Ahad, 23 Oktober 2016

52:29-44 Tafsir Surah At Tur Ayat 29-44.

فَذَكِّرْ فَمَا أَنْتَ بِنِعْمَةِ رَبِّكَ بِكَاهِنٍ وَلا مَجْنُونٍ (٢٩) أَمْ يَقُولُونَ شَاعِرٌ نَتَرَبَّصُ بِهِ رَيْبَ الْمَنُونِ (٣٠) قُلْ تَرَبَّصُوا فَإِنِّي مَعَكُمْ مِنَ الْمُتَرَبِّصِينَ (٣١) أَمْ تَأْمُرُهُمْ أَحْلامُهُمْ بِهَذَا أَمْ هُمْ قَوْمٌ طَاغُونَ (٣٢) أَمْ يَقُولُونَ تَقَوَّلَهُ بَلْ لا يُؤْمِنُونَ (٣٣) فَلْيَأْتُوا بِحَدِيثٍ مِثْلِهِ إِنْ كَانُوا صَادِقِينَ (٣٤) أَمْ خُلِقُوا مِنْ غَيْرِ شَيْءٍ أَمْ هُمُ الْخَالِقُونَ (٣٥) أَمْ خَلَقُوا السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ بَل لا يُوقِنُونَ (٣٦) أَمْ عِنْدَهُمْ خَزَائِنُ رَبِّكَ أَمْ هُمُ الْمُسَيْطِرُونَ (٣٧) أَمْ لَهُمْ سُلَّمٌ يَسْتَمِعُونَ فِيهِ فَلْيَأْتِ مُسْتَمِعُهُمْ بِسُلْطَانٍ مُبِينٍ (٣٨) أَمْ لَهُ الْبَنَاتُ وَلَكُمُ الْبَنُونَ (٣٩) أَمْ تَسْأَلُهُمْ أَجْرًا فَهُمْ مِنْ مَغْرَمٍ مُثْقَلُونَ (٤٠) أَمْ عِنْدَهُمُ الْغَيْبُ فَهُمْ يَكْتُبُونَ (٤١) أَمْ يُرِيدُونَ كَيْدًا فَالَّذِينَ كَفَرُوا هُمُ الْمَكِيدُونَ (٤٢) أَمْ لَهُمْ إِلَهٌ غَيْرُ اللَّهِ سُبْحَانَ اللَّهِ عَمَّا يُشْرِكُونَ (٤٣) وَإِنْ يَرَوْا كِسْفًا مِنَ السَّمَاءِ سَاقِطًا يَقُولُوا سَحَابٌ مَرْكُومٌ (٤٤)

Allah s.w.t. berfirman memerintahkan kepada RasulNya Nabi Muhammad s.a.w.,

"29. Maka berilah peringatan," 

Jangan berhenti dan tetaplah menyampaikan risalahNya kepada semua hambaNya agar hujjah Allah tegak kepada mereka. Tetaplah memberikan peringatan kepada mereka melalui apa yang diturunkan oleh Allah. Agar dengan peringatan itu orang-orang yang mendapat taufiq mendapat petunjuk.

Demikian pula agar Beliau s.a.w. tidak mempedulikan ucapan dan gangguan orang-orang musyrik untuk menghalangi manusia dari mengikutinya, padahal mereka mengetahui bahawa Beliau s.a.w. tidak seperti apa yang mereka tuduhkan.

Allah menafikan tuduhan-tuduhan dan kekurangan yang dilancarkan terhadap Beliau s.a.w. oleh orang-orang bodoh, dusta lagi derhaka iaitu orang-orang kafir Quraisy.

"maka tidaklah kamu dengan nikmat Tuhanmu tukang tenung" 

Berkat kurnia Allah, Beliau s.a.w. bukanlah seorang tukang tenung atau dukun. Tukang tenung ialah orang yang memiliki khadam (pelayan) dari kalangan jin. Mereka biasa kedatangan jin (kesurupan atau kerasukan) yang membawa sebahagian berita ghaib, lalu mengucapkan kalimat-kalimat yang dicuri-curi dengar olehnya dari langit. Kemudian dicampur dengan seratus kedustaan.

"dan tidak orang gila." 

Beliau s.a.w. adalah manusia yang paling sempurna akalnya, paling jauh dari syaitan, paling jujur, paling mulia dan paling sempurna. Gila yang dimaksudkan adalah hilang akal dan berperi laku membabi buta kerana terkena sentuhan syaitan atau kesurupan syaitan.

