Jumaat, 14 Oktober 2016

23:45-50 Tafsir Surah Al Mu’minun, ayat 45-50.

ثُمَّ أَرْسَلْنَا مُوسَى وَأَخَاهُ هَارُونَ بِآيَاتِنَا وَسُلْطَانٍ مُبِينٍ (٤٥) إِلَى فِرْعَوْنَ وَمَلَئِهِ فَاسْتَكْبَرُوا وَكَانُوا قَوْمًا عَالِينَ (٤٦) فَقَالُوا أَنُؤْمِنُ لِبَشَرَيْنِ مِثْلِنَا وَقَوْمُهُمَا لَنَا عَابِدُونَ (٤٧) فَكَذَّبُوهُمَا فَكَانُوا مِنَ الْمُهْلَكِينَ (٤٨) وَلَقَدْ آتَيْنَا مُوسَى الْكِتَابَ لَعَلَّهُمْ يَهْتَدُونَ (٤٩) وَجَعَلْنَا ابْنَ مَرْيَمَ وَأُمَّهُ آيَةً وَآوَيْنَاهُمَا إِلَى رَبْوَةٍ ذَاتِ قَرَارٍ وَمَعِينٍ (٥٠)

Allah s.w.t. berfirman,

"45. Kemudian Kami utus Musa dan saudaranya Harun dengan ayat-ayat Kami dan kekuasaan yang nyata." 

Tanda-tanda kebesaranNya dan bukti-bukti yang nyata yang dimaksudkan ialah sembilan mukjizat Nabi Musa a.s. iaitu, tongkat, tangan, belalang, kutu, katak, darah, taufan (banjir besar), laut dan bukit Thur. Tujuannya adalah untuk melemahkan musuh dan menunjukkan bukti-bukti yang jelas dan pasti.

Ada yang menafsirkan “tanda-tanda (kebesaran) Kami” maksudnya yang menunjukkan kebenaran keduanya (Musa dan Harun) dan apa yang mereka berdua bawa. Sedangkan maksud “bukti yang nyata” adalah hujjah yang jelas, di mana kerana jelasnya dapat menundukkan hati dan menjadi hujjah bagi orang-orang yang keras kepala.

"46. Kepada Fir'aun dan pemuka-pemukanya," 

Keduanya berangkat ke Mesir kepada Fir'aun, para pemimpinnya seperti Haman dan para pemimpin lainnya.

"lalu mereka menyombongkan diri" 

Tetapi Fir'aun dan kaumnya angkuh, takabur, tidak mahu beriman kepada ayat-ayat dan bukti yang nyata itu.

"dan mereka kaum yang sombong." 

Boleh juga maksudnya, “dan memang mereka kaum yang berkuasa” terhadap Bani Israil sehingga menindas mereka.
Para pemimpin itu menyombongkan diri sambil memperingatkan kaumnya.

"47. Lalu mereka berkata, "Apakah kita akan beriman kepada kedua manusia seperti kita,""

Mereka tidak mahu mengikuti dan menolak apa yang dianjurkan, hanya kerana keduanya adalah manusia biasa, hati mereka meragukannya. Sikap dan ucapan mereka sama dengan generasi sebelumnya, hati mereka sama, maka ucapan dan perbuatan yang keluar pun sama.

"dan kaum mereka berdua kepada kita mereka mengabdikan diri?"

Mereka tidak mahu beriman kerana mereka adalah pemimpin, tidak mungkin mereka menjadi pengikut. Sedangkan Bani Israil taat dan tunduk serta diperhambakan kepada mereka dengan kerja paksa, tidak mungkin mereka menjadi pemimpin.

Hal ini tidak boleh dijadikan alasan untuk menolak yang hak. Demikian itu merupakan pendustaan dan penentangan.

"48. Lalu mereka mendustakan keduanya," 

Mereka mengingkari nikmat risalah yang diberikan Allah kepada Musa dan Harun a.s.

"maka mereka termasuk orang-orang yang dibinasakan." 

Maka Allah menenggelamkan Fir'aun dan kaumnya di dalam laut sebagai hukuman dari Yang Mahaperkasa lagi Mahakuasa. Sedangkan Bani Israil bersama Musa dan Harun a.s. menyaksikannya. Mereka terselamat. Ketika itu perintah Allah dapat ditegakkan dan dapat ditampakkan syi’ar-syi'arNya.

Musa a.s. kemudian pergi untuk bermunajat dengan Allah pada waktu yang telah ditentukan.

"49. Dan sungguh, Kami datangkan Musa kitab," 

Setelah berlalu waktu empat puluh malam, Allah menganugerahkan kepada Musa a.s. kitab Taurat. Di dalamnya terdapat hukum-hukum Allah, perintah-perintahNya, dan larangan-laranganNya.

"agar mereka mendapat petunjuk." 

Kitab Taurat itu diturunkan agar Bani Israil mengetahui secara rinci perintah dan larangan, pahala dan siksa, serta kenal dengan Tuhan mereka dengan nama dan sifatNya.

Sesudah Allah menurunkan kitab Taurat, Allah tidak lagi membinasakan suatu umat dengan pembinasaan yang menyeluruh, tetapi Allah memerintahkan kepada orang-orang yang beriman untuk memerangi orang-orang kafir.

"50. Dan Kami jadikan putera Maryam dan ibunya ayat," 

Allah s.w.t. jadikan putera Maryam bersama ibunya sebagai suatu bukti yang nyata. Dia memberikan nikmat kepada Isa putera Maryam dan menjadikan keduanya salah satu di antara tanda-tanda kekuasaanNya bagi manusia, di mana Maryam hamil dan melahirkan Isa a.s. tanpa bapa.

Ayat (tanda) bermaksud hujah yang kuat, yang membuktikan kekuasaan Allah s.w.t. atas segala sesuatu. Kerana sesungguhnya Allah menciptakan Adam tanpa ayah dan ibu, dan Dia menciptakan Hawa dari lelaki tanpa perempuan, dan menciptakan Isa dari perempuan tanpa lelaki, sedangkan semua manusia lainnya diciptakan melalui lelaki dan perempuan.

Isa a.s. juga dapat berbicara di masa buaian dan Allah menunjukkan tanda-tanda kekuasaanNya melalui kedua tangannya.

"dan Kami melindungi keduanya di tempat tinggi yang datar, mempunyai padang rumput dan mata air." 

Ketika Maryam melahirkan Isa a.s. mereka berada di tanah tinggi yang datar, tenang, subur tanahnya, banyak padang rumput, tumbuh-tumbuhan, buah-buahan yang rendang dan terbaik. Di situ terdapat sumber air yang mengalir atau sungai, yang bersih, banyak, berlimpah ruah dan merata.

Dataran tinggi tersebut adalah Baitul Maqdis. Ada yang berpendapat Damsyiq (Damaskus), dan ada juga yang berpendapat Palestin. Hanya Allah Yang Maha Mengetahui.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...