Jumaat, 7 Oktober 2016

5:105 Tafsir Surah Al Maidah, ayat 105.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا عَلَيْكُمْ أَنْفُسَكُمْ لا يَضُرُّكُمْ مَنْ ضَلَّ إِذَا اهْتَدَيْتُمْ إِلَى اللَّهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ (١٠٥)

Allah s.w.t. berfirman,

"105. Wahai orang-orang yang beriman! Jagalah oleh kalian diri kalian;"

Jagalah diri kalian. Taatlah kepada apa yang Allah perintahkan, iaitu perkara halal. Tinggalkanlah apa yang Dia larang, iaitu perkara haram. Berusahalah memperbaiki dirimu, buatlah kebaikan sedaya upayamu, sempurnakanlah ia dan tetaplah berada di atas jalan yang lurus.

"tidak memudaratkan kalian orang yang telah sesat apabila kalian telah mendapat petunjuk." 

Orang yang sesat itu tidak akan membahayakan kalian apabila kalian telah mendapat petunjuk. Barang siapa yang terus-menerus mengerjakan semua hal yang Allah perintahkan kepadanya, memperbaiki urusannya dan berada di atas jalan yang lurus, maka kerosakan atau kesesatan yang menimpa diri orang lain tidak dapat membahayakannya, baik mereka itu saudara-maranya ataupun orang yang jauh darinya. Mereka hanyalah membahayakan dirinya sendiri.

Akan tetapi ayat ini tidaklah bererti bahawa amar ma'ruf dan nahi munkar boleh ditinggalkan. Ia tetap dilaksanakan jika perlaksanaannya memungkinkan.

Rasulullah s.a.w. bersabda, "Sesungguhnya manusia itu apabila melihat perkara munkar; lalu mereka tidak mencegahnya, maka dalam waktu yang dekat Allah s.w.t. akan menurunkan siksaNya kepada mereka semua."

Rasulullah s.a.w. bersabda, "Ingatlah hendaklah orang yang hadir menyampaikannya kepada orang yang tidak hadir."

Maksudnya, orang-orang yang hadir di zaman Rasulullah s.a.w. hendaklah menyampaikan amar ma'ruf dan nahi munkar kepada orang-orang yang tidak hadir iaitu generasi sesudah mereka dan seterusnya.

Tetaplah beramar ma’ruf dan bernahi munkar hingga kamu melihat sifat kikir ditaati, hawa nafsu diikuti, duniawi dipentingkan dan setiap orang merasa kagum dengan pendapatnya sendiri.

Apabila sampai ke suatu masa, kalian melakukan amar ma'ruf, lalu kalian dibalas dengan suatu cara atau amar ma’ruf kalian tidak diterima. Maka saat itu amar ma'ruf dan nahi munkar menjadi tidak wajib. Kamu harus memperhatikan atau menjaga dirimu sendiri dan tinggalkanlah orang-orang awam.

Akan tetapi, tetap beramr ma'ruf dan bernahi munkar adalah lebih utama. Di sebalik itu kalian akan mengalami berbagai macam cobaan, iaitu di hari-hari di mana orang yang bersikap sabar dalam menjalani masa itu sama dengan seseorang yang menggenggam bara api. Orang yang beramal (kebaikan) di masa itu akan mendapat pahala sama dengan pahala lima puluh orang lelaki yang beramal di zaman Nabi s.a.w.

Seorang mukmin baik di masa lalu maupun di masa akan datang, pasti akan ada di sisinya seorang munafik yang membenci amal perbuatannya. Maka tidak akan memberi mudarat kepadamu kesesatan orang yang sesat apabila kamu telah mendapat petunjuk.

"Kepada Allah tempat kembali kalian semuanya, maka Dia akan menjelaskan pada kalian terhadap apa yang kalian kerjakan."

Hanya kepada Allah kamu semua akan kembali, kemudian Dia akan menerangkan kepada kalian apa yang telah kalian kerjakan. Dia akan membalas setiap orang yang beramal sesuai dengan amal perbuatannya. Jika amal perbuatannya baik, maka balasannya baik; dan jika amal perbuatannya buruk, balasannya buruk juga.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...