظًا وَهُمْ عَنْ آيَاتِهَا مُعْرِضُونَ (٣٢) وَهُوَ الَّذِي خَلَقَ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ كُلٌّ فِي فَلَكٍ يَسْبَحُونَ (٣٣) وَمَا جَعَلْنَا لِبَشَرٍ مِنْ قَبْلِكَ الْخُلْدَ أَفَإِنْ مِتَّ فَهُمُ الْخَالِدُونَ (٣٤) كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ (٣٥)

Allah Yang Maha Menyendiri dalam menciptakan makhlukNya, lagi Mahakuasa dalam mengatur makhlukNya. Tidak sepatutnya Dia dipersekutukan atau disembah bersama dengan yang selainNya.

"30. Apakah tidak melihat orang-orang yang kafir," 

Orang-orang kafir mengingkari ketuhananNya lagi menyembah yang lain bersama Dia. Mereka tidak nampak, tidak memperhatikan dan tidak mengetahui,

"bahawasanya langit dan bumi keduanya berpadu," 

Langit dan bumi itu dahulu pada asalnya adalah suatu yang padu, menyatu, saling melekat, tidak terbelah dan bertompok-tompok. Di antara keduanya hanyalah kegelapan. Malam berlangsung sepanjang masa. Langit tidak dapat menurunkan hujan. Bumi tidak dapat menumbuhkan tetumbuhan.

"lalu Kami pisahkan keduanya;"

Allah pisahkan langit dan bumi. Dia belah langit menjadi tujuh lapis, ditinggikan dan ditampakkan darinya bumi. Dia belah bumi menjadi tujuh lapis juga. Dia menciptakan bagi bumi penghuninya.

Langit terdekat dan bumi dipisahkan oleh udara sehingga langit dapat menurunkan hujannya dan dapat membuat bumi menjadi subur dan dapat menumbuhkan tumbuh-tumbuhan kerananya.

"dan Kami jadikan dari air segala sesuatu yang hidup;" 

Rasulullah s.a.w. bersabda, "Segala sesuatu diciptakan dari air."

Pada segala sesuatu terdapat tanda yang menunjukkan adanya Pencipta, Yang Membuat semuanya, Berkehendak Memilih, dan Mahakuasa atas segala sesuatu. KekuasaanNya Yang Mahasempurna lagi Mahabesar dalam menciptakan segala sesuatu dan semua makhluk tunduk kepada KeperkasaanNya. Semuanya itu menunjukkan Dia adalah Maha Esa.

Orang-orang kafir menyaksikan semua makhluk tumbuh sedikit demi sedikit dengan jelas dan nyata.

"maka apakah mereka tidak beriman?" 

Namun mereka tidak juga beriman dengan iman yang benar tanpa ada keraguan dan kemusyrikan di dalamnya.

"31. Dan Kami jadikan di bumi gunung-gunung agar bergoncang dengan mereka." 

Bumi ditenggelami perairan yang luas. Hanya seperempatnya saja yang menonjol di atas permukaan air untuk mendapat udara dan sinar matahari, agar penduduknya dapat melihat langit dan segala sesuatu yang ada padanya berupa tanda-tanda yang memukaukan dan hikmah-hikmah serta dalil-dalil yang menunjukkan akan kekuasaanNya.

Allah s.w.t. tancapkan atau pancangkan gunung-gunung agar bumi stabil, tetap, tidak bergoyang, tidak bergoncang dan tidak terjadi gempa yang akan membuat manusia hidup tidak tenang di permukaannya.

"Dan telah Kami jadikan di dalamnya jalan di antara dua gunung jalan-jalan supaya mereka, mereka mendapat petunjuk." 

Gunung-gunung itu menjadi pembatas alam antara satu negeri dengan negeri yang lain. Allah s.w.t. jadikan di celah-celah dan lereng-lereng di gunung-gunung itu jalan-jalan yang luas agar mereka mendapat petunjuk dan menempuhnya ke tempat yang mereka tuju dari suatu tempat ke tempat yang lain.

"32. Dan Kami jadikan langit atap yang terjaga,"

Allah s.w.t. membangunkan, membina dan menghiasi langit itu sebagai atap seperti kubah yang luas di atas bumi dengan kekuasaanNya. Tidak ada padanya keretakan sedikit pun.

