Isnin, 17 Oktober 2016

29:64-69 Tafsir Surah Al Ankabut, ayat 64-69.

وَمَا هَذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلا لَهْوٌ وَلَعِبٌ وَإِنَّ الدَّارَ الآخِرَةَ لَهِيَ الْحَيَوَانُ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ (٦٤) فَإِذَا رَكِبُوا فِي الْفُلْكِ دَعَوُا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ فَلَمَّا نَجَّاهُمْ إِلَى الْبَرِّ إِذَا هُمْ يُشْرِكُونَ (٦٥) لِيَكْفُرُوا بِمَا آتَيْنَاهُمْ وَلِيَتَمَتَّعُوا فَسَوْفَ يَعْلَمُونَ (٦٦) أَوَلَمْ يَرَوْا أَنَّا جَعَلْنَا حَرَمًا آمِنًا وَيُتَخَطَّفُ النَّاسُ مِنْ حَوْلِهِمْ أَفَبِالْبَاطِلِ يُؤْمِنُونَ وَبِنِعْمَةِ اللَّهِ يَكْفُرُونَ (٦٧) وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَى عَلَى اللَّهِ كَذِبًا أَوْ كَذَّبَ بِالْحَقِّ لَمَّا جَاءَهُ أَلَيْسَ فِي جَهَنَّمَ مَثْوًى لِلْكَافِرِينَ (٦٨) وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ (٦٩)

Allah s.w.t. berfirman menceritakan tentang keadaan dunia dan akhirat.

"64. Dan tidaklah ini kehidupan dunia kecuali senda gurau dan permainan." 

Allah jadikan di dunia perhiasan, kenikmatan, dan kesenangannya dapat memikat hati-hati yang lalai, menyejukkan pandangan-pandangan yang lengah, menggembirakan jiwa-jiwa yang suka terhadap kesia-siaan. Dunia itu fana atau tidak kekal, kesudahannya lenyap dan hilang segera. Pencintanya hanya akan mendapat penyesalan, kekecewaan, dan kerugian. Begitulah hinanya duniawi.

"Dan sesungguhnya negeri akhirat, sungguh ia kehidupan sebenarnya," 

Akhirat adalah kehidupan yang sebenarnya, sempurna, abadi, tiada kefanaan, tiada penghabisannya dan terus berlangsung untuk selama-lamanya. Penghuninya hidup, senang, sihat dan muda selamanya.

"jika mereka mengetahui." 

Sekiranya mereka mengetahui, tentu mereka akan zuhud terhadap dunia dan tidak akan mengutamakannya. Mereka akan lebih mengutamakan akhirat dan rindu kepadanya. Tentulah mereka lebih memilih pahala yang kekal daripada imbalan yang fana.

"65. Maka apabila mereka naik di atas perahu," 

Lalu kapal itu dipukul oleh ombak yang besar dan mereka takut tenggelam. Mereka dalam keadaan terdesak dan tersepit.

"mereka berdoa kepada Allah dengan ikhlas kepadaNya agama,"

Mereka memurnikan ketaatan kepadaNya, ikhlas berdoa kepada Allah semata dan tiada sekutu bagiNya, kerana mereka tahu tidak ada yang mampu menyelamatkan mereka selain Dia. Mereka melupakan sesembahan yang mereka seru selain Allah. Namun hal ini tidak mereka lakukan selamanya.

"maka tatkala Dia menyelamatkan mereka sampai ke darat, tiba-tiba mereka menyekutukan." 

Mereka berpaling dan kembali mempersekutukan Allah. Mereka balas nikmat itu dengan keburukan. Mereka tidak berdoa dan beribadah hanya kepadaNya saja dalam keadaan tenang dan aman agar mereka menjadi orang-orang mukmin, berhak memperoleh pahala dan terhindar dari hukumanNya.

"66. Biarlah mereka mengingkari dengan apa yang Kami telah berikan pada mereka" 

Iaitu nikmat terselamat dari bahaya.

"dan sehingga mereka bersenang-senang." 

Biarlah mereka hidup bersenang-senang dalam kekafiran.

"Maka kelak mereka akan mengetahui." 

Mereka akan mengetahui akibat perbuatannya ketika mereka meninggalkan dunia menuju akhirat.

Allah s.w.t. berfirman menceritakan tentang kebaikan yang telah dianugerahkanNya kepada orang-orang Quraisy pada tanah suciNya.

"67. Apakah tidak mereka memperhatikan, bahawa Kami telah menjadikan tanah suci yang aman, padahal saling merompak manusia di sekitar mereka?"

Mereka tidak memerhatikan nikmat yang telah Dia jadikan untuk semua manusia, baik yang bermukim di Mekah maupun di padang pasir. Barang siapa yang memasukinya, maka amanlah dia, kerana itu mereka berada dalam keamanan yang besar. Sedangkan orang-orang Arab di sekitar mereka saling merompak dan saling membunuh.

