Rabu, 19 Oktober 2016

39:53-59 Tafsir Surah Az Zumar, ayat 53-59.

قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ (٥٣) وَأَنِيبُوا إِلَى رَبِّكُمْ وَأَسْلِمُوا لَهُ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ ثُمَّ لا تُنْصَرُونَ (٥٤) وَاتَّبِعُوا أَحْسَنَ مَا أُنْزِلَ إِلَيْكُمْ مِنْ رَبِّكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ بَغْتَةً وَأَنْتُمْ لا تَشْعُرُونَ (٥٥) أَنْ تَقُولَ نَفْسٌ يَا حَسْرَتَا عَلَى مَا فَرَّطْتُ فِي جَنْبِ اللَّهِ وَإِنْ كُنْتُ لَمِنَ السَّاخِرِينَ (٥٦) أَوْ تَقُولَ لَوْ أَنَّ اللَّهَ هَدَانِي لَكُنْتُ مِنَ الْمُتَّقِينَ (٥٧) أَوْ تَقُولَ حِينَ تَرَى الْعَذَابَ لَوْ أَنَّ لِي كَرَّةً فَأَكُونَ مِنَ الْمُحْسِنِينَ (٥٨) بَلَى قَدْ جَاءَتْكَ آيَاتِي فَكَذَّبْتَ بِهَا وَاسْتَكْبَرْتَ وَكُنْتَ مِنَ الْكَافِرِينَ (٥٩)

Ada segolongan orang dari kalangan kaum musyrik yang banyak membunuh dan banyak berbuat zina, lalu mereka mendatangi Nabi s.a.w. dan berkata, "Sesungguhnya yang engkau katakan (Al Qur'an) dan yang engkau serukan itu benar-benar baik, sekiranya engkau menceritakan kepada kami bahawa apa yang telah kami lakukan ada kifaratnya (penghapus dosanya)."

Maka turunlah surah Al Furqan, ayat 68. Lalu diturunkan juga firmanNya,

"53. Katakanlah, "Wahai hamba-hambaKu yang melampaui batas atas diri mereka sendiri!""

Mereka adalah hamba-hambaNya yang melampaui batas dalam maksiat, para penderhaka dari kalangan orang-orang kafir dan lain-lainnya. Mereka mengikuti semua hawa nafsu yang mereka inginkan iaitu perbuatan-perbuatan dosa dan mengerjakan perbuatan yang dimurkai oleh Allah Yang Maha Mengetahui semua yang ghaib.

"Jangan kalian berputus asa dari rahmat Allah." 

Janganlah kamu jatuhkan dirimu ke jurang kebinasaan dan kamu katakan, “Dosa-dosa kami sudah terlalu banyak dan aib kami sudah menumpuk dan tidak ada jalan untuk menghapuskannya,” sehingga kamu terus menerus berbuat maksiat dan menghiasi dirimu setiap hari dengannya.

Seorang hamba tidak boleh berputus asa dari rahmat Allah. Barang siapa di antara hamba Allah yang berputus asa dari taubat, bererti dia telah mengingkari Kitabullah. Tetapi seseorang hamba tidaklah mampu bertaubat sebelum Allah menerima taubatnya.

Rasulullah s.a.w. bersabda, "Kifarat (penghapus) dosa ialah penyesalan. Rasulullah s.a.w. telah bersabda pula, "Seandainya kalian tidak berbuat dosa, nescaya Allah akan mendatangkan (menciptakan) suatu kaum yang berbuat dosa, lalu Dia memberi ampun bagi mereka."

Rasulullah s.a.w. bersabda, "Sesungguhnya Allah menyukai hamba yang terpedaya oleh dosa lagi suka bertaubat."

"Sesungguhnya Allah, Dia mengampuni dosa-dosa semuanya." 

Sesungguhnya inilah ayat Al Qur'an yang paling menggembirakan. Allah s.w.t. memberitahukan tentang luasnya kemurahanNya. Dia mengampuni semua dosa bagi orang yang mahu bertaubat kepadaNya dan meninggalkan perbuatan-perbuatan dosanya, baik syirik, munafik, mengaku dirinya tuhan, membunuh, berzina, berbuat riba, derhaka, zalim dan lainnya baik dosa besar maupun kecil, betapapun besar dan banyaknya dosa yang telah dilakukannya dan sekalipun banyaknya seperti buih laut. Sesungguhnya pintu rahmat dan pintu taubat itu luas.

"Sungguh Dia, Dia Maha Pengampun Maha Penyayang." 

Kenalilah Tuhanmu dengan nama-namaNya yang menunjukkan kemurahanNya. SifatNya mengampuni dan merahmati. Keduanya adalah sifat yang selalu pada dzatNya, pengaruhnya sentiasa mengalir di alam semesta dan memenuhinya. Kedua TanganNya melimpahkan kebaikan di malam dan siang dan nikmat-nikmatNya sentiasa diturunkan kepada hamba-hambaNya baik di waktu terang-terangan maupun di waktu tersembunyi. Dia lebih suka memberi daripada menghalangi dan rahmatNya mendahului kemurkaanNya.