Mahfuzan, ertinya yang terpelihara; iaitu ditinggikan, terjaga dan tidak tercapai. Segala yang berada di langit itu dijaga oleh Allah dengan peraturan dan hukum-hukum yang menyebabkan dapat berjalannya dengan teratur dan tertib. Ia juga terpelihara dari syaitan-syaitan pencuri berita dari langit.

Darinya mereka dapat mengetahui bahawa Penciptanya Mahakuasa dan Maha Agung, tidak ada sekutu bagiNya.

"dan mereka dari ayat-ayat padanya orang-orang yang berpaling." 

Orang-orang kafir tidak memerhatikan, merenung dan memikirkan ciptaan-ciptaan yang menunjukkan tanda-tanda kekuasaan Allah pada langit. Mereka hanya melihat dengan pandangan kosong.

"33. Dan Dia Yang menciptakan malam dan siang," 

Allah menciptakan malam dengan kegelapan dan ketenangannya supaya mereka dapat beristirehat. Allah menciptakan siang dengan cahaya dan keramaiannya supaya mereka dapat bertebaran  serta berusaha untuk hal yang menghidupi mereka. Terkadang waktu yang satu lebih panjang, dan yang lainnya lebih pendek. Begitu juga sebaliknya.

"dan matahari dan bulan." 

Allah menciptakan matahari dengan cahayanya tersendiri, dan bulan kelihatan mempunyai cahaya yang berbeda. Begitu juga bintang-bintang. Masing-masing menunjukkan waktu yang berbeda.

"Masing-masing dalam garis edar beredar." 

Matahari, bulan dan bintang-bintang sentiasa beredar pada orbitnya masing-masing dengan teratur dan rapi, sebagaimana alat tenun dalam operasinya berputar pada falkah (bandul)nya. Alat tenun tidaklah berputar kecuali bila bandulnya berputar; begitu pula bandul alat tenun, ia tidak berputar kecuali bila alat tenunnya berputar.

Dengan matahari, bulan dan bintang-bintang manusia mendapat banyak manfaat, seperti panas, dingin, pergantian musim, dan mereka dapat mengenal perhitungan waktu ibadah dan mu’amalah mereka.

Allah membatasi setiap sesuatu sampai waktu yang ditentukan. Setelah itu, ia akan diberhentikan, sirna dan hilang dan akan ditiadakan oleh Yang menciptakannya.

"34. Dan tidak Kami jadikan bagi seorang manusia sebelum kamu kekal." 

Tidak ada seorang pun yang hidup kekal di dunia ini, bahkan semua yang ada di bumi ini akan binasa.

Sebahagian ulama menyimpulkan dalil dari ayat ini, bahawa Khidir a.s. telah wafat dan tidak hidup sampai sekarang, kerana dia adalah seorang manusia, baik Beliau sebagai seorang wali, atau seorang nabi atau seorang rasul.

Musuh-musuh Rasulullah s.a.w. sentiasa menunggu-nunggu waktu kewafatannya.

"Apakah jika kamu mati, maka mereka orang-orang yang kekal?" 

Mereka menyangka bahawa mereka akan hidup kekal sesudah Beliau s.a.w. wafat. Sebenarnya mereka juga akan mati.

"35. Setiap jiwa merasakan mati." 

Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Tiada sesiapa pun yang terkecuali, kerana kematian itu suatu kepastian.

"Dan Kami menguji kalian dengan keburukan dan kebaikan cobaan." 

Allah benar-benar menguji manusia, adakalanya dengan musibah dan adakalanya dengan nikmat sebagai cobaan yang sebenar-benarnya iaitu dengan kesengsaraan dan kemakmuran, sihat dan sakit, kaya dan miskin, halal dan haram, taat dan derhaka, petunjuk dan kesesatan agar Dia dapat melihat siapakah yang bersyukur, ingkar, sabar atau berputus asa.

"Dan kepada Kami kalian dikembalikan." 

Maka Allah s.w.t. akan memberikan balasan sesuai dengan amal perbuatan masing-masing. Dunia adalah ladang untuk kampung yang kekal, dan dunia adalah tempat untuk melanjutkan perjalanan, bukan tempat menetap.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...