Isnin, 31 Oktober 2016

4:36 Tafsir Surah An Nisa, ayat 36.

وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ إِنَّ اللَّهَ لا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالا فَخُورًا (٣٦)

Allah s.w.t. berfirman memerintahkan supaya hakNya dipenuhi.

"36. Dan sembahlah Allah dan janganlah kalian menyekutukan denganNya sesuatu," 

Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukanNya dengan sesuatu apapun. Hak Allah atas hamba-hambaNya adalah hendaknya mereka menyembah hanya kepadaNya, mentauhidkanNya, mengesakanNya dan mengarahkan semua ibadah hanya kepadaNya.

Antara dosa yang paling besar adalah menjadikan tandingan bagi Allah, padahal Dialah Yang Maha Pencipta, Maha Pemberi rezeki, Yang memberi nikmat, Yang memberikan kurnia kepada makhlukNya dalam semua waktu dan keadaan. Hendaknya Dia tidak dipersekutukan dengan sesuatu pun dari makhlukNya iaitu dengan tidak berbuat syirik.

Hak hamba-hamba Allah atas Allah adalah apabila mereka menyembah hanya kepadaNya dan tidak mempersekutukanNya, Dia tidak akan mengazab mereka.

Allah s.w.t. juga memerintahkan untuk memenuhi hak hamba, dimulai dari yang terdekat lebih dahulu.

"dan kepada kedua orang tua berbuat baik," 

Berbuat baiklah kepada kedua ibu bapa kerana sesungguhnya Allah s.w.t. menjadikan keduanya sebagai penyebab bagi keberadaanmu dari alam 'adam ke alam wujud.

Berbuat baik dengan ucapan seperti berkata-kata yang lembut dan baik kepada mereka. Berbuat baik dengan perbuatan seperti menaati, menjauhi larangan, menafkahi mereka, memuliakan dan menyambung tali silaturrahim dengan orang-orang yang mempunyai hubungan dengan mereka.

Orang yang menyakiti kedua orang tuanya adalah orang sombong, derhaka lagi celaka.

"dan kepada kerabat," 

Berbuat baiklah kepada saudara mara, baik yang dekat maupun yang jauh, dalam ucapan maupun perbuatan, serta tidak memutuskan tali silaturrahim dengan mereka.

Disebutkan di dalam sebuah hadis, "Bersedekah kepada orang miskin adalah sedekah, tetapi kepada saudara mara adalah sedekah dan silaturahim."

"dan anak-anak yatim," 

Berbuat baiklah kepada anak-anak yatim. Perlakukanlah mereka dengan baik dan dengan penuh kasih sayang. Anak yatim adalah anak-anak yang ditinggal wafat bapanya saat mereka masih kecil. Mereka telah kehilangan orang yang mengurus kemaslahatan mereka dan orang yang memberi mereka nafkah.

Mereka memiliki hak yang harus ditunaikan oleh kaum muslimin. Antaranya adalah menanggung mereka, berbuat baik kepada mereka, menghilangkan rasa sedih yang menimpa mereka, mengajari adab dan mendidik mereka sebaik-baiknya untuk maslahat agama maupun dunia mereka.

"dan orang-orang miskin," 

Berbuat baiklah kepada orang-orang miskin. Mereka adalah orang-orang yang memerlukan bantuan kerana tidak mendapat apa yang dapat mencukupi keperluan hidup mereka. Allah memerintahkan agar mereka diperlakukan dengan baik dan dibantu hingga keperluan hidup mereka cukup dipenuhi dan bebas dari keadaan daruratnya. Juga mendorong orang lain memberi mereka makan serta membantu sesuai kemampuan.

"dan tetangga yang punya kedekatan dan tetangga yang jauh," 

Berbuat baiklah kepada jiran dekat dan jiran jauh. Jiran dekat bermaksud jiran yang ada hubungan saudara, isteri, jiran yang muslim, atau jiran yang tinggal dekat. Sedangkan jiran jauh bermaksud jiran yang tidak ada hubungan saudara, teman seperjalanan, jiran yang bukan muslim atau jiran yang tinggal jauh.

Jiran yang mempunyai satu hak adalah jiran bukan muslim yang tidak mempunyai hubungan saudara baginya; dia mempunyai hak jiran. Adapun jiran yang mempunyai dua hak, maka dia adalah jiran muslim; dia mempunyai hak Islam dan hak jiran. Adapun jiran yang mempunyai tiga hak ialah jiran muslim yang masih mempunyai hubungan saudara; dia mempunyai hak jiran, hak Islam, dan hak saudara.

Sebaik-baik jiran di sisi Allah ialah orang yang paling baik kepada jirannya. Barang siapa yang menginginkan cinta kepada Allah dan RasulNya, hendaklah ia berbuat baik dengan jiran.