"54. Dan kembalilah kepada Tuhan kalian, dan berserah dirilah kalian kepadaNya" 

Jika Allah tidak didatangi hamba, maka sama saja ia menutup pintu rahmat dan ampunan bagi dirinya. Dia mengajak mereka yang sudah terbenam dalam dosa itu agar segera kembali menuju ke jalanNya, berserah diri sepenuhnya kepadaNya dan mengikhlaskan amal kerana Allah. Tanpa keikhlasan maka amal yang tampak maupun yang tersembunyi tidak ada ertinya.

"sebelum bahawa datang kepada kalian azab kemudian kalian tidak ditolong." 

Iaitu sebelum waktu untuk bertaubat, kembali kepadaNya dan mengerjakan amal soleh itu tidak ada lagi, iaitu setelah mati. Allah mendorong agar segera melakukannya dan memanfaatkan kesempatan yang ada.

"55. Dan ikutilah sebaik-baik apa yang diturunkan kepada kalian dari Tuhan kalian" 

Al Qur'an merupakan Kitabullah yang terbaik dari kitab-kitab Allah lainnya yang pernah Dia turunkan kepada manusia. Di dalamnya terdapat perintah Allah yang terkait dengan amalan batin (tersembunyi) seperti mencintai Allah, takut kepadaNya, berharap kepadaNya, memiliki rasa tulus kepada hamba-hamba Allah, mencintai kebaikan untuk mereka dan sebagainya.

Sedangkan perintah Allah yang terkait dengan amalan zahir (tampak) adalah seperti solat, zakat, puasa, haji, sedekah, berbagai macam ihsan dan sebagainya.
Orang-orang yang mengikuti perintahNya yang disebutkan dalam kitabNya atau yang disebutkan oleh RasulNya dalam sunnahnya, maka dialah orang yang kembali dan berserah diri.

"sebelum bahawa datang kepada kalian azab tiba-tiba dan kalian, kalian tidak menyedari." 

Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan seseorang apabila telah datang ajalnya atau waktu kematiannya. Azab itu datang secara tiba-tiba dari arah yang tidak diketahui dan kedatangannya tidak disedari.

"56. Agar tidak mengatakan seseorang, "Alangkah penyesalanku atas apa yang aku lalaikan di sisi Allah,""

Kelak di hari kiamat orang yang berdosa merasa menyesal kerana kelalaiannya dalam menunaikan kewajiban terhadap Allah. Mereka tidak sempat bertaubat dan kembali ke jalan Allah.

"dan sesungguhnya adalah aku termasuk orang-orang yang memperolok-olok." 

Selama di dunia mereka hanya memperolok-olok dan menghina agama Allah. Mereka tidak meyakininya dan tidak membenarkannya. Waktu itu mereka melihatnya sendiri dengan jelas.

"57. Atau berkata, "Kalau sekiranya Allah memberi aku petunjuk, sungguh aku termasuk orang-orang yang bertakwa.""

Mereka berangan-angan dengan harapan yang tidak mungkin tercapai sehingga maksudnya, “Seandainya Allah memberiku hidayah, lalu aku bertakwa kepadaNya, sehingga aku selamat dari siksa dan berhak mendapat pahala.”

Rasulullah s.a.w. bersabda, "Semua penghuni neraka dapat melihat kedudukannya di syurga (sekiranya dia beriman); dia mengatakan, "Sekiranya Allah memberiku petunjuk," maka hal itu menjadi penyesalan yang berat baginya. Dan semua penduduk syurga dapat melihat tempatnya di neraka (sekiranya dia kafir); dia mengatakan, "Seandainya Allah tidak memberiku petunjuk," maka hal itu menjadi rasa syukur baginya."

"58. Atau berkata ketika melihat azab, "Sekiranya bahawasanya bagiku kembali, maka aku akan menjadi termasuk orang-orang yang berbuat baik.""

Orang-orang yang berdosa menginginkan agar dikembalikan hidup di dunia supaya dia berbuat kebaikan, ikhlas, taat kepada Allah, membenarkan ayat-ayat Allah dan mengikuti rasul-rasulNya.

Namun ketika itu penyesalan tidak berguna. Maka Allah s.w.t. berfirman kepada orang-orang berdosa,

"59. Sebenarnya sungguh, telah datang kepadamu keterangan-keteranganKu," 

Telah datang kepadamu ketika kamu di dunia, iaitu Al Qur’an yang merupakan sebab hidayah, ayat-ayatKu dan semua alasanKu telah ditegakkan terhadap dirimu.

"tetapi kamu mendustakannya dengannya, dan kamu menyombongkan diri" 

Kamu tidak percaya, tidak yakin dan enggan mengikutinya.

"dan kamu termasuk orang-orang yang kafir." 

Bahkan kamu menjadi seorang yang menentang dan ingkar kepadanya.

Permintaan mereka untuk kembali ke dunia hanyalah main-main. Sekiranya mereka dikembalikan ke dunia, nescaya mereka tidak akan mampu mendapat hidayah. Mereka akan mengulangi dan kembali kepada apa yang mereka telah dilarang mengerjakannya. Dan sesungguhnya mereka itu adalah pendusta-pendusta belaka.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...