"Maka apakah dengan yang batil mereka beriman" 

Sesudah nyata kebenaran mereka masih melakukan perbuatan syirk mereka, begitu juga ucapan dan perbuatan mereka yang batil. Mereka bersyukur dengan mempersekutukan Allah dan menyembah berhala-berhala serta sekutu-sekutu selainNya. Mereka tidak menyembah kepada Tuhan yang memberikan makan kepada mereka di saat lapar dan mengamankan mereka di saat mereka ketakutan.

"dan dengan nikmat Allah mereka ingkar?" 

Mereka menukar nikmat Allah dengan kekafiran dan menjatuhkan kaumnya ke lembah kebinasaan. Mereka rela mengutamakan kesesatan di atas petunjuk, kebatilan di atas yang hak, dan kesengsaraan di atas kebahagiaan.

"68. Dan siapakah lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan terhadap Allah kedustaan" 

Orang yang paling zalim adalah mereka yang mengatakan bahawa sesungguhnya Allah telah memberikan wahyu kepadanya, padahal ia tidak menerima wahyu apa pun. Juga orang yang mengatakan bahawa dia dapat membuat hal yang serupa dengan apa yang diturunkan Allah.

"atau dia mendustakan terhadap yang hak tatkala ia datang kepadanya?"

Mereka kafir, mendustakan, memerangi dan mengusir Nabi Allah, hambaNya dan RasulNya iaitu Nabi Muhammad s.a.w. Mereka juga mendustakan Al Qur'an. Padahal sepatutnya mereka memurnikan penyembahan hanya kepada Allah dan tidak mempersekutukanNya dengan sesuatu pun dan membenarkan RasulNya, mengagungkannya, dan menghormatinya.

Kekuasaan berada di tangan Allah, RasulNya, dan kaum mukmin. Maka Allah mencabut nikmat-nikmat yang telah Dia berikan kepada mereka. Dia mengalahkan kaum musyrik, sebahagian dari mereka ada yang terbunuh dalam Perang Badar. Allah menaklukkan kota Mekah di tangan RasulNya, dan serta menjadikan mereka orang-orang yang terhina.

"Bukankah dalam neraka Jahannam tempat tinggal bagi orang-orang kafir?" 

Di hadapan orang yang zalim lagi keras kepala ini ada neraka Jahanam di akhirat. Mereka akan mengalami siksaan Allah yang paling keras. Dari mereka diambil hak itu dan mereka dihinakan di sana, tempat tinggal mereka kekal dan mereka tidak akan dikeluarkan daripadanya.

"69. Dan orang-orang yang mereka berjihad di Kami," 

Mereka adalah orang-orang yang berhijrah di jalan Allah dan berjihad melawan musuh mereka. Mereka mengerahkan kemampuannya untuk mencari keridhaanNya.

Jihad yang pertama adalah jihad dengan ucapan dan lisan kepada kaum kafir dan munafik, jihad untuk berusaha mencari ilmu, mengajarkan agama dan membantah orang-orang yang menyelisihi yang hak. Jihad yang kedua adalah jihad fizikal (perang).

Orang yang layak mendapatkan kebenaran adalah orang yang sungguh-sungguh, dan bahawa orang yang berbuat ihsan dalam melaksanakan perintah Allah. Tidak ada yang melakukannya kecuali manusia-manusia pilihan. Mereka adalah Rasulullah s.a.w., para sahabatnya dan para pengikutnya sampai hari kiamat.

"sungguh Kami akan menunjukkan mereka jalan-jalan Kami." 

Orang yang bersungguh-sungguh mencari ilmu syar’i, maka Allah akan membantunya serta memudahkan sebab-sebab mendapatkan hidayah. Iaitu jalan-jalan yang menyampaikan mereka kepada Allah di dunia dan akhirat, kerana mereka adalah orang-orang yang berbuat ihsan.

Mereka mendapat inspirasi suatu kebaikan, mendengar hal yang mengukuhkannya dalam asar, kemudian mereka mengamalkan ilmunya, kelak Allah akan memberi mereka petunjuk terhadap apa yang tidak mereka ketahui sebelumnya.

"Dan sesungguhnya Allah benar-benar bersama orang-orang yang berbuat baik." 

Hendaklah mereka memuji kepada Allah sehingga ucapannya selaras dengan apa yang terkandung di dalam kalbunya. Allah akan memberikan mereka bantuan, pertolongan dan hidayah.

Isa putera Maryam pernah berkata, "Sesungguhnya kebaikan yang hakiki ialah bila kamu berbuat baik terhadap orang yang berbuat jahat terhadap dirimu, dan bukanlah kebaikan yang hakiki itu bila kamu berbuat baik kepada orang yang telah berbuat baik kepadamu."

Hanya Allah Yang Maha Mengetahui. Selesai tafsir surah Al ‘Ankabut dengan memuji Allah dan dengan pertolonganNya.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...