Jiran dekat berhak diberlakukan secara ihsan yang ukurannya sesuai uruf (kebiasaan yang berlaku). Begitu juga jiran jauh, mereka juga berhak mendapatkan haknya sebagai jiran, semakin dekat tempatnya (rumahnya), maka haknya pun semakin besar.

Selaku jirannya, hendaknya ia tidak lupa memberinya hadiah, sedekah, mengundang, bertutur kata yang baik serta bersikap yang baik dan tidak menyakitinya.

Seseorang yang mencuri dari sepuluh rumah lebih ringan baginya daripada ia mencuri dari rumah jirannya. Seseorang lelaki berbuat zina dengan sepuluh orang wanita lebih ringan baginya daripada ia berbuat zina dengan isteri jirannya. Ia adalah antara dosa yang paling besar.

Rasulullah s.a.w. bersabda, "Sesungguhnya mula-mula dua seteru yang diajukan di hari kiamat nanti adalah dua orang yang berjiran."

"dan teman sejawat," 

Berbuat baiklah kepada teman sejawat. Teman sejawat bermaksud teman seperjalanan, isteri atau teman secara mutlak. Selaku teman hendaknya diberlakukan secara baik, seperti membantunya, menasihatinya, bersamanya dalam keadaan suka maupun duka, lapang maupun sempit, mencintai kebaikan didapatinya dan sebagainya.

"dan ibnu sabil," 

Berbuat baiklah kepada ibnu sabil. Ibnu Sabil bermaksud tetamu, orang yang dalam perjalanan bukan untuk maksiat dan bekalnya habis sehingga tidak dapat melanjutkan perjalanan lalu datang bertamu. Termasuk juga anak yang tidak diketahui ibu bapanya.

Ibnu Sabil memiliki hak yang ditanggung oleh kaum muslimin, iaitu dengan menyampaikan ibnu sabil ke tempat tujuannya atau kepada sebahagian tujuannya, memuliakannya dan bersikap ramah terhadapnya.

"dan apa yang kalian miliki." 

Berbuat baiklah kepada apa yang kalian miliki. Pemilikan adalah mencakup hamba maupun haiwan yang dimiliki.

Rasulullah s.a.w. bersabda, "Tidak sekali-kali kamu beri makan dirimu melainkan hal itu sedekah bagimu, tidak sekali-kali kamu beri makan anakmu melainkan hal itu sedekah bagimu, tidak sekali-kali kamu beri makan isterimu melainkan hal itu sedekah bagimu, dan tidak sekali-kali kamu beri makan pelayanmu melainkan hal itu sedekah bagimu."

Nabi s.a.w. bersabda, "Mereka (para pelayan) adalah saudara-saudara kalian lagi budak-budak kalian, Allah telah menjadikan mereka di bawah kekuasaan kalian. Maka barang siapa yang saudaranya berada di bawah kekuasaannya, hendaklah ia memberinya makan dari apa yang ia makan, dan hendaklah ia memberinya pakaian dari apa yang ia pakai, dan janganlah kalian membebani mereka pekerjaan yang tidak mampu mereka lakukan; dan jika kalian terpaksa membebani mereka (dengan pekerjaan berat), maka bantulah mereka."

Orang yang berbuat baik kepada semua yang disebutkan dalam ayat di atas, maka sesungguhnya dia telah tunduk kepada Allah dan bertawadhu' (berendah hati) kepada hamba-hamba Allah; tunduk kepada perintah Allah dan syari'atNya, di mana ia berhak mendapat pahala yang besar dan pujian yang indah.

Sebaliknya, barang siapa yang tidak berbuat baik kepada mereka yang disebutkan itu, maka sesungguhnya dia berpaling dari Tuhannya, tidak tunduk kepada perintahNya serta tidak bertawadhu' kepada hamba-hamba Allah, bahkan sebagai orang yang sombong; orang yang bangga terhadap dirinya lagi membanggakan diri di hadapan orang lain.

"Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang dia sombong berbangga diri."

 Mukhtal bermaksud takabur dan sombong. Fakhur bermaksud membangga-banggakan diri. Allah membenci orang-orang yang bongkak, takabur, dan sombong hadapan manusia terhadap apa yang dimilikinya. Mereka adalah orang yang jahat perangainya.

Mereka sebenarnya tidak bersyukur kepada Allah s.w.t. setelah diberi nikmat olehNya, bahkan mereka berbangga diri terhadap orang lain dengan kurnia nikmat yang telah diberikan oleh Allah kepadanya.

Mereka merasakan bahawa dirinya lebih baik dan besar daripada orang lain, tetapi hakikatnya hina di sisi Allah dan dibenci di kalangan manusia.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...