Sesungguhnya kaum Quraisy ketika berkumpul di Darun Nudwah membincangkan perkara Nabi s.a.w. Seseorang dari mereka mengatakan, "Kita kurung dia dalam keadaan terikat, lalu kita tunggu maut merenggutnya sampai binasa sebagaimana nasib yang telah dialami oleh pendahulunya dari kalangan penyair, seperti Zuhair dan Nabigah. Sesungguhnya dia (Muhammad) adalah sama dengan mereka."

Maka Allah s.w.t. mengingkari tuduhan mereka dengan berfirman,

"30. Atau mereka berkata, "Seorang penyair kita tunggu-tunggu dengannya ragu-ragu masa.""

Allah tidak mengajarkan syair kepada Nabi Muhammad s.a.w. dan bersyair itu tidaklah layak baginya. Al Quran itu hanyalah pelajaran dan kitab yang memberi penerangan. Mereka mengatakan, "Kita tunggu dia dan tetap bersikap sabar terhadapnya hingga maut datang menjemputnya, maka kita akan terbebas dari ulahnya dan juga dari urusannya."

Untuk itu Allah s.w.t. berfirman kepada Beliau s.a.w.,

"31. Katakanlah, "Tunggulah oleh kalian! Maka sungguh aku bersama kalian termasuk orang-orang yang menunggu.""

Tunggulah kalian dan aku juga menunggu bersama kalian, dan kelak kalian akan mengetahui siapakah yang akan mendapat kecelakaan atau kesudahan yang baik dan pertolongan di dunia dan akhirat. Ternyata mereka diazab dengan dibunuh pada perang Badar.

"32. Ataukah memerintah mereka fikiran-fikiran mereka dengan ini?" 

Akal mereka yang buruk memerintahkan mereka untuk mengucapkan dan melancarkan tuduhan-tuduhan yang mereka sendiri mengetahuinya batil, dusta dan tidak benar.

"Ataukah mereka kaum yang melampaui batas?" 

Kezaliman mereka, sikap melampaui batas, lepas dari aturan, sesat lagi pengingkar kebenaran yang mendorong mereka melancarkan tuduhan-tuduhan itu terhadap Rasulullah s.a.w.

"33. Ataukah mereka mengatakan, "Dia mengada-adakannya.""

Mereka menuduh Nabi Muhammad s.a.w. sendiri yang mengada-ada dan mereka-rekakan Al Quran. Maka Allah s.w.t. berfirman, menyanggah tuduhan mereka,

"Bahkan mereka tidak beriman."

Kesombongan dan kekafiran merekalah yang mendorong mereka untuk mengucapkan kata-kata itu.

"34. Maka hendaklah mereka datangkan dengan perkataan serupa dengannya jika mereka orang-orang yang benar." 

Sesungguhnya mereka tidak akan mampu membuat sepersepuluh atau satu surah pun yang serupa dengan Al Qur'an walaupun mereka dan semua penduduk bumi dari kalangan jin dan manusia bergabung.

"35. Ataukah mereka diciptakan tanpa sesuatu, atau mereka yang menciptakan?" 

Apabila adanya makhluk, sudah pasti ada yang menciptakan dan mengadakan mereka dari tiada. Mereka tidak menciptakan diri mereka sendiri.

"36. Ataukah mereka menciptakan langit dan bumi?" 

Mereka bukanlah yang menciptakan langit dan bumi. Hanya Allah semata Yang mampu menciptakan keduanya dan mereka mengetahuinya.

"Bahkan mereka tidak meyakini." 

Mereka tidak memiliki ilmu yang sempurna, tidak meyakini apa yang mereka katakan. Ketidakyakinan merekalah yang menghalang mereka mengambil manfaat dan pelajaran dari dalil-dalil syar’i dan ‘aqli (akal) dan mendorong mereka tetap pada kemusyrikannya.

"37. Ataukah di sisi mereka perbendaharaan Tuhanmu" 

Bukan mereka yang mengatur kerajaan (dunia) ini dan bukan di tangan mereka terletaknya semua kunci perbendaharaan rahmat Allah, seperti kenabian, rezeki dan lainnya. Mereka lebih hina dan rendah dari itu.

"atau mereka yang berkuasa?" 

Mereka tidak berkuasa memberi manfaat, menimpakan madharrat, mengalahkan, mematikan, menghidupkan dan membangkitkan makhluk Allah dan milikNya. Bahkan mereka adalah orang-orang yang lemah dan fakir.

