Ahad, 20 November 2016

46:21-25 Tafsir Surah Al Ahqaf, ayat 21-25.

وَاذْكُرْ أَخَا عَادٍ إِذْ أَنْذَرَ قَوْمَهُ بِالأحْقَافِ وَقَدْ خَلَتِ النُّذُرُ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ أَلا تَعْبُدُوا إِلا اللَّهَ إِنِّي أَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيمٍ (٢١) قَالُوا أَجِئْتَنَا لِتَأْفِكَنَا عَنْ آلِهَتِنَا فَأْتِنَا بِمَا تَعِدُنَا إِنْ كُنْتَ مِنَ الصَّادِقِينَ (٢٢) قَالَ إِنَّمَا الْعِلْمُ عِنْدَ اللَّهِ وَأُبَلِّغُكُمْ مَا أُرْسِلْتُ بِهِ وَلَكِنِّي أَرَاكُمْ قَوْمًا تَجْهَلُونَ (٢٣) فَلَمَّا رَأَوْهُ عَارِضًا مُسْتَقْبِلَ أَوْدِيَتِهِمْ قَالُوا هَذَا عَارِضٌ مُمْطِرُنَا بَلْ هُوَ مَا اسْتَعْجَلْتُمْ بِهِ رِيحٌ فِيهَا عَذَابٌ أَلِيمٌ (٢٤) تُدَمِّرُ كُلَّ شَيْءٍ بِأَمْرِ رَبِّهَا فَأَصْبَحُوا لا يُرَى إِلا مَسَاكِنُهُمْ كَذَلِكَ نَجْزِي الْقَوْمَ الْمُجْرِمِينَ (٢٥)

Allah s.w.t. berfirman menghibur NabiNya s.a.w. yang sedang menghadapi pendustaan dari sebahagian kaumnya.

"21. Dan ingatlah saudara kaum 'Ad" 

Nabi Hud a.s. salah seorang rasul yang mulia. Allah lebihkan dia dengan dakwahnya kepada agamaNya dan membimbing manusia kepadaNya. Beliau diutus oleh Allah kepada kaum ‘Ad.

"ketika dia memberi peringatan kaumnya di bukit-bukit pasir," 

Al Ahqaf ertinya bukit-bukit dan gua-gua. 'Ad adalah suatu kaum di daerah Asy Syahr di negeri Yaman. Mereka bertempat tinggal di bukit-bukit pasir.

"dan sungguh telah berlalu pemberi peringatan sebelumya dan setelahnya bahawa," 

Hud a.s. bukanlah rasul yang pertama. Allah telah mengutus rasul-rasul sebelum dan selepas Beliau. Mereka membawa peringatan kepada orang-orang yang tinggal di kota-kota di sekitar negeri mereka. Mereka memperingatkan hal yang sama.

"Janganlah kalian menyembah selain Allah, sungguh aku khuatir atas kalian azab hari yang besar."

Hud a.s. juga mengatakan hal itu kepada kaumnya. Namun dakwahnya tidak bermanfaat bagi mereka.

"22. Mereka berkata, "Apakah kamu datang kepada kami untuk memalingkan kami dari tuhan-tuhan kami?""

Kaumnya menuduh bahawa kedengkiannya kepada sesembahan mereka membuat Beliau menghalang-halangi dan memalingkan mereka darinya. Mereka tidak percaya dengan peringatan Hud a.s., lalu mereka mencabarnya,

"Maka datangkanlah kepada kami dengan apa yang kamu ancamkan pada kami, jika kamu termasuk orang-orang yang benar."

Mereka meminta agar azab Allah disegerakan kepada mereka. Ini merupakan kebodohan yang dalam dan sikap keras kepala mereka. Hud a.s. menjawab cabaran mereka,

"23. Dia berkata, "Sesungguhnya ilmu di sisi Allah""

Hanya Allah s.w.t. yang mengetahui perihal kalian dan bila datangnya azab itu kepada kalian. Jika kalian memang berhak untuk segera ditimpa azabNya, tentulah Dia akan melakukannya terhadap kalian.

"dan aku sampaikan pada kalian apa yang aku diutus dengannya, akan tetapi aku melihat kalian kaum yang jahil."

Meminta disegerakan azab adalah perbuatan yang bodoh, tidak berakal dan tidak memahami. Kaum ‘Ad mengalami musim kemarau yang berpanjangan. Mereka sangat berharap agar diturunkan hujan kepada mereka.

Allah s.w.t. membukakan angin terhadap kaum ‘Ad hanya sebesar lubang cincin. Kemudian angin itu dikirimkan ke daerah pedalaman dan menuju ke daerah kota. Penduduk kota melihat datangnya angin itu.

"24. Maka ketika mereka melihatnya awan menuju lembah-lembah mereka, mereka berkata, "Ini awan menghujani kami.""

Angin tersebut kelihatan seperti awan hitam pekat yang membawa hujan. Maka bergembiralah mereka dengan kedatangannya. Padahal itu bukanlah awan yang membawa hujan.

"Bahkan ia siksa apa yang kalian minta disegerakan dengannya, angin di dalamnya azab yang pedih." 

Sebenarnya Allah s.w.t. mengirimkan kepada mereka azab yang besar, iaitu angin yang akan membinasakan mereka. Di dalam angin itu terdapat penduduk pedalaman yang telah dibawa terbang. Itulah azab yang mereka inginkan melalui perkataan mereka, "Datangkanlah azab itu kepada kami jika kamu termasuk orang-orang yang benar."

"25. Yang menghancurkan segala sesuatu dengan perintah Tuhannya," 

Lalu penduduk pendalaman ditimpakan kepada penduduk kota. Allah s.w.t. menimpakan angin itu dengan izin dan kehendakNya selama 7 malam dan 8 hari terus menerus sehingga mereka mati bergelimpangan seperti batang-batang pohon kurma yang telah lapuk. Angin itu menjadikan semua yang dilandanya menjadi seperti serbuk. Azab tersebut menghancurkan segala sesuatu yang ada di negeri mereka yang berhak untuk dihancurkan.

"maka mereka menjadi tidak dilihat kecuali tempat tinggal mereka." 

Tiada seorang pun dari mereka yang hidup. Hanya bekas-bekas tempat tinggal mereka yang kelihatan di bumi. Jiwa, harta dan haiwan ternak mereka binasa oleh azab itu.

"Demikianlah Kami memberi balasan kaum yang berbuat dosa." 

Allah s.w.t. telah melimpahkan nikmat yang banyak kepada mereka. Namun mereka tidak mensyukurinya dan tidak mengingatNya. Maka mereka layak mendapat hukuman Allah disebabkan dosa dan kezaliman mereka yang mendustakan rasul-rasulNya dan menentang perintahNya.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...