"38. Atau bagi mereka tangga mereka mendengarkan padanya?"

Mereka tidak mempunyai tangga ke langit atau ke alam atas untuk mendengarkan hal-hal yang ghaib dari penghuni langit atau malaikat.

"Maka datangkanlah yang mendengarkan di antara mereka dengan keterangan yang nyata." 

Mereka pasti tidak mempunyai jalan untuk membuktikan kebenaran perbuatan dan ucapan mereka itu kerana mereka tidak berada pada jalan yang benar sama sekali, dan tiada dalil bagi mereka.

"39. Ataukah bagiNya anak perempuan dan bagi kalian anak lelaki?" 

Mereka membenci anak-anak perempuan dan menyukai anak-anak lelaki. Apabila lahir anak perempuan, wajah mereka berubah hitam dengan penuh kemarahan. Maka mereka mencacatkan Allah dengan menisbatkan anak-anak perempuan yang mereka benci kepadaNya. Untuk mereka anak-anak lelaki yang mereka sukai.
Mereka menganggap para malaikat sebagai anak-anak perempuan Allah, lalu mereka menyembah para malaikat itu di samping Allah.

"40. Atau kamu meminta kepada mereka upah, maka mereka dari hutang terbebani?" 

Nabi Muhammad s.a.w. adalah orang yang sangat memperhatikan dan mengambil berat tentang mereka, Beliau menyampaikan risalah Allah dan membimbing mereka secara suka rela tanpa mengharapkan imbalan atau upah barang sedikit pun.

Bahkan Beliau s.a.w. memberikan kepada mereka harta yang banyak agar mereka menerima risalahnya, memenuhi seruannya dan dakwahnya agar mereka yang lembut hatinya dapat mengambil ilmu darinya dan beriman.

"41. Atau di sisi mereka yang ghaib, lalu mereka menuliskannya?" 

Sesungguhnya tiada seorang pun dari penduduk langit dan penduduk bumi yang mengetahui hal-hal yang ghaib selain Allah s.w.t. Dia telah memberitakan kepada Nabi s.a.w. pengetahuan terhadap hal ghaib yang tidak diketahui oleh orang lain. Mereka adalah umat yang ummi (tidak tahu membaca dan menulis), tidak berpengetahuan dan tersesat. Sedangkan Rasulullah s.a.w. memiliki ilmu yang lebih berbanding mereka.

"42. Atau mereka menginginkan tipu daya?"

Mereka telah mengerahkan segala tipu daya dengan perkataan mereka yang ditujukan terhadap diri Rasulullah s.a.w. dan agama yang dibawanya untuk memperdaya manusia, mencacatkan dan merendahkan Rasul beserta para sahabatnya untuk membatalkan agama Islam.

"Maka orang-orang yang kafir, mereka orang-orang yang kena tipu daya." 

Akibat dari tipu daya mereka itu hanya menimpa diri mereka sendiri; orang-orang kafirlah yang terpedaya. Allah s.w.t. telah melakukannya dengan menolong nabiNya dan agamaNya, Dia menjadikan mereka gagal dan kecewa.

"43. Atau bagi mereka Tuhan selain Allah?" 

Mereka meminta, mengharapkan manfaat, mengadu, mengkhuatiri bahaya dan menyembah berhala dan tandingan-tandingan di samping Allah.

"Mahasuci Allah dari apa yang mereka sekutukan." 

Allah Maha Sempurna nama dan sifatNya, sifat-sifatNya indah, perbuatanNya bagus, Pemilik keagungan dan kemuliaan, kemuliaanNya tidak henti-hentinya, Mahaesa, yang dituju, Yang Mahabesar lagi Maha Mulia dari apa yang dikatakan dan dibuat-buat oleh orang-orang musyrik itu. Tidak ada sekutu bagiNya baik dalam kerajaanNya maupun dalam ibadah.

"44. Dan jika mereka melihat gumpalan awan dari langit berjatuhan, mereka berkata, "Awan yang bertumpuk-tumpuk."" 

Jika mereka nampak sepotong besar dari langit gugur untuk menimpa mereka sebagai azab, pasti mereka akan menyelisihinya, menentangnya, tidak mempercayainya dan tidak membenarkannya, bahkan mereka mengatakan itu adalah awan biasa yang bertompok-tompok dan bertumpang tindih. Mereka tidak peduli terhadap ayat-ayat yang ditunjukkan dan tidak mengambil pelajaran darinya. Untuk mereka ini tidak ada penawar yang dapat menyedarkannya selain azab.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...